MAKALAH
OLEH:
KELOMPOK VI
SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….........ii
DAFTAR ISI………………………………………………………….………………..iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………1
A. Latar Belakang………………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………....….2
C. Tujuan………..…………………………………………………………………….…2
BAB II PEMBAHASAN ……………………..…………………………………….….4
A. Konsep Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan…………………..…………4
B. Tujuan Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan.…………………….……….4
C. Manfaat Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan………………...……..........5
D. Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi…………...…………………………...………..5
E. Klasifikasi Barang Inventaris…………………………………………………………8
F. Kodifikasi Barang Inventaris…………………………………………………………9
G. Kodifikasi Pemilikan Barang Inventaris…………………....………………………10
H. Klasifikasi dan Kodifikasi Barang Inventaris Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan…………………………………………………………………………10
I. Klasifikasi dan Kodifikasi Sarana dan Prasarana Sekolah…………………………..12
J. Pelaporan Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan………………………….12
BAB III PENUTUP……………………………...……………………………..……..14
A. Kesimpulan……………………………………………………………….…………14
DAFTAR RUJUKAN………………………………………………………...……….15
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Siswanto dan Khambali (2018) Inventarisasi adalah proses
pencatatan yang dilakukan dengan cermat terhadap barang-barang yang masuk
dan keluar, serta pengaturannya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Ini umumnya diterapkan pada barang-barang yang bersifat tidak habis pakai dan
dimiliki oleh negara dalam konteks sekolah negeri. Barang-barang ini diperoleh
atau dibeli menggunakan dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), baik secara penuh maupun sebagian.
Menurut Sutisna (1985) Prasarana adalah istilah yang merujuk pada
unsur-unsur tidak langsung yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan, seperti lokasi, bangunan sekolah, dan fasilitas olahraga. Di sisi lain,
sarana mengacu pada perangkat langsung yang digunakan dalam pencapaian
tujuan pendidikan, seperti ruang kelas, buku, perpustakaan, laboratorium, dan
lain sebagainya. Kebutuhan akan sarana dan prasarana di sekolah tidak selalu
sama, dan setiap sekolah bisa berbeda tergantung pada tingkat pendidikan,
seperti sekolah dasar, sekolah menengah, atau sekolah lanjutan atas. Selain itu,
visi, misi, dan kebijakan sekolah juga memainkan peran penting dalam
pengembangan serta peningkatan sarana dan prasarana sekolah .
Pendidikan merupakan seluruh proses pembelajaran yang terjadi
sepanjang kehidupan individu di berbagai tempat dan situasi, yang memberikan
dampak positif pada perkembangan setiap individu. Konsep ini mencakup ide
bahwa pendidikan berlangsung sepanjang hidup (long life education). Dalam
konteks ini, setiap tingkat pendidikan harus menjalankan perannya dan memiliki
hubungan yang saling mendukung untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pendidikan merupakan upaya dalam kerangka pendidikan berorientasi manusia
yang bertujuan untuk mendukung perkembangan potensi kemanusiaan individu.
2
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, adapun yang menjadi
rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa konsep dasar dari inventarisasi Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan?
2. Apa saja tujuan-tujuan Inventarisasi Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan?
3. Apa saja manfaat-manfaat Inventarisasi Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan?
4. Bagaimana Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi?
5. Bagaimana Klasifikasi Barang Inventaris?
6. Bagaimana Kodifikasi Barang Inventaris?
7. Bagaimana Kodifikasi Kepemilikan Barang Inventaris?
8. Bagaimana Klasifikasi dan Kodifikasi Barang Inventaris Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan?
9. Bagaimana Klasifikasi dan Kodifikasi Sarana dan Prasarana Sekolah?
10. Bagaimana Pelaporan Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan
sebelumya, maka tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui konsep dasar dari Inventarisasi Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan
2. Mengetahui tujuan-tujuan Inventarisasi Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan
3. Mengetahui manfaat-manfaat Inventarisasi Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan
4. Mengetahui Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi
5. Mengetahui Klasifikasi Barang Inventaris
6. Mengetahui Kodifikasi Barang Inventaris
7. Mengetahui Kodifikasi Kepemilikan Barang Inventaris
8. Mengetahui Klasifikasi dan Kodifikasi Barang Inventaris Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
3
BAB II
PEMBAHASAN
3. Hewan.
4. Barang persediaan.
F. Kodifikasi Barang Inventaris
Kodifikasi barang inventaris adalah upaya untuk memberikan tanda atau
kode tertentu pada barang inventaris, yang bisa berupa angka, huruf, gambar,
simbol, atau elemen lainnya. Pemberian kode ini cenderung menggunakan
angka (numerik) karena dianggap lebih fleksibel dan dapat mengikuti
perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kodifikasi barang inventaris bertujuan untuk mempermudah identifikasi
jenis barang tertentu dengan mengatur penyusunan daftar laporan inventaris
secara seragam. Caranya adalah nomor kode barang inventaris ditentukan 7
buah angka yang tersusun menjadi 3 angka dan 4 angka yang dipisahkan oleh
sebuah titik, seperti contoh berikut ini. xxx . xxxx dimana angka pertama dari
susunan tiga angka yang ada di depan adalah menyatakan kelompok besarnya
atau formulir yang digunakan, dua angka berikutnya merupakan kode untuk
kelompok barang. Dua angka sesudah titik menunjukkan kode untuk sub
kelompok barang dan dua angka di belakangnya adalah kode untuk jenis barang.
Misalnya:
200.0000 = barang bergerak (kelompok besar)
250.0000 = alat pengangkutan (kelompok barang)
250.0300 = alat angkutan darat motor (sub kelompok barang)
250.0301 = sepeda motor (jenis barang)
Pemberian kode untuk kelompok besar barang inventaris adalah sebagai
berikut:
100.0000 = barang tidak bergerak
200.0000 = barang bergerak
300.0000 = hewan
400.0000 = barang persediaan
Pemberian kode untuk barang persediaan ialah dengan cara mengganti
angka pertama dari sandi barang dengan angka 4 (barang persediaan). Misalnya:
kode sepeda motor 250.0301, jika sepeda motor tersebut adalah merupakan
barang persediaan, maka kodenya diubah menjadi 450.0301.
10
mesin cetak, alat pelipat kertas, alat pemotong kertas dan lain sebagainya. Jadi
nomor kodenya hanya 224.0100, 224.0200, 224.030, dan seterusnya. Tambahan
dua buah angka 0 dibelakang disediakan,selain untuk spesifikasi lanjutan yang
bersangkutan, juga untuk keperluan persiapan komputerisasi pengolahan data
dikemudian hari.
Perlu diketahui bahwa Sekolah Dasar dikelola dan diselenggarakan
bukan hanya oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan saja, tetapi juga oleh
kementrian seperti Kementrian Dalam negeri dan Kementerian agama.
Disamping itu, sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah dasar berasal dari
berbagai sumber pengadaan,sehingga sistem pengkodean barang inventaris
Sekolah Dasar dimungkinkan berbeda-beda sesuai dengan kebijakan pemerintah
daerah masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
inventaris barang secara tertib dan teratur. Tujuan Inventarisasi dapat terbagi
menjadi 2 kelompok yakni secara umum dan secara khusus. Buku yang
barang tertentu milik sekolah, baik secara fisik maupun melalui daftar catat
Nuraini, N., Syaifuddin, M., & Andriani, T. (n.d.). Analisis Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSU
Mamami Kupang. 1(4). https://doi.org/10.38035/jim.v1i4
Matin, & Fuad, N. 2016. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Konsep dan
Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Khambali, A., & Siswanto, A. 2018. Sistem Informasi Inventaris Alat dan Barang
Berbasis Web Pada SMA Kandangserang. Jurnal Surya Informatika:
Membangun Informasi dan Profesionalisme, 5(1), 44-49.
(https://jurnal.umpp.ac.id/index.php/surya_informatika/article/view/330,
diakses Tanggal 09 September 2023)
15
Kartika, S., Husni, H., & Millah, S. 2019. Pengaruh kualitas sarana dan prasarana
terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.
Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 7(1), 113. (https://riset-
iaid.net/index.php/jppi/article/view/360, diakses Tanggal 09 September
2023)
16