Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGHAPUSAN BARANG INVENTARIS

SARANA dan PRASARANA

NAMA KELOMPOK

:
1. DONY SETIAWAN
2. HOLIFATUL MUNAWAROH
3. LISDA AULINA
4. MUHAMMAD BAROK
5. NURLITA SYABANIAH
6. RIZWAN PAMUNGKAS

KELAS

:
XII ADM. PERKANTORAN 7

YAYASAN NURUL WALIDAIN T.H.


SMK PELITA 1 CIAMPEA
Jalan Raya Warung Borong RT. 007 RW 006 Desa Benteng
Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Kode Pos 16620

KATA PENGANTAR
Segalla puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, solawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Penyusun bersyukur kepada Allah yang tealah
memberikan hidayah kepada kami, semoga makalah yang berjudul Administrasi
Sarana dan Prasaran dapat kami susun gengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kepada para pembaca dan rekan-rekan penyusun
mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................

Daftar Isi ...............................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Perumusan Masalah .........................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penghapusan Barang Inventaris ...................................

2.2 Tujuan Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan ...............


...........................................................................................................

2.3 Syarat-syarat Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan ....

2.4 Pelaksanaan Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan .....

2.5 Jenisjenis Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan ........


2.6 Tata Cara Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan
2.7 Landasan Hukum

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik dan Saran

BAB I
PENDAHULUAN
Barang yang sudah lama disimpan dan tidak layak pakai, rusak berat, hilang,
maka dapat dihapuskan, namun permasalahannya tidak semua orang terkait dengan
tugas dan pekerjaan tersebut mengerti bagaimana pelaksaan penghapusan barang
yang benar sesuai prosedur. Umumnya penghapusan secara fisik dilakukan namun
secara administrasi tidak mengetahui caranya. Selain itu penghapusan barang
sering menjadi masalah dalam hal penggunaan ekonomis.
Seringkali tidak ditentukan berapa lama barang tersebut dapat digunakan dan
kapan barang tersebut harus dihapuskan, bahkan kadang barang yang sudah lama
rusak masih disimpan walaupun di gudang sudah tidak memadai lagi, akhirnya
disimpan di sembarang tempat sehingga memakan ruangan yang seharusnya dapat
berfungsi untuk kegiatan lainnya. Permasalahan yang lain adalah kurangnya
inventarisasi adanya barang yang hilang sebelum dihapus merupakan perasalahan
yang sering dihadapi di dalam suatu lembaga khususnya lembaga pendidikan
sehingga hal ini merupakan pemborosan dan merugikan negara atau pemiliknya.
1.1 PERUMUSAN MASALAH
Untuk membahas tentang Penghapusan barang inventaris (Sarana dan
Prasarana) terdapat rumusan masalah sebagai berikut :
1) Apakah yang dimaksud dengan penghapusan barang inventaris ?
2) Apakah Tujuan Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan ?
3) Apa Syarat-syarat Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan ?
4) Apakah Pelaksanaan Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan ?
5) Apa saja Jenis-jenis Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan ?
6) Bagaimana Cara Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan ?
7) Apa

saja Landasan Hukum Penghapusan Sarana dan Prasarana

Pendidikan ?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PENGHAPUSAN BARANG INVENTARIS
Penghapusan barang inventaris adalah proses kegiatan yang bertujuan
untuk mengeluarkan/ menghilangkan barang-barang dari daftar inventaris
karena barang itu sudah dianggap tidak mempunyai nilai guna atau sudah tidak
berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan dinas,
misalnya rusak, susuk, mati, atau biayanya terlalu mahal kalau dipelihara/
diperbaiki.
Pengertian Penghapusan Menurut Beberapa Ahli :
1. Penghapusan Menurut ( Ibnu Syamsi )
Penghapusan (disposal) adalah penyingkiran barangbarang inventaris,
karena tidak diperlukan atau dipergunakan lagi.
2. Penghapusan Menurut ( Lukas dan Rumsari )
Penghapusan
pertanggung

barang

jawaban

adalah
yang

kegiatan

berlaku

pembebasan

dengan

alasan

barang
yang

dari
dapat

dipertanggung jawabkan.
3. Penghapusan Menurut ( Keputusan Menkue No. 470 KMK.01 / 1994)
Penghapusan adalah keputusan dari pejabat yang berwenang untuk
menghapus barang dari daftar investaris (Buku Inventaris) dengan tujuan
membebaskan bendaharawan barang atau pembantu penguasa barang
(PPBI)
4. Penghapusan Menurut ( Permendagri No.17 Tahun 2007)
Penghapusan

barang

milik

daerah

adalah

tindakan

tindakan

penghapusan barang pengguna/kuasa pengguna dan penghapusan dari


daftar inventaris barang milik daerah.
Penghapusan

sebagai

salah

satu

fungsi

sarana

dan

prasarana

pendidikan mempunyai arti :


a. Mencegah kerugian pemborosan biaya untuk keperluan pemeliharaan/
perbaikan.
b. Meringankan beban kerja dan tanggung jawab pelaksanaan inventaris
c. Membebaskan ruangan dari penumpukan barang yang tidak berguna

2.2 TUJUAN PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN


Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan memiliki tujuan :
1. Mencegah

dan

membatasi

kerugian

ataupun

pemborosan

biaya

pemeliharaan.
2. Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris.
3. Membebaskan ruang dari penumpukan barang.
4. Membebaskan barang dan tanggung jawab pekerja.
2.3 SYARATSYARAT

PENGHAPUSAN

SARANA

DAN

PRASARANA

PENDIDIKAN
a. Keadaan barang dalam rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau
digunakan lagi
b. Kegunaan tidak seimbang dengan pemeliharaan
c. Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan saat ini
d. Terlalu lama disimpan sehingga mengakibatkan kerusakan
e. Penyusutan barang diluar kekuasaan pengurus
f. Apabila dilakukan pebaikan, akan menelan biaya yang besar
g. Barang yang secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang
dengan biaya pemeliharaa
h. Terjadi penyusutan diluar kekuasaan
i. Barang-barang tersebut sudah tidak mutahir lagi
j. Hilang akibat susut diluar kekuasaan pengurus barang
k. Musnah akibat bencana alam
l. Merupakan kelebihan persediaan
m. Hilang akibat pencurian
2.4 PELAKSANAAN

PENGHAPUSAN

SARANA

DAN

PRASARANA

PENDIDIKAN
Pelaksanaan penghapusan barang inventaris di tiap instansi dari pusat
sampai daerah pada tiap permulaan tahun anggaran dilakukan oleh panitia
Peneliti/Penghapusan barang inventaris, dengan keputusan Unit Utama
masing-masing mewakili unsur keuangan, perlengkapan dan bidang teknis.
Panitia penghapusan barang inventaris tersebut bertugas untuk meneliti,
menilai barang-barang yang ada dan perlu dihapuskan, membuat berita acara,
melaksanakan penghapusan sampai melelang atau memusnahkan barangbarang inventaris tersebut.

2.5 JENISJENIS PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN


Dalam pelaksanaan penghapusan dikenal dua jenis, yaitu penghapusan
melalui lelang dan penghapusan melalui pemusnahan.
a. Penghapusan barang inventaris dengan lelang
Menghapus dengan menjual barang-barang melalui kantor Lelang negara.
Prosesnya sebagai berikut :
1. Pembentukan Panitia Penjualan
2. Melaksanakan sesuai prosedur lelang
3. Mengikuti acara pelelangan
4. Pembuatan Risalah Lelang oleh Kantor Lelang
5. Pembayaran uang lelang
6. Biaya lelang dan lainya dibebankan kepada pembeli
7. Dengan perantara panitia lelang melaksanakan penjualan melalui kantor
lelang negara dan menyetorkan hasilnya ke Kas negara setempat,
kemudian menyampaikan.
b. Penghapusan barang inventaris dengan pemusnahan
Penghapusan barang inventaris dilakukan dengan memperhitungkan
faktor-faktor pemusnahan ditinjau dari segi uang. Oleh karena itu
pemusnahan dibuat dengan perencanaan yang matang dan dibuat surat
pemberitahuan kepada atasan dengan menyebutkan barang-barang apa
saja yang hendak disingkirkan.
Prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan panitia penghapusan oleh pimpinan Unit Utama
2. Sebelum barang dihapuskan perlu dilakukan pemilihan barangyang
dilakukan setiap tahun bersamaan dengan waktu memperkirakan
kebutuhan.
3. Panitia melakukan penelitian barang yang akan dihapus
4. Panitia membuat berita acara
5. Setelah

mengadakan

penelitian

secukupnya

barang-barang

yang

diusulkan untuk dihapus sesuai Surat Keputusan dengan disaksikan oleh


pejabat

pemerintah

daerah

setempat

dan

atau

kepolisian,

pemusnahannya dilakukan oleh unit kerja yang bersangkutan, tata cara


pemusnahannya yaitu dengan cara dibakar, dikubur, dsb

6. Menyampaikan berita acara ke atasan/ Menteri sehingga dikeluarkan


keputusan penghapusan
7. Jika barang itu dimusnahkan, pimpinan unit utama membentuk dan
menugaskan panitia untuk melaksanakan pemusanahan yang harus
disaksikan oleh Pemda setempat.
2.6 TATA CARA PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
a. Penghapusan barang yang rusak/tua/berlebih
1. Setiap pengurus membuat daftar barang inventaris yang akan diusulkan
untuk dihapuskan kepada pejabat yang berwenang
2. Pengurus menghimpun atau meletakkan barang yang akan diusulkan
untuk dihapuskan tersebut pada tempat tertentu yang telah ditetapkan
oleh pimpinan satuan kerja.
3. Pengurus mengusulkan penghapusannya kepada unit utamanya masingmasing di daerah tingkat I.
4. Unit utama membentuk panitia penghapusan barang
5. Panitia memeriksa barang yang diusulkan untuk dihapuskan oleh unit
kerja dan panitia melaporkannya kepada pimpinan unit utama disertai
dengan usul/ rekomendasi penyelesaiannya.
6. Pimpinan unit utama meneliti barang yang diusulkan untuk dihapuskan
7. Jika barang yang akan dihapuskan seperti barang tidak bergerak, biro
perlengkapan akan meminta persetujuan/ izin tertulis dari menteri
keuangan diteruskan kepada biro hukum dan dinas Depdiknas untuk
dibuatkan surat keputusan (SK), di dalam SK tersebut terdapat cara
penghapusannya seperti melalui lelang atau pemusnahan.
b. Penghapusan barang yang hilang/dicuri/dirampok/diselewengkan
-

Pimpinan unit satuan kerja bertanggung jawab atas barang yang hilang
melaporkan ke pimpinan unit dan kepolisian.

Pihak kepolisian diharapkan mengeluarkan berita acara pemeriksaan


dalam waktu 3 bulan.

Hasil penyelidikan berisikan tentang kehilangan, barang tersebut bukan


karena kelalaian petugas atau kehilangan yang disebabkan karena
kelalaian petugas.

Pimpinan unit utama mengusulkan penghapusannya kepada menteri


dilampiri berita acara dan bukti setoran hasil penjualan, mentri
mengeluarkan surat keputusan (SK) penghapusannya.

Penghapusan dari daftar inventaris dilakukan setelah SK penghapusan


dikeluarkan.

c. Penghapusan barang karena bencana alam


Tata caranya disamakan dengan penghapusan barang yang rusak/tua dengan
tambahan SK dari Pemda yang menyatakan bahwa daerah tersebut telah terjadi
bencana alam.

2.7 Landasan Hukum


Dalam pelaksanaan penghapusan barang-barang inventaris harus berlandaskan hukum
berwujud sebagai keputusan presiden, Keputusan Menteri, Instruksi presiden,
Peraturan Pemerintah, Surat Edaran Menteri/dewan pengawas Keuangan, UndangUndan Pembendaharaan Indonesia.
a. Perubahan Status Hukum
Perubahan status hukum adalah setiap tindakan hukum dari pemerintah daerah yang
mengakibatkan terjadinya perubahan status hukum pemilikan atas barang. Perubahan
status hukum barang disebabkan oleh tiga hal, yaitu:
1. Penghapusan barang
2. Penjualan barang
3. Tukar menukar
b. Perubahan status hukum terhadap barang milik negara/ daerah
Pelaksanaannya dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku. Pada prinsipnya
penjualan barang berdasarkan atas Peraturan Pemerintah tukar barang pada prinsipnya
dapat dilaksanakan dengan dasar peraturan Menteri.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses( usaha, pembangunan, proyek).
Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan
prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Aktivitas administrasi dalam bidang sarana dan prasarana pendidikan meliputi;
perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan dan pemeliharaan,
penghapusan, dan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan.
Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah:terlibat dalam
perencanan pengadaan alat bantu pengajaran, terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan
alat bantu pengajaran yang digunakan guru., pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh
siswa
3.2 Saran
Dengan membaca makalah ini dan mengetahui apa itu sarana dan prasarana,
administrasi sarana dan prasarana, proses administrasi sarana dan prasarana, dan peran guru
dalam administrasi sarana dan prasarana diharapkan mahasiswa (calon guru/tenaga pendidik)
dapat memahami dan mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai