Anda di halaman 1dari 15

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF DENGAN MIND MAPP UNTUK MENINGKATKAN


MINAT BELAJAR IPS TERPADU KELAS VIII G
SMP N 22 PADANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

OLEH
HERDAWATI,S.Pd.
NIP. 197012301998022002
PENDAHULUAN
Latar belakang
Belajar dari pengalaman pribadi dan
instrospeksi diri, Guru lebih sering mengajar
menggunakan metode pembelajaran bersifat
konvensional sehingga siswa banyak yang bosan,
ngantuk dan tidak konsentrasi yang menyebabkan
nilai pelajaran IPS rendah yang rata-rata dibawah
KKM.
Sehingga penulis melakukan suatu penelitian yang
bisa membuat siswa bersemangat belajar dan
memiliki minat yang tinggi dalam pembelajaran IPS.
Dalam hal ini penulis mencoba suatu metode
pembelajaran kooperatif dengan teknik mind mapp
LANJUTAN
 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana model Pembelajaran Kooperatif dengan Mind
Mapp untuk meningkatkan minat belajar IPS Terpadu
pada siswa kelas VIII G SMPN 1 Rangkasbitung Kabupaten
Lebak Tahun Pelajaran 2012/2013?

 Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakan penelitian ini untuk mengetahui:
Implementasi model Pembelajaran Kooperatif dengan
Mind Mapp untuk meningkatkan minat belajar IPS
Terpadu pada siswa kelas VIII G SMPN 1 Rangkasbitung
Kabupaten Lebak Tahun Pelajaran 2012/2013.
KAJIAN TEORI

 Model Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimakan kondisi
beajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto 2008: 35)
Pembelajaran Cooperative (Pembelajaran Kooperatif) mengupayakan seorang peserta
didik mampu mengajarkan kepada peserta lain. Mengajar teman sebaya memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu
yang bersamaan, ia menjadi nara sumber bagi teman yang lain.

 Mind Mapp (Peta pikiran)


Bobbi de Porter dan Hernacki (199: 152) menjelaskan, peta pikiran merupakan teknik
pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis
lainnya untuk membentuk suatu kesan yang lebih dalam.
Mind Mapp (Peta pikiran) adalah teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan
memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik
sehingga lebih mudah memahaminya (Iwan Sugiarto, 2004:75).
Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik mencatat dengan
memanfaatkan bagaimana otak bekerja.
LANJUTAN
 Minat
Minat ialah suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir
dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan
(Sujanto Agus ; 1981). Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar
apa yang dipelajari dapat dipahami, sehingga siawa dapat melakukan sesuatu
yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan.
Begitu pun dengan Slameto, mengatakan bahwa “Minat adalah kecendrungan
yang tetap untuk memperhatikan dan memegang beberapa kegiatan yang
diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang
(Slameto, 2010;57).Menurutnya lagi (Slameto,2010;180), minat adalah suatu
rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tampa ada
yang menyuruh.
 Pembelajaran IPS Terpadu
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu sosial, seperti: sosialogi, sejarah, geografi, ekonomi, hukum dan budaya.
IPS Terpadu dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang
mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang
ilmu pengetahuan sosial (sosialogi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum
dan budaya). IPS Terpadu merupakan bagian dari kurikulum sekolah diturunkan
dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial di atas ( Sapriya, 2009 ; 12 )
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). PTK bersifat reflektif, partisipasif,
kolaboratif, dan spiral. Ada empat aspek pokok
dalam penelitian tindakan kelas yaitu:
(1)Penyusunan Rencana, (2) Tindakan, (3)
Observasi dan (4) Refleksi. Dalam penelitian ini
model yang saya gunakan adalah Kemmis &
Taggart.
Penelitian Tindakan Kelas memiliki tahapan
kegiatan yang terdiri dari dua siklus atau lebih
tergantung dalam implementasinya.
LANJUTAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP 1
Rangkasbitung Jalan Multatuli nomor 37
Rangkasbitung Kabupaten Lebak Banten

Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama empat
bulan, yaitu bulan Juni sampai dengan
Oktober 2012
LANJUTAN
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII G
yang berjumlah 35 siswa, terdiri dari 18 siswa
laki – laki dan 17 siswa perempuan.
Teknik Pengumpulan Data
1. Pengamatan
2. Jurnal Harian
3. Tes Hasil Belajar
4. Angket
LANJUTAN
Instrumen Penelitian
1. Panduan dan Lembar Pengamatan
2. Jurnal Harian
3. Test Hasil Belajar
4. Angket

Teknik Analisa Data


Teknik analisa data digunakan ada 2
1. Teknik analisa kualitatif menggunakan model interaktif yang meliputi
tahap reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi
penelitian. Keempat komponen analisa tersebut dilakukan secara
simultan sejak proses proses pengumpulan data dilakukan.
2. Teknik analisa statistic sederhana yaitu teknik analisa deskriptif
persentase. Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui peningkatan
prestasi atau hasil belajar siswa sesudah diberi pembelajaran dengan
menggunakan metode yang tepat.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
SIKLUS I
 Proses pembelajaran Siklus I dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif dengan mind map pada mata pelajaran IPS Terpadu belum
sepenuhnya dapat meningkatkan minat belajar siswa. Indikator yang
dapat disimak antara lain :
 Hasil belajar siswa dalam menjawab soal, post test dinilai dengan rentang
nilai 10 – 100. Adapun hasil perolehan siswa yang mencapai nilai KKM ≥
70 baru 49 % dan 51 % memperoleh nilai di bawah KKM dengan nilai
rerata 65.14. Namun ada peningkatan dibandingkan sebelum diadakan
tindakan Siklus dari 40% menjadi 49% yang mencapai KKM .
 Hasil pengamatan pada waktu siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompok banyaknya siswa yang bertanya, menjawab dan menanggapi
hasil diskusi pada siklus 1 terdapat 19 orang siswa atau sekitar 54 %.
 Dari data observasi / pengamatan minat siswa dalam pembelajaran IPS
Terpadu tingkat minat siswa masih rendah. Baru 42,86% yang berminat,
dan 57,14% kurang berminat, serta rata-rata nilai dari aspek minat yang
teramati adalah 57,68%, maka dapat dikemukakan bahwa minat belajar
setelah kegiatan pembelajaran siklus I termasuk dalam kategori rendah .
LANJUTAN
SIKLUS II

 Hasil penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif


dengan mind mapp setelah siklus II dapat dinyatakan berhasil. Keberhasilan ini
ditunjukan oleh indicator sebagai berikut :
 Sebagian besar siswa kelas VIII G telah mencapai nilai KKM pada materi Kebijakan-
Kebijakan Pemerintah Kolonial. Siswa yang mencapai KKM ≥ 70 sebesar 94%
mengalami peningkatan dari siklus I yang hanya mencapai 49% . Hasil belajar siswa
kelas VIII G mencapai rerata 80.86 mengalami peningkatan dari siklus I yang rerata
hanya 65.14 , ini sudah mencapai target yang diinginkan
 Hasil pengamatan dari lembar pengamatan diskusi pada waktu siswa
mempresentasikan hasil kerja kelompok banyaknya siswa yang bertanya, menjawab
dan menanggapi hasil diskusi pada siklus II terdapat 29 orang siswa atau sekitar 83 %
meningkat dari 19 orang siswa atau sekitar 54 % , ini sudah mencapai kriteria yang
ingin dicapai untuk siklus II.
 Dari data observasi/pengamatan terhadap aspek minat belajar siswa dalam
pembelajaran IPS Terpadu dikategorikan tinggi. Ada siswa yang sangat berminat
5,71%, siswa yang berminat 74,29%, dan siswa yang kurang berminat 20,00%, serta
rata-rata nilai dari aspek minat yang teramati adalah 76,07% meningkat dibandingkan
pada siklus I 42,86% yang berminat, dan 57,14% kurang berminat, serta rata-rata nilai
dari aspek minat yang teramati adalah 57,68% . Target dalam rancangan PTK kategori
tinggi tingkat minat siswa dalam pelajaran IPS sudah tercapai.
Rekapitulasi Persentase Peningkatan Minat dan Hasil Belajar
Siswa Pada Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Aspek Rata2 Tk Jml Aspek Rata2 Tk Jml
% Kategori % Kategori
Minat aspek Minat Siswa Minat aspek Minat Siswa

1 49.29 (17) 1 72.00 (25)


TB 0 0 TB 0 0
2 52.14 (18) 2 72.00 (25)

3 67.14 (23) 3 74.28 (26)

KB 20 57.14 KB 2 5.71

4 57.14 (20) 4 69.29 (24)

5 70.00 (25) 5 75.00 (26)

B 15 42.86 57.68 % B 26 74.29 76.07 %


6 53.57 (19) Rendah 6 78.57 (27) Tinggi

7 51.43 (18) 7 78.57 (27)

SB 0 0 SB 7 20.00

8 60.71 (21) 8 87.86 (31)

Rata2 57.68 Rata2 76.07

Rata2 Hasil Belajar 66.57 Rata2 Hasil Belajar 80.57

Tingkat Ketuntasan 49 % (17) Tingkat Ketuntasan 100 % (35)


PENINGKATAN HASIL DAN MINAT BELAJAR SISWA
PADA SIKLUS I DAN SIKLUS II

 Pada siklus I hasil perolehan siswa yang mencapai nilai KKM


≥ 70 adalah 49% dengan rata-rata yaitu sebesar 65,14,
berarti tingkat ketuntasan belajar siswa baru 49%. Untuk
penilaian proses kerja sama siswa melalui diskusi kelompok
terdapat 59% siswa yang aktif. Sedangkan data observasi
minat siswa dalam proses pembelajaran IPS Terpadu rata-rata
nilai aspek minat yang teramati adalah 57,68% masih
dikategorikan rendah, dimana baru 42,86% yang berminat,
dan 57,14% kurang berminat. Hal ini disebabkan siswa masih
mengalami kesulitan untuk mengembangkan ide membuat
mind mapp. Mind mapp dianggap metode mencatat yang
masih baru dikenal oleh siswa
LANJUTAN
 Pada siklus II berhasil melakukan proses dan hasil belajar IPS.Siswa kelas VIII
G terlihat semakin terampil dalam pembuatan catatan dalam bentuk mind
mapp dan dan kerjasama dalam kegiatan kerja kelompok sudah terlihat
serta keberanian mereka dalam presentasi, bertanya, menjawab,
menanggapi,ataupun menyimpulkan suatu masalah sudah semakin berani
dan makin baik. Hasil perolehan siswa dari evalasi mengalami peningkatan.
Siswa yang mencapai nilai KKM ≥ 70 adalah 94% dengan rata-rata (T1)
80,86, ini menunjukan tingkat ketuntasan belajar siswa sudah mencapai
94% pada materi pembelajaran Kebijakan – Kebijakan Pemerintahan Kolonial
di Indonesia. Bagi siswa SMP Negeri 1 Rangkasbitung nilai rata-rata 80,86
sudah termasuk kategori berhasil, karena standar ketuntasan belajar siswa
adalah 70. Pada pengamatan minat dalam proses pembelajaran IPS Terpadu
terdapat siswa yang kurang berminat5.71%, siswa yang berminat 74,29%,
dan siswa yang sangat berminat 20,00%, serta rata-rata nilai dari aspek
minat yang teramati adalah 76,07% kondisi ini termasuk kategori tinggi.
Dalam proses diskusi kelompok terdapat siswa yang aktif 83%, hal ini
memperlihatkan sebagian besar siswa kelas VIII G tingkat proses
pembelajaran secara kooperatif tinggi.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yaitu Implementasi model


pembelajaran kooperatif dengan Mind mapp untuk meningkatkan minat belajar IPS
Terpadu Kelas VIII G SMP N 1 Rangkasbitung, dapat disimpulkan bahwa:

 Setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif berhasil meningkatkan secara


signifikan minat belajar dan hasil belajar siswa. Keberhasilan ini ditunjukan oleh
indicator sebagai berikut : (a) Hasil belajar pada siklus I sebesar 65.14 meningkat
menjadi 80,86 pada siklus II dan siswa yang mencapai KKM ≥ 70 sebesar 49%
menjadi 94% melebihi kirteria yang diinginkan pada siklus II. (b) Minat belajar
siswa Kelas VIII G pada siklus I adalah 42,86% yang berminat, dan 57,14%
kurang berminat, serta rata-rata nilai dari aspek minat yang teramati adalah
57,68% kat menjadi sangat berminat 5,71%, siswa yang berminat 74,29%, dan
siswa yang kurang berminat 20,00%, serta rata-rata nilai dari aspek minat yang
teramati adalah 76,07% , melebihi target dalam rancanngan PTK. Dengan kata lain
rumusan masalah yang diajukan dalam PTK yaitu bagaimana Implementasi model
pembelajaran kooperatif dengan mind mapp untuk meningkatkan minat belajar IPS
Terpadu kelas VIII G SMP N 1 Rangkasbitung Kabupaten Lebak Tahun Pelajaran
2012/2013? Dalam PTK ini sudah tercapai.

Anda mungkin juga menyukai