Anda di halaman 1dari 9

PENGKAJIAN KEPERAWATAN HEAD

TO TOE (B1-B6)
Oleh :
MELKIANUS MISA
NIM. 1911B0072
Assesment
(pengkajian)

Pengkajian merupakan langkah awal proses


keperawatan. Pengkajian pada pasien meliputi
identitas pasien dan keluarga, keluhan utama,
riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
dahulu, genogram, riwayat pengobatan, pola
fungsi kesehatan, sosial dan spiritual, dan
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik bisa
dilakukan melalui dua cara yaitu head to
toe atau B1-B6.
Head To Toe (B1-B6)
Head to toe merupakan pemeriksaan fisik yang dimulai dari bagian kepala
hingga bagian ekstremitas bawah, yakni kaki secara berurutan, antara lain:
• B1 (breathing) merupakan pengkajian bagian organ pernapasan.
• B2 (blood) merupakan pengkajian organ yang berkaitan dengan
sirkulasi darah, yakni jantung dan pembuluh darah.
• B3 (brain) merupakan pengkajian fisik mengenai kesadaran dan fungsi
persepsi sensori.
• B4 (bladder) merupakan pengkajian sistem urologi.
• B5 (bowel) merupakan pengkajian sistem digestive atau pencernaan.
• B6 (bone) merupakan pengkajian sistem muskuloskletal dan integumen.
B1 (Breathing)
1. Inspeksi benetuk dada
Pemeriksaan fisik pada sistem pernapasan sangat Untuk melihat seberapa berat gangguan sistem kardiovaskuler.
mendukung untuk mengetahui masalah pada
klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler.
Pemeriksaan ini meliputi: 2. Palpasi Rongga Dada
Untuk melihat adanya kelainan pada dinding thoraks serta
menyatakan adanya tanda penyakit paru.

3. Perkusi
Pemeriksaan yang dilakukan dengan mengetuk permukaan
dada menggunakan jari tangan.

4. Auskultasi
Mengetahui apakah detak jantung pasien normal atau tidak
normal
B2 (blood)
merupakan pengkajian organ yang berkaitan dengan sirkulasi darah, yakni jantung dan pembuluh darah.
Inspeksi : Inspeksi adanya parut pasca pembedahan jantung. Posisi parut dapat memberikan petunujuk mengenai lesi
katup yang telah dioperasi
Palpasi : Tujuannya adalah mendeteksi kelainan yang tampak saat inspeksi.
Palpasi denyut apeks:
Thrill : Aliran darah yang turbulen menimbulkan murmur jantung saat auskultasi, terkadang dapat teraba.
Palpasi arteri karotis: Arteri karotis mudah dipalpasi pada otot-otot sternomastoideus. Hasil pemeriksaan ini dapat
memberikan banyak informasi mengenai bentuk gelombang denyut aorta yang dipengaruhi oleh berbagai kelainan
jantung.
Tekanan vena jugularis
Perkusi : Pemeriksaan perkusi pada jantung biasanya jarang dilakukan jika pemeriksaan foto rontgen toraks telah
dilakukan.
Auskultasi
B3 (brain)
Pemeriksaan ini merupakan pengkajian fisik mengenai kesadaran dan fungsi persepsi sensori.
Pemeriksaan pada sensor ini meliputi :
05
04
03
Pemeriksaan neurosensori
02
01 Pemeriksaan mata
Pemetiksaan bibir
Pemeriksaan raut muka
Pemeriksaan kepala dan leher
B4 (Bladder)
Merukapan penkajian sistem urologi.
Output urine merupakan indiktor fungsi jantung
yang penting. Penurunan haluaran urine
merupakan temuan signifikan yang harus dikaji
lebih lanjut untuk menentukan apakah penurunan
tersebut merupakan penurunan produksi urine
(yang terjadi bila perfusi ginjal menurun) atau
karena ketidakmampuan klien untuk buang air
kecil. Daerah suprapubik harus diperiksa
terhadap adanya massa oval dan diperkusi
terhadap adanya pekak yang menunjukkan
kandungkemih yang penuh (distensi kandung
kemih).
B5 (Bowel) B6 (Bone)
Pengkajian harus meliputi perubahan nutrisi Pengkajian yang mungkin dilakukan adalah
sebelum atau pada masuk rumah sakit dan yang sebagai berikut:
terpenting adalah perubahan pola makan setelah Keluhan lemah, cepat lelah, pusing, dada rasa
sakit. Kaji penurunan turgor kulit, kulit kering berdenyut dan berdebar Keluhan sulit tidur
atau berkeringat, muntah dan perubahan berat (karena adanya ortopnea, dispnea nokturnal
badan. paroksimal, nokturia dan keringat pada malam
hari)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai