Anda di halaman 1dari 5

PENGHAPUSAN

SARANA DAN PRASARANA

Disusun Oleh :

ARYANTI DWI RAHMAWATI (04)


XII OTKP 2

SMK N 1 WONOSARI
Jalan Veteran Wonosari Telepon (0274) 391054 Faksimile (0274) 391054
http://www.smkn1-wno.sch.id Email: smkn1wonosari@yahoo.com
Kode Pos 55812

Tahun Pelajaran 2019/2020


A. PENGERTIAN PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA
Pengertian Penghapusan Menurut Beberapa Ahli
1. Ibnu Syamsi
Penghapusan (disposal) adalah penyingkiran barang – barang inventaris, karena tidak
diperlukan / dipergunakan lagi.
2. Lukas dan Rumsari
Penghapusan barang adalah kegiatan pembebasan barang dari pertanggung jawaban yang
berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
3. Keputusan Menkue No. 470 KMK.01 / 1994
Penghapusan adalah keputusan dari pejabat yang berwenang untuk menghapus barang
dari daftar investaris (Buku Inventaris) dengan tujuan membebaskan bendaharawan
barang atau pembantu penguasa barang (PPBI)
4. Permendagri No.17 Tahun 2007
Penghapusan barang milik daerah adalah tindakan – tindakan penghapusan barang
pengguna/kuasa pengguna dan penghapusan dari daftar inventaris barang milik daerah.

Pengertian Penghapusan Sarana Prasana Kantor


Suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan atau memusnahkan barang dari
daftar inventaris sarpras kantor karena barang tidak layak pakai dan sudah tidak memiliki
nilai gunas dimana biaya pemeliharaan dari sarpras kantor lebih besar dari biaya
penghapusan sarpras kantor yang dilakukan oleh tim penghapusan / orang yang ditunjuk
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang memiliki tujuan umum untuk
membebaskan ruang dari penumpukkan barang.

B. PERANAN PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA


Penghapusan sebagai salah satu fungsi dari pengelolaan sarana dan prasarana mempunyai
peran yang amat penting dari siklus pengelolaan sarana dan prasarana suatu organisasi,
1983:1), menyatakan bahwa peranan penghapusan meliputi:
a) Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian/pemborosan biaya untuk
memelihara/perbaikan, pengamanan barang-barang yang semakin buruk kondisinya,
barang-barang berlebih dana tau barang-barang lainnya yang tidak dapat dipergunakan
lagi.
b) Meringankan kerja pelaksana inventaris
c) Membebaskan ruang/pekarangan kantor dari penumpukan barang-barang yang tidak
dipergunakan lagi
d) Membebaskan satuan organisasi dari pengurusan dan pertanggungan jawab barang.

C. SYARAT-SYARAT PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA


1. Keadaan barang dalam rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau digunakan lagi
2. Kegunaan tidak seimbang dengan pemeliharaan
3. Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan saat ini
4. Terlalu lama disimpan sehingga mengakibatkan kerusakan
5. Penyusutan barang diluar kekuasaan pengurus
6. Apabila dilakukan pebaikan, akan menelan biaya yang besar
7. Barang yang secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan biaya
pemelihara
8. Terjadi penyusutan diluar kekuasaan
9. Barang-barang tersebut sudah tidak mutahir lagi
10. Hilang akibat susut diluar kekuasaan pengurus barang
11. Musnah akibat bencana alam
12. Merupakan kelebihan persediaan
13. Hilang akibat pencurian

D. TATA CARA PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA


1. Penghapusan barang yang rusak/tua/berlebih
a. Setiap pengurus membuat daftar barang inventaris yang akan diusulkan untuk
dihapuskan kepada pejabat yang berwenang.
b. Pengurus menghimpun atau meletakkan barang yang akan diusulkan untuk
dihapuskan tersebut pada tempat tertentu yang telah ditetapkan oleh pimpinan satuan
kerja.
c. Pengurus mengusulkan penghapusannya kepada unit utamanya masing-masing di
daerah tingkat I.
d. Unit utama membentuk panitia penghapusan barang.
e. Panitia memeriksa barang yang diusulkan untuk dihapuskan oleh unit kerja dan
panitia melaporkannya kepada pimpinan unit utama disertai dengan usul/
rekomendasi penyelesaiannya.
f. Pimpinan unit utama meneliti barang yang diusulkan untuk dihapuskan.
g. Jika barang yang akan dihapuskan seperti barang tidak bergerak, biro perlengkapan
akan meminta persetujuan/ izin tertulis dari menteri keuangan diteruskan kepada biro
hukum dan dinas Depdiknas untuk dibuatkan surat keputusan (SK), di dalam SK
tersebut terdapat cara penghapusannya seperti melalui lelang atau pemusnahan.

2. Penghapusan barang yang hilang/dicuri/dirampok/diselewengkan


a. Pimpinan unit satuan kerja bertanggung jawab atas barang yang hilang melaporkan
ke pimpinan unit dan kepolisian.
b. Pihak kepolisian diharapkan mengeluarkan berita acara pemeriksaan dalam waktu 3
bulan.
c. Hasil penyelidikan berisikan tentang kehilangan, barang tersebut bukan karena
kelalaian petugas atau kehilangan yang disebabkan karena kelalaian petugas.
d. Pimpinan unit utama mengusulkan penghapusannya kepada menteri dilampiri berita
acara dan bukti setoran hasil penjualan, mentri mengeluarkan surat keputusan (SK)
penghapusannya.
e. Penghapusan dari daftar inventaris dilakukan setelah SK penghapusan dikeluarkan.

3. Penghapusan barang karena bencana alam


Tata caranya disamakan dengan penghapusan barang yang rusak/tua dengan
tambahan SK dari Pemda yang menyatakan bahwa daerah tersebut telah terjadi bencana
alam.

E. DOKUMEN PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA


1. Surat permohonan penghapusan sarana dan prasarana
2. Surat penunjukan panitia penghapusan sarana dan prasarana
3. Berita acara penghapusan sarana dan prasarana

F. JENIS-JENIS PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA


Dalam pelaksanaan penghapusan dikenal dua jenis, yaitu penghapusan melalui lelang dan
penghapusan melalui pemusnahan.
1. Penghapusan barang inventaris dengan lelang
Menghapus dengan menjual barang-barang melalui kantor Lelang negara.
2. Penghapusan barang inventaris dengan pemusnahan
Penghapusan barang inventaris dilakukan dengan memperhitungkan faktor-faktor
pemusnahan ditinjau dari segi uang. Oleh karena itu pemusnahan dibuat dengan
perencanaan yang matang dan dibuat surat pemberitahuan kepada atasan dengan
menyebutkan barang-barang apa saja yang hendak disingkirkan.

Prosesnya adalah sebagai berikut:


1. Pembentukan panitia penghapusan oleh pimpinan Unit Utama.
2. Sebelum barang dihapuskan perlu dilakukan pemilihan barangyang dilakukan setiap
tahun bersamaan dengan waktu memperkirakan kebutuhan.
3. Panitia melakukan penelitian barang yang akan dihapus.
4. Panitia membuat berita acara.
5. Setelah mengadakan penelitian secukupnya barang-barang yang diusulkan untuk dihapus
sesuai Surat Keputusan dengan disaksikan oleh pejabat pemerintah daerah setempat dan
atau kepolisian, pemusnahannya dilakukan oleh unit kerja yang bersangkutan, tata cara
pemusnahannya yaitu dengan cara dibakar, dikubur, dsb.
6. Menyampaikan berita acara ke atasan/ Menteri sehingga dikeluarkan keputusan
penghapusan.
7. Jika barang itu dimusnahkan, pimpinan unit utama membentuk dan menugaskan panitia
untuk melaksanakan pemusanahan yang harus disaksikan oleh Pemda setempat.
DAFTAR PUSTAKA

http://zakiyahulfa.blogspot.com/2016/01/penghapusan-sarana-dan-prasana-kantor.html

Anda mungkin juga menyukai