Anda di halaman 1dari 23

KERANGKA LAPORAN

TENTANG P5: GAYA HIDUP


BERKELANJUTAN
TOPIK PENGOLAHAN LIMBAH
DAN SAMPAH
Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
01 • Latar Belakang Masalah
Menguraikan permasalahan yang melatarbelakangi dipilihnya permasalahan
tertentu.
2. Rumusan Masalah
Menguraikan permasalahan yang berkenaan dengan Dolanan Tradisional atau
Tembang Dolanan.
3. Tujuan Penulisan
Menguraikan maksud penulisan tersebut dan hendaknya diuraikan secara singkat
4. Kegunaan Penelitian
Menguraikan kegunaan penulisan bagi pihak-pihak terkait.
5. Sistematika Penelitian
Menguraikan sistematika atau urutan laporan yang akan dibuat.

02
02 BAB II Isi atau Pembahasan
Pada bagian ini dibahas hasil laporan yang telah dilakukan.

03 BAB III Penutup


Pada bagian ini diuraikan kesimpulan dan saran.

Daftar Pustaka
04 Sebuah daftar pustaka yang berisi judul buku, artikel, atau bahan-bahan penerbitan lainnya, yang
mempunyai hubungan dengan sebuah tulisan.
Bagian ini mencantumkan sumber-sumber yang digunakan sebagai acuan penulisan.
CARA MENULISKAN DAFTAR
PUSTAKA DARI BUKU SUMBER DAN
URUTANNYA
Nama pengarang (jika nama pengarang terdiri atas dua kata, kata kedua harus didahulukan diikuti
tanda koma dan akhir kata terakhir diikuti titik.
Contoh:
Kissumi Dwiyananingsih >>> Dwiyananingsih, Kissumi.

Tahun terbit buku (diikuti tanda titik)


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus sed vestibulum nunc, eget aliquam felis. Sed nunc purus,
accumsan sit amet dictum in, ornare in dui. Ut imperdiet ante eros, sed porta ex eleifend ac. Donec non porttitor leo. Nulla luctus
Contoh: ex lacus, ut scelerisque odio semper nec. Vestibulum posuere eros quis felis viverra mattis. Ut turpis nunc, imperdiet a lorem
nec, feugiat vulputate lectus.

1997.

Judul buku (judul buku digarisbawahi atau diketik miring, setelah judul diberi tanda titik.)
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus sed vestibulum nunc, eget aliquam felis. Sed nunc purus,
accumsan sit amet dictum in, ornare in dui. Ut imperdiet ante eros, sed porta ex eleifend ac. Donec non porttitor leo. Nulla luctus

Contoh: ex lacus, ut scelerisque odio semper nec. Vestibulum posuere eros quis felis viverra mattis. Ut turpis nunc, imperdiet a lorem
nec, feugiat vulputate lectus.

Mencari Kedamaian. atau Mencari Kedamaian


Kota terbit (diikuti tanda titik dua)
Contoh:
Jakarta:

Nama penerbit buku (diikuti tanda titik)


