Anda di halaman 1dari 9

Fungsi Pajak,

Investasi, dan
Impor
Kamis, 28 April 2022
Oleh Kelompok 4:
1. Falikul Misbach (212361201070)
2. Gisela Putri Particia Ramadhan (212361201021)
3. Moh. Akbar Gibran Harsono (212361201031)
4. Raela Adillah (212361201006)
Fungsi Pajak
Pajak yang dikenakan pemerintah pada warga bersifat 2 macam

1. Pajak yang jumlahnya tertentu, tidak dikaitkan dengan


tingkat pendapatan. T= To, kurva pajaknya berupa sebuah
garis lurus sejajar sumbu pendapatan.

2. Pajak yang penetapannya dikaitkan dengan tingkat


pendapatan. T= tY, kurva pajaknya berupa sebuah garis lurus
berlereng positif dan bermula dari titik pangkal

Secara keseluruhan, besarnya pajak yang diterima oleh


pemerintah adalah T= To + tY, kurva pajaknya berupa sebuah garis
lurus berlereng positif dan bermula dari penggal T o. T = To + tY
To = Pajak otonom (autonomous
tax)
t = Proporsi pajak terhadap
pendapatan
Y = Pendapatan nasional
T = Pajak
Kasus 1
Ariana adalah seorang pekerja yang menerima gaji sebesar Rp. 5.000.000 per bulan dan dikenakan pajak sebesar 11%
tiap bulan, pemerintah memungut pajak dari masyarakat sebesar Rp. 1.444.555 maka berapa pajak yang diterima
pemerintah ?

Diketahui : Y = Rp. 5000.000


t = 11%
To = Rp. 1.444.555
Ditanya : T?
Jawab :
T = To + tY
T = Rp. 1.444.555 + 11% (Rp. 5.000.000)
T = Rp. 1.444.555 + Rp. 550.000
T = Rp. 1.994.555

Maka pajak yang diterima pemerintah sebesar Rp. 1.994.555


Fungsi
Investasi
Permintaan akan investasi merupakan fungsi dari tingkat
bunga. Secara umum fungsi (permintaan akan) investasi
dapat ditulis sebagai :
I = f(i)
I = I0 – p i
Keterangan :
I0 = Investasi otonom
i = Tingkat bunga
p = Proporsi I terhadap i

Tingginya bunga mencerminkan pula mahalnya kredit,


sehingga mengurangi keinginan berinvestasi dikalangan calon
pengusaha. Hal sebaliknya terjadi jika tingkat bunga rendah.
Kasus 2
Jika permintan akan investasi ditunjukkan oleh I = 250 – 500i,
berapa besarnya investasi pada saat tingkat bunga bank yang
berlaku setinggi 12% ? Berapa pula investasi bila tingkat bunga
30% ?
Penyelesaian :

I = 250 – 500i
1. I = I0 – pi
I = 250 – 500(12%)
I = 250 – 60
I = 190
2. I = I0 – pi
I = 250 – 500(30%)
I = 250 – 150
I = 100
Fungsi
Impor

Impor suatu Negara merupakan fungsi dari pendapatan nasional, cenderung


berkorelasi positif. Semakin besar pendapatan suatu Negara semakin besar
kebutuhan akan barang-barang dari luar negeri terutama barang modal bagi
Negara yang sedang berkembang, sehingga nilai impor semakin besar.

M = Mo + mY

Keterangan :
Mo = Impor otonom
Y = Pendapatan nasional
m = Marginal propensity to import M/ Y
Kasus 3

Bentuklah persamaan impor suatu Negara bila


diketahui impor otonomnya 25 dan marginal protensity
to importnya 0,05. Berapa nilai impornya jika
pendapatan nasional sebesar 600 ?

Diketahui :
Mo = 25
M = 0,05
Y = 600
Peneyelesaian :
M = Mo + mY
M = 25 + 0,05(600)
M = 25 + 30
M = 55
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai