Anda di halaman 1dari 18

KEBUTUHAN DASAR

MANUSIA
MENERAPKAN PENYUSUNAN DIET PASIEN DENGAN PENYAKIT
DEGENERATIF
DEFINISI

• Penyakit degeneratif adalah istilah yang secara medis digunakan untuk menerangkan adanya
suatu proses kemunduran fungsi sel saraf tanpa sebab yang diketahui, yaitu dari keadaan
normal sebelumnya ke keadaan yang lebih buruk. Penyebab penyakit sering tidak diketahui,
termasuk diantaranya kelompok penyakit yang dipengaruhi oleh faktor genetik atau paling
sedikit terjadi pada salah satu anggota keluarga (faktor familial) sehingga sering disebut
penyakit heredodegeneratif. Cowers tahun 1902 menekankan adanya istilah abiotrophy untuk
penyakit degenerative yang artinya menunjukkan adanya penurunan daya tahan sel neuron dan
mengakibatkan kematian dini. Konsep di atas mewujudkan hipotesa bahwa proses penuaan
(usia) dan penyakit degeneratif dari sel mempunyai proses dasar yang sama.
FAKTOR RESIKO PENYAKIT DEGENERATIF

• Factor resiko merupaka factor-faktor yang keberadaannya berkedudukan


sebelum terjadinya penyakit. Factor resiko dapat berupa semua factor
penyebab (etiologi) ditambah dengan factor epidemiologis yang berhubungan
secara independen dengan penyakit. Dikenal berbagai macam factor resiko
penyakit degenerative, namun secara garis besar dapat dibagi 2, yaitu:
a. Factor resiko yang manetap atau tidak dapat diubah
Seperti:
· Umur
Resiko penyakit meningkat seiring dengan pertambahan umur. Penyakit degeneratif memiliki korelasi.
yang cukup kuat dengan bertambahnya proses penuaan usia seseorang.
· Jenis kelamin
Ada beberapa jenis penyakit degenerative yang lebih banyak dialami oleh pria atau wanita saja.
· Ras/suku
Orang kulit putih lebih beresiko dari pada orang kulit putih, contohnya pada kasus hipertensi
· Geografis
Lebih banyak penderita yang tinggal didaerah pantai dari pada pegunungan. Di Indonesia, penyakit.
degeneratif saat ini banyak terjadi di kalangan masyarakat perkotaan. Penyebab utamanya adalah perubahan
gaya hidup akibat urbanisasi dan modernisasi. Perubahan gaya hidup ini dapat dilihat secara jelas antara lain
dengan munculnya tempat-tempat makan junk food di hampir seluruh sudut kota
· Genetic
Memiliki resiko jika salah satu anggota keluarganya memiliki riwayat penyakit tertentu.
b. Factor resiko yang dapat diperbaiki atau bisa diubah
Seperti :
· Makanan
Pola makan makanan yang serba instan saat ini memang sangat digemari oleh sebagian masyarakat.
banyak orang yang tidak tahu bahwa makanan instan adalah makanan yang memiliki risiko tinggi
sebagai pemicu penyakit degeneratif
· Kebiasaan merokok
· Alkohol (minuman keras)
Konsumsi alcohol diperkirakan punya efek protektif
· Obesitas
Obesitas merupakan keadaan berlebihnya lemak tubuh secara absolute maupun relative. Kelebihan
lemak tubuh umumnya mengakibatkan peningkatan berat badan dan indeks massa tubuh (IMT)
· Kurang berolahraga.
· Pencemaran lingkungan
Munculnya penderita hipertensi disebabkan keracunan Pb yang ditemukan di dalam darah penderita.
Penyakit hipertensi ini bisa berkomplikasi dengan jantung, ginjal maupun gula darah.
MAKANAN YANG SEHAT MENURUT
RASULULLAH
Dalam Hadis Rasulullah disebutkan beberapa jenis makanan dan minuman, berdasarkan nilai
gizinya dan faedahnya yang penting. Makanan dalam system pengobatan yang diteladankan oleh
Rasulullah kepada kita, sekaligus merupakan sumber gizi dan obat. Bila kita usahakan untuk
meneliti apa-apa yang dimakan oleh Rasulullah, akan kita temukan beberapa macam contoh yang
membuktikan bahwa Rasulullah benar-benar mengetahui hakikat zat-zat yang terkandung dalam
makanan. Misyalnya, kita mendapatkan Rasulullah minum madau bercampur air sebelum sarapan
pagi. Rasulullah juga biasa makan daging, dan mengenai daging beliau memberi komentar:

“Daging adalah makanan utama penghuni dunia dan penghuni akhirat.”


(Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan selainnya).
Prinsip-prinsip hygienis mengenai makanan secara umum dalam system pengobatan Rasulullah, sebagai berikut:
a. Makanan harus mengandung berbagai jenis unsure-unsur organic yang penting, seperti protein, vitamin,
lemak, gula, dan mineral-mineral.
b. Penekanan atas pentingnya beberapa jenis makanan tertentu secara khusus, seperti susu, daging, madu,
kurma dan buah-buahan. Susu, sebagaimana kita ketahui, merupakan bahan makanan ideal karena mengandung
berbagai jenis zat organic utama dengan komposisi yang logis; terdiri darinprotein, lemak, gula, mineral-mineral
dan aneka macam vitamin. Oleh karena itu, Allah menjadikan susu sebagai satu-satunya makanan bagi bayi yang
baru dilahirkan. Susu mengandung unsur-unsur penyusun yang dinilai paling mudah dicerna, mudah diserap dan
paling besar khasiatnya.
Sedangkan daging dengan aneka macam jenisnya, adalah bahan makanan yang kaya dengan protein dan gugus
asam amino. Daging menjadi bahan makanan yang penting dan mendasar dikarenakan juga memiliki kandungan
lemak hewani yang cukup besar, yang kadarnya memang berbeda antara jenis daging yang satu dengan yang lain.
Dikarenakan mengandung unsure-unsur mineral penting, beberapa jenis vitamin, daging juga merupakan sumber
protein utama yang berperan sangat esensial dalam proses pertumbuhan jaringan tubuh dan penggantian jaringan
yang rusak, terutama sesudah menderita sakit keras, kekurangan gizi dan berbagai jenis kecelakaan dan
penderitaan.Mengenai madu, sudah dapat diketahui memiliki nilai gizi bagi orang yang sehat dan nilai medisnya
sebagai obat bagi berbagai jenis penyakit. Hal ini dikarenakan madu mengandung beberapa unsure yang sangat
bermanfaat serta memiliki berbagai keutamaan. Madu mampu menyediakan kalori yang cukup tinggi kepada
tubuh.
Adapun kurma, nilai gizinya terletak pada kandungan kadar gula yang tinggi dan teristimewa memiliki
berbagai jenis unsure mineral dan zat makanan yang sangat cocok bagi rahim guna menghalangi pendarahan.
Kurma juga mengandung zat-zat yang membuat awet muda dan vitamin-vitamin dengan komposisi dan jenis yang
cocok untuk berbagai keadaan.
Zat-zat yang terkandung didalam buah-buahan dan sayur-sayuran sangat berpengaruh terhadap vitalitas dan potensi
tubuh, serta penjagaan dari berbagai jenis penyakit. Diriwayatkan dari Rasulullah, bahwasanya beliau senantiasa
makan, dan tidak pernah menolak, buah-buahan yang dihasilkan oleh daerah setempat pada musimnya.
Sesungguhnya Allah SWT telah menjadikan pada setiap daerah jenis buah-buahan yang dapat dipetik serta diambil
manfaatnya oleh penduduk setempat, hal ini diungkapkan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziah, agar mereka sehat dan
segar tanpa banyak membutuhkan obat-obatan.
c. Penekanan tentang perlunya spesifikasi makanan bagi orang yang sakit, dengan pengertian bahwa makanan
yang cocok bagi orang yang sehat kadang-kadang justru membahayakan bagi orang yang sakit. Dalam hal ini, ada
dua hal yang mendapat perhatian Rasulullah, yaitu:
· Larangan memaksakan si sakit atas makan makanan tertentu dan bila dipentingkan memanfaatkan diet bagi
pengobatan.
· Pemberian makanan yang mudah dicerna kepada si sakit, yaitu jenis makanan yang tidak membahayakan
ataupun memberatkan lambung.
Rasulullah telah menegaskan masalah ini yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ibnu Majah:
“Janganlah kalian memaksakan orang-orang yang sakit kepada makanan, sesungguhnya Allah memberi mereka
makan dan minum
d. Rasulullah menekankan kebersihan makanan dan makanan sedapat mungkin langsung dimakan setelah
dihidangkan
e. Larangan makan secara berlebih-lebihan, atau upaya menghindar dari sifat rakus dan tamak.
f. Rasulullah senantiasa makan dan meminta daging panggang.
Daging panggang lebih sedikit mengandung lemak daripada yang di goring.
g. Rasulullah senantiasa mengkombinasikan antara makanan yang segar (mentah) dan makanan yang
dimasak, dalam menghidangkan makanan.
h. Meletakkan norma-norma social dan tingkah laku dalam hal makan, seperti agar orang mengambil
makanan yang dekat dengannya, mengunyah makanan perlahan-lahan tanpa terburu-buru, serta tidak makan
secara berlebih-lebihan.
TUJUAN DIET PENYAKIT DEGENERATIF

Tujuan diet disesuaikan dengan jenis penyakitnya, anatara lain:

a.Tujuan diet penyakit diabetes mellitus

- Mengendalikan kadar glukosa darah dan tekanan darah

- Mencegah menurunnya fungsi ginjal


- Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
b. Tujuan diet penyakit jantung
- Energy cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
- Protein cukup yaitu 0,8 g/kgBB
- Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energy total, 10% berasal dari lemak jenuh, .
dan 10-15% lemak tidaj jenuh
- Kolestrol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia
- Vitamin dan mineral cukup
- Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema
- Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
- Serat cukup untuk menghindari konstipasi
- Cairan cukup, ± 2 l/hari sesuai dengan kebutuhan
- Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi kecil.
- Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan.
berupa makanan enteral, parenteral, atau suplemen gizi.
c. Tujuan diet penyakit stroke
- Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan
memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit
- Memperbaiki keadaan stroke
- Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
Intervensi diet dimaksudkan untuk mencapai pola makan yang sehat. Perlu ditekankan bahwa tujuan diet
ini bukan untuk sementara, tetapi secara berangsur melakukan perubahan permanen pada perilaku
penderita penyakit degeneraatif.
SYARAT DIET PENYAKIT DEGENERATIF

Untuk mencapai tujuan diet di atas diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:


a. Syarat diet penyakit diabetes mellitus
- Energy cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
- Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total
- Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total
- Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energy total, yaitu 60-70%
- Penggunaan gula murni dalam makanan dan minuman tidak diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu
- Penggunaan gula alternative dalam jumlah terbatas. Gula alternative adalah bahan pemanis selain sakrosa
- Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat di dalam sayur dan buah
- Paasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3000
mg/hari
- Cukup vitamin dan mineral
b. Syarat diet penyakit jantung
- Energy cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
- Protein cukup yaitu 0,8 g/kgBB
- Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energy total
- Kolestrol rendah
- Vitamin dan mineral cukup
- Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema
- Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
- Serat cukup untuk menghindari konstipasi
- Cairan cukup, ± 2 l/hari sesuai dengan kebutuhan
- Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi kecil
- Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan berupa makanan
enteral, parenteral, atau suplemen gizi
c. Syarat diet penyakit stroke
- Energy cukup, yaitu 25-45 kkal/kgBB. Pada fase akut energy diberikan 1100-1500 kkal/hari
- Protein cukup, yaitu 0,8-1 g/kgBB. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang, protein diberikan 1,2-
1,5 g/kgBB
- Lemak cukup, yaitu20-25% dari kebutuhan energy total. Utamakan sumber lemak tidak jenuh ganda, batasi
sumber lemak jenuh
- Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energy total
- Vitamin cukup
- Mineral cukup
- Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolestrol darah dan mencegah konstipasi
- Cairan cukup, yaitu 6-8 gelas/hari, kecuali pada keadaan edema, cairan dibatasi
- Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien
- Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering
JENIS DIET PENYAKIT DEGENERATIF

Penetapan diet ditentukan oleh jenis penyakit, keadaan pasien dan program pengobatan, dimana tiap penyakit memiliki ciri khas atau diet tersendiri.
a. Diet pada penatalaksanaan Diabetes Mellitus (DM) dikontrol berdasarkan kandungan energy, protein, lemak, dan karbohidrat.
b. Diet penyakit jantung terdiri atas:
- Diet jantung I, diberikan pada pasien penyakit jantung akut. Diet diberikan berupa 1-1,5 l cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat
menerimanya.
- Diet jantung II, diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung I, atau setelah fase akut dapat
diatasi. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai diet jantung II garam rendah. Diet ini rendah energy, protein, kalsium, dan tiamin.
- Diet jantung III, diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung II atau kepada pasien jantung
dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai diet jantung III garam rendah. Diet ini rendah energy
dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain
- Diet jantung IV, diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung III atau kepada pasien jantung dengan
keadaan ringan. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai diet jantung IV garam rendah. Diet ini cukup energy dan zat gizi lain, kecuali
kalsium
c. Diet penyakit stroke
- Energy cukup, yaitu 25-45 kkal/kgBB. Pada fase akut energy diberikan 1100-1500 kkal/hari
- Protein cukup, yaitu 0,8-1 g/kgBB. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang, pprotein diberikan
1,2-1,5 g/kgBB. Apabila penyakit disertai komplikasi gagal ginjal kronik, protein diberikan rendah yaitu 0,6
g/kgBB
- Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total. Utamakan sumber tidak jenuh ganda, batasi
sumber lemak jenuh yaitu <10% dari kebutuhan energy total. Kolestrol dibatasi <300 mg
- Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energy total
- Vitamin cukup
- Mineral cukup
- Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolestrol darah
- Cairan cukup. Minuman hendaknya diberikan setelah selesai makan agar porsi makanan dapat dihabiskan
- Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien
- Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering

Anda mungkin juga menyukai