Anda di halaman 1dari 50

HUKUM ACARA

PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Disampaikan pada acara :


Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Oleh :
DEWAN PIMPINAN PUSAT SUGENG SANTOSO PN
KONGGRES ADVOKAT INDONESIA 7 MARET 2024
POKOK BAHASAN
1. Pengertian & Jenis-jenis perselisihan hubungan
industrial
2. Hak-hak normatif pekerja/buruh
3. Kedudukan & kewenangan PHI
4. Mekanisme PPHI
5. Serikat Pekerja/Serikat Buruh
6. Cara Penyusunan Perjanjian Kerja Bersama
(PKB)
7. Contoh2 kasus
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Pengertian Perselisihan Hubungan Industrial

• Perbedaan pendapat yang mengakibatkan


pertentangan antara Pengusaha / Gabungan
Pengusaha dengan Pekerja/Buruh atau Serikat
Pekerja (SP)/Serikat Buruh (SB) karena adanya
Perselisihan Hak, Kepentingan, Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK), Perselisihan antar
Serikat Pekerja/Serikat Buruh dalam satu
perusahaan;

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Jenis-jenis Perselisihan
• Perselisihan Hak
• Perselisihan Kepentingan
• Perselisihan PHK, dan
• Perselisihan antar Serikat Pekerja (SP)/Serikat
Buruh (SB) hanya dalam satu perusahaan

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
PERSELISIHAN HAK
• Perselisihan yang timbul karena tidak
dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaan
pelaksanaan atau penafsiran terhadap
ketentuan perundang-undangan, Perjanjian
Kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP), atau
Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
PERSELISIHAN KEPENTINGAN
• Perselisihan yang timbul dalam hubungan
kerja karena tidak adanya kesesuaian
pendapat mengenai pembuatan dan atau
perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan
dalam Perjanjian Kerja (PK), Peraturan
Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja
Bersama (PKB).

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
PERSELISIHAN PHK
• Perselisihan yang timbul karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai PHK, yang
dilakukan oleh salah satu pihak

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
PERSELISIHAN ANTAR SP/SB DALAM SATU
PERUSAHAAN
• Perselisihan antara Serikat Pekerja (SP)/Serikat
Buruh (SB) lain hanya dalam satu perusahaan,
karena tidak adanya persesuaian paham
mengenai keanggotaan,pelaksanaan hak, dan
kewajiban keserikatpekerjaan.

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
HAK-HAK NORMATIF PEKERJA/BURUH

a. Hak bersifat ekonomis


b. Hak bersifat Politis
c. Hak bersifat Medis
d. Hak bersifat Sosial

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Pengertian Hak Normatif

• Semua hak pekerja yang telah diatur dalam


peraturan perundang-undangan tentang
Ketenagakerjaan dan hak-hak yang diatur
dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan
atau Perjanjian Kerja Bersama

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Hak-hak normatif yang diatur dalam
Undang-undang
• Hak yg bersifat ekonomis : upah, Tunjangan
Keagamaan (THR), tunjangan hari tua, upah
lembur, kepesertaan dalam BPJS
• Hak yg bersifat politis : membentuk serikat
pekerja/buruh, menjadi atau tidak menjadi
anggota SP/SB, hak mogok, tidak diberlakukan
diskriminatif

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Hak-hak normatif yang diatur dalam
Undang-undang
• Hak yg bersifat medis : hak atas Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3), hak melahirkan,
larangan mempekerjakan anak
• Hak yg bersifat sosial : hak cuti, menikah, libur,
pembatasan pekerjaan perempuan pada
malam hari

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
KEDUDUKAN PHI
• Pengadilan khusus yang dibentuk dilingkungan
Pengadilan Negeri yang berwenang
memeriksa, mengadili, dan memberi putusan
terhadap perselisihan hubungan industrial;

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
KEWENANGAN PHI
1. Di tingkat pertama perselisihan hak;
2. Di tingkat pertama dan terakhir perselisihan
kepentingan;
3. Di tingkat pertama PHK ;
4. Di tingkat pertama dan terakhir perselisihan
antar SP/SB dalam satu perusahaan

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
MEKANISME PENYELESAIAN PHI

KASASI MAHKAMAH AGUNG


Peninjauan Kembali MA
(PK MA)
Pengadilan HI

Mediasi Arbitrase
Konsiliasi

TDK SEPAKAT

Bipartit/Musyawarah/Mufakat
(Risalah Rapat)

BERSELISIH

Pengusaha/
Hak, Kepentingan, PHK, MGT
P/B Antar SP/SB
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Undang-Undang No 2 Tahun 2004 Ttg Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI)

• KONSIDERANS – BATANG TUBUH :


– 8 BAB - 126 PASAL dan PENJELASAN

• Bab I : Ketentuan Umum


• Bab II : Tata cara PPHI
• Bab III : Pengadilan Hubungan Industrial
• Bab IV : Penyelesaian Perselisihan melalui Pengadilan Hubungan
Industrial (PHI)
• Bab V : Sanksi Administrasi dan Ketentuan Pidana
• Bab VI : Ketentuan Lain-lain
• Bab VII : Ketentuan Peralihan
• Bab VIII : Ketentuan Penutup.

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
URUTAN & PILIHAN PPHI
• PERUNDINGAN BIPARTIT  Perundingan antara P/B atau SP/SB
dengan Pengusaha untuk menyelesaikan PHI;

• MEDIASI HUBUNGAN INDUSTRIAL  Penyelesaian Perselisihan Hak,


Perselisihan Kepentingan, PHK, Perselisihan antar SP/SB dalam satu
perusahaan melalui musyawarah yang ditengahi oleh seorang atau
lebih Mediator yang netral;

• MEDIATOR Hubungan Industrial (HI)  Pegawai instansi Pemerintah


yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan yang
memenuhi syarat-syarat sebagai Mediator yang ditetapkan oleh
Menteri unuk bertugas melakukan mediasi & mempunyai
kewajiban memberikan anjuran tertulis kepada para pihak yang
berselisih untuk menyelesaikan Perselisihan Hak, Perselisihan
Kepentingan, PHK, Perselisihan antar SP/SB dalam satu perusahaan;

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
URUTAN & PILIHAN PPHI
• KONSILIASI HI  Penyelesaian Perselisihan
Kepentingan, PHK, Perselisihan antar SP/SB dalam satu
perusahaan melalui musyawarah yang ditengahi oleh
seorang atau lebih Konsiliator yang netral;

• KONSILIATOR HI  Seorang atau lebih yang memenuhi


syarat-syarat sebagai Konsiliator yang ditetapkan oleh
Menteri untuk bertugas melakukan mediasi &
mempunyai kewajiban memberikan anjuran tertulis
kepada para pihak yang berselisih untuk menyelesaikan
Perselisihan Kepentingan, PHK, Perselisihan antar SP/SB
dalam satu perusahaan;
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
URUTAN & PILIHAN PPHI
ARBITRASE HI  Penyelesaian perselisihan kepentingan, dan
perselisihan antar SP/SB hanya dalam satu perusahaan, diluar
Pengadilan Hubungan Industrial melalui kesepakatan tertulis dari
para pihak yang berselisih untuk menyerahkan penyelesaian
perselisihan kepada arbiter yang putusannya mengikat para pihak
dan bersifat final;

ARBITER HI  Seorang atau lebih yang dipilih oleh para pihak yang
berselisih dari daftar Arbiter yang ditetapkan oleh Menteri untuk
memberikan putusan mengenai perselisihan kepentingan dan
perselisihan antar SP/SB hanya dalam satu perusahaan yang
diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase yang putusannya
mengikat para pihak dan bersifat final;

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
(PHI)
• STATUS dan KEDUDUKAN :
Merupakan Pengadilan Khusus yang
berada pada lingkungan Peradilan
Umum;

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
HUKUM ACARA

Hukum Acara yang berlaku pada


Pengadilan HI adalah Hukum Acara
Perdata yang berlaku pada Pengadilan
dalam lingkungan Peradilan Umum
kecuali yang diatur secara khusus
dalam UU ini;

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
BIAYA & BIAYA EKSEKUSI
Dalam proses beracara di Pengadilan
Hubungan Industrial, pihak-pihak yang
berpekara tidak dikenakan biaya
termasuk biaya eksekusi yang nilai
gugatannya dibawah Rp. 150.000,000,-

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
LOKASI PEMBENTUKAN PHI
– Untuk pertama kali dengan UU ini dibentuk PHI
pada setiap Pengadilan Negeri Kabupaten/Kota
yang berada di setiap Ibukota Provinsi yang daerah
hukumnya meliputi provinsi yang bersangkutan;
(Pasal 59 (1));

– Di Kabupaten/Kota terutama yang padat industri,


dengan Keputusan Presiden harus segera dibentuk
PHI pada Pengadilan Negeri setempat.

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
SUSUNAN PHI PADA
PENGADILAN NEGERI
• HAKIM  Diangkat & diberhentikan
berdasarkan Keputusan Ketua MA yang
pelaksanaannya sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
• HAKIM AD-HOC  Diangkat dengan KEPPRES
atas usul Ketua MA;
• PANITERA MUDA
• PANITERA PENGGANTI

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
KEKHUSUSAN DALAM HUKUM ACARA DI
PHI
Kekhususan P H I P eradilan Umum
Majelis Hakim 3 orang terdiri dari 1 (satu) Tidak mengenal Hakim Adhoc
Hakim karir sebagai ketua, 2
(dua) Hakim Adhoc (dari SP/SB
dan APINDO) (Psl 55 dan 60
UU 2/2004)

Macam Perselisihan Ada 4 (empat) macam Hanya 2 macam : wanprestasi


perselisihan : Hak, dan perbuatan melawan
Kepentingan, PHK, antar SP/SB hukum
dalam 1 perusahaan (Psl 56
UU 2/2004)

Tingkatan penyelesaian Tidak ada Banding dan hanya Ada upaya hukum : Banding &
perselisihan Hak & PHK yg bisa Kasasi
dilakukan kasasi (Psl 56 UU
2/2004)

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
KEKHUSUSAN DALAM HUKUM ACARA DI
PHI
Kekhususan P H I P eradilan Umum
Pengajuan Gugatan Diajukan ke PHI di tempat Diajukan di tempat tinggal
dimana pekerja/buruh tergugat (Psl 142 HIR)
bekerja (Psl. 81 UU 2/2004)
Upaya penyelesaian sebelum Wajib dilakukan Perundingan & upaya
pengadilan Mediasi/konsiliasi tanpa bukti perdamaian wajib dilakukan
telah dilakukan tetapi tidak harus ada bukti
mediasi/konsiliasi maka dan gugatan tetap diperiksa
gugatan dikembalikan (Psl 83 (Psl 130 HIR)
ayat (1) UU 2/2004)

Kewajiban Hakim terhadap Memeriksa dan jika ada Tidak ada kewajiban hakim
gugatan kekurangan minta Penggugat tetapi Ketua PN dapat
menyempurnakan (Psl 83 ayat memberikan nasehat dalam
(2) UU 2/2004) pembuatan gugatan untuk
kelancaran (Psl 119 & 132
HIR)
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
KEKHUSUSAN DALAM HUKUM ACARA DI
PHI
Kekhususan P H I P eradilan Umum
Penggabungan Perselisihan Perselisihan hak/kepentingan Tidak ada kewajiban
yg diikuti perselisihan PHK, PHI Pengadilan memutus terlebih
memutus perselisihan dahulu
hak/kepentingan terlebih
dahulu (Psl 86 UU 2/2004)

Macam acara pemeriksaan Ada 2 (dua) macam Tidak dikenal pemeriksaan


pemeriksaan biasa (Psl 89 s/d dengan acara cepat
97 UU 2/2004) dan
pemeriksaan cepat (Psl 98 s/d
99 UU 2/2004)

Putusan Sela Dikenal Putusan sela yg tidak Putusan sela dapat dimintakan
bisa diajukan perlawanan (Psl banding (Psl 185 ayat (1) dan
96 UU 2/2004) Psl 190 ayat (1) HIR)

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
KEKHUSUSAN DALAM HUKUM ACARA DI
PHI
Kekhususan P H I P eradilan Umum
Adanya ketentuan waktu Majelis Hakim menjatuhkan Ketentuan waktu dilakukan
penyelesaian putusan paling lama 5 o hari secara internal (SK Ketua
(Psl 103 UU 2/2004) Mahkamah Agung)

Sidang harus majelis Sidang sah apabila dilakukan Dimungkinkan sidang dengan
Majelis Hakim (Psl 92 UU hakim tunggal (ijin Ketua
2/2004) Mahkamah Agung)

Biaya perkara Nilai gugatan di bawah Rp. 150 Ada biaya perkara kecuali
juta tidak dikenakan biaya berperkara dengan prodeo
dengan syarat2 tertentu.
PERMA SCC (Small claim
court)/PERMA No. 2 thn 2015
– gugatan materiil <200juta

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
KEKHUSUSAN DALAM HUKUM ACARA DI
PHI
Kekhususan P H I P eradilan Umum
Kuasa Hukum Serikat pekerja/serikat Hanya pengacara/Advokat
buruh dan organisasi yang bisa menjadi penasehat
pengusaha dapat hukum (Psl 31 UU 18/2003)
bertindak sebagai kuasa
hukum untuk beracara di
pengadilan Hubungan
industrial untuk mewakili
anggotanya.
(Psl 87 UU 2/2004)

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
PELAKSANAAN
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
• Berdasarkan Perpu No. 2 Tahun 2004 tentang
Penangguhan UU No. 2 Tahun 2004 tentang
PPHI, PHI mulai berlaku sejak tanggal 14
Januari 2006.

• Dalam Praktek PHI mulai efektif berlaku mulai


Maret/April/Mei 2006 (Catatan : kondisi
setiap daerah satu dengan daerah lain
berbeda

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Tahapan beracara di PHI
• Pra sidang
– Surat Kuasa Khusus/Kuasa Insidentil;
– Persiapan dan penyusunan materi gugatan;
– Pengajuan gugatan ke PHI
• Pemeriksaan di persidangan
– Gugatan – jawab jinawab;
– Pembuktian;
– Kesimpulan;
• Putusan
– Final
– Kasasi
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Peraturan Ketenagakerjaan dalam
penyelesaian PPHI
• Undang-Undang No. 2 Thn 2004
• Undang-Undang No. 13 Thn 2003
• Undang-Undang No. 6 Thn 2023
• Peraturan Ketenagakerjaan
• Lainnya (Putusan MK, Peraturan Pemerintah
No. 34-37 Tahun 2021, Kepmenaker,
Permenaker, dll)

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Serikat Pekerja/Serikat Buruh

• Pengertian :
Serikat Pekerja/ Buruh adalah organisasi yg
dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/ buruh
baik diperusahaan maupun diluar perusahaan,
yg bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis
dan bertanggungjawab guna memperjuangkan,
membela serta melindungi hak dan kepentingan
pekerja/ buruh serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja/ buruh dan keluarganya.
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Dasar hukum pengaturan SP/SB
• Undang-undang Dasar Negara RI Th. 1945
• Piagam PBB tentang Hak2 azazi manusia Pasal 20 (ayat
1) dan pasal 23 (ayat 4)
• UU No. 18 th. 1956 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No.
98 mengenai Hak berorganisasi dan Berunding bersama
• UU No. 21 th. 2000 tentang Serikat Pekerja (SP)/Serikat
Buruh (SB)
• UU No. 13 th. 2003 tentang Ketenagakerjaan
• UU No. 2 th. 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial (PPHI)
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Dasar hukum pengaturan SP/SB
• KePres No. 23 th. 1998 tentang Pengesahan Konvensi ILO NO. 87
tentang kebebasan berserikat dan perlindungan hak
berorganisasi

• KeMenaker No. PER-201/MEN/1999 tentang Pendaftaran Serikat


Pekerja

• KepMenaker No. PER-16/MEN/2000 tentang tata cara


Pendaftaran Serikat Pekerja

• Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Serikat


Pekerja yg bersangkutan
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Perjanjian Kerja Bersama
• Pengertian
perjanjian yang merupakan hasil
perundingan antara SP / SB atau
beberapa SP / SB yang tercatat pada
instansi yang bertanggung jawab
dibidang ketenagakerjaan dengan
pengusaha, atau beberapa pengusaha
atau perkumpulan pengusaha yang
memuat syarat-syarat kerja, hak dan
kewajiban kedua belah pihak.
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Cara Penyusunan PKB
• PKB dibuat oleh SP / SB yang telah
tercatat pada instansi yang
bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan dengan pengusaha
atau beberapa pengusaha.
• Perundingan PKB dilakukan secara
musyawarah untuk mufakat.
• Tertulis dengan huruf latin dan
menggunakan bahasa Indonesia.
• Jika bahasa asing harus diterjemahkan
ke bahasa Indonesia.

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Isi Perjanjian Kerja Bersama
1. PKB paling sedikit memuat :
a) Hak dan kewajiban Pengusaha;
b) Hak dan kewajiban SP / SB serta P / B;
c) Jangka waktu dan tanggal mulai berlakunya PKB;
dan
d) Tanda tangan para pihak.
2. Tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Jika bertentangan maka batal demi hukum dan yang
berlaku adalah peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
CONTOH-CONTOH KASUS

• Perselisihan antara 2 Serikat Pekerja/Serikat


Buruh tentang jumlah wakil dalam perundingan
dengan manajemen perusahaan tentang
penentuan kenaikan upah di perusahaan A
• Perselisihan antara pekerja/buruh yang telah
berusia lebih dari 55 tahun tetapi tidak dipensiun
oleh perusahaan
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
CONTOH-CONTOH KASUS

• Perselisihan antara perusahaan yang bermaksud


melakukan penghentian kontrak kerja (PKWT) kepada
pekerja/buruhnya padahal kontraknya belum berakhir.
• Perselisihan antara pekerja/buruh dengan perusahaan
tentang status hubungan kerja yang selama ini
menggunakan sistem PKWT sedangkan pekerja/buruh
tersebut bekerja di bagian produksi

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
CONTOH-CONTOH KASUS
• Perselisihan antara pekerja/buruh perusahaan
outsourcing yang menuntut diangkat sebagai
karyawan tetap di perusahaan dimana
pekerja/buruh tersebut ditempatkan.
• Perusahaan bermaksud melakukan pemutusan
hubungan kerja terhadap pekerja/buruh yang
selalu melakukan mangkir/tidak masuk tanpa
keterangan sedangkan perusahaan sudah
diberikan surat peringatan.
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
CONTOH-CONTOH KASUS
• Perselisihan antara Serikat Pekerja/Serikat
Buruh dengan perusahaan tentang pendirian
poliklinik 24 jam yang berada di lokasi
perusahaan.
• Perselisihan antara Serikat Pekerja/Serikat
Buruh dengan perusahaan tentang
penambahan pasal dalam perjanjian kerja
bersama (PKB) yang mengatur tentang usia
pensiun.
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Soal Latihan
• Apakah surat kuasa khusus yang dibuat untuk
penyelesaian perselisihan hubungan
industrial di tingkat mediasi dapat juga
digunakan untuk melakukan gugatan di PHI?
• Seorang Pekerja telah bekerja selama 5
tahun di kantor pusat di Jakarta dan akhirnya
perusahaan melakukan mutasi ke Surabaya.
Pekerja menolak dan akhirnya di PHK.
Dimanakah pekerja tersebut harus
menggugat perusahaan ?

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Soal Latihan
• Seorang Pekerja telah bekerja selama 5 tahun
di kantor pusat di Jakarta dan pada tahun ke-6
ditempatkan di kabupaten Gresik. Setelah
melaksanakan tugas di Gresik selama 3 (tiga)
bulan, pekerja tersebut di PHK tanpa alasan
oleh Perusahaan. Dimanakah pekerja tersebut
harus mengajukan gugatan?

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Soal Latihan
• Seorang pekerja yang telah menjadi anggota
Serikat Pekerja A di suatu perusahaan. Pekerja
tersebut di PHK oleh perusahaannya dan ia
mengajukan gugatan ke PHI dengan
memberikan kuasa kepada Serikat Pekerja B
(bukan Serikat Pekerja dimana ia bergabung).
Apakah pemberian kuasa yang demikian
diperbolehkan?

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Soal Latihan
• Penyelesaian perselisihan hubungan industrial
diatur dalam :
a. Undang-Undang No. 2 Thn 2004
b. Undang-Undang No. 4 Thn 2002
c. Undang-Undang No. 13 Thn 2003
d. Undang-Undang No. 3 Thn 2000

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Soal Latihan
• Perselisihan yang dapat diselesaikan melalui
mediasi adalah…
a. Perselisihan Hak, Kepentingan, PHK, antar
SP/SB dalam satu perusahaan.
b. Perselisihan antar SP/SB
c. Perselisihan penentuan UMK, PHK,
Kepentingan dan BPJS
d. Perselisihan Kepentingan dan PHK
sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Soal Latihan
• Lingkup arbitrase hubungan industrial antara lain
meliputi sbb, kecuali :
a. Proses dilakukan di luar pengadilan melalui
kesepakatan tertulis.
b. Penyelesaian suatu perselisihan pemutusan
hubungan kerja
c. Putusan mengikat para pihak dan bersifat final
d. Penyelesaian suatu perselisihan kepentingan

sugeng santoso-email :
sgng_aysant@yahoo.com
Soal Latihan
• Kewenangan Konsiliator adalah menyelesaikan
perselisihan :
a. Kepentingan, Hak, dan Antar SP/SB dalam satu
perusahaan.
b. Kepentingan, Hak, PHK, dan Antar SP/SB dalam
satu perusahaan.
c. Kepentingan, PHK, dan Antar SP/SB dalam satu
perusahaan.
d. Kepentingan, dan Antar SP/SB dalam satu
perusahaan. sugeng santoso PN :
sgng_aysant@yahoo.com
SEKIAN & TERIMAKASIH

sugeng santoso PN :
sgng_aysant@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai