Kerangka Laporan Tentang Bang Sampah
Kerangka Laporan Tentang Bang Sampah
02
02 BAB II Isi atau Pembahasan
Pada bagian ini dibahas hasil laporan yang telah dilakukan.
Daftar Pustaka
04 Sebuah daftar pustaka yang berisi judul buku, artikel, atau bahan-bahan penerbitan lainnya, yang
mempunyai hubungan dengan sebuah tulisan.
Bagian ini mencantumkan sumber-sumber yang digunakan sebagai acuan penulisan.
CARA MENULISKAN DAFTAR
PUSTAKA DARI BUKU SUMBER DAN
URUTANNYA
Nama pengarang (jika nama pengarang terdiri atas dua kata, kata kedua harus didahulukan diikuti
tanda koma dan akhir kata terakhir diikuti titik.
Contoh:
Kissumi Dwiyananingsih >>> Dwiyananingsih, Kissumi.
1997.
Judul buku (judul buku digarisbawahi atau diketik miring, setelah judul diberi tanda titik.)
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus sed vestibulum nunc, eget aliquam felis. Sed nunc purus,
accumsan sit amet dictum in, ornare in dui. Ut imperdiet ante eros, sed porta ex eleifend ac. Donec non porttitor leo. Nulla luctus
Contoh: ex lacus, ut scelerisque odio semper nec. Vestibulum posuere eros quis felis viverra mattis. Ut turpis nunc, imperdiet a lorem
nec, feugiat vulputate lectus.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan
penulis bahas dalam makalah ini diantaranya sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan sampah?
2. Apa saja jenis-jenis sampah?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan materi mengenai Pengelolaan adalah :
1.Mengenalkan dan memberitahukan manfaat dari pengelolaan sampah kepada peserta didik
2.Menjelaskan jenis-jenis sampah
3. Menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan dengan mengelola sampah menjadi nilai tambah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah merupakan bagian penting dalam penanganan sampah untuk
merubah sampah menjadi bentuk yang lebih stabil dan tidak mencemari lingkungan serta mengurangi jumlah sampah yang
harus ditimbun di TPA ( Tempat Pemrosesan Akhir )
Ada beberapa manfaat dari pengelolaan sampah :
<> Menghemat Energi .
Pengolahan sampah menjadi sebuah energi baru dapat menghemat energi yang
dibutuhkan oleh manusia.
<> Mengurangi polusi
<> Ekonomis.
<> Menghemat Uang.
<> Menghemat SDA ( Sumber Daya Alam)
alam
Mengelola sampah diperlukan adanya kesadaran masyarakat . Penerapan pengelolaan sampah dengan menerapkan
konsep 3R ( Reuse, Reduce ,dan Recycle ) dapat dijadikan solusi untuk masyarakat dalam menjaga kelestarian
lingkungan sekitar dengan cara yang sangat mudah dan murah.Sampah yang diolah dapat dijadikan sebagai pupuk
kompos atau bahkan bisa menjadi sumber listrik baru. Penerapan konsep 3R ini dapat diterapkan oleh siapa saja setiap
hari.
ung
Konsep ini memiliki inti yakni Reuse ( Menggunakan kembali sampah – sampah yang masih bisa digunakan atau
bisa berfungsi lainnya), Reduce ( Mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan atau memunculkan sampah ), Recycle
(Mengolah kembali sampah atau daur ulang menjadi suatu produk atau barang yang dapat bermanfaat )
Sama seperti di bank-bank penyimpanan uang, para nasabah dalam hal ini masyarakat bisa langsung datang ke bank
untuk menyetor. Bukan uang yang di setor, namun sampah yang mereka setorkan. Sampah tersebut di timbang dan di catat
di buku rekening oleh petugas bank sampah. Dalam bank sampah, ada yang di sebut dengan tabungan sampah.
Hal ini adalah cara untuk menyulap sampah menjadi uang sekaligus menjaga kebersihan lingkungan dari sampah
khususnya plastik sekaligus bisa dimanfaatkan kembali (reuse). Biasanya akan di manfaatkan kembali dalam berbagai
bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain. Syarat sampah yang dapat di tabung adalah yang rapi dalam hal
pemotongan. Maksudnya adalah ketika ingin membuka kemasannya, menggunakan alat dan rapi dalam pemotongannya.
Kemudian sudah di bersihkan atau di cuci. Yang terakhir, harus menyetorkan minimal 1 kg.
Ada dua bentuk tabungan di bank sampah. Yang pertama yaitu tabungan rupiah di mana tabungan ini di
khususkan untuk masyarakat perorangan. Dengan membawa sampah kemudian di tukar dengan sejumlah uang dalam
bentuk tabungan.
Beberapa contoh kemasan plastik yang dapat di tukar yaitu menurut kualitas plastiknya. Kualitas ke 1 yaitu plastik yang
sedikit lebar dan tebal (karung beras, detergen, pewangi pakaian, dan pembersih lantai). Kualitas ke 2 yaitu plastik dari
minuman instan dan ukurannya agak kecil (kopi instan, suplemen, minuman anak-anak, dan lain-lain). Kualitas ke 3 yaitu
plastik mie instan. Kemudian kualitas ke 4 yaitu botol plastik air mineral. Yang paling rendah yaitu kualitas 0 adalah
bungkus plastik yang sudah sobek atau tidak rapi dalam membuka kemasannya. Karena akan susah untuk di gunakan
kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain. Untuk kualitas yang terakhir, harus di setor
dalam bentuk guntingan kecil-kecil (di cacah).
Bentuk tabungan sampah yang kedua di sebut tabungan lingkungan. Tabungan lingkungan adalah partisipasi
C. Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah
Minyak jelantah adalah minyak bekas pemakaian, bisa dalam kebutuhan rumah tangga, kebutuhan restoran dan
lain lain. Minyak ini meliputi minyak sawit dan segala minyak goreng lainnya.
Bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik
yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi pemakaian minyak jelantah yang dipakai berkali-kali, dapat merusak
kesehatan tubuh kita, misalnya timbul berbagai penyakit seperti kanker.
Bukan hanya itu, limbah minyak jelantah ini juga mencemari tanah yang dilaluinya. Pencemaran tanah akan
menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah menjadi keras sehingga tidak mampu lagi mendukung aktivitas manusia.
Prtanyaannya sekarang, apakah minyak jelantah harus dibuang? Jawabnya, tentu tidak. Kita dapat memanfaatkan
minyak jelantah menjadi produk yang lebih bermanfaat. Minyak jelantah dapat diolah menjadi:
1. Lilin
2. Sabun cuci baju
3. Bahan bakar lampu minyak
4. Pupuk tambahan
5. Cairan pembersih lantai
6. Bahan bakar biosolar
Cara Membuat Lilin Minyak Jelantah
1. Siapkan alat dan bahan; Panci, pengaduk, mangkok, gelas sloki/ cetakan agar-agar, lilin bekas/paraffin, minyak jelantah,
krayon bekas
2. Panaskan lilin/paraffin
3. Tambahkan minyak jelantah dengan perbandingan 2: 1
4. Aduk hingga mendidih, siapkan mangkok isi dengan krayon bekas
5. Siapkan cetakan dan beri tali yang diikat dg tusuk sate/lidi,
6. Tuangkan cairan lilin tadi ke dalam gelas sloki atau cetakan
7. Masukkan bibit parfum untuk mendapatkan aroma
8. Tunggu hingga memadat. Setelah dingin dan memadat, keluarkan dari cetakan.
D. Pembuatan Ecoprint
Indonesia sendiri adalah negara yang besar dan kaya akan keberagaman flora dan faunanya. Sebagai bentuk
penghargaan terhadap kekayaan alam Indonesia, seharusnya masyarakat mampu mengeksplor sekaligus menjaga
kestabilan alam. Dengan kondisi alam Indonesia yang istimewa ide dan inovasi UMKM yang sangat cocok yaitu sebuah
produk fashion berupa batik ecoprint. Sebagai identitas batik sudah tidak asing lagi, namun banyak yang merasa jika
memakai batik hanya untuk orang tua, atau sekadar kostum untuk berkondangan.
Batik ecoprint ini merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin
atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain, kemudian kain tersebut direbus. Untuk pemilihan
kainnya sendiri harus yang berasal dari serat alami agar warna yang dihasilkan dari tanin daun mampu meresap
sempurna dan tahan lama, dengan kain dan bahan warna alami akan mengurangi resiko kesehatan seperti alergi, bahkan
pencemaran lingkungan dari proses pembuatan. Daun yang digunakan dapat ditemui hampir diseluruh Indonesia sebagai
ciri khas flora Indonesia, seperti kayu secang, akar dan daun mengkudu, daun jati, daun jarak, serta daun ketapang.
D. Pembuatan Ecoprint
Selama beberapa tahun terakhir, penggunaan teknik ecoprint memang semakin banyak. Hal ini dibuktikan dengan
mulai banyaknya masyarakat yang menerapkan teknik membuat motif kain tersebut. Sayangnya, masih banyak orang
yang belum bisa sebutkan dan jelaskan teknik dalam ecoprint.
Jadi, meskipun kini sebagian besar orang sudah tahu apa itu teknik eco printing, tetapi kebanyakan orang belum paham
apa saja teknik yang bisa digunakan. Alhasil, mereka pun kesulitan saat ingin mencobanya sendiri.
Pengertian Ecoprint
Secara umum, pengertian ecoprint adalah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana, tetapi bisa
menghasilkan motif yang unik dan otentik.
Prinsip pembuatannya adalah dengan menggunakan kontak langsung antara daun, bunga, batang, maupun bagian tubuh
tanaman lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain.
.
Teknik Pembuatan Ecoprint
Ada tiga teknik pembuatan ecoprint:
1. Teknik Pounding
2. Teknik Steming
3. Teknik Fermentasi daun
1. Teknik Pounding
Pounding printing adalah teknik pembuatan motif pada kain dengan cara dipukul. Proses pengerjaan kain dengan
teknik ini bisa dibilang menjadi yang paling sederhana. Oleh karena itulah, banyak orang yang memilih menggunakan
teknik pounding.
Teknik pounding ini bisa dilakukan dengan cara meletakkan beberapa bunga atau daun di atas kain. Kemudian
setelahnya bisa langsung dipukul menggunakan palu.
2. Teknik Steaming
Teknik steaming ini dilakukan dengan cara mengukus daun atau bunga pada lembaran kain yang sudah ditempeli
ornamen tumbuhan tersebut. Umumnya, orang-orang akan menggunakan sepotong pipa kecil untuk menggulung kain
agar desain yang dibuat tidak hilang.
Baru setelahnya dililitkan benang atau tali di sepanjang gulungan kain untuk menahan posisinya agar tidak terlepas.
Proses steaming ini sendiri berlangsung selama dua jam agar pigmen pada tanaman bisa keluar secara maksimal.
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/apa-itu-bank-sampah-dan-apa-manfaatnya-59
https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/bagaimana-cara-mengolah-minyak-jelantah/
https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-dan-teknik-dalam-ecoprint-untuk-membuat-motif-kain-21V1MHdOiT1/full
LAMPIRAN