Anda di halaman 1dari 43

RENCANA TANGGAP

DARURAT DI RUANG
TERBATAS
CURICULLUM VITAE

 Nama : Nanang Pujo P.


 Jabatan : Rescuer Mahir
 Instansi : Kantor SAR Surabaya
 No. HP : 081286434380
 Alamat : Jl. Lisman Gg. Buntu 3 Bojonegoro
 Pelatihan :
 DikLat Dasar SAR 2010
 Diklat SAR Lanjutan Water Rescue 2011
 Diklat SAR lanjutan Basarnas Special Group 2014
 Diklat Fire Rescue Ciracas 2015
 Diklat Scuba Diver 2015
 Diklat Medical First Responder 2018
 Deep Diver 2015
 Diklat Instruktur SAR 2017
 Pelatihan Confined Space Basarnas 2018
 Diklat Urban SAR SCDF 2018
 Sertifikasi CSR Kemenaker 2022
Referensi :
Kep Dirjen Binwasnaker No. 113/DJPPKIX/2006
Ttg Pedoman K3 Bekerja di Ruang Terbatas

1.Pengenalan karakteristik bahan kimia berbahaya di ruang


terbatas/tertutup
2.Identifikasi dan Penilaian Risiko Bahaya di ruang terbatas/tertutup
(HIRA/JSA)
3.Prosedur Ijin Kerja di ruang terbatas/tertutup (Work permit system)
4.Program Memasuki ruang terbatas/tertutup (Confined Space entry
program)
5.Teknik pengukuran dan deteksi gas di ruang terbatas/tertutup
6.Prosedur Log Out – Tag Out
7.Alat Pelindung Diri untuk pekerjaan di ruang terbatas/tertutup

8.Rencana dan Prosedur Tanggap Darurat (ERP)


9.Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
3
 RENCANA TANGGAP DARURAT DI RUANG
TERBATAS :

- Penilaian Keadaan (Potensi Bahaya)


- Penentuan Metode Rescue (Standby Rescue atau
Standby On Call)
- Pembagian dan Penentuan Area Kerja (Tempat
Peralatan, Tempat Bekumpul, Tempat Evakuasi
Sementara)
- Pembuatan Jaring Komunikasi Emergency (No.
Telpon, Frekwensi Radio)
- Pembuatan Jalur Evakuasi
- Pelaksanaan Evakuasi
4
 Penilaian Keadaan (Potensi Bahaya)
Mengidentifikasi dan Menilai Potensi bahaya yang menyebabkan
Kondisi Darurat di Ruang Terbatas

 Penentuan Metode Rescue


 Standby Rescue : Jika potensi bahaya cukup tinggi , maka
dilakukan metode standby rescue. Selama pelaksanaa pekerjaan di
ruang terbatas, harus ada tim rescue standby di lokasi pekerjaan
 Standby On Call : Jika potensi bahaya bisa dikendalikan sebelum
pelaksanaan pekerjaan di ruang terbatas, maka dilakukan metode
standby on call. Selama pelaksanaan pekerjaan di ruang terbatas,
masing masing unit rescue (ERT, Medis, Security) Standby di
unitnya masing masing, dalam posisi on call, sehingga siap
bergerak jika dihubungi jika terjadi kondisi darurat . Perlu
dilaksanankan ujicoba terlebih dahulu, sebelum pekasanaan
pekerjaan , untuk memastikan kecepatan respon time unit rescue
sampai di lokasi kejadian
5
 Pembagian dan Penentuan Area Kerja (Tempat
Peralatan, Tempat Bekumpul, Tempat
AmanSementara)

Ruang terbatas merupakan lokasi berbahaya,


pertolongan dilaksanakan di luar ruang terbatas.
Lakukan pemindahan darurat, tentukan tempat aman
sementara guna lokasi pertolongan korban

 Pembuatan Jaring Komunikasi Emergency


(No. Telpon, Frekwensi Radio)
 Internal : Supervisor – HSE/K3 – Manajer Area – ERT – Medis –
Security
 Eksternal : Ambulance – Faskes Terdekat (Klinik, Puskesmas,
6 RS) – Kepolisian – PMK – SAR (Basarnas)
 Pembuatan dan Penentuan Jalur Evakuasi
Pemindahan Darurat – Tempat Aman Sementara – Penanganan Medis –
Ambulance – Klinik/Faskes Terdekat

 Pelaksanaan Evakuasi
 No Entry Rescue :
- Dilaksanakan oleh pekerja utama/madya/ERT
- Pekerja Utama menggunakan FBH dan terikat tali yang dipandu oleh Petugas
Madya (lowering system)
- Jika kondisi darurat, petugas madya langsung menarik petugas utama keluar
ruang terbatas (Lifting)
 Entry Rescue :
- Dilaksanakan oleh ERT/ Pekerja yang sudah memiliki Kualifikasi Rescue
- Jika No Entry Rescue tidak bisa dilakukan (Petugas Utama tidak terhubung tali
dengan petugas madya, adanya obstacle dll )
- Jika kondisi darurat, rescuer dengan menggunakan alat bantu pernafasan
pribadi (SCBA) masuk ke ruang terbatas untuk melaksanakan evakuasi

7
Pertolongan
TANGGAP di DI
DARURAT ruang terbatas
RUANG TERBATAS

Kegiatan pertolongan yang dilakukan di medan atau


ruang terbatas dan dengan bahaya yang sangat
komplek (udara yang sangat sedikit, gas beracun,
cairan kimia dan benda-benda yang lain baik padat
ataupun cair yang ada di sekitarnya)

Seorang Rescuer harus dilengkapi dengan peralatan pendukung yang


memadai dan bekerja secara tim

Juga harus memiliki ketrampilan khusus serta kematangan emosi,


karena begitu banyak hal yang timbul ketika melakukan pertolongan di
ruang terbatas.
CONFINED SPACE
Pertolongan di ruangRESCUE
terbatas

– PROSEDUR PERTOLONGAN –

 JANGAN MASUK RUANGAN MESKIPUN ANDA MELIHAT


KORBAN TIDAK SADAR DI DALAM RUANGAN !!
 Laporkan insiden tersebut dan tunggu bantuan
 Jangan masuk tanpa alat pernafasan khusus dan bantuan
asisten

Catatan: Banyak rescuer yang menjadi korban


meninggal !
CONFINED SPACE
Pertolongan di ruangRESCUE
terbatas

– Prosedur Pertolongan –

 Adanya Kontrol poin Kedaruratan dan Pertolongan


sebelum masuk ruangan
 Usaha Pertolongan hanya dilakukan di luar Ruang
Terbatas
– Lakukan Prosedur Perawatan Pada Korban!
 Semua personil yang bekerja di ruangan harus dilatih
prosedur pertolongan
 Gunakan Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA)
untuk atmosfir yang rendah oksigen
CONFINED SPACE RESCUE

– KETIKA RESCUER MASUK RUANG TERBATAS –

1. Safety Officer/Pengawas
2. Team Leader
3. Attendant
4. Entrant Primary
5. Entrant Secondary
6. Attendant
7. Line Tender/Hauler
8. Air Supply
11
CONFINED SPACE
Pertolongan di ruangRESCUE
terbatas

– KETIKA RESCUER MASUK RUANG TERBATAS –

Pengawas/Safety Officer

 Mengetahui bahaya, tanda dan konsekwensinya


 Memeriksa pelayanan keselamatan
 Memberi Kewenangan
 Mengakhiri Kegiatan Evakuasi
 Memindahkan orang yang tidak berkepentingan
 Bertindak sebagai asisten (jika diperlukan)
Pertolongan di ruang terbatas

– KETIKA RESCUER MASUK RUANG TERBATAS –

Team Leader

 Mengetahui bahaya, tanda dan konsekwensinya


 Menentukan Rescuer yang masuk
 Menentukan Rencana Penyelamatan
 Memantau selama proses evakuasi
 Bertindak sebagai asisten (jika diperlukan)

13
CONFINED SPACE RESCUE
– KETIKA RESCUER MASUK RUANG TERBATAS –

The Entrant ( Rescuer yang masuk


kedalam confined space)
 Mengetahui bahaya, tanda dan
konsekwensinya!
 Menggunakan peralatan dengan tepat
 Berkomunikasi terus menerus dengan
attendant
 Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
– peringatkan attendant
 segera keluar jika terjadi bahaya
14
CONFINED SPACE RESCUE
– KETIKA RESCUER MASUK RUANG TERBATAS –
The Attendant ( Pemandu
Rescuer)
 Mengetahui bahaya, tanda dan konsekwensinya!
 Mengetahui potensi efek tingkah laku
 Memeriksa orang yang masuk dan menghitungnya
Monitor bahaya dan kegiatan di dalam dan di luar ruangan
 Berada di luar entry point
 Berkomunikasi dengan entrant
 Mengontrol entry point
 Memanggil rescuer
 Melakukan pertolongan di luar ruangan jika diperlukan

15
CONFINED SPACE RESCUE
– KETIKA RESCUER MASUK RUANG TERBATAS –

Line Tender/ Hauler


 Mengetahui bahaya, tanda dan konsekwensinya!
 Membuat Mechanical Advantage System
 Memonitor dan memproteksi Peralatan evakuasi
 Monitor Pergerakan Entrant
 Bekerja di bawah perintah attendent
 Segera Menarik Entrant apabila ada masalah
 Berkomunikasi dengan Entrant menggunakan tali
jika Komunikasi dng radio tidak bisa digunakan
 Melakukan pertolongan di luar ruangan jika
16 diperlukan
CONFINED SPACE
Pertolongan di ruangRESCUE
terbatas

– KETIKA RESCUER MASUK RUANG TERBATAS –

Air Supply
 Verifikasi bahwa penggunaan ventilasi udara
berjalan baik
 Mengawasi dan mengecek ventilasi udara selalu
bekerja efektif
 Data didokumentasikan dan dibuat untuk
entrants
Ingat – jika harus masuk untuk melakukan monitoring
dan inspeksi awal, harus dilakukan sesuai dengan
prosedur standar.
CONFINED SPACE RESCUE
– KETIKA RESCUER MASUK RUANG TERBATAS –

 Pastikan keamanan sebelum memindahkan penghalang


 Uji atmosfir di ruangan – pengamatan tersedia untuk entrant
 Ventilasi udara yang terus menerus
 Uji atmosphere secara berkala - pengamatan tersedia untuk
entrant
 Evakuasi segera jika perlu dan evaluasi apa yang tidak
berjalan sebagaimana mestinya
 Periksa prosedur-prosedur ini, jika dilakukan dengan
keterangan tertulis Keterangan harus berisi tentang
tanggal / lokasi ruangan, dan tanda tangan orang yang
melakukan pemeriksaan. Pernyataan ini dibuat sebelum
18 masuk dan memberikan entrant perwakilannya
19
CONFINED SPACE RESCUE
– Alat Pelindung Diri–

– Head, Eye, Hand and Foot Protection

– Full Body Harness

– Pakaian Khusus

– Alat Bantu Pernafasan

20
Alat Bantu Pernapasan

21
Alat Isolasi/ LOTO

22
Alat Ventilasi

23
Gas Detector

24
Pendukung
Alat Komunikasi, Peluit, Head lamp

25
Alat Evakuasi

26
CONFINED SPACE RESCUE
– Komunikasi–

1. Radio dengan kabel

2. Radio tanpa kabel

3. Pengeras Suara

4. Tali

5. Peluit

27
CONFINED SPACE RESCUE

– Akses masuk Confined space Rescue–

 Horisontal
Jika pintu masuk terletak di samping

 Vertical
Jika pintu masuk terletak di atas

 Kombinasi
Jika Pintu masuk terletak di samping, namun posisinya di
ketinggian lebih dari 2 m
28
Horizontal Access

29
Vertical Access

30
Combination

31
CONFINED SPACE RESCUE

– Akses Keluar Masuk main hole Dengan menggunakan SCBA –

Masuk :
• Penolong yang telah terpasang pengamannya masuk terlebih
dahulu dengan hanya menggunakan masker SCBA yang telah
terpasang
• Tabung SCBA yang telah terpasang di Backpack, diikat kemudian
dimasukan ke dalam main hole
• Entrant memakai SCBA di bawah main hole

Keluar :
• Buka Backpack SCBA
• Ikat Backpack dengan tali yang sudah disiapkan dari atas main
hole
• Keluarkan Backpack denga entrant tidak membuka masker
32 • Entrant bisa keluar
CONFINED SPACE RESCUE

– EVAKUASI -

Akses Vertical
• Menggunakan Akses Tali (hati-hati terhadap kusutnya tali,
tali sbg alat komunikasi, gunakan pelindung tali, anchor
overhead, bila perlu gunakan warna tali yang bebeda
sesuai dengan fungsinya)
• Penolong Masuk dengan sistem repling atau lowering
• Penolong Menstabilkan Korban
• Packing Korban
• Evakuasi bisa dengan Lifting ataupun One Person rescue
(posisikan korban di atas rescuer)
33
34
CONFINED SPACE RESCUE

– EVAKUASI -

Akses Horisontal
• Penolong masuk dengan tetap menggunakan tali
sebagai pengaman
• Menggunakan cara-cara pemindahan korban yang
sesuai dengan mekanika tubuh
• Hati-hati terhadap tali pengaman yang terkadang
menyulitkan gerakan penolong.

35
Pemindahan Korban

Tarikan selimut Tarikan bahu


Tarikan baju (Shirt Drag) (Blanket Drag) (Shoulder / forearm drag)

Tarikan webbing Menggendong Tarikan firefighter


36 (Sheet drag) (Piggyback Carry) (Fireman Drag)
Horizontal Evacuation

37
Mekanika tubuh
 Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat
 Gunakan tungkai
 Upayakan merapatkan beban sedekat mungkin
 Lakukan gerakan secara menyeluruh dan
upayakan agar bagian tubuh saling menopang
 Kurangi jarak atau ketinggian
 Perbaiki posisi dan angkat secara bertahap

38
CONFINED SPACE RESCUE

–Packing Victim-

Mempersiapkan korban sebelum dikeluarkan dari confined Space


ditinjau dari keadaan korban serta riwayat kejadian

Peralatan Packing Victim:


• Tandu (Basket, Sked)
• Full Body harnest
• Manajemen Tandu

39
CONFINED SPACE RESCUE

–Tandu-

 Basket Strecher

 Sked Strecher

40
CONFINED SPACE RESCUE

–Tandu -

Basket Stretcher
 Pengikatan Dalam
 Pengikatan dada
 Pengikatan Pinggul
 Pengikatan Luar

Sket Strectcher (Lentur, Ringan, mudah dibawa, Presisi)


 Memasukan Korban dari samping
 Memasukan Korban dari Atas

41
CONFINED SPACE RESCUE

–Full Body Harnest -

 Cara Penggunaan
 Improvisasi Full Body Harnest

–Manajemen tandu-

 Pengikatan dengan tali Pita (Webbing)


 Pengikatan dengan tali Utama
 Posisi Rescuer untuk akses vertical
42

Anda mungkin juga menyukai