Contoh:
Bina Rena Pariwara.
BANG SAMPAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat didaur
ulang menjadi barang yang bernilai. Keberadaan sampah yang semakin banyak menjadi masalah bagi kehidupan manusia.
Meningkatnya jumlah sampah diakibatkanoleh aktivitas manusia yang semakin banyak dan komplek.
Masalah sampah sering dijumpai di berbagai wilayah, baik wilayah permukiman, perkotaan, pedesaan, maupun
Perindustrian. Jika masalah sampah tersebut tidak ditangani dengan benar dapat menimbulkan masalah yang serius bagi
lingkungan dan manusia.
Bila sampah tidak dikelola dan hanya langsung dibuang ke lingkungan maka akan berdampak bagi bukan hanya
alam, hewan namun juga manusia. Pengelolaan sampah yang tidak baik berdampak pada nilai kebersihan dan keindahan,
mengurangi kenyamanan, menjadi media penularan penyakit (lalat, tikus, nyamuk, kecoa), menurunkan kualitas lingkungan
(pencemaran udara, pencemaran tanah dan sumber air), dampak polutan B3 (limbah industry, pertambangan, cat, buangan
gas kendaraan bermotor, baterai bekas, kaleng, limbah rumah tangga.)
Sampah yang sering dianggap tidak memiliki nilai guna sebenarnya mempunyai manfaat yang cukup besar bagi
manusia. Bahkan apabila kita pandai mengolahnya, sampah dapat memiliki nilai jual. Pengelolaan sampah dapat dilakukan
dengan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Reduce yaitu kegiatan pengelolaan sampah dengan cara mengurangi timbulan
sampah. Contoh: menggunakan tas belanja, penggunaan tambler dan wadah guna ulang. Reuse yaitu pengelolaan sampah
dengan menggunakan kembali barang yang sudah tidak terpakai. Contoh: penggunaan kaleng bekas cat sebagai pot,
penggunaan kaleng susu sebagai tempat pensil,dsb. Recycle yaitu kegiatan mendaur ulang sampah menjadi kerajinan yang
bernilai tambah.Contoh, pemanfaatan sampah organic menjadi kompos, pemanfaatan sampah anorganik menjadi kerajinan
tangan, pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin atau sabun dan pemanfaatan bahan alami untuk pembuatan
produk ecoprint yang dapat mengurangi bahaya kimia bagi lingkungan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan
penulis bahas dalam makalah ini diantaranya sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan sampah?
2. Apa saja jenis-jenis sampah?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan materi mengenai Pengelolaan adalah :
1.Mengenalkan dan memberitahukan manfaat dari pengelolaan sampah kepada peserta didik
2.Menjelaskan jenis-jenis sampah
3. Menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan dengan mengelola sampah menjadi nilai tambah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah merupakan bagian penting dalam penanganan sampah untuk
merubah sampah menjadi bentuk yang lebih stabil dan tidak mencemari lingkungan serta mengurangi jumlah sampah yang
harus ditimbun di TPA ( Tempat Pemrosesan Akhir )
Ada beberapa manfaat dari pengelolaan sampah :
<> Menghemat Energi .
Pengolahan sampah menjadi sebuah energi baru dapat menghemat energi yang
dibutuhkan oleh manusia.
<> Mengurangi polusi
<> Ekonomis.
<> Menghemat Uang.
<> Menghemat SDA ( Sumber Daya Alam)
alam

Cara mengelola sampah dengan baik :


1. Memisahkan tempat pembuangan limbah jenis organik atau anorganik
2. Mengganti alas plastik dengan koran atau kardus.
3. Mengubah limbah organik menjadi pupuk kompos
4. Mendaur ulang limbah organic kering
5. Membersihkan sisa minyak jelantah ke instansi pengolahan minyakatau menjadikan produk kerajinan lain seperti lilin
atau sabun.

Mengelola sampah diperlukan adanya kesadaran masyarakat . Penerapan pengelolaan sampah dengan menerapkan
konsep 3R ( Reuse, Reduce ,dan Recycle ) dapat dijadikan solusi untuk masyarakat dalam menjaga kelestarian
lingkungan sekitar dengan cara yang sangat mudah dan murah.Sampah yang diolah dapat dijadikan sebagai pupuk
kompos atau bahkan bisa menjadi sumber listrik baru. Penerapan konsep 3R ini dapat diterapkan oleh siapa saja setiap
hari.
ung

Konsep ini memiliki inti yakni Reuse ( Menggunakan kembali sampah – sampah yang masih bisa digunakan atau
bisa berfungsi lainnya), Reduce ( Mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan atau memunculkan sampah ), Recycle
(Mengolah kembali sampah atau daur ulang menjadi suatu produk atau barang yang dapat bermanfaat )

Jenis - Jenis Sampah ;


1. Sampah Organik
Merupakan sampah yang sifatnya mudah terurai di alam ( mudah busuk ) seperti sisa makanan , daun – daunan ,atau
ranting pohon.
2. Sampah Anorganik
Merupakan sampah yang yang sifatnya lebih sulit diurai seperti sampah plastik, kaleng, dan styrofoam.
3. Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Contoh sampah kaca, pembersih detergen, pembersih lainnya)
4. Sampah Kertas
5. Sampah Residu
B. Pengelolaan Sampah melalui Bank Sampah
Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya
perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki
buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang
dipinjam .Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik atau
pengepul yang sudah bekerja sama. Sedangkan plastik kemasan dapat didaur ulang menjadi barang-barang kerajinan..
Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk
membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung
dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga
manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.
Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya.
Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari
sampah-sampah yang mereka kumpulkan. Tampaknya pemikiran seperti itu pula yang ditangkap oleh Kementerian
Lingkungan Hidup. September lalu instansi pemerintah ini menargetkan membangun bank sampah di 250 kota di seluruh
Indonesia. Menteri Negara Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan sampah sudah menjadi ancaman yang
serius, bila tidak dikelola dengan baik. Bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang sekitar 250 juta rakyat Indonesia
akan hidup bersama tumpukan sampah di lingkungannya.
Proses dan Cara Kerja Bank Sampah

