Anda di halaman 1dari 151

CA REVIEW

Pelaporan Korporat Pertemuan 9


Pendapatan, kebijakan dan estimasi
akuntansi dan kesalahan, dan pajak
penghasilan
PSAK 23 (R 2009): Pendapatan
IAS 18: Revenue
Agenda

• Ruang Lingkup
• Definisi
• Pengakuan
• Pengukuran
• Pengungkapan
• Praktik
• Ilustrasi

3
Ruang Lingkup
Standar diterapkan untuk:

Penjualan barang Penjualan jasa

Penggunaan aset entitas oleh pihak yang


menghasilkan bunga, royalti dan dividen
Tidak mengatur pendapatan dari:
• Sewa (PSAK 30)
• Dividen dari investasi dengan metode ekuitas (PSAK 15)
• Kontrak asuransi (PSAK 28 dan 36)
• Perubahan nilai wajar instrumen keuangan (PSAK 50 & 55)
• Perubahan nilai nilai aset lancar lain
• Pengukuran awal dan perubahan nilai aset bilologi dan produk
agrikultur (IAS 41)
• Ekstraksi hasil tambang (PSAK 29 dan 33)
• Kontrak konstruksi (IAS 11)
4
Definisi
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
Pendapatan aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk
tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi pemilik.

Hanya arus kas bruto dari manfaat ekonomi yang


Pendapatan meliputi
diterima dan dapat diterima oleh entitas itu sendiri

jumlah suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas


Nilai wajar diselesaikan antara pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam suatu transaksi wajar.

5
Penjelasan Definisi

Jumlah yang ditagih Hubungan


untuk kepentingan pihak keagenan :
ketiga seperti pajak : • jumlah yang ditagih
• Bukan manfaat ekonomi untuk kepentingan
yang mengalir ke entitas prinsipal
• Tidak mengakibatkan • Tidak mengakibatkan
kenaikan ekuitas kenaikan equity
• Bukan merupakan
•Dikeluarkan dari pendapatan
pendapatan dan yang
diakui pendapatan hanya
komisi yang diterima

6
Pengukuran
• Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat
diterima

• Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan
dikurangi diskon atau rabat.

• Jika pendapatan ditangguhkan, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan


arus kas yang akan diterima dengan tingkat bunga tersirat (imputed).

• Perbedaan antara nilai wajar dengan nilai nominal dari barang/ jasa yang
diberikan merupakan pendapatan bunga

• Pertukaran barang serupa tidak dianggap transaksi yang menghasilkan


pendapatan.

• Pertukaran tidak serupa dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan.


7
Identifikasi
Kriteria pengakuan dalam Pernyataan ini diterapkan secara terpisah
pada setiap transaksi

Dalam kondisi tertentu kriteria diterapkan pada komponen-komponen


yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal
atau suatu transaksi tidak dapat dilepaskan dari transaksi lainnya
maka dianggap sebagai transaksi tunggal.

• Penjualan dengan kontrak pemeliharaan


• Sale and leaseback

8
Penjualan Barang
Jika memenuhi seluruh kondisi:
Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan
1 barang secara signifikan kepada pembeli

Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya


2 terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan
pengendalian efektif atas barang yang dijual

3 Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal

Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan


4 transaksi tersebut akan mengalir ke entitas
Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi
5 penjualan tersebut dapat diukur secara andal
9
Penjualan Barang
Penilaian kapan penjual memindahkan risiko dan mafaat signifikan kepada
pembeli:

Harus memeriksa kesepakatan dalam transaksi


• Pada transaksi penjualan ritel, kasus yang terjadi adalah pemindahan
risiko dan manfaat terjadi bersamaan dengan penyerahan barang
kepada pelanggan.
• Pada transaksi lainnya, terdapat perbedaan waktu antara
pemindahan risiko dan manfaat dengan penyerahan barang kepada
pelanggan.

• Penjual menahan risiko kepemilikan yang signfikan  bukan


penjualan dan penjual tidak boleh mengakui pendapatan
• Penjual menahan risiko kepemilikan yang tidak signifikan 
penjualan dan penjual boleh mengakui pendapatan
• Aliran manfaat masa depan mungkin tidak terjadi
• Pendapatan dan biaya yang terkait dengan transaksi yang sama
10
Penjualan Barang
Contoh
Contoh

Barang dikirimkan dengan syarat:


a) Instalasi dan inspeksi Umumnya,
Umumnya,pendapatan
pendapatandiakui
diakuiketika
ketika
pembeli
pembelimenerima
menerimabarang
barangdan
dan
instalasi
instalasiserta
sertainspeksi
inspeksitelah
telahselesai
selesai
dilakukan.
dilakukan.

Namun,
Namun,pendapatan
pendapatanbolehbolehlangsung
langsung
diakui
diakuiketika
ketikapembeli
pembelimenerima
menerima
Contoh
Contoh –– Instalasi
Instalasi televisi
televisi yang
yang barang
barangjika:
jika:
hanya
hanya menyambungkan
menyambungkan dengandengan I.I. Proses
Prosesinstalasi
instalasitidak
tidakrumit,
rumit,atau
atau
listrik
listrik dan
dan antena
antena

Contoh
Contoh –– Pengangkutan
Pengangkutan gula
gula atau
atau
II.II. Inspeksi
Inspeksiyang
yangdilakukan
dilakukanhanya
hanya
kacang
kacang kedelai
kedelai bertujuan
bertujuanuntuk
untukmengetahui
mengetahuinilai
nilai
kontrak.
kontrak.
11
Penjualan Barang
Contoh
Contoh

