Materi 3 Gradasi Agregat
Materi 3 Gradasi Agregat
Gradasi
Agregat
Gradasi agregat ditentukan dengan cara analisa saringan,
dimana sampel agregat harus melalui satu set saringan.
Ukuran saringan menyatakan ukuran bukaan jaringan
kawat dan nomor saringan menyatakan banyaknya
bukaan jaringan kawat perinchi pesegi dari saringan
tersebut.
Untuk mengetahui gradasi tersebut dilakukan pengujian
melalui analisa ayakan atau saringan sesuai standard
BS 812, ASTM C-33,C136, ASHTO T.27
ataupun Standard Indonesia.
Menurut Sukirman (2007), gradasi agregat
menentukan besarnya rongga atau pori yang mungkin
terjadi dalam agregat campuran. Agregat campuran
yang terdiri dari agregat berukuran sama akan
berongga atau berpori banyak karena tidak terdapat
agregat berukuran kecil yang dapat mengisi rongga
antar butiran. Sebaliknya, bila gabungan agregat
terdistribusi dari agregat yang kecil sampai besar
secara merata, maka rongga yang terbentuk oleh
susunan agregat akan kecil.
1. Agregat bergradasi baik
PENGELOMPOKAN 2. Agregat bergradasi buruk
GRADASI AGREGAT
3. Agregat bergradasi senjang
Agregat bergradasi baik adalah agregat yang ukuran butirnya
terdistribusi merata dalam satu rentang ukuran butir.
Agregat bergradasi baik disebut juga agregat bergradasi rapat.
Campuran agregat bergradasi baik mempunyai pori sedikit,
mudah dipadatkan, dan mempunyai stabilitas tinggi. Tingkat
Agregat stabilitas ditentukan dari ukuran butir agregat terbesar yang ada.
Bergradasi Baik
Berdasarkan ukuran butir agregat yang dominan manyusun
campuran agregat, maka agregat bergradasi baik dapat
dibedakan atas :
Agregat bergradasi kasar adalah agregat bergradasi baik yang
mempunyai susunan ukuran terus menerus dari kasar sampai
dengan halus, tetapi dominan berukuran agregat kasar.
Agregat bergradasi halus adalah agregat bergradasi baik yang
mempunyai susunan ukuran menerus dari kasar sampai dengan
halus, tetapi dominan berukuran agregat halus.
POROUS
ASPHALT
Gradasi senjang
Merupakan campuran agregat yang tidak memenuhi gradasi
menerus dan gradasi rapat. Agregat bergradasi menerus umumnya
digunakan untuk lapisan perkerasan lentur yaitu gradasi timpang,
campuran merupakan agregat dengan satu fraksi hilang atau satu
GRADASI fraksi sedikit sekali. Agregat dengan gradasi timpang akan
menghasilkan lapis perkerasan yang mutunya terletak antara kedua
SENJANG pengaruh jenis gradasi rapat dan gradasi menerus.
Pengaruh
Gradasi
terhadap
Karakteristik
Campuran