Anda di halaman 1dari 2

Aspal yang digunakan pada lapisan jalan dalam sistem ini adalah aspal berpori.

Aspal
berpori memiliki kemampuan untuk menyerap air yang menggenang diatasnya. Tingkat
penyerapan air disebut sebagai permeabilitas. Semakin tinggi tingkat permeabilitas maka tingkat
penyerapan air semakin besar dan sebaliknya. Berdasarkan hasil uji permeabiltias seperti yang
telah dijelaskan pada tinjauan pustaka maka target permeabilitas yang ingin dicapai pada aspal ini
adalah 0,0942 cm/sec maka aspal yang digunakan adalah british gradation. Namun, semakin tinggi
permeabilitas menyebabkan durabilitas aspal berkurang. Oleh karena itu, sistem ini ditujukan
untuk jalan-jalan dengan kapasitas beban tidak tinggi, yaitu jalan kelas IIIC.
Campuran beraspal adalah kombinasi aspal yang digunakan terdiri dari agregat dan aspal,
aspal pada campuran agregat ini berfungsi untuk menjadi pengikat agregat, agregat yang
digunakan berfungsi sebagai tulangan dari campuran aspal ini. Pada campuran aspal konvesional
agregat yang digunakan merupakan agregat tertutup, sedangkan pada campuran aspal porous
menggunakan agregat terbuka yang memiliki pori-pori lebih terbuka. Campuran aspal porous ini
memiliki rongga udara sebesar 15%-25% sehingga jenis aspal ini memiliki permeabilitas yang
baik berdasarkan tinjauan pustaka terdahulu yang menyebabkan air yang turun dari hujan dapat
langsung meresap melalui aspal menuju drainase yang dibuat dibawah aspal.

Akibat dari agregat terbuka yang digunakan pada campuran aspal porous menyebabkan
nilai durabilitas yang lebih rendah dari pada campuran aspal konvensional. Oleh karena itu,
diperlukan zat perekat campuran aspal porous yang lebih baik yaitu berupa Gilsonite HMA
Modifier Grade sehingga dapat meningkatkan daya rekat pada agregat. Campuran agregat dengan
zat perekat aspal ini memerlukan campuran agregat yang tepat dan suhu zat perekat Gilsonite HMA
Modifier Grade tepatnya sekitar 200̊ C dengan suhu pencampuran ini akan menghasilkan
peningkatan yang signifikan pada campuran aspal porous ini.
Dibawah lapisan campuran aspal porous ini terdapat lapisan base berfungsi menahan beban
yang berat sehingga dibutuhkan material yang berkualitas tinggi dan pelaksanaan yang benar.
Namun,pada perkerasan porus lapisan pondasi terdiri atas batu pecah dengan gradasi yang seragam
dan memiliki rongga hanya pengurangan gregat halus, karena lapisan ini tidak hanya didesain
untuk menahan beban kendaraan, tetapi juga mempu melewatkan air hingga meresap dalam tanah
Selain itu, lapisan base juga berfungsi untuk menyimpan air sebelum mengalir menuju pipa
drainase atau kedalam tanah. Volume penyimpanan air merupakan pori pori udara antara partikel
partikel agregat. Semakin besar volume pori udara, semakin besar volume air yang dapat
ditampung. dibawah lapisan base ini terdapat lapisan beton dengan pori berdiameter cukup untuk
dilalui air dari resapan aspal tanpa membuat agregat dari lapisan base turun kebawah.

https://core.ac.uk/download/pdf/25491227.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/57137/Chapter%20II.pdf;jsessionid=5
C404DF2C4B4634C03E186FA2E1AB915?sequence=3

Anda mungkin juga menyukai