TEKNIK TEGANGAN TINGGI

KELOMPOK 1 :

FACHRUM FIRDAUS
(1524041008)

INGGRID FEBY DWI SHAFIRA. M

(1824041010)

YUSDIAN SUTANTI RAIS

(1824042039)

MUHAMMAD NURYAQIN PRATAMA

PUTRA
(1824042001)
 PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI

PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI DC

Penggunaan tegangan tinggi dc dalam keseharian

• Penelitian Fisika
-mikroskop elektron
-akselerator partikel
• Teknik Biomedika
-rontgen
-terapi elektrik
• Industri
-electrical Precipitator /Elektrolter
-electrostatic painting and powder coating
-mesin fotocopy dan printer laser
 Besaran-besaran tegangan tinggi DC

• polaritas
• Amplitude
nilai rata-rata aritmatika (arithmatic mean
value)
T
V¯ = _1 ∫ V (t) dt
T 0

• Ripple; δV = 0.5(Vmak − Vmin)

δV
_
• faktor ripple;
V

IEC 60, faktor ripple < 3%

• ac ke dc menggunakan penyearah (rectifier)
Penyearah setengah gelombang

√ _
• V1 = 2V2
eff

• VD = 2V1

Diode harus mampu

menahan tegangan 2 kali
nilai tegangan dc
Penyearah setengah gelombang berbeban

• Diode dalam keadaan tidak

menghantar sepanjang V1 > V2
VD = 2V1
• CG Muatan (Kapasitor perata)
terdischarge ke beban
• Dalam rentang waktu α, V2 >
V1, diode menghantar dan C G
termuati kembali.
Diode dalam keadaan tidak menghantar Arus yang mengalir ke
beban I1 = V1/R
Muatan pada C akan mengalir ke beban
G
∆Q ≈ I1 • ∆t dengan ∆t ≈ T → ∆Q ≈ I1 • ∆T
∆Q = C • 2δU → 2δV = I1 • T/C = I1/C • f
⇒ Ripple akan semakin besar dengan bertambahnya arus beban
Diperbaiki dengan memperbesar kapasitas kapasitor perata atau
dengan meningkatkan frekuensi tegangan ac
 penyearah setengah gelombang dua-fasa

• Ripple 2δV = I1 • T/C = I1/2Cf

• Kelebihan:
- ripple, setengah dari penyearah
setengah gelombang
- penggunaan trafo lebih efektif karena
terbebani pada kedua setengah
gelombang

• Kekurangan:
- Tegangan blocking pada diode 2 . √2 . Veff
- Trafo harus diketanahkan tepat pada titik
tengahnya
 rangkaian jembatan

• Ripple 2δV = I1 • T/C = I1/2Cf

• Kelebihan:
- ripple, setengah dari penyearah
setengah gelombang
- penggunaan trafo lebih efektif karena
terbebani pada kedua setengah
gelombang
- tegangan blocking pada diode

• Kekurangan: √2 • Veff

- belitan tegangan tinggi harus diisolasi

terhadap tanah untuk √2 Veff
 SEJARAH PERKEMBANGAN TEGANGAN
TINGGI

Pertumbuhan yang luar biasa dalam konsumsi energi listrik, dapat

diketahui dari sisi sejarah perkembangan sistem transmisi tegangan tinggi
AC, dimana kecenderungan ketegangan yang lebih tinggi.
Sekitar tahun 1910 telah digunakan tegangan diatas 100 kV dan
disekitar tahun 1920 telah dikembangkan beberapa sistem tegangan yag ebih
tinggi. Daya 50 MW ditransmisikan pada jarak kira-kira 50 Km, selama
periode 1930-1950 beberapa pembanngkit hidro-elektric dikontruksi yang
akan menyalurkan daya 250 MW pada jarak 400 Km dengan tegangan
diantara 200 kV dan 300 kV. Pada tahun 1994 tegangan 380 kV dipakai
sebagai standar internasional dan selama tahun 1960-an daya diatas 1.000
MW ditransmisikan pada sepanjang jarak 1.000 Km, pertama-tama pada
tegangan 550 kV dan kemudian 765 kV atau 800 kV.
Tegangan transmisi ultra tinggi diatas 1.000 kV dalam pertimbangan dengan
perkiraan kapasitas daya 10.000 MW.
Pada awalnya penyaluran tenaga listrik dilakukan menggunakan tegangan
searah (DC), oleh karena pertumbuhan beban yang begitu cepat dan jarak
penyaluran bertambah jauh, dan kelebihan dari transformator dalam transformasi
tegangan, sistem DC kemudian digantikan dengan sistem AC, oleh karena transmisi
pada tegangan AC yang lebih tinggi jauh lebih mudah dan ekonomis.
 PENGELOMPOKKAN TEGANGAN TINGGI

Tegangan Tinggi yang dialami oleh sistem, dapat berupa :

a. Tegangan normal (biasa), yaitu besar tegangan yang dapat ditahan oleh
sistem untuk waktu yang tidak terbatas.
b. Tegangan lebih (over voltage), yaitu besar tegangan yang dapat
ditahan oleh sistem untuk waktu yang terbatas. Tegangan
dikelompokkan menjadi dua golongan berdasarkan bentuk
gelombangnya, yaitu bentuk periodik dan aperiodik, sedangkan dilihat
dari penyebanya, juga terbagi dua, yaitu sebab eksternal (faktor alam)
misalnya petir dan internal (man-made) misalnnya prose switching.
TERIMA KASIH.