Disusun oleh:
1. Berlian Diwanda Puspa 22803244002
2. Febe Anggita Putri Chrisdiyan 22803244006
3. Wielda Rianandita 22803244004
4. Rayhan Satria Lexandra Lova 22803244034
5. Ayunda Nur Afifah Handayani 22803244005
6. Ristiana Aprilia 22803241044
7. Falah Roisa Pertiwi 22803244017
8. Muhammad Rifqi Mustaqim 22803244007
9. Varel Zerach Y P 22803244008
10. Aditya Bima Jonathan 22803244026
11. Rike Diyah Vadmawati 22803244030
12. Yusuf Baskoro 18803244003
13. Tri Trisnaningsih 22803244042
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Tema makalah ini adalah “Tata Cara Penghapusan dan Pemusnahan
Barang Manajemen Pendidikan”,
Pada kali ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Manajemen Pendidikan yang telah memberikan tugas terhadap kami. Manajemen
Pendidikan kami yang telah memberi kami tugas. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah
ini.
Kami mengerti bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Karena waktu dan
keterampilan kami terbatas, kritik dan saran yang membangun selalu kami
harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kelompok kami dan teman-teman
semua.
Penulis
Macan 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................................2
A. Identifikasi Penghapusan Sarana dan Prasarana..............................................2
B. Perencanaan Mekanisme Penghapusan Sarana dan Prasarana.......................3
C. Penghapusan Barang Milik Negara....................................................................5
D. Studi Kasus...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
ii
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sarana dan prasarana merupakan sumber daya di dalam pendidikan. Di
dalam undang undang sistem pendidikan nasional nomor 2 tahun 2003 telah
ditetapkan bahwa sumber daya adalah semua sumber yang digunakan dalam
menyelenggarakan pendidikan termasuk didalamnya meliputi tenaga
kependidikan, masyarakat, dana, sarana dan juga prasarana. Di dalam
penghapusan sarana maupun prasarana dalam dunia pendidikan dimaksudkan
untuk menghilangkan sarana dan prasarana yang dianggap tidak layak karena
sudah termakan faktor usia maupun terjadinya kerusakan, agar nantinya semua
sarana dan prasarana dapat diganti dengan yang baru dan juga dapat
dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Darisitulah diperlukan adanya
manahemen sarana dan prasarana.
Penghapusan sarana dan prasarana dalam pendidikan merupakan
kegiatan pembebasan sarana dan pertanggung jawaban yang ada dengan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka secara operasional penghapusan
Sarpras dalam dunia pendidikan merupakan proses kegiatan yang memiliki
tujuan mengeluarkan atau menghilangkan sarana dan juga prasarana di dalam
pendidikan dari daftar Inventaris barang karena Sarpras tersebut sudah
dianggap tidak berfungsi sebagaimana mestinya atau yang diharapkan terutama
untuk kepentingan pembelajaran di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa cara yang digunakan untuk mengidentifikasi penghapusan sarana dan
prasarana?
2. Bagaimana perencanaan penghapusan sarana dan prasarana ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui identifikasi penghapusan sarana dan prasarana
2. Untuk mengetahui perencanaan penghapusan sarana dan prasarana
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
c. Mengikuti acara pelelangan
d. Membuat Risalah lelang oleh kantor lelang dengan menyebutkan
banyaknya barang dan keadaan barang yang akan dilelang
e. Biaya lelang dan biaya lain dibebankan kepada pembeli
f. Dengan perantaraan panitia lelang melaksanakan penjualan melalui
kantor lelang negara dan menyetorkan hasilnya ke kas negara
4
C. Penghapusan Barang Milik Negara
1. Definisi
Penghapusan adalah tindakan menghapus Barang Milik Negara dari daftar
barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk
membebaskan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang dan/atau
Pengelola Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik barang yang
berada dalam penguasaannya.
2. Persyaratan Penghapusan
a. Persyaratan penghapusan Barang Milik Negara selain tanah dan/atau
bangunan adalah sebagai berikut :
1) Memenuhi persyaratan teknis:
a) secara fisik barang tidak dapat digunakan karena rusak, dan tidak
ekonomis apabila diperbaiki;
b) secara teknis barang tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi;
c) barang telah melampaui batas waktu kegunaannya/kadaluarsa;
d) barang mengalami perubahan dalam spesifikasi karena
penggunaan, seperti terkikis, aus, dan lain-lain sejenisnya; atau
e) berkurangnya barang dalam timbangan/ukuran disebabkan
penggunaan/ susut dalam penyimpanan/pengangkutan.
