Anda di halaman 1dari 20

1.

PENGERTIAN

2. PENGELOLAAN CAP TANDA TERA (CTT)


A. Tugas dan wewenang Dit.Metrologi
B. Tugas dan wewenang Unit Metrologi di Daerah

3. PENGELOLAAN BIAYA TERA (BT)


A. Umum
B. Mekanisme Penerimaan dan Penyetoran Biaya Tera
C. Tata Cara Pembukuan
D. Tugas Atasan Langsung Bendaharawan Khusus
E. Tugas Bendaharawan Khusus
F. Tugas Pemegang Kuasa Bendaharawan Khusus
CTT adalah cap yg dikelola oleh Ditmet utk memberikan pengesahan,
pembatalan dan jaminan bagi UTTP yg ditera dan ditera ulang yg
pembubuhannya sesuai UUML.

CTT umumnya berupa batangan besi atau logam yg terdiri atas 3 bagian :
1. Pangkal cap yaitu bagian yg dikenai pukulan palu;
2. Batang cap yaitu bagian yg dipegang pd saat pembubuhan CTT;
3. Ujung cap yaitu yaitu bidang dimana terdapat tapak yg memuat jenis, ukuran dan
bentuk tanda tera
Biaya Tera ialah biaya yg dibebankan kpd
pemilik, pemakai, pengunjuk kuasa UTTP
sbgmn dimaksud Psl 16 UUML dan besarnya
sesuai dg PP 26/83 dan 16/86 ttg Tarif Biaya
Tera.
Bendaharawan khusus penerima uang
tera disingkat Bendaharawan Khusus
yaitu pegawai yang ditugasi utk
penagihan, penerimaan, penyimpanan,
penyetoran dan pembukuan uang tera
berdasarkan ketentuan perundang-
undangan yg berlaku.
Atasan Langsung Bendaharawan Khusus
ialah pejabat yg ditunjuk selaku atasan
dari Bendaharawan Khusus
Pemegang Kuasa Bendaharawan Khusus disingkat Pemegang Kuasa ialah
pegawai Berhak yg diberi kuasa oleh Bendarawan Khusus utk menerima dan
menyetor uang tera. Surat Kuasa dilegalisir oleh Atasan Langsung
Bendaharawan Khusus atau Pimp.Unit ybs.

Kwitansi Tera ialah tanda penerimaan uang yg ditanda tangani oleh


Bendaharawan Khusus atas pekerjaan tera, tera ulang dan atau
pengujian UTTP yg telah dilakukan oleh Pegawai Berhak. Kwitansi
Tera selain memuat besarnya uang tera, nama dan alamat pemilik
atau Kuasa UTTP, juga jumlah dan jenis UTTP yg ditera/ditera ulang,
jumlah yang disahkan/dibatalkan/dijustir serta kode, halaman dan
nomor urut buku register.
Register Tera ialah buku tabelaris yg
dipergunakan mencatat data pelaksanaan tera,
tera ulang dan pengujian UTTP beserta dg uang
teranya. Dlm buku register tsb tdpt kolom-kolom
yg hrs diisi dg tanggal, nama dan alamat
pemilik/kuasa UTTP, jenis dan
kekuatan/kapasitas UTTP yg ditera atau ditera
ulang yang disahkan dan/atau yg dibatalkan
dan/atau dijustir serta jumlah biaya/uang tera yg
hrs dibayar tunai.
05
Tanda Tera Sah Tanda Jaminan

Tanda Batal

25 Hn
Tanda
Tanda Daerah Pegawai Berhak
1. Perencanaan, Ditmet mendesign tanda tera utk thn yad ; meliputi : bentuk,
ukuran, dan jadual.wkt berlakunya yg selanjutnya dituangkan dlm SK Menteri.

2. Pengadaan, Ditmet bekerja sama dgn Perum PERURI (kontrak). Adapun


jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan/permintaan dari daerah ditambah
cadangan apabila ada kerusakan/hilang.

3. Pendistribusian, Ditmet mendistribuskan CTT tsb sesuai pesanan dg cara


saksama, hati-hati dan rahasia dimasukkan dl kotak dan dilak tertutup. Waktu
pengiriman diperkirakan paling lambat 1(satu) minggu sebelum 1 Januari thn
berikutnya sudah diterima oleh Unit Metr daerah.

4. Peniadaan CTT.
CTT yg sudah tdk dpt dipergunakan lagi hrs ditiadakan dg cara menghapus
(mengskrap) alas CTT.
Peniadaan CTT dilakukan thdp :
a. Tanda Tera Sah yg telah habis masa pembubuhannya;
b. Semua CTT yg alas capnya rusak/rumpil/tumpul / rusak karena sebab lain;
c. CTT Peg Berhak, apabila Peg Berhak tsb telah pensiun/meninggal atau
diberhentikan sbg peg.Berhak
Wewenang peniadaan tersebut berada pada Dit.Met.
1. Merencanakan kebutuhan CTT
Masing-masing Met Daerah merencanakan kebutuhan CTT sesuai dengan
jumlah dg jumlah Penera yg memenuhi persyaratan baik jumlah maupun
jenisnya. Bagi yg baru lulus Diklat (Penera) minimal 3 bulan baru dapat
diusulkan utk memperoleh CTT pegawai Berhak.

2. Penerimaan CTT
Setelah CTT diterima oleh Unit Metrologi Daerah, selambat-lambatnya tgl 2
Januari tahun ybs dg disaksikan oleh beberapa pejabat Perdagangan (Pemda)
setempat dilakukan pembukaan kotak serta mengecek kondisi dan kebenaran isinya :
jumlah, jenis yg dikirim oleh Dit Met. Dari hasil pembukaan kotak tsb dibuat BA
Penerimaan CTT sbgmn blanko yg sudah disediakan oleh Dit Met.
Langka selanjutnya adalah membuat tapak CTT di atas lemping alumunium
atau lemping kuningan baik CTT yg baru diterima dari Dit Met maupun CTT yg
dikelola oleh Unit Met drh (tanda daerah, tanda peg Berhak, tanda tera batal, tanda
tera jaminan) Pembuatan tapa CTT tsb maksudnya kecuali memeriksa apakah
tpaknya jelas/terang atau tdk rusak dan kabur juga tapak CTT tsb mrpkn arsip dan
acuan utk mengidentifikasikan apabila terjadi sesuatu hal; misalnya: adanya
pemalsuan CTT dsb.
Lemping tapak CTT hendaknya dibuat dl rangkap 3(tiga) :
> Satu dikirim ke Dit Met;
> Satu digunakan sbg acuan dulu tgs operasional (biasanya dibawa/diletakkan
diruangan tempat kegiatan sidang tera/tera ulang atau kegiatan wasluh) dan
> Satu lagi disimpan dl brandkas atau lemasi besi tempat penyimpanan CTT.
3. Penyimpanan CTT.

Selama tdk digunakan CTT disimpan dl brandkas terkunci dg baik dan kokoh.
Penyimpanan tsb adalah t.jawab pimp. Unit Met Drh. Penyimpanan tsb disertai :
> BA penerimaan CTT dari Dit Met.
> Buku pengel CTT menyangkut penerimaan, jumlah dan jenis CTT;
> Tapak CTT dl lempingan kuningan/alumunium dan kayu.

4. Pemeliharaan CTT

a. Masa pemeliharaan sejak CTT diterima hingga pengiriman kembali Dit.Met.


b. Dokumen pendukung dl pemeliharaan adalah :
> BA penerimaan CTT dari Dit Met.
> Buku catatan lalu lintas CTT yg digunakan utk kegiatan operasional
> BA ttg kejadian kerusakan, kehilangan CTT, mutasi peg Berhak (apabila
ada).
c. Yg bertanggungjawab dl pemeliharaan CTT adalah Kepala Seksi/Sub Seksi
Sarana Kemetrologian di tingkat propinsi/Kab atau Kota.
5. Penggunaan CTT

a. Di Kantor
Serah terima CTT yg digunakan di Kantor dilakukan antara kep Kantor dan pimp
sidang T/TU setelah selesai digunakan segera diserahkan kembali ke Kep Kantor
pada hari itu juga.

b. Di Luar Kantor
> Serah terima CTT yg digunakan di luar Kantor termasuk loko dsb dilakukan
antara kep Kantor dan pimp regu sidang T/TU di luar kantor maupun loko.
> CTT pd wkt tdk digunakan baik akan dibawa ke luar kantor maupun sepulang
dari tempat sidang/loko kemudian di bawa pulang/tempat penginapan,
pengurusan dan pengamanannya adalah t.jawab pimp.regu sidang atau peg
Berhak yg loko serta hrs diletakan dl kotak (terbuat dari plat besi, kayu atau
kulit) yg terkunci dg baik dan kokoh.
> CTT yg dl pengurusan dan pengamaanan seorang pimp.regu hanya boleh
dititipkan pada seorang peg Berhak pd regunya, jika ia hrs meninggalkan tempat
bekerja atau mobil pengangkut regu utk waktu yg cukup lama, misalnya
melakukan konsultasi dg pejabat drh setempat dsb.
> Kecuali dg plombir tanda sah dan plombir tanda jaminan, maka semua kegiatan
pembubuhan TT pd UTTP hrs dilakukan dl lingkungan drh pemeriksaan dan
pengecapannya

> Serah terima CTT antara pimp.regu dg oeg.Berhak hrs diadakan pencatatan secara
cermat.

> Hanya anggota regu sidang T/TU yg boleh memasuki lingkungan pemeriksaan,
pengecapan utk membubuhkan tanda tera yg pada umumnya dibatasi dg meja
pemeriksaan.

> Pimp.regu supaya disamping melakukan pengujian UTTP wajib senantiasa


mengamati pembubuhan CTT.

> Jika pimp. Regu atau peg yg ditunjuk tdk berada ditempat, maka kegiatan
pemeriksaan dan pembubuhan tanda tera hrs dihentikan dan CTT disimpan scr aman.

> Pimp.regu diwajibkan selambat-lambatnya 1(satu) hari setelah regu yg dipimpinnya


menyelesaikan tugasnya menyerahkan CTT yg digunakannya kepada Kep.Kantor.
c. Pembubuhan CTT
> UTTP yg akan dibubuhi CTT harus terlebih dahulu diamplas shg
mempunyai Permukaan yg rata;
> Pembubuhan CTT harus dilakukan sedemikian rupa shg tapak
berikutnya terletak teratur ke samping atau ke bawah secara
berurutan ditempat terdahulu.
> Tapak cap tanda batal dari UTTP yg dibatalkan hrs dihapuskan
terlebih dahulu untuk diganti dg cap sah bila UTTP tsb telah disahkan;
> Cara menapakkan permukaan CTT pd bid. yg akan dibubuhkan cap,
hrs benar-benar tegak lurus shg CTT yg dipukul akan menghasilkan
tapak cap yg benar, jelas dan sempurna, mencegah keragu-raguan dl
menilai keaslian, apakah tapak CTT yg terdapat pd UTTP asli CTT
sejati atau palsu.
> Pegawai yg Berhak hrs siap memeriksa kebenaran pembubuhan CTT
pada UTTP yg akan diserahkan kembali kpd pembawanya sesudah
ditera atau ditera ulang.
> Pembubuhan CTT pd UTTP hanya boleh dilakukan oleh pegawai
Berhak (Fungsional Penera).
6. Masa Laku dan Masa Bubuh
> Masa laku tanda tera diatur secara rinci sesuai
jenis UTTP dg Keputusan Menteri ttg tanda tera
tahun takwim ybs.
> Masa bubuh tanda tera dimulai awal hingga akhir
tahun ybs.

7. Peniadaan CTT
Peniadaan CTT merupakan wewenang Dit.Met.
Tugas Unit Metrologi Daerah hubungannya adalah :
> Terhadap CTT yg habis masa pembubuhannya; CTT yg
habis masa pembubuhannya selambat-lambatnya 2 Januari
sudah hrs dimasukkan/disimpan dlm kota kayu yg telah
disiapkan ditutup rapih, dibuatkan BA pengiriman kembali
ke Dit.Met. Dan hrs dikirimkan paling lambat 10 Januari.
> Terhadap CTT yg rusak/rumpil/tumpul atau sebab lain
dikirim kembali ke Dit.Met diserta BA kerusakan sbgmn
adanya (belum diadakan penggerindaan).
> Thdp CTT (Cap tanda Peg Berhak) tdk berlaku lagi karena :
- pensiun
- meninggal
- Diberhentikan sbg peg Berhak, maka sgr dibua BA dan
CTTnya dikirim ke Dit.Met.
8. Kehilangan CTT
Menghilangkan CTT baik sengaja atau tidak adalah tindakan yg
kurang hati-hati, lalai serta kurangnya t.jawab peg yg Berhak
tsb, dpt dikategorikan sbg pelanggaran disiplin peg.
Oleh karenanya perlu didahului dg pemeriksaan oleh Pejabat
yg berwenang dan dibuatkan BA dilengkapi data :
-Laporan kehilang dari Polisi setempat;
-Jenis CTT yg hilang;
-Jumlah CTT;
-Nomor Seri CTT
-Waktu dan tempat kehilangan;
-Siapa yg menghilangkan dan dalam tugas pelayanan
kemetrologian dimana/kemana dst
yg dianggap perlu utk dilaporkan.
9. Sanksi
Sanksi administratif berdasarkan perundang-undangan yg dapat dijatuhkan
kepada :
> Yg melakukan penyimpang prosedur sbmn dimaksud dl SE Dirmet No.:3022/
Dirmet-1/X/1996 tgl 21 Oktober 1996 ttg petunjuk Teknis Pengelolaan CTT.
> Pemegang hak/pemilik dan pemakai CTT peg yg berhak;
> Sanksi pidana berdasarkan peraturan perundang-undangan yg berlaku dapat
dijatuhkan kpd pelaku penyalahgunaan CTT

Anda mungkin juga menyukai