V1. Kebijakan Penanggulangan Kanker Leher Rahim Dan Kanker Payudara - Tangsel
V1. Kebijakan Penanggulangan Kanker Leher Rahim Dan Kanker Payudara - Tangsel
Februari 2024
Topik
Fakta dan Permasalahan Kanker di Indonesia
Upaya Penanggulangan Kanker Leher Rahim
Pelaksanaan Deteksi Dini dan Tindak Lanjutnya
Perluasan Deteksi Dini dengan DNA HPV
TOPIK
Permasalahan Kanker di Indonesia
Tingginya kasus baru dan kematian akibat kanker di Indonesia:
Tipe HPV high-risk : 16, 18, 31, 33, 34, 35, 39, 45, 51,
52, 56, 58, 59, 66, 68, and 70.
TOPIK
Pada tahun 2020, WHO mengeluarkan :
Pap Smear
Kolposkopi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
11
Dalam rangka mendukung akselerasi eliminasi
kanker leher rahim global, pada tahun 2023
Indonesia telah menyusun
PILAR 1 : PILAR 2 :
PEMBERIAN LAYANAN EDUKASI, PELATIHAN & PENYULUHAN
04 03
PILAR 4 :
PENGELOLAAN & PILAR 3 :
PENGORGANISASIAN PENDORONG KEMAJUAN
Prioritas 8: Tata Kelola & Kebijakan Prioritas 6: Monitoring, Evaluasi & Penelitian
Prioritas 9: Pembiayaan untuk Eliminasi Prioritas 7: Digital Enablers
Prioritas 10: Kolaborasi & Kemitraan Antarsektor
Rencana Aksi Eliminasi Kanker Leher Rahim terdiri dari
4 Pilar dan 10 Area Prioritas
PILAR 1 : PILAR 2 :
PEMBERIAN LAYANAN EDUKASI, PELATIHAN & PENYULUHAN
04 03
PILAR 4 :
PENGELOLAAN & PILAR 3 :
PENGORGANISASIAN PENDORONG KEMAJUAN
Prioritas 8: Tata Kelola & Kebijakan Prioritas 6: Monitoring, Evaluasi & Penelitian
Prioritas 9: Pembiayaan untuk Eliminasi Prioritas 7: Digital Enablers
Prioritas 10: Kolaborasi & Kemitraan Antarsektor
Target Nasional untuk Eliminasi Kanker Serviks Tahun 2030
90% anak perempuan dan 75% perempuanusia 30-69 90% perempuan dengan lesi pra
laki-laki divaksinasi HPV tahun diskrining kanker dan kanker leher rahim
sebelum usia 15 tahun menggunakan tes DNA HPV mendapatkan tatalaksana
Prioritas 1: Prioritas 2: Prioritas 3:
PILAR 1 Vaksinasi Skrining Tatalaksana
TUJUAN
Memastikan perluasan program vaksinasi HPV secara nasional dilaksanakan dengan baik di sekolah dasar, Madrasah Ibtidaiyah dan
semua Lembaga lain yang dapat menjangkau populasi sasaran, termasuk anak-anak yang bersekolah dan tidak bersekolah (anak
perempuan dan laki-laki) serta wanita berusia antara 21 & 26 tahun
90% o Semua anak perempuan menerima vaksinasi lengkap pada usia 11 dan 12 tahun (Kelas 5 dan 6 atau setara)
o Semua anak perempuan yang tidak bersekolah menerima vaksinasi pada usia 11 dan 12 tahun
o Semua anak perempuan yang belum menerima vaksinasi harus menerima vaksinasi lanjutan pada usia 15 dan 21 tahun
o Semua anak laki-laki menerima vaksinasi lengkap pada usia 11 dan 12 tahun (Kelas 5 dan 6 atau setara)
o Semua anak laki-laki yang tidak bersekolah menerima vaksinasi pada usia 11 dan 12 tahun
o Semua anak laki-laki yang belum menerima vaksinasi harus menerima vaksinasi lanjutan pada usia 15 tahun
o Vaksinasi lanjutan akan diberikan kepada semua perempuan dewasa yang berusia di atas 21 hingga 26 tahun, sesuai permintaan dan
kebutuhan
Prioritas 1: Vaksinasi Prioritas 2: Prioritas 3:
PILAR 1 Skrining Tatalaksana
TUJUAN
Memastikan pemberian dan penerapan program skrining kanker leher rahim secara nasional yang menyasar semua wanita berusia 30
hingga 69 tahun
75% o Semua wanita berusia antara 30 hingga 69 tahun melakukan skrining setiap 10 tahun sekali menggunakan tes DNA HPV sebagai
metode skrining utama
Strategi 2.1 : Memastikan ketersediaan sumber daya yang berkualitas, memastikan tes dengan performa tinggi serta
memprioritaskan pengadaan produk lokal berkualitas tinggi
Strategi 2.2 : Meningkatkan kualitas dan cakupan skrining kanker leher rahim.