2) Memenuhi persyaratan ekonomis, yaitu lebih menguntungkan bagi
negara apabila barang dihapus, karena biaya operasional dan
pemeliharaan barang lebih besar daripada manfaat yang diperoleh;
atau
3) Barang hilang, atau dalam kondisi kekurangan perbendaharaan atau
kerugian karena kematian hewan atau tanaman.
b. Persyaratan penghapusan Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau
bangunan adalah sebagai berikut :
1) barang dalam kondisi rusak berat karena bencana alam atau karena
sebab lain di luar kemampuan manusia (force majeure);
5
2) lokasi barang menjadi tidak sesuai dengan Rencana Umum Tata
Ruang (RUTR) karena adanya perubahan tata ruang kota;
3) sudah tidak memenuhi kebutuhan organisasi karena perkembangan
tugas;
4) penyatuan lokasi barang dengan barang lain milik negara dalam
rangka efisiensi; atau
5) pertimbangan dalam rangka pelaksanaan rencana strategis pertahanan.
6
menguap, mencair, terkena bencana alam, kadaluwarsa, dan mati/cacat
berat/tidak produktif untuk tanaman/hewan/ternak, serta terkena
dampak dari terjadinya force majeure.
b. Penghapusan dari Daftar Barang Milik Negara pada Pengelola Barang
dilakukan karena salah satu hal di bawah ini:
1) beralih kepemilikannya karena terjadi pemindahtanganan;
2) menjalankan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap dan sudah tidak ada upaya hukum lainnya;
3) menjalankan ketentuan undang-undang;
4) pemusnahan;
5) sebab-sebab lain yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi
penyebab penghapusan, antara lain hilang, kecurian, terbakar, susut,
menguap, mencair, terkena bencana alam, kadaluwarsa, dan mati/cacat
berat/tidak produktif untuk tanaman/hewan/ternak, serta terkena
dampak dari terjadinya force majeure.
c. Penghapusan dilakukan setelah surat keputusan penghapusan diterbitkan
oleh pejabat yang berwenang, yaitu:
1) Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan dari Pengelola
Barang, untuk penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau
Daftar Barang Kuasa Pengguna;
2) Pengelola Barang, untuk penghapusan dari Daftar Barang Milik
Negara.
d. Pengguna Barang wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
penghapusan kepada Pengelola Barang dengan dilampiri keputusan
penghapusan, berita acara penghapusan, dan/atau bukti setor, risalah
lelang, dan dokumen lainnya, paling lambat 1 (satu) bulan setelah serah
terima.
e. Kendaraan bermotor dinas operasional hanya dapat dihapuskan apabila
telah berusia sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun :
1) terhitung mulai tanggal, bulan, tahun perolehannya, untuk perolehan
dalam kondisi baru;
7
2) terhitung mulai tanggal, bulan, tahun pembuatannya, untuk perolehan
selain tersebut pada huruf a; 29 sebagaimana tercatat sebagai Barang
Milik Negara dan tidak akan mengganggu penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi kementerian/lembaga yang bersangkutan.
f. Penghapusan kendaraan bermotor selain tersebut angka 5 dapat
dilakukan apabila kendaraan bermotor tersebut hilang, atau rusak berat
akibat kecelakaan atau force majeure dengan kondisi paling tinggi 30%
(tiga puluh persen) berdasarkan keterangan instansi yang kompeten.
g. Penghapusan Barang Milik Negara berupa kendaraan bermotor pada
kantor perwakilan Pemerintah RI di luar negeri, persyaratannya
mengikuti ketentuan negara setempat.
h. Pemusnahan dapat dilakukan dalam hal:
1) tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan tidak dapat
dipindahtangankan;
2) alasan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
i. Pemusnahan dilakukan dengan cara:
1) dibakar;
2) dihancurkan;
3) ditimbun;
4) ditenggelamkan dalam laut; atau
5) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Tata Cara Penghapusan atas Barang Milik Negara yang Berada pada
Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Barang
a. Penghapusan karena penyerahan Barang Milik Negara kepada Pengelola
Barang
1) Tahap pelaksanaan penghapusan
a) Pengguna Barang memperoleh keputusan penetapan penyerahan
Barang Milik Negara dengan tata cara sebagaimana diatur dalam
Lampiran I tentang Tata Cara Penggunaan;
b) Berdasarkan keputusan penetapan penyerahan Barang Milik
Negara dari Pengelola Barang, Pengguna Barang dan/atau Kuasa
8
Pengguna Barang melakukan penghapusan barang dimaksud dari
Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna
dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang paling lama 1
(satu) bulan sejak tanggal penetapan penyerahan barang
ditandatangani;
c) Tembusan keputusan penghapusan dari Daftar Barang Pengguna
dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna tersebut disampaikan
kepada Pengelola Barang;
d) Berdasarkan keputusan penghapusan, Pengguna Barang dan/atau
Kuasa Pengguna Barang menyerahkan Barang Milik Negara
dimaksud kepada Pengelola Barang yang dituangkan dalam berita
acara serah terima Barang Milik Negara.
D. Studi Kasus
Penghapusan Alat Praktik Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Pelaksanaan penghapusan alat praktik dilakukan oleh jurusan masing-
masing yang ada, dengan di bawah tanggung jawab Wakil Kepala Sekolah
(WKS) bidang Sarana Prasarana. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara
kepada setiap Kepala Jurusan yang ada di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
9
dan masuk pada program MR, jika kerusakanya sudah tidak bisa diperbaiki,
maka akan langsung dimasukkan dalam daftar penghapusan alat.
2. Pencatatan alat yang akan dihapus semua alat yang telah didata dan hasil
MR menyatakan bahwa alat tersebut tidak bisa diperbaiki maka masuk ke
daftar atau buku penghapusan alat praktik dengan format sebagai berikut.
10
11
Teknik Gambar Bangunan tidak ada form data penghapusan, karena alat
yang dihapus langsung dihapus dari data inventaris dan hanya terdapat pada
laporan pelaksanaan penghapusan. Teknik Sepeda Motor tidak mempunyai
daftar penghapusan karena belum pernah melakukan penghapusan dan
merupakan jurusan baru yang ada di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Format di setiap jurusan berbeda, masing-masing memiliki makna dengan
menunjukan tanggal penghapusan alat, keadaan barang serta nomor
inventaris alat. Jadi alat yang dihapuskan jelas, dan sudah dihapus dari
daftar inventaris. Alat yang masuk dalam daftar penghapusan tidak hanya
alat yang rusak, tetapi juga ada syarat lain untuk alat tersebut bisa masuk
dalam daftar
12
4. Pelaksanaan Penghapusan Pelaksanaan penghapusan ditentukan oleh
Korbeng yang ada di jurusan masing-masing. Namun, dari beberapa hasil
wawancara pelaksanaan penghapusan dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Lelang
Prosedur lelang dilakukan untuk alat-alat praktik yang masih bisa
digunakan tapi sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman atau
kuno. Tata cara pelelangan yang dilakukan tidak seperti lelang pada
umumnya. Secara sederhana menurut hasil wawancara dapat disimpulkan
alat tersebut dibeli dengan kemampuan dana yang dimiliki oleh sekolah
atau lembaga. Selain itu juga ada yang dijual ke toko-toko yang
menerima alat tersebut. Untuk hasil penjualan maka dana digunakan
untuk membeli alat praktik baru atau menambah dana pengadaan.
b. Dijual Kiloan
Jadi alat-alat praktik yang rusak dikumpulkan dan dijual kepada tukang
pengumpul rongsok secara kiloan, karena alat tersebut sudah tidak
berfungsi.
c. Hibah
Alat praktik yang masih berfungsi kadang juga dihibahkan ke pada
sekolahlembaga yang masih membutuhkan alat tersebut. Tim
Penghapusan untuk alat praktik dibentuk oleh jurusan yaitu Koordinator
Bengkel dengan berkoordinasi dengan Kepala Jurusan dan WKS 5 sarana
prasarana. Kepala Jurusan melaporkan kepada WKS 5, karena yang
berwenang adalah WKS 5 bidang Sarana dan Prasarana. Dari hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa untuk alat-alat rusak, masing-
masing jurusan memiliki ruang tersendiri, jika tidak maka disediakan
almari khusus untuk menyimpan sebelum dihapuskan. Ada alat praktik
yang tidak bisa dihapus dengan cara lelang, jual, bahkan dihibahkan,
sehingga masih menumpuk di ruang penyimpanan. Hal ini terlihat pada
hasil observasi yang dilakukan di tempat penyimpanan alat rusak.
13
5. Pencatatan Hasil Pelaksanaan Penghapusan
Pencatatan hasil ini mencakup data alat praktik serta tata cara penghapusan
yang dilakukan pada alat tersebut. Semua alat praktik yang berhasil dihapus
diberi keterangan tentang keberadaan alat apakah dilelang, jual kiloan atau
hibah. Pencatatan hasil ini juga dilaporkan kepada WKS 5 Sarana Prasarana
dalam bentuk Berita Acara Penghapusan ataupun dicatat dalam buku
penghapusan alat. Pencatatan tersebut digunakan sebagai pertanggung
jawaban pelaksanaan penghapusan alat praktik. Meskipun ada jurusan yang
hanya melaporkan secara lisan. Secara keseluruhan alur proses pengelolaan
alat praktik di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta digambarkan dalam
skema sebagai berikut.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
16