PERSELISIHAN
DAN PEMUTUSAN
HUBUNGAN
KERJA (PKH)
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
PENYELESAIAN DI LUAR PENGADILAN
a. Penyelesaian melalui
Bipatit.
b. Penyelesaian melalui
Mediasi.
c. Penyelesaian melalui
Konsiliasi.
d. Penyelesaian melalui
Arbitrase
PERUNDINGAN BIPARTIT
• Perundingan bipartit adalah perundingan antara
pekerja atau serikat pekerja dengan pengusaha
untuk menyelesaikan perselisihan hubungan
industrial (Menghasilkan Risalah).
• Isi Risalah:
1. nama lengkap dan alamat para pihak;
2. tanggal dan tempat perundingan;
3. pokok masalah atau alasan perselisihan;
4. pendapat para pihak;
5. kesimpulan atau hasil perundingan;
6. tanggal serta tandatangan para pihak yang melakukan
perundingan.
Penyelesaian melalui konsiliasi
• Konsiliator orang swasta yang terdaftar dan diangkat oleh instansi
ketenagakerjaan setempat.
• Wilayah kerjanya di tempat kerja pekerja bekerja.
• Bewenang menyelesaikan perselisihan kepentingan, PHK dan antar SP.
• Atas permintaan penyelesaian tertulis yang disepakati kedua belah pihak.
• Waktu kerja paling lama 30 hari.
• Bila tercapai kesepakatan dibuat perjanjian bersama yang didaftar para
pihak (akte bukti pendaftaran).
• Bila tidak tercapai kesepakatan dikeluarkan anjuran tertulis.
• Diminta jawaban tertulis para pihak, bila tidak menjawab dianggap
menolak.
• Bila anjuran diterima dibuat perjanjian bersama yang didaftarkan pada
Pengadilan Negeri setempat (akte bukti pendaftaran).
• Perjanjian bersama yang tidak dilaksanakan dimintakan eksekusi di
pengadilan setempat atau tempat pemohon untuk diteruskan.
• Salah satu pihak atau para pihak yang menolak mengajukan gugatan ke
Pengadilan Negeri setempat.
Penyelesaian melalui Mediasi
• Mediator adalah PNS yang diangkat oleh Menteri Tenaga Kerja.
• Wilayah kerjanya tidak diatur.
• Menyelesaikan perselisihan Kepentingan, Hak, PHK dan antar SP.
• Wajib apabila para pihak tidak memilih penyelesaian melalui konsiliasi atau
arbitrase
• Waktu kerja paling lama 30 hari.
• Bila tercapai kesepakatan dibuat perjanjian bersama yang didaftar para
pihak (akte bukti pendaftaran).
• Bila tidak tercapai kesepakatan dikeluarkan anjuran tertulis.
• Diminta jawaban tertulis para pihak, bila tidak menjawab dianggap
menolak.
• Bila anjuran diterima dibuat perjanjian bersama yang didaftarkan pada
Pengadilan Negeri setempat (akte bukti pendaftaran).
• Perjanjian bersama yang tidak dilaksanakan dimintakan eksekusi di
pengadilan setempat atau tempat pemohon untuk diteruskan.
• Salah satu pihak atau para pihak yang menolak mengajukan gugatan ke
Pengadilan Negeri setempat.
Penyelesaian oleh Arbiter
• Arbitor adalah orang swasta yang diangkat oleh Menteri Tenaga Kerja, setelah
lulus ujian seleksi.
• Wilayah kerjanya seluruh Indonesia.
• Bewenang menyelesaikan perselisihan kepentingan dan antar SP.
• Dipilih berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak dengan suatu surat perjanjian
arbitrasi.
• Arbitor yang ditunjuk boleh tunggal atau gasal (3 orang).
• Waktu kerja paling lama 30 hari.
• Bila menerima penunjukkan memberitahu secara tertulis.
• Dibuat perjanjian penunjukkan arbitor, setelah itu tidak boleh menarik diri
kecuali dengan persetujuan kedua belah pihak atau Pengadilan Negeri dengan
alasan yang sah.
• Apabila diragukan (hubungan kerja atau keluarga) para pihak dapat mengajukan
tuntutan ingkar kepada Pengadilan Negeri yang tidak dapat dilakukan
perlawanan.
• Bila tercapai kesepakatan dibuat akte perdamaian yang didaftar para pihak (akte
bukti pendaftaran).
• Bila tidak tercapai kesepakatan dikeluarkan putusan arbitor.
• Bila putusan diterima dibuat akte perdamaian yang didaftarkan pada Pengadilan
Negeri setempat (akte bukti pendaftaran).
• Akte perdamaian atau putusan arbiter yang tidak dilaksanakan dimintakan
eksekusi di pengadilan setempat atau tempat pemohon untuk diteruskan.
• Salah satu pihak atau para pihak yang menolak mengajukan permohonan
pembatalan ke MA.
DIDAFTAR
PERJANJIAN
BERSAMA
SELESAI
PERJANJIAN
BERSAMA
MEDIASI
TIDAK SELESAI M
SELESAI DISETUJUI A
ANJURAN
DITOLAK ACARA CEPAT
H
P
E K
DISETUJUI
P
PERJANJIAN N PERTAMA: A
B BERSAMA -
KEPEN- G PHK
M
E I TINGAN A - HAK
R P
SELESAI
D
DITOLAK A
S A PHK
I H
E KONSILIASI L KASASI
R A PUTUSAN SELA
L A
T HAK N
I TIDAK SELESAI
G
I DISETUJUI
S ANTAR ANJURAN N
T TERAKHIR: U
I SP DITOLAK E
H G
- N
KEPENTINGA
A AKTE DIDAFTAR E N G
TIDAK SELESAI PERDAMAIAN R
N I ACARA BIASA
- ANTAR SP
SELESAI
INSTANSI
KETENAGA
KERJAAN ARBITRASE
EKSEKUSI
PUTUSAN
MENAWARKAN
PILIHAN DITOLAK PERMOHONAN PEMBATALAN
PENYELESAIAN
Penyelesaian Dalam Pengadilan
• Pengadilan Hubungan Industrial adalah pengadilan khusus
yang dibentuk di lingkungan Pengadilan Negeri
Kabupaten/Kota yang berada di setiap ibukota Provinsi yang
berwenang memeriksa, mengadili dan memberi putusan
terhadap perselisihan hubungan industrial yang daerah
hukumnya meliputi tempat kerja pekerja (pasal 1 angka 17 UU
2/2204).
• Menurut pasal 56 UU 2/2004, Pengadilan Hubungan Industrial
mempunyai kompetensi absolut untuk memeriksa dan
memutus:
1. Di tingkat pertama mengenai perselisihan hak
2. Di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan
kepentingan
3. Di tingkat pertama mengenai perselisihan pemutusan
hubungan kerja
4. Di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan antar
serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan
Pengadilan Hubungan Industril
(Pada Pengadilan Negeri)
• Pengadilan khusus yang berada pada lingkungan peradilan umum.
• Majelis hakim terdiri dari satu hakim sebagai ketua, masing-masing
satu hakim Ad-Hoc dari unsur pengusaha dan pekerja.
• Kecuali ditentukan lain dalam UUPPHI yang berlaku hukum acara
perdata.
• Tidak dikenakan biaya beracara dan eksekusi untuk perkara yang nilai
gugatannya < Rp150 juta.
• Hakim Ad-Hoc tidak boleh merangkap jabatan sebagai anggota
lembaga tinggi negara, kepala daerah, lembaga legislatif daerah, PNS,
TNI-Polri, pengurus partai, pengacara, mediator, konsiliator, arbiter
dan pengurus SP atau OP.
• Tugas lainnya:
- Mencatat pendaftaran perjanjian bersama.
- Mencatat pendaftaran akte
perdamaian.
- Melaksanakan eksekusi.
- Meneruskan berkas kasasi.
• Untuk perselisihan kumulatif, perselisihan hak dan kepentingan
diputus lebih dahulu dari kasus PHK.
• Proses pengadilan dilakukan dengan acara cepat atau acara biasa.
• Dapat mengeluarkan putusan sela.
• Harus mengeluarkan keputusan paling lama 50 hari kerja.
Pengadilan Tingkat Kasasi (MA)
Majelis hakim sama dengan majelis di Pengadilan
Negeri.
Tata cara permohonan kasasi sesuai dengan per-UU
yang berlaku.
Putusan telah dikeluarkan paling lama 30 hari kerja
sejak permohonan kasasi diterima.
Berwenang membatalkan keputusan arbitrase.
TERIMA
KASIH