hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. HAM adalah hak-hak asasi manusia yang asasi bahwa HAM secara kodrati inheren atau melekat, universal mengacu bahwa HAM itu tanpa pembedaan warna kulit, ras, agama, suku, etnis, bangsa atau status sosial lainnya dan tidak dapat dicabut, hak itu dimiliki oleh individu sematamata karena mereka adalah manusia ciptaanNya bukan karena mereka adalah warga negara suatu negara. HAM menyatakan bahwa kemanusiaan manusia memiliki hak yang bersifat mendasar yang menyatu pada jati diri manusia, adanya hak tersebut berarti seseorang mempunyai suatu “keistimewaan” yang memungkinkan baginya diperlakukan sesuai kesitimewaan yang dimilikinya.
Sejarah Lahirnya Hak Asasi Manusia
Dikutip dari buku Hukum Asasi Manusia oleh Dr. A. Widiada
Gunakaya, sejarah HAM bermula dari Eropa melalui kristalisasi pemikiran seorang filsuf Inggris pada adab ke-17 bernama John Locke. Ia menyatakan adanya hak kodrati (natural rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yakni hak atas hidup, hak kebebasan, da hak milik. Sejarah Lahirnya Hak Asasi Manusia
Sejarah perkembangan HAM juga ditandai dengan
adanya tiga peristiwa penting yakni Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi Prancis. Sistem pemikiran HAM disuarakan secara internasional ke seluruh dunia untuk memperjuangkan HAM untuk diakui, dihormati, dilindungi, dan ditegakan demi harga diri dan martabat manusia. Pada Januari 1947, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk komisi hak asasi manusia (commission of human right), yang sidangnya dimulai di bawah pimpinan Ny. Eleanor Roosevelt. Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada Pancasila. Artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu pancasila. Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan. Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia diantaranya:
Undang-Undang Dasar 1945
Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Contoh Hak Asasi Manusia
Hak-hak asasi pribadi yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak.
Hak-hak asasi ekonomi yang meliputi hak untuk memiliki
sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya.
Hak-hak asasi politik yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk mendirikan partai politik. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan. Misalnya hak untuk
memilih pendidikan dan hak untuk mengembangkan kebudayaan.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan
dan perlindungan. Misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan peradilan.