Anda di halaman 1dari 9

Azaz Kewarganegraan

DOSEN PENGAMPU :
NEPRIALIZA, M.PD

UNIVERSITAS MUSI RAWAS


ASAS KEWARGANEGARAAN

IUS SOLI: IUS SANGUINIS:


Kewarganegaraan
Asas
yang ditentukan
Kewarganegaraan
atas pertalian
yang ditentukan
darah/keturunan
atas daerah/negara
dari orang yang
dimana ia
bersangkutan.
dilahirkan.
(Cina)
(Inggris, Mesir, AS)
• Kewarganegaraan • Kewarganegaraan ganda
Tunggal terbatas

Merupakan azaz yang Azaz yang menetukan


kewarganegaraan ganda bagi
menentukan bahwa anak-anak, sesuai dengan
hanya ada satu ketentuan yang diatur dalam
kewarganegraan bagi undang-undang.
tiap orang Azaz ini menetukan
kewarganegaraan bagi anak-
anak yang belum dewasa, yakni
yang belu berusia 18 tahun atau
belum pernah menikah
AKIBAT PENERAPAN SALAH SATU ASAS

APATRIDE: BIPATRIDE:
Penduduk yang memiliki
• Penduduk yang sama sekali dua kewarganegaraan
tidak memiliki sekaligus.
kewarganegaraan manapun.
Contoh: Ia seorang
• Contoh: Ia seorang
keturunan bangsa X keturunan bangsa Y
(menganut asas ius Soli) (menganut asas ius
lahir di negara Y (menganut sanguinis) lahir di
asas ius Sanguinis) negara X (menganut
• Kesimpulan: Orang asas ius S oli)
tersebut bukan
warganegara X maupun Y Kesimpulan: Orang
tersebut dianggap
sebagai wn Y dan
sekaligus warganegara X
Multipatride

Status kewarganegaraan multipatride merupakan


status bagi seseorang yang mempunyai
kewarganegaraan lebih dari 2 (dua). Kasus
multipatride ini bisa terjadi jika seorang laki-laki
yang memiliki kewarganegaraan A kemudian
menikah dengan wanita kewarganegaraan B, lalu
tinggal dan memunculkan seorang anak di negara C
CARA MENENTUKAN STATUS
KEWARGANEGARAAN OLEH PEMERINTAH

STELSEL AKTIF: STELSEL PASIF


Seseorang yang berada
Seseorang yang akan dalam suatu negara
menjadi warganegara sudah dengan sendirinya
dianggap menjadi
suatu negara harus
warganegara tersebut
melakukan tindakan- tanpa harus melakukan
tindakan hukum suatu tindakan hukum
tertentu secara aktif. tertentu. Tetapi jika yang
Jadi ia harus memilih bersangkutan akan
menolak untuk menjadi
kewarganegaraannya
warganegara dengan cara
melalui HAK OPSI REPUDIASI
PENDUDUK ZAMAN HINDIA BELANDA

1) Golongan Eropa, terdiri atas:


a) Bangsa Belanda
b) Bukan bangsa Belanda, tetapi orang yang
berasal dari Eropa
c) Bangsa Jepang (untuk kepentingan
perdagangan)
d) Orang-orang yang berasal dari negara lain yang
hukum keluarganya sama dengan hukum
Belanda (Amerika, Australia, Rusia, dan
Af-Sel)
e) Keturunan mereka yang tersebut di atas
2) Golongan Timur Asing, meliputi:
a) Golongan China (Tionghoa), dan
b) Golongan Timur Asing bukan China (Arab,
India, Pakistan, Mesir, dll.)

3) Golongan Bumiputra (penduduk asli Indonesia) yang


meliputi:
a)Orang-orang Indonesia asli serta keturunannya yang
tidak masuk golongan rakyat lain.
b)Orang yang mula-mula termasuk golongan rakyat
lain, lalu masuk dan menyesuaikan hidupnya dengan
golongan Indonesia asli.
PERBANDINGAN UU KEWARGANEGARAAN
INDONESIA

UU N0. 62 TAHUN 1958 UU N0. 12 TAHUN 2006


1. Landasan UUD’S 1950 1. Landasan amandemen UUD
2. Menganut asas ius 1945
Sanguinis 2. Asas campuran ius Soli dengan
ius Sanguinis
3. Mengakui kewarganegaraan 3. Mengakui kewarganegaraan
tunggal ganda terbatas pada anak-anak
4. Terdapat SKBRI untuk WNI hingga usia 18 tahun dan
keturunan belum menikah
5. Perkawinan ibu WNI 4. SKBRI tidak diperlukan
menikah dengan pria WNA 5. Perempuan WNI menikah
otomatis jadi WNA dengan pria WNA tidak
otomatis jadi WNA
6. Anak perkawinan ibu WNI
dengan pria WNA adalah 6. Anak perempuan ibu WNI
dengan pria WNA adalah WNI
otomatis WNA. sampai usia 18 tahun.

Anda mungkin juga menyukai