Barang dikirimkan dengan syarat:


b) Jika pembeli memiliki hak  Jika
 Jika adaada ketidakpastian
ketidakpastian mengenai
mengenai
untuk mengembalikan barang kemungkinan
kemungkinan pengembalian
pengembalian barang
barang
oleh
oleh pembeli,
pembeli, suatu
suatu entitas
entitas mengakui
mengakui
pendapatan
pendapatan ketika:
ketika:
 Pengiriman
 Pengiriman barang
barang telah
telah sampai
sampai
kepada
kepada pelanggan
pelanggan
 Barang
 Barang telah
telah dikirmkan
dikirmkan dan
dan
periode
periode pengembalian
pengembalian barang
barang
telah
telah berlalu.
berlalu.

c) Penjualan konsinyasi dimana


penerima barang (pembeli)  Suatu
 Suatu entitas
entitas mengakui
mengakui pendapatan
pendapatan
menjual barang atas nama ketika
ketika barang
barang terjual
terjual kepada
kepada pihak
pihak
pengirim (penjual) ketiga
ketiga

12
Penjualan Barang
Contoh
Contoh

Entitas menahan risiko kepemilikan namun tidak signifikan

Seorang
Seorang penjualan
penjualan menahan
menahan hak hak milik
milik sah
sah atas
atas auatu
auatu barang
barang
untuk
untuk melindungi
melindungi kolektibilitas
kolektibilitas dari
dari nilai
nilai jatuh
jatuh tempo:
tempo:
–– Pada
Pada kasus
kasus ini,
ini, ketika
ketika suatu
suatu entitas
entitas telah
telah mengalihkan
mengalihkan risiko
risiko
dan
dan manfaat
manfaat signifikan
signifikan dari
dari kepemilikan,
kepemilikan, transaksi
transaksi
merupakan
merupakan penjualan
penjualan dan
dan pendapatan
pendapatan diakui.
diakui.

13
Penjualan Barang
Contoh
Contoh

Pada penjualan "Bill and hold" (“parkir”), pengiriman ditunda atas


permintaan pembeli namun pembeli menerima hak kepemilikan
dan tagihan atas suatu barang.
Pendapatan
Pendapatan diakui
diakui ketika
ketika pembeli
pembeli menerima
menerima hakhak milik,
milik, dimana:
dimana:
a)
a) Terdapat
Terdapat kemungkinan
kemungkinan yang yang besar
besar bahwa
bahwa pengiriman
pengiriman akan
akan
dilakukan;
dilakukan;
b)
b) Barang
Barang tersedia,
tersedia, telah
telah diidentifikasi,
diidentifikasi, dan
dan siap
siap dikirimkan
dikirimkan
kepada
kepada pembeli
pembeli saat
saat penjualan
penjualan diakui;
diakui;
c)
c) Pembeli
Pembeli secara
secara khusus
khusus menyatakan
menyatakan perintah
perintah penundaan
penundaan
pengiriman;
pengiriman; dan
dan
d)
d) Pembayaran
Pembayaran dilakukan
dilakukan dengan
dengan syarat
syarat pembayaran
pembayaran yangyang biasa
biasa
dilakukan.
dilakukan.
Pendapatan
Pendapatan tidak
tidak diakui
diakui ketika
ketika terdapat
terdapat intensi
intensi untuk
untuk memperoleh
memperoleh
atau
atau membuat
membuat barang
barang pada
pada saat
saat pengiriman.
pengiriman.
14
Penjualan Barang
Contoh
Contoh

Kemungkinan aliran masuk manfaat ekonomi pada masa


depan kecil
Pendapatan tidak diakui jika kemungkinan aliran manfaat kecil
 Suatu entitas mengakui pendapatan hanya jika ada kemungkinan yang
besar bahwa manfaat ekonomi akan mengalir kepada entitas.
 Pada beberapa kasus, kemungkinannya kecil
 Hingga barang diterima atau
 Hingga tidak ada ketidakpastian.

Contoh,
Contoh,terdapat
terdapatketdakpastian
ketdakpastianbahwa
bahwapemerintah
pemerintahakan
akanmengizinkan
mengizinkan
penjual
penjual untuk mengirimkan barang atas transaksi penjualandidiluar
untuk mengirimkan barang atas transaksi penjualan luar
negeri.
negeri.
–– Ketika
Ketikaperizinan
perizinantelah
telahdijamin
dijaminoleh
olehpemerintah,
pemerintah,ketidakpastian
ketidakpastian
menjadi
menjadihilang
hilangdan
danpendapatan
pendapatandiakui.
diakui.

15
Penjualan Barang
Contoh
Contoh

 “Lay away sales” dimana barang dikirimkan hanya ketika pembeli


melakukan pelunasan atas cicilan.

Pendaoatan
Pendaoatandari
daripenjualan
penjualanyang
yangdemikian
demikianini
inidiakui
diakuiketika
ketikabarang
barang
dikirimkan.
dikirimkan.

Namun,
Namun,jika
jikapengalaman
pengalamanmenunjukkan
menunjukkanbahwa
bahwapenjualan
penjualanyang
yang
demikian
demikianini inidipergunakan
dipergunakan
–– Pendapatan
Pendapatandiakui
diakuiketika
ketikadeposit
depositsignifikan
signifikantelah
telahditerima.
diterima.
Barang
Barangtersedia,
tersedia,telah
telahdiidentifikasi,
diidentifikasi,dan
dansiap
siapdikirimkan
dikirimkan
kepada
kepadapembeli.
pembeli.

16
Penjualan Barang
Kesesuaian Pendapatan dan Beban
Pendapatan dan beban terkait dengan transaksi yang sama
harus diakui secara bersamaan  matching of revenues and
expenses

Beban, termasuk garansi dan biaya lainnya yang terjadi


setelah pengiriman dapat diukur secara andal ketika syarat
lain untuk mengakui pendapatan telah terpenuhi.

Pendapatan tidak boleh diakui ketika beban tidak dapat


diukur secara andal, yakni ketika barang telah diterima untuk
dijual diakui sebagai hutang.

17
Penjualan Jasa
Hasil transaksi penjualan jasa dapat diestimasi secara andal 
penjualan diakui dengan acuan tingkat penyelesaian transaksi pada
akhir periode pelaporan.

Dapat diestimasi dengan andal jika memenuhi kriteria berikut:

 Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.


 Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan
dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas;
 Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir
periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan
 Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk
menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara
andal
18
Penjualan Jasa
Jika hasil transaksi tidak dapat diestimasi secara andal maka
pendapatan diakui hanya yang berkaitan dengan beban yang telah
diakui yang dapat dipulihkan.

Estimasi andal dapat dibuat jika


Pembayaran berkali dan
ada persetujuan:
uang muka tidak
• Hak masing-masing pihak dapat mencerminkan jasa yang
dipaksakan dilakukan
• Imbalan yang dipertukarkan
• Cara dan syarat penyelesaian

19
Penjualan Jasa
Metode estimasi:
a) Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan
b)Jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai prosentase
dari total jasa yang dilakukan;
c) Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi estimasi
total biaya.
• Hanya biaya yang telah terjadi terkait jasa tersebut
• Hanya biaya yang mencerminkan total biaya jasa tersebut

20
Penjualan Jasa

Imbalan
Imbalaninstalasi
instalasi
•• Diakui
Diakuisebagai
sebagaipedapatan
pedapatandengan
denganmengacu
mengacutahap
tahappenyelesaian,
penyelesaian,kecuali
kecualiimbalan
imbalan
instalasi
instalasi tidak signifikan terhadap penjualan produk, maka diakui pada saat
tidak signifikan terhadap penjualan produk, maka diakui pada saat
penjualan
penjualan

Imbalan
Imbalanjasa
jasatermasuk
termasukdalam
dalamharga
hargaproduk
produk
•• Jumlah
Jumlah tersebut
tersebut ditangguhkan
ditangguhkan dan
dan diakui
diakui sebagai
sebagai pendapatan
pendapatan selama
selama periode
periode
jasa
jasa dilakukan.
dilakukan. Jumlah
Jumlah yang
yang ditangguhkan
ditangguhkan menutupi
menutupi ekspektasi
ekspektasi biaya
biaya jasa
jasa
dalam
dalamperjanjian,
perjanjian,bersamaan
bersamaanlaba
labawajar
wajaratas
atasjasa
jasatersebut.
tersebut.

Komisi
Komisi
Komisi
Komisiiklan
iklandiakui
diakuiketika
ketikaiklan
iklanterkait
terkaitmuncul
munculsebelum
sebelumdipublikasikan
dipublikasikan
Komisi
Komisiproduksi
produksidiakui
diakuimengacu
mengacupadapadatahap
tahappenyelesaian
penyelesaianproyek.
proyek.

Komisi
Komisikeagenan
keagenanasuransi
asuransi
Diakui
Diakui pada
pada tanggal
tanggal efektif
efektif permulaan
permulaan atau
atau pembaharuan
pembaharuan atas
atas polis
polis atau
atau selama
selama
periode
periodepolis
polisjika
jikaagen
agendisyaratkan
disyaratkanuntuk
untukmenjual
menjualjasa
jasalebih
lebihlanjut
lanjutselama
selamaumur
umur
polis
polis
21
Penjualan Jasa
Contoh
Contoh

 Imbalan pemberian jasa termasuk dalam harga produk


Ketika
Ketika harga
harga jual
jual produk
produk mencakup
mencakup nilai
nilai dari
dari pemberian
pemberian jasa
jasa
setelah
setelah penjualan
penjualan (misal
(misal layanan
layanan purna
purna jual
jual dan
dan pemutakhirkan
pemutakhirkan
perangkat
perangkatlunak)
lunak)dapat
dapatditentukan
ditentukan
–– Nilai
Nilai tersebut
tersebut ditangguhkan
ditangguhkan dan
dan diakui
diakui sebagai
sebagai pendapatan
pendapatan
selama
selamaperiode
periodepemberian
pemberianjasa.
jasa.
Nilai
Nilaiyang
yangditangguhkan
ditangguhkanmerupakan
merupakan
–– Mana
Mana yangyang dapat
dapat menutup
menutup biaya
biaya yang
yang diperkirakan
diperkirakan akan
akan
terjadi
terjadisesuai
sesuaikontrak
kontrakpemberian
pemberianjasa.
jasa.
–– Bersama
Bersamadengan
denganlaba
labapada
padapemberian
pemberianjasa.jasa.

22
Penjualan Jasa

Hasil pemberian jasa tidak dapat diperkirakan secara andal

Pendapatan diakui atas beban yang diakui


dapat yang dapat dipulihkan

Pada tahap awal transaksi, terdapat kemungkinan hasil dari


transaksi tidak dapat diperkirakan secara andal. Namun
mungkin saja entitas akan menutup biaya transaksi yang terjadi.

 Sehingga pendapatan diakui hanya jika biaya yang terjadi


dapat dipulihkan.
 Tidak ada laba yang diakui karena hasil transaksi tidak dapat
diperkirakan secara andal.

23
Bunga, Royalti dan Dividen
• Jika manfaat ekonomi akan mengalir pada
Acuan Umum entitas; dan
• Dapat diukur dengan andal

Bunga Suku bunga efektif

Royalti dasar akrual sesuai dengan substansi


perjanjian

Dividen jika hak pemegang saham untuk menerima


pembayaran ditetapkan

24
Bunga, Royalti dan Dividen

Hanya porsi setelah akuisisi yang diakui sebagai


Dividen pendapatan

Diakui berdasarkan kesepakatan, namun jika ada


Royalti basis sistematis dan rasional lain yang dianggap
lebih tepat, maka royelti diakui berdasarkan
basis lain tersebut.

25
Bunga, Royalti dan Dividen
Contoh
Contoh

Upah lisensi dan royalti


Suatu
Suatu pemberian
pemberian hak
hak untuk
untuk kontrak
kontrak dengan
dengan tarif
tarif tetap
tetap atau
atau garansi
garansi yang
yang
tidak
tidak dapat
dapat diuangkan
diuangkan kembali
kembali yang
yang memungkinkan
memungkinkan pembeli
pembeli lisensi
lisensi untuk
untuk
menggunakan
menggunakan hak hak tersebut
tersebut dengan
dengan bebas
bebas dan
dan pemberi
pemberi lisensi
lisensi tidak
tidak
memiliki
memiliki sisa
sisa kewajiban
kewajiban yang
yang masih
masih harus
harus dilakukan
dilakukan   merupakan
merupakan
penjualan.
penjualan.

Contoh:
Contoh:
•• Kesepakatan
Kesepakatan lisensi
lisensi untuk
untuk penggunaan
penggunaan piranti
piranti lunak
lunak dimana
dimana pemberi
pemberi
lisensi
lisensi tidak
tidak memiliki
memiliki kewajiban
kewajiban setelah
setelah pengiriman.
pengiriman.

•• Penghibahan
Penghibahan hak hak untuk
untuk mengadakan
mengadakan pertunjukan
pertunjukan fim
fim dimana
dimana pemberi
pemberi
lisensi
lisensi tidak
tidak memiliki
memiliki kendali
kendali atas
atas distributor
distributor dan
dan mengharapkan
mengharapkan untuk
untuk
menerima
menerima pendapatan
pendapatan lebih
lebih lanjut
lanjut dari
dari box
box office.
office.

Pada
Pada kasus-kasus
kasus-kasus di
di atas,
atas, pendapatan
pendapatan diakui
diakui saat
saat penjualan.
penjualan.
26
Bunga, Royalti dan Dividen
Contoh
Contoh

Upah lisensi dan royalti

Pada
Pada beberapa
beberapa kasus,
kasus, apakah
apakah upah
upah lisensi
lisensi akan
akan diterima
diterima atau
atau tidak:
tidak:

•• sifatnya
sifatnya kontinjen
kontinjen
•• pendapatan
pendapatan diakui
diakui ketika
ketika terdapat
terdapat kemungkinan
kemungkinan bahwa
bahwa upah
upah atau
atau
royalti
royalti akan
akan diterima,
diterima, yang
yang umum
umum ketika
ketika kejadian
kejadian acuan
acuan telah
telah
terjadi.
terjadi.

27
Bunga, Royalti dan Dividen

Tidak ada kemungkinan aliran masuk dari manfaat ekonomi

 Jika terdapat ketidakpastian tentang


kolektibilitas nilai yang tercakup dalam

 Nilai yang tidak tertagih, atau nilai yang


dipulihkan menjadi tidak memungkinkan,
diakui sebagai beban.
 bukan sebagai penyesuaian atas jumlah
Tidak
Tidakmeng-offset
meng-offset
pendapatan awalnya diakui

28
Pengungkapan
Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan
pendapatan termasuk metode yang digunakan menentukan
penyelesaian transaksi penjualan jasa

Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui


selama periode tersebut termasuk pendapatan yang berasl dari
Penjualan barang, penjualan jasa dan bunga, royalti dan dividen
Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau
jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari
pendapatan

29
Lampiran

'Bill and hold' sales – penjualan ketika pengiriman ditunda sesuai


permintaan pembeli tetapi pembeli mendapatkan hak milik dan
menerima tagihan.
 kemungkinan besar pengiriman akan dilakukan
 Barang sudah ditangan, teridentifikasi dan siap untuk
dikirimkan ke pembeli pada saat penjualan diakui;
 Pembeli secara khusus menyatakan instruksi pengiriman
ditangguhkan
 Berlaku syarat yang pembayaran yang lazim

Pendapatan tidak diakui ketika terdapat keinginan untuk memperoleh


kembali atau memproduksi barang di waktu pengiriman.

30
Praktik

Barang dikirim tunduk pada suatu kondisi, pengakuan pada saat kondisi terpenuhi

Instalasi dan inspeksi


• diakui setelah selesai kecuali jika instalasi sederhana dan
inspeksi hanya dilakukan untuk penentuan akhir atas harga
kontrak

Penjualan konsinyasi
• diakui ketika barang dijual oleh penerima pihak ketiga

Persetujuan saat pembeli telah menegosiasikan hak terbatas


atas pengembalian – diakui jika jangka waktu pengembalian
berlalu

Pembayaran secara kas pada pengiriman penjualan


• diakui jika pengiriman dilakukan dan kas diterima penjual atau
agen 31
Praktik

Penjualan Layaway – penjualan yang mana barang akan


dikirimkan jika pembeli telah melakukan pembayaran
terakhir dalam suatu rangkaian cicilan

Pendapatan diakui pada saat barang dikirimkan.


Kecuali jika pengalaman menunjukkan semua penjualan
terealisasi maka pendapatan dapat diakui ketika setoran yang
signifikan diterima atas barang yang ada di tangan,
diidentifikasi dan siap dikirimkan kepada pembeli

32
Praktik

Penjualan jual dan beli kembali (Sale and repurchase agreements)

• penjual secara bersamaan setuju untuk membeli kembali


barang yang sama di kemudian hari; atau

• penjual memiliki opsi beli untuk membeli kembali; atau

• pembeli memiliki opsi jual yang mensyaratkan pembelian


kembali oleh penjual atas barang tersebut

Perlu dianalisis apakah secara substansi penjual telah mengalihkan


manfaat dan risiko kepemilikan
Jika penjual mempertahankan manfaat dan risiko – perjanjian
pendanaan sehingga tidak menimbulkan pendapatan 33
Praktik

pendapatan yang diatribusikan pada harga jual


diakui pada tanggal penjualan. Harga jual = nilai kini
Penjualan cicilan
dari cicilan. Bunga diakui sebagai pendapatan
dengan menggunakan metode bunga efektif

Penjualan kepada diakui jika manfaat dan risikonya telah beralih. Jika
perantara pembeli bertindak sebagai agen diberlakukan
sebagai konsinyasi

pendapatan diakui atas dasar garis lurus selama


Langganan publikasi periode. Jika beda dari waktu ke waktu diakui atas
dasar penjualan yang dikirimkan

34
Contoh
a. Perusahaan tambang memiliki perjanjian untuk menjual barang
dengan pengiriman ditangguhkan kepada sebuah perusahaan
pembangkit listrik. Dalam perjanjian tersebut perusahaan menagih
sebesar 10 milyar untuk pengiriman 60.000 ton batubara.
Pengiriman dilakukan atas permintaan perusahaan pembangkit.
Sampai akhir periode pelaporan jumlah yang telah dikirimkan
sebanyak 4.000 ton.
b. Perusahaan majalah menerima langganan pada tanggal 1 Juli
sebanyak 600ribu. Tanggal pelaporan 31 Desember.
c. Agen travel melalui internet menerima 20 juta dari pelanggan untuk
memesan kamar di suatu hotel secara online. Komisi yang diperoleh
sebesar 3 juta, sisanya diberikan kepada hotel.

35
Ilustrasi 1
 Sebuah perusahaan menjual barang seharga $ 500 pada tanggal
5 Julli 2007.
 Meskipun pengiriman akan dilakukan sesegera mungkin,
perusahaan telah memberikan pelanggan sebuah periode kredit
bebas bunga selama12 bulan.
 Nilai wajar dari piutang $ 2,294. Dengan kata lain, jika perusahaan
berusaha untuk menjual utang ini ke perusahaan anjak utang itu
akan mengharapkan untuk menerima $ 2,294 bukan $ 2,500.

36
Ilustrasi 1… Lanjutan

Saldo senilai $206 merupakan pendapatan bunga.


Oleh karena itu perusahaan harus membagi $2,500
antara pendapatan dan bunga.
Pendapatan senilai $2,294 harus diakui pada tanggal 5
Juli 2007, dengan saldo $206 diakui sebagai pendapatan
bunga selama periode kredit 12 bulan.

37
Ilustrasi 2
Sebuah mobil dijual dengan harga $20,000 pada 1 Maret 2007 yang
termasuk garansi produsen 2 tahun. Sebagai alat promosi, produsen
menawarkan penundaan pembayaran yakni “beli sekarang, dibayar
selama 12 bulan”. Produsen tutup buku pada 31 Desember.

38
Ilustrasi 2… Lanjutan

Langkah-langkah berikut ini digunakan untuk memperhitungkan


penjualan:
 Membagi pembayaran $20,000 antara harga penjualan tunai
dan bunga efektif;
 Mengakui harga tunai penjualan sebagai pendapatan pada
tanggal 1 Maret;
 Mengakui pendapatan bunga untuk kredit 10 bulan diberikan
dalam periode akuntansi dimana transaksi tersebut diakui;
 Mengakui bunga sisa 2 bulan pada periode berikutnya;
 Produksi dan penjualan biaya akan diakui pada periode yang
sama dengan diakuinya penjualan kendaraan bermotor
tersebut;

39
Ilustrasi 2… Lanjutan

 Provisi garansi akan dibentuk pada periode dimana penjualan


mobil diakui pada nilai biaya yang diperkirakan muncul
berdasarkan provisi garansi (sesuai dengan IAS 37 (Provisions,
Contingent Liabilities, and Contingent Assets).

 Biaya yang terjadi terkait dengan garansi dibebankan pada provisi


garansi selama provisi menutupi biaya. Jika terdapat kelebihan
biaya, maka akan diakui pada laba atau rugi. Selanjutnya jika
terdapat saldo provisi yang tersisa diakhir tahun kedua akan
diakui pada laba dan rugi.

40
Ilustrasi 3
• Suatu entitas menyetujui kontrak senilai $210,000 yang
bernilai tetap atas pemberian jasa. pada akhir tahun 2007,
pada periode akuntansi pertama, kontrak tersebut ditaksir
sepertiga selesai dengan biaya $45,000.

• Jika biaya hingga proyek tersebut selesai diperkirakan dengan


andal sebesar $90,000, kontrak tersebut secara keseluruhan
menguntungkan, karena pendaptan $210,000 melebihi total
biaya yang dikeluarkan ($90,000 ditambah $45,000).
Pendapatan yang diakui pada periode akuntansi pertama
sebesar $70,000 atau sepertiga dari total pendapatan. Biaya
yang diakui pada tahap ini adalah sepertiga dari total
perkiraan biaya, yakni $45,000, hal ini sesuai dengan
pendapatan yang diakui.
41
Ilustrasi 3… Lanjutan

Jika biaya hingga kontrak tersebut tidak dapat diperkirakan


secara andal, maka hasil dari kontrak secara keseluruhan
tidak dapat diperkirakan secara andal, dan pendapatan
diakui jika biaya yang terjadi pasti dapat ditutupi oleh klien.

42
Ilustrasi 4
• Suatu entitas menjual kaset rekaman dari artis baru melalui
beberapa toko ritel. Pemilik toko dapat mengembalikan kaset yang
tidak terjual selama tiga bulan mulai dari tanggal pembelian. Hal ini
dikarenakan pasar dari artis baru tersebut belum pernah memasuki
industri rekaman sehingga belum tahu apakah penjualan kasetnya
dapat sukses.

• Terdapat ketidakpastian dalam waktu penerimaan pendapatan dari


toko ritel. Ketidakpastian ini hilang ketika toko berhasil menjual
kaset atau periode tiga bulan telah terlampaui. Risiko dan
penghargaan atas kepemilikan tidak diberikan kecuali toko ritel
telah menjual kaset

43
Ilustrasi 4… Lanjutan

Pendapatan harus diakui pada akhir masa pengembalian


kaset, yakni tiga bulan, atau toko ritel telah menjual kaset
lebih cepat (hal ini dapat didasarkan pada pengembalian
per bulan yang diminta oleh toko ritel tersebut).

44
Ilustrasi 5
• Pada tanggal akhir periode akuntansi, suatu entitas
memberikan kontrak sistem abru kepada klien pada harga yang
telah disepakati yakni $800,000. harga tersebut termasuk
layanan purna jual selama dua tahun kedepan. Layanan
tersebut diperkirakan senilai $48,000 per tahun, dan entitas
memperoleh laba kotor sebesar 20% pada kontrak layanan.

• Pendapatan layanan purna jual harus ditunda dan diakui


selama dua tahun mendatang serta harus mencakup laba yang
sering dihitung dengan mengacu pada kontrak yang serupa.
Pendapatan yang ditangguhkan atas kontrak purna jual sebesar
$60,000 (biaya dan 20% laba kotor atas harga jual) per tahun.

45
Ilustrasi 5… Lanjutan

Pendapatan yang akan diakui pada pemberian kontrak


sistem senilai $680,000 ($800,000 – ( 2x$60,000)).

46
Ilustrasi 6
• Suatu swalayan memberikan poin keuntungan kepada
pelanggan yang melakukan pembelanjaan dengan artu kredit
swalayan. Setiap pembelian senilai $250 akan mendapatkan
satu poin tanpa batas waktu pembelian. Swalayan
memperkirakan nilai wajar dari setiap poin yakni $5 dan
dalam satu periode, $250 juta dikenakan atas kartu kredit
swalayan.

• Poin yang diberikan pada periode ini sebanyak 1 juta poin


($250 juta/$250) dengan nilai wajar $5 juta.

47
Ilustrasi 6… Lanjutan

Swalayan tersebut menunda pendapatan senilai $5 juta


dan langsung mengakui sisanya, yakni $245 juta.
Pendapatan yang tertunda akan diakui jika poin yang
diberikan telah ditukarkan oleh pelanggan.

48
Review 1
Salah satu dari kondisi yang harus terpenuhi untuk dapat mengakui
pendapatan untuk transaksi yang melibatkan pemberian jasa adalah
yang tahapan penyelesaian pada akhir peiode pelaporan dapat
diukur secara andal.

Manakah diantara metode di bawah ini yang dapat digunakan untuk


menentukan tahapan penyelesaian suatu kontrak yang melibatkan
pemberia jasa sesuai dengan IAS 18?

A. Biaya yang terjadi pada suatu waktu merupakan persentase dari


total estimasi biaya dari transaksi.
B. Pembayaran diterima dimuka merupakan persentase dari nilai
total piutang.
C. Survei pekerjaan telah dilaksanakan
D. Pendapatan pada suatu waktu dibagi dengan total pendapatan
dari kontrak 49
Review 2
Berdasarkan IAS 18, manakah dua pernyataan dari pernyataan-
pernyataan berikut ini yang sesuai dengan pengakuan
pendapatan yang melibatkan pemberian jasa?

A. Nlai pendapatan dapat diukur secara andal.


B. Suatu entitas tidak menahan keterlibatan manajerial ataupun
pengendalian yang efektif atas transaksi.
C. Risiko dan keuntungan signifikan telah ditransfer kepada
pembeli.
D. Biaya yang terjadi atas suatu transaksi dan biaya untuk
menyelesaikan transaksi dapatt diukur secara andal.

50
Review 3
• Perusahaan “Pantang Mundur” menjual barang kepada pihak
ketiga melalui agen. Selama tahun 2011, Pantang Mundur
menawarkan barang kepada agen dengan harga jual
$200,000.

• Agen tersebut menerima komisi sebesar 15%.

• Berdasarkan IAS 18, berapakah pendaparan yang diakui oleh


Pantang Mundur dan agen pada laporan laba rugi tahun
2011?

A. Pantang Mundur: $170,000; Agen: $25,200


B. Pantang Mundur: $200,000; Agen: $25,200
C. Pantang Mundur: $170,000; Agen: $30,000
D. Pantang Mundur: $200,000; Agen: $30,000 51
Review 4
• Perusahaan “Konstan” menjual furnitur permium kepada
pelanggannya pada 31 Desember 2011.

• Salah satu persyaratan penjualan menyatakan bahwa


pembayaran jatuh tempo dalam wktu satu tahun dari tanggal
pembelian. Konstan memiliki tingkat bunga sebesar 9%.

• Berdasarkan IAS 18, berapakah pendapatan yang diakui oleh


Konstan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2011?

A. $8,720
B. $ 7,339
C. Nol
D. $80,000
52
Review 5
• Perusahaan “Mau Kemana” memiliki kontrak penyediaan jada dengan
pelanggannya untuk merawat sistem elektriknya. Pada tanggal 1
Oktober 2011 Mau Kemana menyepakati kontrak berjangka waktu 4
tahun senilai $145,000 dengan pelanggan utamanya.
• Biaya yang terjadi selama kontrak dijalankan diperkirakan senilai
$51,333.
• Berdasarkan IAS 18, berapakah pendapatan yang diakui oleh
perusahaan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2011?

A. $9.062,5
B. $38,500
C. $3,208
D. $12,833

53
Review 6
• Pada tanggal 1 Juli 2011, perusahaan “Oleng” menyediakan
pelayanan sistem komputer kepada pekanggannya. Kontraknya
menyebutkan bahwa perusahaan berkewajiban menyediakan sistem
dan memberikan pelayanan purna jual selama 12 bulan dengan total
nilai kontrak sebesar $800,000. Oleng memperkirakan biaya
penyediaan layanan purna jual senilai $120,000 dengan keuntungan
sebesar 50%.
• Berdasarkan IAS 18, berapakah pendapatan yang diakui oleh Oleng
pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2011?