Strategi 2.3 : Meninjau dan meningkatkan efisiensi metode skrining, peralatan dan teknologi
Prioritas 1: Vaksinasi Prioritas 2: Prioritas 3:
PILAR 1 Skrining Tatalaksana
TUJUAN
Menyediakan jalur pengobatan yang tepat waktu dan komprehensif bagi wanaita dengan lesi pra-kanker atau wanita yang terdiagnosis
kanker leher rahim agar memiliki akses terhadap pengobatan dan perawatan yang berkualitas
PILAR 1 : PILAR 2 :
PEMBERIAN LAYANAN EDUKASI, PELATIHAN & PENYULUHAN
04 03
PILAR 4 :
PENGELOLAAN & PILAR 3 :
PENGORGANISASIAN PENDORONG KEMAJUAN
Prioritas 8: Tata Kelola & Kebijakan Prioritas 6: Monitoring, Evaluasi & Penelitian
Prioritas 9: Pembiayaan untuk Eliminasi Prioritas 7: Digital Enablers
Prioritas 10: Kolaborasi & Kemitraan Antarsektor
Rencana Aksi Eliminasi Kanker Leher Rahim terdiri dari
4 Pilar dan 10 Area Prioritas
PILAR 1 : PILAR 2 :
PEMBERIAN LAYANAN EDUKASI, PELATIHAN & PENYULUHAN
04 03
PILAR 4 :
PENGELOLAAN & PILAR 3 :
PENGORGANISASIAN PENDORONG KEMAJUAN
Prioritas 8: Tata Kelola & Kebijakan Prioritas 6: Monitoring, Evaluasi & Penelitian
Prioritas 9: Pembiayaan untuk Eliminasi Prioritas 7: Digital Enablers
Prioritas 10: Kolaborasi & Kemitraan Antarsektor
Rencana Aksi Eliminasi Kanker Leher Rahim terdiri dari
4 Pilar dan 10 Area Prioritas
PILAR 1 : PILAR 2 :
PEMBERIAN LAYANAN EDUKASI, PELATIHAN & PENYULUHAN
04 03
PILAR 4 :
PENGELOLAAN & PILAR 3 :
PENGORGANISASIAN PENDORONG KEMAJUAN
Prioritas 8: Tata Kelola & Kebijakan Prioritas 6: Monitoring, Evaluasi & Penelitian
Prioritas 9: Pembiayaan untuk Eliminasi Prioritas 7: Digital Enablers
Prioritas 10: Kolaborasi & Kemitraan Antarsektor
Topik
Fakta dan Permasalahan Kanker di Indonesia
Upaya Penanggulangan Kanker Leher Rahim
Pelaksanaan Deteksi Dini dan Tindak Lanjutnya
Perluasan Deteksi Dini dengan DNA HPV
TOPIK
Algoritma Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
Menggunakan Metode DNA HPV
FKTP FKRTL
Rujuk ke
Sp.Og(Onk)
DNA HPV +
Kolposkopi
Menopause Skrining ulang Papsmear
10 tahun
DNA HPV DNA HPV –
IVA ulang
DNA HPV + Selain 16/18
Populasi Sasaran 3 tahun
(perempuan usia 30-69
Normal
DOKTER BIDAN
Sistem Reproduksi Wanita Ginekologi Tingkat Kemampuan
Lingkupan
Pemeriksaan Fisik Asuhan No Daftar Keterampilan
Kebidanan Bidan Ahli Madya Bidan
5 Pemeriksaan fisik umum termasuk pemeriksaan payudara 4A
(inspeksi dan palpasi)
12. Kesehatan 4 Skrining kanker serviks dengan 4
6 Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna 4A Reproduksi dan IVA test
Seksualitas
7 Pemeriksaan speculum : inspeksi vagina dan serviks 4A perempuan 5 Pelaksanaan krioterapi dengan 3
IVA test positif
8 Pemeriksaan bimanual: palpaso vagina, serviks, korpus uteri 4A
dan ovarium 6 : Pemeriksan pap smear 3
Tingkat Keterampilan
9 Pemeriksaan rektal: palpaso kantung Douglas, uterus, adneksa 3 1. Mampu memahami untuk diri sendiri
2. Mampu memahami dan menjelaskan
10 Pemeriksaan combined recto-vaginal 3
3. Mampu memahami, menjelaskan, dan melaksanakan di bawah supervise
4. Mampu memahami, menjelaskan, dan melaksanakan secara mandiri
Sumber: Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012 Sumber: Standar Kompetensi Bidan Indonesia 2020
Implementasi : Alur Pelaksanaan Kegiatan
Sasaran datang ke : • Pengambilan sampel cairan serviks dan Pengantaran spesimen cairan serviks ke
- Puskesmas pemeriksaan IVA di Puskesmas laboratorium rujukan** disertai dengan print
- FKTP lainnya* • Pencatatan Identitas klien dan hasil pemeriksaan out rekapitulasi spesimen yang diantar
- RS* IVA pada GSpreadsheet
Pemeriksaan sampel di
Laboratorium (Ekstraksi DNA
dan Tes PCR)*
• Penyampaian hasil dari puskesmas ke klien • Pengisian hasil pemeriksaan DNA HPV ke *Vendor akan melakukan
berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah diisi GSpreadsheet oleh laboratorium rujukan optimasi alat PCR dan
lab pada GSpreadsheet dan hasil pemeriksaan • Pengunggahan hasil individu DNA HPV ke melatih/mendampingi
individu (unduh dari folder gdrive) folder gdrive yang telah disediakan pemeriksaan spesimen OJT
• dan tindak lanjut hasil pemeriksaan
Tatalaksana Lesi Prakanker
FKTP FKRTL
Tindak lanjut lesi pra kanker Tindak lanjut lesi pra kanker
positif Krioterapi
atau • LEEP : Loop Excision
Thermal Ablation Electrocauter Procedure atau
• LLETZ : Large Loop Excision of
TCA : Terapi Trichloroacetic the Transformation Zone
acid
Deteksi Dini kanker
leher rahim negatif
Metode: Inspeksi Visual
Asam Asetat (IVA) Penanganan Kasus
Bedah
FKTP FKRTL
Tindak lanjut lesi pra kanker Tindak lanjut lesi pra kanker
Thermal Ablation
Topik
Fakta dan Permasalahan Kanker di Indonesia
Upaya Penanggulangan Kanker Leher Rahim
Pelaksanaan Deteksi Dini dan Tindak Lanjutnya
Perluasan Deteksi Dini dengan DNA HPV
TOPIK
Sasaran Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
Kriteria Sasaran
Perempuan Usia 30-69 tahun yang sudah pernah
berhubungan seksual.
32
Lokus Perluasan Tahap Awal
Jambi Kalimantan Timur Sulawesi Utara
Kota Jambi Kota Samarinda Kota Manado
Sumatera Selatan
Kota Palembang
Kalimantan Barat
Kota Balikpapan
Sulawesi Tenggara
Kota Kendari
Jawa Tengah
Sumatera Barat
Kota Semarang
Kota Padang
NTT
Lampung Kota Kupang
Bandar Lampung
*pembulatan
Pre-Implementasi : Koordinasi dan Persiapan
2 Penyediaan BMHP (reagen PCR, Pengiriman BMHP Kit Pendataan dan mapping Membuat SOP/Juknis perlakuan Melakukan pengambilan sampel
reagen ekstraksi, collecting kit) Pengambilan Sampel ke Kab/Ko puskesmas beserta petugasnya sampel di puskemas, cara
mengemas dan cara penyimpanan
sampel di puskesmas dan
penyimpanan sampel selama
pengiriman
3 Pembiayaan pemeriksaan dan Penentuan Faskes lokus Mengatur mekanisme penerimaan Melakukan penyimpanan sampel
transportasi sampel pemeriksaan dan penyimpanan sampel sementara di
puskesmas/mengemas sampel dan
mengirim sampel
4 Sosialisasi implementasi Penentuan sasaran tiap lokus Melakukan pemeriksaan sampel Memastikan sampel dalam
introduksi HPV DNA Faskes pemeriksa keadaan baik
5 Pembekalan petugas Mengatur mekanisme pengiriman Melakukan pencatatan hasil Melakukan pencatatan data dasar
sampel dari puskesmas ke lab pemeriksaan sampel dan data pengambilan sampel dari
sasaran yang dilakukan
pemeriksaan
6 Distribusi reagen ke lab rujukan Distribusi BMHP Kit Mengatur mekanisme mobilisasi
dan distribusi collecting kit ke Pengambilan Sampel ke Faskes sasaran
Dinkes Provinsi --> vendor lokus
Topik
Fakta dan Permasalahan Kanker di Indonesia
Upaya Penanggulangan Kanker Leher Rahim
Pelaksanaan Deteksi Dini dan Tindak Lanjutnya
Perluasan Deteksi Dini dengan DNA HPV
Deteksi Dini Kanker Payudara
TOPIK
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara
FKTP FKRTL
SADANIS
SADANIS
Faktor Risiko: @Skor 1 (Perabaan + USG)
1. Usia ≥ 50 tahun
2. Riwayat tumor jinak Dokter Spesialis Radiologi/
payudara
Dokter Spesialis Radiologi non
SATUSEHAT
Dashboard P-care
Data terupdate dI SIMPUS/SIMRS
dikirim ke SATUSEHAT Platform
SATUSEHAT
PLATFORM SATUSEHAT
Mobile
1. Untuk itu, fitur telekonsultasi pada KOMEN akan tetap digunakan untuk NAMED di FKTP mendapatkan respon saran dan rekomendasi dari dokter spesialis di FKRTL
2. KOMEN akan terintegrasi dengan SIMPUS (sebagai modul dari SIMPUS)
3. Seluruh data demografi dan klinis (termasuk diagnosa + USG) diinput di SIMPUS, untuk kemudian dikirim dan disimpan ke SATUSEHAT PLATFORM
4. Data di SS Platform akan ditampilkan di Dashboard Registry KJSU, sub-registry Kanker pada SATUSEHAT DATA untuk diakses oleh Pengampu Program, BPJS
Kesehatan, dan Dinkes Provinsi/Kabupaten/Kota
5. Tarif layanan dibayarkan setelah hasil konsultasi diterima (BPJS dan non BPJS)