Sama seperti di bank-bank penyimpanan uang, para nasabah dalam hal ini masyarakat bisa langsung datang ke bank
untuk menyetor. Bukan uang yang di setor, namun sampah yang mereka setorkan. Sampah tersebut di timbang dan di catat
di buku rekening oleh petugas bank sampah. Dalam bank sampah, ada yang di sebut dengan tabungan sampah.
Hal ini adalah cara untuk menyulap sampah menjadi uang sekaligus menjaga kebersihan lingkungan dari sampah
khususnya plastik sekaligus bisa dimanfaatkan kembali (reuse). Biasanya akan di manfaatkan kembali dalam berbagai
bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain. Syarat sampah yang dapat di tabung adalah yang rapi dalam hal
pemotongan. Maksudnya adalah ketika ingin membuka kemasannya, menggunakan alat dan rapi dalam pemotongannya.
Kemudian sudah di bersihkan atau di cuci. Yang terakhir, harus menyetorkan minimal 1 kg.
Ada dua bentuk tabungan di bank sampah. Yang pertama yaitu tabungan rupiah di mana tabungan ini di
khususkan untuk masyarakat perorangan. Dengan membawa sampah kemudian di tukar dengan sejumlah uang dalam
bentuk tabungan.
Beberapa contoh kemasan plastik yang dapat di tukar yaitu menurut kualitas plastiknya. Kualitas ke 1 yaitu plastik yang
sedikit lebar dan tebal (karung beras, detergen, pewangi pakaian, dan pembersih lantai). Kualitas ke 2 yaitu plastik dari
minuman instan dan ukurannya agak kecil (kopi instan, suplemen, minuman anak-anak, dan lain-lain). Kualitas ke 3 yaitu
plastik mie instan. Kemudian kualitas ke 4 yaitu botol plastik air mineral. Yang paling rendah yaitu kualitas 0 adalah
bungkus plastik yang sudah sobek atau tidak rapi dalam membuka kemasannya. Karena akan susah untuk di gunakan
kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain. Untuk kualitas yang terakhir, harus di setor
dalam bentuk guntingan kecil-kecil (di cacah).
Bentuk tabungan sampah yang kedua di sebut tabungan lingkungan. Tabungan lingkungan adalah partisipasi
C. Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah
Minyak jelantah adalah minyak bekas pemakaian, bisa dalam kebutuhan rumah tangga, kebutuhan restoran dan
lain lain. Minyak ini meliputi minyak sawit dan segala minyak goreng lainnya.
Bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik
yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi pemakaian minyak jelantah yang dipakai berkali-kali, dapat merusak
kesehatan tubuh kita, misalnya timbul berbagai penyakit seperti kanker.
Bukan hanya itu, limbah minyak jelantah ini juga mencemari tanah yang dilaluinya. Pencemaran tanah akan
menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah menjadi keras sehingga tidak mampu lagi mendukung aktivitas manusia.
Prtanyaannya sekarang, apakah minyak jelantah harus dibuang? Jawabnya, tentu tidak. Kita dapat memanfaatkan
minyak jelantah menjadi produk yang lebih bermanfaat. Minyak jelantah dapat diolah menjadi:
1. Lilin
2. Sabun cuci baju
3. Bahan bakar lampu minyak
4. Pupuk tambahan
5. Cairan pembersih lantai
6. Bahan bakar biosolar
Cara Membuat Lilin Minyak Jelantah
1. Siapkan alat dan bahan; Panci, pengaduk, mangkok, gelas sloki/ cetakan agar-agar, lilin bekas/paraffin, minyak jelantah,
krayon bekas
2. Panaskan lilin/paraffin
3. Tambahkan minyak jelantah dengan perbandingan 2: 1
4. Aduk hingga mendidih, siapkan mangkok isi dengan krayon bekas
5. Siapkan cetakan dan beri tali yang diikat dg tusuk sate/lidi,
6. Tuangkan cairan lilin tadi ke dalam gelas sloki atau cetakan
7. Masukkan bibit parfum untuk mendapatkan aroma
8. Tunggu hingga memadat. Setelah dingin dan memadat, keluarkan dari cetakan.
D. Pembuatan Ecoprint
Indonesia sendiri adalah negara yang besar dan kaya akan keberagaman flora dan faunanya. Sebagai bentuk
penghargaan terhadap kekayaan alam Indonesia, seharusnya masyarakat mampu mengeksplor sekaligus menjaga
kestabilan alam. Dengan kondisi alam Indonesia yang istimewa ide dan inovasi UMKM yang sangat cocok yaitu sebuah
produk fashion berupa batik ecoprint. Sebagai identitas batik sudah tidak asing lagi, namun banyak yang merasa jika
memakai batik hanya untuk orang tua, atau sekadar kostum untuk berkondangan.

Batik ecoprint ini merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin
atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain, kemudian kain tersebut direbus. Untuk pemilihan
kainnya sendiri harus yang berasal dari serat alami agar warna yang dihasilkan dari tanin daun mampu meresap
sempurna dan tahan lama, dengan kain dan bahan warna alami akan mengurangi resiko kesehatan seperti alergi, bahkan
pencemaran lingkungan dari proses pembuatan. Daun yang digunakan dapat ditemui hampir diseluruh Indonesia sebagai
ciri khas flora Indonesia, seperti kayu secang, akar dan daun mengkudu, daun jati, daun jarak, serta daun ketapang.
D. Pembuatan Ecoprint
Selama beberapa tahun terakhir, penggunaan teknik ecoprint memang semakin banyak. Hal ini dibuktikan dengan
mulai banyaknya masyarakat yang menerapkan teknik membuat motif kain tersebut. Sayangnya, masih banyak orang
yang belum bisa sebutkan dan jelaskan teknik dalam ecoprint.
Jadi, meskipun kini sebagian besar orang sudah tahu apa itu teknik eco printing, tetapi kebanyakan orang belum paham
apa saja teknik yang bisa digunakan. Alhasil, mereka pun kesulitan saat ingin mencobanya sendiri.

Pengertian Ecoprint
Secara umum, pengertian ecoprint adalah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana, tetapi bisa
menghasilkan motif yang unik dan otentik.
Prinsip pembuatannya adalah dengan menggunakan kontak langsung antara daun, bunga, batang, maupun bagian tubuh
tanaman lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain.
.
Teknik Pembuatan Ecoprint
Ada tiga teknik pembuatan ecoprint:
1. Teknik Pounding
2. Teknik Steming
3. Teknik Fermentasi daun
1. Teknik Pounding
Pounding printing adalah teknik pembuatan motif pada kain dengan cara dipukul. Proses pengerjaan kain dengan
teknik ini bisa dibilang menjadi yang paling sederhana. Oleh karena itulah, banyak orang yang memilih menggunakan
teknik pounding.
Teknik pounding ini bisa dilakukan dengan cara meletakkan beberapa bunga atau daun di atas kain. Kemudian
setelahnya bisa langsung dipukul menggunakan palu.

2. Teknik Steaming
Teknik steaming ini dilakukan dengan cara mengukus daun atau bunga pada lembaran kain yang sudah ditempeli
ornamen tumbuhan tersebut. Umumnya, orang-orang akan menggunakan sepotong pipa kecil untuk menggulung kain
agar desain yang dibuat tidak hilang.
Baru setelahnya dililitkan benang atau tali di sepanjang gulungan kain untuk menahan posisinya agar tidak terlepas.
Proses steaming ini sendiri berlangsung selama dua jam agar pigmen pada tanaman bisa keluar secara maksimal.

3. Teknik Fermentasi Daun


Teknik yang terakhir adalah fermentasi daun. Berikut ini adalah langkah-langkahnya yang bisa diikuti.
4.Kumpulkan daun, bunga, atau bagian tanaman lain dan rendam di air cuka agar warnanya bisa terlihat dengan jelas.
2.Setelah itu, bagian daun tersebut disusun di atas permukaan kain yang sudah dibentangkan di permukaan yang rata.
3.Lalu, tutup dan dipukul dengan palu atau benda berat lainnya. Nantinya, hasil warna dari pigmen tanaman tersebut
akan terlihat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengolahan sampah merupakan bagian penting dalam penanganan sampah menjadi bentuk yang lebih stabil dan tidak
mencemari lingkungan serta mengurangi jumlah sampah yang harus ditimbun di TPA ( Tempat Pemrosesan Akhir )
Apabila sampah tidak dikelola dengan baik dan langsung dibuang kelingkungan maka akan menguranginilai
kebersihan dan keindahan, mengurangi kenyamanan, menjadi media penularan penyakit, ( lalat, tikus, nyamuk, kecoa),
menurunkan kualitas lingkungan (pencemaran udara, pencemaran tanah, dan suber air )
B. Saran
Tips menelola sampah dengan bijak:
1. Membuat tempat sampah sesuai jenisnya
2. Mengganti alas plastik sampah menjadi koran atau kardus untuk mengurangikonsumsi sampah plastik
3. Memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos.
DAFTAR PUSTAKA

https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/apa-itu-bank-sampah-dan-apa-manfaatnya-59
https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/bagaimana-cara-mengolah-minyak-jelantah/
https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-dan-teknik-dalam-ecoprint-untuk-membuat-motif-kain-21V1MHdOiT1/full
LAMPIRAN

Foto kegiatan dan proses( Tiap foto diberikan Narasi)


Contoh :

Hasil pembuatan Ecoprint dengan


teknik Pounding
Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai