Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN

MIKROBIOLOGI SANITASI
PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN :
Pemeriksaan Air
Pemeriksaan Makanan
Pemeriksaan Minuman
Pemeriksaan Obat – Obatan / Produk Obat Tradisional
Pemeriksaan Kosmetika / Produk Kecantikan
Pemeriksaan Koefisien Fenol
Pemeriksaan Kualitas Udara Ruang
Pemeriksaan Sterilitas
Pemeriksaan Usap / Swab ( Alat Makan, Alat Masak, Lantai, dll )
Pemeriksaan KLB ( Kejadian Luar Biasa ) / Keracunan Mak – Min
MACAM PEMERIKSAAN AIR

1. AIR BERSIH
2. AIR MINUM
3. AIR LIMBAH
I. AIR BERSIH /
AIR UNTUK KEPERLUAN HIGIENE SANITASI

Definisi
Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat Kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak
Pembagian Air bersih

1. Air Bersih perpipaan


- Air Sumur bor, Air PDAM
- Parameter yang diperiksa : MPN Coliform
- Batas syarat maksimum : 10

2. Air bersih non perpipaan


- Air sumur gali, Air sumber, mata air
- Parameter yang diperiksa : MPN Coliform
- Batas syarat maksimum : 50
2. AIR MINUM

Definisi
adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum
PENGAWASAN PADA AIR MINUM

PARAMETER PEMERIKSAAN BATAS SYARAT MAKSIMUM

MPN COLIFORM 0 / 100ml

APM E. coli 0 / 100ml


PENGAWASAN PADA AIR MINUM DALAM KEMASAN

PARAMETER UJI SATUAN BATAS MAKSIMUM

ALT Awal (30oC, 72 jam ) Koloni/ml 1 x 102

ALT Akhir (30oC, 72 jam ) Koloni/ml 1 x 105

MPN COLIFORM APM / 100 ml <2

Salmonella sp. Koloni / 100 ml Negatif

Pseudomonas aeruginosa Koloni/ ml Nol


3. AIR LIMBAH

Definisi
Semua air buangan yg berasal dari kegiatan ( Rumah Sakit,
Industri,Laboratorium, dll )

Pembagian Air Limbah


Air Limbah Lab. Klinik
Air Limbah RS / Puskemas / Usaha Lain
PENGAWASAN PADA AIR LIMBAH

BAKU MUTU LIMBAH CAIR PARAMETER PEMERIKSAAN BATAS SYARAT MAKSIMUM

LABORATORIUM KLINIK MPN FECAL COLI 4.000 / 100 ml

RUMAH SAKIT MPN COLIFORM 10.000 / 100 ml


PERSYARATAN PEMERIKSAAN
MIKROBIOLOGI

PERALATAN, CARA PENGAMBILAN DAN PROSES ANALISA

WAJIB STERIL
PENGENALAN ALAT GELAS
LABORATORIUM
Tabung Reaksi (Test Tube)
Fungsi sebagai wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan /
bahan kimia,dan untuk pengembangan mikroba
Tabung Durham

Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi, namun


ukurannya lebih kecil
Fungsi : untuk mendeteksi produksi gas yang dihasilkan
mikroorganisme yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung
reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada
sisa udara).
Pipet Tetes (Dropping Pipettes)

Pipet tanpa skala, mempunyai bentuk pendek atau panjang dan


dilengkapi dengan karet penghisapnya.
Prinsip Kerja : menambahkan cairan tetes demi tetes hingga volume
tepat.
Fungsi : memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya
Bunsen
Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan
memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api. Bahan bakarnya
macam-macam, ada yang dari alcohol, spiritus, dan minyak gas..
Fungsi : fungsinya untuk menciptakan suasana steril
Penghisap Pipet (Pipet Filler)
Terbuat dari bola karet kenyal dengan 3 knop. Bola karet tidak mudah
lembek.
Fungsi : Untuk menghisap larutan yang akan diukur.
Pipet Ukur (Graduated Pipettes)

 mempunyai kapasitas 0,01 – 50 mL dilengkapi dengan pembagian skala pada dinding pipet
0,001 – 0,5 mL.
 Prinsip Kerja :memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam perhitungan pada
penetapan kadar.
 Fungsi : digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah volume secara
tidak teliti
Pipet Volume (Volumentric Pipettes)

mempunyai kapasitas 0,5 – 100 mL.


Prinsip Kerja :memipet atau memindahkan volume cairan dengan
teliti atau seksama.
Fungsi : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti.
Botol Sampel Air

Botol terbuat dari kaca volume 300ml


Harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan
Fungsi : sebagai wadah sampel air untuk pemeriksaan Mikrobiologi
PERALATAN PENGAMBILAN SAMPEL

AIR PERPIPAAN AIR NONPERPIPAAN


PENGAMBILAN SAMPEL AIR PERPIPAAN

Mulut kran dibersihkan dengan kapas alkohol 70 %


Kemudian dibakar dengan cara diflamir
Air dialirkan secara maksimal dan dibiarkan mengalir 1 – 2 menit
Air ditampung dalam botol sebanyak ¾ bagian (250 ml)
Flamir mulut botol yang berisi sampel
Botol ditutup
Lakukan labelisasi
PENGAMBILAN AIR MINUM ( DISPENSER )

Mulut kran dibersihkan dengan kapas alkohol 70 %


Air dibuang dengan cara ditampung sebanyak 1 (satu) gelas
terlebih dahulu, kemudian air ditampung dalam botol steril
sebanyak ¾ bagian (250 ml)
Flamir mulut botol yang berisi sampel
Botol ditutup
Lakukan labelisasi
PENGAMBILAN AIR NON PERPIPAAN
(AIR SUMUR)

Buka bungkus botol


Bilas tangan dengan alkohol 70%
Ulurkan botol tersebut hingga ± 50 – 100 cm dari permukaan air
Tarik botol yang telah terisi penuh secara perlahan –lahan
Buang ¼ bagian air yang ada dalam botol
Botol ditutup kembali
Kemudian beri label
Pengiriman Sampel

Pengiriman sampel dilakukan dihari yang sama


Sampel yang telah diambil dimasukkan dalam wadah
khusus pengiriman sampel (coolbox)
Atur sedemikian rupa supaya sampel tidak tumpah
Tambahkan ice pack sebagai pendingin (≤ 6° C)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai