Anda di halaman 1dari 44

TEKNIK PEMBESIAN

BAHAN AJAR
PADA ACARA PELATIHAN

TUKANG BESI
DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

SEPTEMBER 2023
Pengertian Beton Bertulang
• Beton adalah konstruksi campuran dari pasir, kerikil ataupun
batu pecah, dengan semen dan air. Meskipun memiliki
kekuatan tekan yang tinggi, sayangnya material beton
memiliki kekuatan tarik yang rendah sehingga akan sangat
mudah retak bahkan hancur saat ada tegangan tarik akibat
beban, susut, hingga perubahan temperatur.
• Untuk memberikan kekuatan tarik pada beton, maka
digunakanlah tulangan baja pada bagian dalam beton yang
mampu memberikan kekuatan tarik yang tak dimiliki beton.
Konstruksi inilah yang kemudian dinamakan dengan
konstruksi beton bertulang.

FUNGSI PEMBESIAN
Pada konstruksi beton bertulang , tulang di
sini diartikan besi beton / tulangan dari baja
yang berfungsi untuk menahan gaya Tarik.
Karena besi sangat kuat menahan gaya tarik,
sementara beton kuat menahan gaya tekan .

Kedua kekuatan ini bersinergi/ saling


melengkapi sehingga konstruksi menjadi
kuat
Reaksi tulangan pada balok
Reaksi tulangan pada plat/
kantilever
Pembesian pada beton
bertulang
1. Pembesian pada pondasi foot plat
2. Pembesian kolom
3. Pembesian balok ( sloof+ringbalok
termasuk)
4. Pembesian plat/ dak
5. Pembesian tangga
1. PONDASI FOOT PLAT
Pondasi FOOTPLAT ada yang menyebut
sebagai pondasi telapak, pondasi setempat
atau ada yang menyebut “pondasi cakar
ayam” , meskipun sebenarnya berbeda
maknanya.

Dibuat segi – 4, bisa bukur sangkar atau


persegi , dengan tulangan pokok yang berada
di bawah. Adapun tulangan yang di atas
berfungsi sebagai pengaku atau untuk
menahan agar tahan jika kolomnya akan
miring.
Untuk bangunan rumah tinggal biasa dibuat dengan ukuran
70x70x20, atau 80x80x25 atau 100x100x30 disesuaikan
dengan beban yang diterima dari kolom

Untuk bangunan 2 lantai tentu beda dengan bangunan 3


atau 4 lantai.
Besi yang digunakan minimal adalah diameter 12 mm
dengan jarak maksimal 15 cm . Jika pondasi 70x70 maka
setidaknya ada 6 besi yang saling bersilangan sehingga
jumlahnya = 12 buah di bawah

Untuk pembesian di atas bisa dibuat lebih sedikit karena


gayanya tidak sebesar yang di bawah.
2. Pembesian Kolom
Kolom sendiri ada yang berbentuk bujur
sangkar ( missal 20x20, 30x30 , 40x40) dst,
Bentuk begelnya juga bujur sangkar
Disamping itu maka ada juga yang
bentuknya segi-4 persegi, missal ukuran
20x30, 25x40, 30x40, 30x50 dll
Ada pula yang berbentuk bulat (lingkaran)
missal diameter 20 , diameter 25 , 30 , 40
dst, dengan begel berbentuk spiral.
3. Pembesian Balok
• Pembesian pada balok kebanyakan pada
bagian bawah jumlah besi yang dipasang
lebih banyak karena harus menahan yang
Namanya MOMEN POSITIF/ MOMEN
LAPANGAN.

• Untuk bagian tumpuan/ tepi di bagian atas


ada tambahan besi sepanjang ¼ x
bentangan guna menahan MOMEN
NEGATIF.
4. Pembesian Plat/ Dak
Prinsip dari pembesian plat juga mirip
dengan balok, bagian yang ada tumpuan
diberi tulangan atas atau terkadang disebut
tulangan ekstra, guna mengantisipasi
momen negative. Besinya boleh ditekuk ke
atas atau boleh berupa tambahan.

Untuk besi yang dipakai lazimnya besi


diameter 10 mm dengan jarak 10 hingga 20
cm tergantung beban yang dipikul. Semakin
berat maka semakin dekat jaraknya.
5. Pembesian tangga
• Pembesian tangga bisa kita samakan dengan
pembesian plat/ dak dengan menganggap
bagian bawah dan atas terjepit sehingga
tulangannya harus didobel.
• Yang paling aman adalah menyamakan dengan
tulangan balok dengan tinggi setebal plat
(sekitar 14 cm) dan lebarnya selebar tangga
(sekitar 70 cm atau lebih)
• Begelnya berarti ukurannya 9 cm x64 cm pakai
besi 8 mm jarak 15 cm dan tulangan pokoknya
untuk tangga ringan bisaa pakai besi 10 mm
berjumlah 12 buah (atas 6 bawah 6)
Pembesian tangga mirip plat
Pembesian tangga mirip balok
Mengapa perlu tulangan ekstra ?
Langkah kerja pembesian
Untuk memulai pekerjaan pembesian maka bisa
diakukan dengan langkah kerja sebagai berikut :
1.Membaca gambar
2.Membuat Binstat/ daftar potong
3.Menyiapkan peralatan
4.Menyiapkan bangku kerja
5.Memotong dan membengkok besi
6.Merangkai / merakit besi
7.Memasang deking
8.Membersihkan sisa potongan
1. Membaca Gambar
Ketika kita akan memulai pekerjaan besi
maka terlebih dulu kita harus mempelajari
gambar tulangan.
Setelah memahami gambar maka dibuatkan
daftar potong (binstat) yang berisi besi yang
akan dipotong diameter berapa, jumlah serta
bentuknya.
Binstat sangat memudahkan pekerjaan
pembesian
• Untuk mengetahui panjang dan bentuk pembesian dengan
memperhatikan :
• - Tebal beton deking
• - Panjang kait (jika ada)
• - Penyusutan pada tekukan
• Untuk tebal beton deking adalah sbb:

• Kondisi interior : minimal 2 cm untuk plat di dalam rumah,


sedangkan balok 3 cm
• Kondisi eksterior : 4 cm yang terkena cuaca langsung
• Namun demikian ada pertimbangan lain untuk ketebalan
beton deking dengan mempertimbangkan besi yang
digunakan, semakin besar besinya semakin tebal dekingnya.

2. Membuat Binstat/ daftar potong
3. Menyiapkan peralatan
Peralatan yang pokok untuk tukang besi
adalah:
1.Meteran ( Roll meter 3 m, 5 m, 30 m)
2.Gunting potong/ gergaji/ circular saw
3.Pleser/ pembengkok besi
4.Catut kakak tua
5.Magnet untuk pembersihan sisa kawat
4. Menyiapkan bangku/ meja kerja

Bangku pembengkok bisa dibuat dari balok kayu atau


Besi Canal U yang dibalik, atau meja dengan papan
Yang tebal.
5. Memotong dan membengkok besi

Gunting beton Gunting ayun Gergaji besi

Besi beton bisa dipotong dengan gunting beton, gunting


Ayun maupun gergaji besi, atau bisa juga dengan
Alat pemotong besi yang menggunakan tenaga listrik
Agar didapat ukuran yang sama serta tenaga yang
Lebih hemat.
Mesin pemotong besi beton
Bisa juga menggunakan cutter electric
Pemotongan besi
Jika kita mengecor balok
20x30 maka ukuran begel
Harus dikurangi deking
Misal 3 cm. Ukuran begel
Dikurangi 6 cm = 14x24
Ditambah kait 6 x diameter
Misal besi 8 mm maka
Panjang kait = 6x0,8=4,8 cm
Dibulatkan 5 cm
Total Panjang = 2 (14+24+5)
= 86 cm . Dikurangi susut
Ujungnya 4x0,5 cm = 2 cm
Jadi panjangnya = 86-2=84 cm
Model Kait Standar
Pengait pada sengkang

Pembengkokan pada
batang
KERETAKAN PADA
BENGKOKAN
RETAK AKIBAT PEREGANGAN KARENA
DIAMETER BENGKOKAN < 2.5 D POLOS DAN < 5 D ULIR
6. Merangkai / merakit besi
Untuk merangkai
Besi digunakan catut
Kakatua atau ada alat
Khusus untuk mengeras
Kan kawat ikat.

Rangkaian harus kuat


Dan tidak boleh bergerak

Besi beton tidak perlu


dilas
7. Memasang beton deking

Beton deking harus dibuat


Jauh hari sebelum merangkai
Agar kondisinya sudah keras
Karena akan dibebani beban
Berat.
8. Membersihkan sisa potongan

Sisa potongan kawat besi harus dibersihkan,


Terutama pada sudut-sudut balok dengan
Menggunakan magnet.

Untuk kotoran yang ringan bisa dikompresor


Atau dicomot sedikit-sedikit karena jika kotor
Akan megutangi kualitas dari beton itu
sendiri.
Contoh rangkaian besi
Wire Mesh
Wire mesh adalah
Rangkaian besi yang
Sudah dilas / diikatkan
Dalam kondisi panas
Sehingga
sambungannya
Sangat kuat.

Untuk pembesian plat


maka sangat efisien
Tanpa harus menggelar
Dan mengikat lagi
Ukuran besi beton
Ukuran wire mesh
Video pekerjaan pembesian

Berikut beberapa video yang bisa


Dipelajari untuk pekerjaan
Pembesian,

Selamat menonton

Anda mungkin juga menyukai