Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENYALURAN SARANA DAN PRASARANA

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana

Dosen Pengampu :

Achmad Krisbiyanto, M.Pd

Penulis :

Bida’atunida

Ihya Mubarok

M. Aly Ridho

INSTITUT PESANTREN KH. ABDUL CHALIM

FAKULTAS TARBIYAH

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

MOJOKERTO

2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur tim penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Penyaluran
Sarana dan Prasarana” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Begitu
pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang ALLAH SWT karuniai kepada
kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
buku maupun media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah
ini. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikianlah makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada amakalah
ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari
pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebiih baik pada kesempatan
berikutnya.

Mojokerto, 3 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................................2
C. Tujuan masalah.....................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Konsep Penyaluran Sarana dan Prasarana............................................................3
1. Pengertian penyaluran sarana dan prasarana......................................................3
2. Fungsi penyaluran sarana dan prasarana............................................................3
3. Asas-asas penyaluran sarana dan prasarana.......................................................4
B. Proses penyaluran sarana dan prasarana...............................................................4
C. Jalur Penyaluran Sarana dan Prasarana.................................................................5
D. Pengendalian Penyaluran Sarana dan Prasana......................................................6
PENUTUP.....................................................................................................................8
Kesimpulan................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) tentunya perlu didukung oleh
segala sumber daya yang ada agar tujuan dari pembelajaran yakni untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa bisa tercapai secara efektif. Salah satu
sumber daya yang paling penting dalam menunjang KBM yang efektif adalah
sokongan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai sehingga akan
memudahkan proses belajar mengajar.
Sarana pendidikan merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung digunakan dan menunjang dalam proses pendidikan. Sebagai contoh
adalah ruang kelas, papan tulis, kursi, meja, serta alat-alat dan media
pengajaran lainnya. Adapun yang dimaksud prasarana adalah segala fasilitas
yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan. Seperti
contohnya adalah perpustakaan, lapangan olahraga, dan lain-lain.
Meskipun antara sarana dan prasarana memiliki sedikit perbedaan,
namun keduanya sama-sama dipergunakan untuk menunjang kegiatan
pendidikan untuk mencapai tujuan yang efektif. Agar mencapai sarana dan
prasarana yang memadai maka perlu adanya pengadaan sarana dan prasarana
untuk memenuhi standar pendidikan yakni dengan cara pendistribusian atau
penyaluran terhadap sekolah atau objek pendidikan.
Pendistribusian atau penyaluran dianggap penting karena demi
terpenuhinya sarana dan prasarana yang memadai sehingga kegiatan belajar
mengajar bisa berjalan secara efektif dan seluruh SDM pendidikan akan
terbantu dalam melaksanakan tupoksinya masing-masing.

1
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep penyaluran sarana dan prasarana
2. Bagaimana proses penyaluran sarana dan prasarana
3. Bagaimana jalur penyaluran sarana dan prasarana
4. Bagaimana pengendalian penyaluran sarana dan prasarana

C. Tujuan masalah
1. Mengetahui konsep penyaluran sarana dan prasarana
2. Mengetahui proses penyaluran sarana dan prasarana
3. Mengetahui jalur penyaluran sarana dan prasarana
4. Mengetahui pengendalian penyaluran sarana dan prasarana

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Penyaluran Sarana dan Prasarana

1. Pengertian penyaluran sarana dan prasarana


Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkup pemindahan
barang dan tanggung jawab dari instansi yang satu kepada instansi yang
lain. Pendistribusian atau penyaluran sarana dan prasarana merupakan
kegiatan pemindahan alat dan penunjang penyelenggaraan kegiatan dan
tanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit yang membutuhkan secara
sistematis agar dapat diketahui dan dikontrol secara pribadi.1

Dalam batasan ini ada dua pihak yang terlibat yaitu: Pertama,
pihak sumber yakni dari mana sarana dan prasarana berasal dan
disalurkan. Kedua, pihak penerima yaitu kepada siapa pengiriman sarana
dan prasarana ditunjukan, disamping kedua pihak tersebut kadang-kadang
masih ada pihak ketiga yaitu yang berperan sebagai ekspeditur yang juga
dapat berperan sebagai pihak pertama yaitu pihak sumber dan dapat pula
sebagai pihak penerima, namun ada kalanya atas namanya sendiri.2

2. Fungsi penyaluran sarana dan prasarana

a. Memudahkan pengawasan sarana dan prasarana


b. Memudahkan dalam menganalisis sarana dan prasarana
c. Agar dapat memenuhi unit-unit yang membutuhkan sarana dan
prasarana dengan efektif dan efisien
d. Memudahkan pengalokasian sarana dan prasarana

1
Dani Irawan, Manajemen Sarana dan Prasarana, diktat IAIN Jember. Hal. 15
2
Martin, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, Depok, rajagrafindo persada, hal. 47

3
3. Asas-asas penyaluran sarana dan prasarana

Untuk dapat di katakan berjalan secara efektif dan efisien, dalam


penyaluran harus memenuhi beberapa asas penyaluran. Ada beberapa asas
penyaluran yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Asas ketepatan
b. Asas kecepatan
c. Asas keamanan
d. Asas ekonomi

B. Proses penyaluran sarana dan prasarana

Penyaluran sarana dan prasarana meliputi tiga kegiatan pokok yaitu


alokasi, pengiriman, dan penyaluran. Jika ditinjau dari perpektif manajemen,
maka penyaluran terbagi atas tiga kegiatan yaitu perencanaan penyaluran,
pelaksanaan penyaluran, dan monitoring penyaluran. Penyusunan alokasi dan
penyerahan merupakan tanggung jawab pihak sumber atau yang
berkepentingan, sedangkan pengiriman merupakan tanggung jawab pihak
penyalur (pihak ketiga).
Pekerjaan perencanaan penyaluran meliputi penyusunan rencana kerja
dan syarat-syarat (RKS) yang memuat persyaratan umum, persyaratan
administrasi, persyaratan teknis, dan lain-lain. Dalam persyaratan teknis itulah
sistem alokasi, nama dan jumlah sarana, termasuk tata cara penereimanya
dicantumkan. Jika penyalur bertanggung jawab atas pengemasan, maka tata
cara pengemasan harus pula dicantumkan. Perlu diketahui bahwa penggunaan
jasa pihak ketiga yang biaya pengirimannya di antara 5 juta rupiah sampai 20
juta rupiah dilakukan melalui penunjukan langsung, dan biaya di atas 20 juta
rupiah melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas.

4
Pekerjaan pelaksanaan penyaluran (pengiriman) mulai dilakukan
apabila pihak ketiga telah dilibatkan, misalnya setelah pemasangan
pengumuman tentang akan adanya pelelangan atau setelah penunjukan. Pada
tahap ini yang menjadi tanggung jawab pihak pertama adalah menemukan
pelaksana penyaluran (ekspeditur) yang dapat bekerja dengan baik.
Sedangkan pengawasan penyaluran dilaksanakan sejak awal
perencanaan penyaluran mulai dari penyusunan alokasi sampai serah terima
sarana yaitu penyusunan alokasi itu sendiri, alamat penerima, jumlah sarana
yang akan dikirim, jadwal pengiriman, pengemasan, pemuatan, pengangkutan,
pembongkaran, penerimaan, dan pelaporan. Untuk dapat melaksanakan
pekerjaan itu dengan baik, para petugas harus memiliki pengetahuan yang
cukup tentang penyaluran baik konsep, teori maupun praktiknya.3
Penyaluran sarana dan prasarana merupakan kegiatan atau rangkaian
dari proses atau pengelolaan sarana prasarana. Kegiatan tersebut meliputi
perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan,
pemeliharaan, penghapusan dan pengawasan. Penyaluran merupakan kegiatan
yang mencakup pemindahan barang dan tanggung jawab dari instansi atau
pemegang yang satu kepada instansi atau pemegang yang lain.4

C. Jalur Penyaluran Sarana dan Prasarana

Di lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terdapat


banyak proyek pengadaan sarana dan prasarana dan sekaligus penyalurannya
seperti Proyek Pembinaan Moral Pancasila (PPMP), Proyek Buku Terpadu
(PBT), Proyek Pembinaan Pendidikan Dasar (PPPD), dan lain sebagainya.
Sasaran penyebaran sarana dan prasarana tersebut adalah semua lembaga
pendidikan negeri dan swasta di seluruh pelosok tanah air, baik yang terdapat
di kota-kota maupun di wilayah pedesaan terpencil.

3
Matin, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, Depok, RajaGrafindo Persada, hal. 48-49
4
Dani Hermawan, Manajemen Sarana dan Prasarana, diktat IAIN Jember, hal. 14-15

5
Pada dasarnya ada dua jalur pengiriman yaitu pengiriman langsung
dan pengiriman tidak langsung. Pengiriman langsung berarti sarana dari
proyek langsung dikirim ke pemakai, misalnya dari proyek langsung dikirim
ke SD, SMP dan SMA di seluruh pelosok tanah air. Pengiriman tidak
langsung adalah pengiriman sarana dimana sarana tersebut sebelum sampai ke
sekolah/pemakai mampir terlebih dahulu di beberapa terminal, misalnya
mampir di kantor wilayah/dinas pendidikan provinsi, Kandepdikbud kab-
kota/dinas pendidikan kabupaten/kota dan di Kandepdikbud cam/kasi
pendidikan dasar/UPTD, sebelumnya sampai ke sekolah sasaran.
Penerapan sistem penyaluran untuk setiap daerah mungkin juga
berbeda-beda terutama untuk sekolah-sekolah yang ada di Pulau Jawa dengan
sekolah-sekolah yang ada di luar Pulau Jawa. Buku-buku dari Proyek
Pembinaan Pendidikan Dasar (PPPD) untuk wilayah di pulau Jawa mungkin
di salurkan melalui Kadepdibud Kecamatan/Kasi Pendidikan Dasar atau
UPTD, baru pemakai. Sementara untuk daerah di luar pulau Jawa, buku-buku
tersebut mungkin dikirim melalui Kandepdikbud Kab/Kota atau Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota terlebih dahulu, kemudian ke kecamatan, setelah
itu baru ke sekolah5.

D. Pengendalian Penyaluran Sarana dan Prasana


Untuk memperlancar pelaksanaan pengiriman sarana hasil proyek di
lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan agar terciptanya
koordinasi yang lebih baik, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan
Surat Keputusan Nomor 001/P/1985 tanggal 9 Januari 1985 telah membentuk
Tim Pengendali Pengiriman Sarana Tingkat Pusat yang bertugas
mengoordinasikan pengiriman sarana, memonitor pelaksanaannya, mengatasi
keterlambatan, kemacetan dan hambatan lainnya, menyiapkan tanggapan
tentang pengiriman sarana dan menyiapkan saran-saran kepada pimpinan
kementrian tentang penyempurnaan pengiriman sarana.
5
Matin, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, Depok, RajaGrafindo Persada, hal 49-50

6
Dalam mekanisme kerja tim tersebut ditetapkan bahwa sarana yang
dikirimkan apakah secara langsung atau melalui aparat di Kantor Wilayah
Dinas Pendidikan Provinsi, Kandepdikbud Kabupaten/Kota atau Dinas
Pendidikan Kabupatem/Kota, Kandepdikbud Cam/Seksi Pendidikan
Dasar/UPTD harus segera sampai ke sekolah sebagai pemakai, dan sarana
yang di terima sekolah harus segera di inventarisasi dan di kelola oleh sekolah
yang bersangkutan. Kanwil/Dinas Pendidikan Provinsi, Kandepdikbud
Kabupaten/Kota atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kandepdikbud
Cam/Seksi Pendidikan Dasar/UPTD, dan sekolah pemakai yang sudah
menerima kiriman sarana wajib mengirimkan laporan tentang penerimaan
sarana tersebut kepada instansi diatasnya, instansi pengirim, dan atau proyek
yang bersangkutan. Ekspeditur pelaksana pengiriman sarana wajib
memberikan laporan kepada proyek yang bersangkutan mengenai segala
sesuatu yang menyangkut pengiriman sarana berikut masalah yang dihadapi.
Pihak Proyek yang bertanggung jawab terhadap pengiirman sarana wajib
menyampaikan kepada Tim Pengendali.
Data yang di sampaikan Proyek kepada Tim Pengendali adalah
meliputi data jenis sarana yang di kirim, jumlahnya, biaya pengiriman,
alokasinya, waktu pengiriman dan nama dan alamat lengkap ekspeditur
pelaksana pengiriman sarana. Proyek juga harus melaporkan perkembangan
pelaksanaan pengiriman sarana berikut dengan alternatif pemecahan yang
ditempuh dalam menanggulangi masalah dan hambatan yang timbul. Laporan
Proyek tersebut dan perkembangan pelaksanaan pengiriman sarana yang
sedang berjalan dilaporkan secara periodik (sekali dalam satu bulan) kepada
Tim Pengendali yang dalam hal ini adalah ketua hariannya yaitu Kepala Biro
Perlengkapan Sekretariat Jenderal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sementara anggota Tim Pengendali adalah semuan Pimpinan Proyek6.

6
Matin, Manajemen Sarana dan Prasarana, Depok, RajaGrafindo Persada, hal. 52-53

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkup pemindahan dan


tanggung jawab dari instansi yang satu kepada instansi yang lain.

8
Pendistribusian atau penyaluran sarana dan prasarana merupakan kegiatan
pemindahan alat dam penunjang penyelenggaraan kegiatan dan tanggung
jawabpenyimpanan kepada unit-unit yang membutuhkan secara sistematis
agar dapat diketahui dan dikontrol secara pribadi.

Penyaluran sarana dan prasarana meliputi tiga kegiatan pokok yaitu


alokasi, pengiriman dan penyaluran. Jika di tinjau dari perpektif manajemen,
maka penyaluran terbagi atas tiga kegiatan yaitu perencanaan penyaluran,
pelaksanaan penyaluran dan monitoring penyaluran.

Pada dasarnya ada dua jalur pengiriman yaitu pengiriman langsung


dan pengiriman tidak langsung.

Untuk memperlancar pelaksanaan pengiriman sarana hasil proyek di


lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan agar terciptanya
koordinasi yang lebih baik, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Surat
Keputusan Nomor 001/P/1985 tanggal 9 Januari 1985 telah membuat Tim
Pengendali Pengiriman Sarana Tingkat Pusat.

DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Dani. 2020 “ DIKTAT Manajemen Sarana dan Prasarana” (Jember)

Matin, Fuad Nurhattati. 2016 “ Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan”


(Depok : RajaGrafindo Persada)

9
10

Anda mungkin juga menyukai