A. $620,000
B. $800,000
C. $710,000
D. Nol

54
PSAK – 25
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan
IAS – 18
Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error
Latar belakang

Kebijakan Akuntansi

Agenda
Perubahan Estimasi
Akuntansi

Kesalahan

Penerapan tidak
Praktis
Latar Belakang

• Tujuan
– Menentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan
akuntansi.
– Perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas:
• Perubahan kebijakan
• Perubahan estimasi
• Koreksi kesalahan
• Meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding
laporan keungan.
• Pengungkapan kebijakan kecuali untuk perubahan
kebijakan akuntansi diatur dalam PSAK 1.
Ruang Lingkup

Penerapan PSAK 25:


1. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi
2. Akuntansi untuk
a. Perubahan kebijakan akuntansi,
b. Perubahan estimasi akuntansi, dan
c. Koreksi kesalahan periode lalu.

Dampak pajak akibat koreksi kesalahan dan


penyesuaian retrospektif perubahan kebijakan
akuntansi diperlakukan dan diungkapkan sesuai
dengan PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan.
Konsep Materialitas

Kelalaian untuk mencantumkan atau


kesalahan dalam mencatat pos-pos
laporan keuangan adalah material
jika, baik secara sendiri maupun
bersama, dapat memengaruhi
keputusan ekonomi pengguna
laporan keuangan.

Materialitas bergantung pada ukuran


dan sifat dari kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam
mencatat tersebut dengan
memperhatikan kondisi terkait.

Ukuran atau sifat pos laporan


keuangan, atau gabungan dari
keduanya, dapat menjadi faktor
penentu.
Materialitas

Penilaian apakah suatu kelalaian-


pencantuman atau kesalahan-
pencatatan dapat memengaruhi
keputusan ekonomi pemakai, dan
menjadi material, memerlukan
pertimbangan karakteristik
pemakai tersebut.

Penilaian tersebut perlu


mempertimbangkan
bagaimana pemakai yang
dimaksud diperkirakan
terpengaruh secara rasional
dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
Kebijakan Akuntansi

Definisi:
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar,
konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang
diterapkan entitas dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.
 Akan mempengaruhi pengakuan,
pengukuran dan penyajian atas elemen
seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan
dan beban, pada laporan keuangan.
Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus dapat menjelaskan

Pengakuan  Kapan dan kondisi seperti apa diakui

Pengukuran  Berapa banyak yang diakui

Penyajian  Bagaimana disajikannya di Laporan Keuangan


Penetapan Kebijakan Akuntansi

Ketika suatu SAK secara spesifik


berlaku untuk suatu transaksi 
kebijakan akuntansi yang diterapkan
PSAK SPESIFIK untuk pos tersebut menggunakan PSAK
tersebut.

Tidak ada SAK yang secara spesifik


 manajemen menggunakan
pertimbangannya dalam
mengembangkan dan menerapkan
suatu kebijakan akuntansi yang
TIDAK ADA menghasilkan informasi yang relevan
PSAK SPESIFIK & andal (menyajikan jujur,
mencerminkan subtansi
ekonomi,netral, pertimbangan sehat
dan lengkap).
Pertimbangan dalam Penerapan

Sumber acuan manajemen dalam membuat


pertimbangan dalam penerapan kebijakan (urutan):
• Persyaratan dan panduan dalam PSAK yang berhubungan
dengan masalah serupa dan terkait
• Definisi, kriteria pengakuan, konsep pengukuran untuk aset,
liabilitas, penghasilan dan beban dalam Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Manajemen juga menggunakan:


• standar akuntansi terkini yang dikeluarkan badan penyusun
standar lain yang menacu pada KDPPLK yang sama
• Literatur akuntansi
• Praktik akuntansi industri yang berlaku
• Sepanjang tidak bertentangan pada acuan utama
Konsistensi penerapan kebijakan

 Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara


konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya
yang serupa,
– kecuali PSAK secara spesifik mengatur atau mengizinkan
pengelompokan pos-pos dengan kebijakan akuntansi
berbeda adalah hal tepat.

 Jika PSAK mengatur atau mengizinkan pengelompokkan


tersebut,
– Maka kebijakan akuntansi yang tepat dipilih dan diterapkan
secara konsisten untuk setiap kelompok.
Perubahan Kebijakan Akuntansi

• Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika


perubahan tersebut:
– Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau
– Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi
yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja
keuangan atau arus kas entitas.
• Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari
satu periode ke periode sehingga penerapan kebijakan
yang konsisten diperlukan
Bukan Kebijakan Akuntansi

 Bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi:


1. penerapan suatu kebijakan akuntansi untuk transaksi, peristiwa
atau kondisi lainnya yang berbeda secara substansi daripada
yang terjadi sebelumnya; dan
2. penerapan suatu kebijakan akuntansi baru untuk transaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya yang tidak pernah terjadi
sebelumnya atau tidak material.

 Penerapan awal penilaian aset sesuai PSAK 16: Aset


Tetap atau PSAK 19: Aset Tidak Berwujud adalah suatu
perubahan dalam kebijakan akuntansi yang berhubungan
dengan suatu revaluasi sesuai dengan PSAK 16 atau
PSAK 19, bukan sesuai dengan Pernyataan ini.
Penerapan Perubahan
Kebijakan

Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:


1. Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan
awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi
dalam PSAK tersebut, jika ada;
2. Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan
secara sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara
retrospektif.

 Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru adalah


koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain
seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.
 Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran,
dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah
kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.
Penerapan Retrospektif

Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan


secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:

1 Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh


untuk periode sajian paling awal.

2 Jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap


periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru
tersebut sudah diterapkan sebelumnya
!
Keterbatasan
Penerapan Retrospektif

… ketika penerapan retrospektif disyaratkan, maka


perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara
retrospektif, kecuali sepanjang tidak praktis
untuk menentukan dampak spesifik periode atau
dampak kumulatif periode tersebut …
Retrospektif Tidak Praktis

Ketika tidak praktis untuk menentukan:

 Menerapkan kebijakan akuntansi baru


Dampak periode-spesifik akibat untuk jumlah tercatat aset dan liabilitas
perubahan kebijakan akuntansi pada awal periode paling awal dimana
dalam informasi komparatif, penerapan retrospektif adalah praktis,
maka entitas mungkin periode berjalan, dan
 Membuat penyesuaian saldo awal setiap
komponen ekuitas yang terpengaruh
untuk periode itu.

 Menyesuaikan informasi komparatif


Dampak kumulatif dari, pada untuk menerapkan kebijakan akuntansi
awal periode berjalan, baru secara prospektif sejak tanggal
penerapan kebijakan akuntansi praktis paling awal
baru untuk seluruh periode lalu,
maka entitas
Pengungkapan Perubahan Sukarela
(Voluntary)

1. Judul PSAK;
2. Bahwa perubahan kebijakan akuntansi dilakukan sesuai dengan
ketentuan transisinya, ketika dapat diterapkan;
3. Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;
4. Penjelasan ketentuan transisi, ketika dapat diterapkan;
5. Ketentuan transisi yang memiliki dampak pada periode mendatang, ketika
dapat diterapkan;
6. Untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis,
jumlah penyesuaian:
i. Untuk setiap item laporan keuangan yang terkena dampak; dan
ii. LPS dasar dan dilusian, jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;
a) Jumlah penyesuaian terkait dengan periode-periode sebelum disajikan, sepanjang
praktis; dan
b) Jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu tertentu, atau
periode-periode sebelum disajikan, keadaan yang mendorong ke keberadaan
kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan mulai kapan perubahan kebijakan
akuntansi diterapkan.

# Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang.


Pengungkapan Perubahan Sukarela
(Voluntary)

1. Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;


2. Alasan kenapa penerapan kebijakan akuntansi baru memberikan
informasi yang andal dan lebih relevan;
3. Jumlah penyesuaian untuk periode berjalan dan setiap periode lalu
sajian, sepanjang praktis,:
– Penyesuaian untuk setiap pos laporan keuangan yang
terpengaruh;dan
– Penyesuaian LPS dasar dan dilusian;
4. Jumlah penyesuaian yang terkait dengan periodeperiode sebelum
periode-periode tersebut disajikan, sepanjang praktis; dan
5. Keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan
bagaimana dan sejak kapan perubahan kebijakan akuntansi
diterapkan, jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu
periode tertentu, atau untuk periode-periode sebelum periode-periode
tersebut disajikan.

# Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang.


PSAK baru belum Efektif

Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang


telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas
mengungkapkan:

1 Fakta tersebut.

2 Informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau dapat


diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas penerapan
PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada periode awal
penerapannya.
Pengungkapan PSAK Baru belum Efektif

1) Judul PSAK baru;


2) Sifat perubahan standar yang belum berlaku efektif
atau perubahan kebijakan akuntansi;
3) Tanggal di mana penerapan PSAK disyaratkan;
4) Tanggal di mana entitas berencana untuk menerapkan
PSAK awalnya; dan
5) Suatu Pernyataan tentang, apakah:
– Suatu pembahasan mengenai dampak penerapan awal PSAK
atas laporan keuangan; atau
– jika dampak tidak dapat diketahui atau diestimasi secara wajar,
pernyataan atas hal itu.
Estimasi Akuntansi

 Estimasi akuntansi merupakan estimasi entitas yang dapat


mempengaruhi elemen-elemen dalam LK.
√ Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi
terkini yang tersedia dan dapat diandalkan.

√ Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara
akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat
pada aktivitas bisnis.

√ Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam


penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya.
Perubahan Estimasi Akuntansi

 Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang


tersedia dan andal.

“Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika


terjadi perubahan keadaan yang menjadi
dasar estimasi atau akibat informasi baru
atau tambahan pengalaman …”


 Perubahan
Perubahan estimasi
estimasi akuntansi
akuntansi adalah:
adalah:

 Penyesuaian
Penyesuaian jumlah
jumlah tercatat
tercatat aset
aset atau
atau liabilitas,
liabilitas, atau
atau jumlah
jumlah pemakaian
pemakaian
periodik
periodik aset,
aset, yang
yang berasal
berasal dari
dari penilaian
penilaian status
status kini,
kini, dan
dan ekspektasi
ekspektasi
manfaat
manfaat masamasa depan
depan dan
dan kewajiban
kewajiban yang
yang terkait
terkait dengan,
dengan, aset
aset dan
dan
liabilitas.
liabilitas.

 Perubahan
Perubahan estimasi
estimasi akuntansi
akuntansi dihasilkan
dihasilkan dari
dari informasi
informasi baru
baru atau
atau
perkembangan
perkembangan baru baru dan,
dan,

 Oleh
Oleh karena
karena itu,
itu, bukan
bukan dari
dari koreksi
koreksi kesalahan.
kesalahan.
Perubahan Estimasi Akuntansi

 Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi


secara prospektif sebagai berikut:

1. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset


dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi
akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset,
laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.
2. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di
atas, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:
a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
b) Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya.
Pengungkapan Perubahan Estimasi

 Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah


perubahan estimasi akuntansi yang:

 Berdampak pada periode berjalan, atau


 Diperkirakan akan berdampak pada periode
mendatang, kecuali pengungkapan dampak
pada periode mendatang tidak praktis untuk
mengestimasi dampak itu.

 Jika jumlah dampak pada periode mendatang adalah tidak diungkapkan


karena estimasinya tidak praktis, maka entitas mengungkapkan fakta
tersebut.
Kesalahan
K
esala
peng han dapa
ak t
peng uan, pen timbul dal
un gu am
keua gkapan u kuran, pe
ngan nsur- n
. unsu yajian ata
r lapo u
ran

 Laporan keuangan tidak sesuai dengan


PSAK jika mengandung:

au
at erial, at
mn
K e s alaha untuk
1. aj a
g diseng laporan
te ri a l yan enyajian an gan
m a p e u
. Ti dak a i s uatu kinerja k
2 ap n,
menc keuanga ntu.
i te
posis us kas ter
ar
atau
Kesalahan Periode Lalu

 Kesalahan Periode Lalu


adalah kelalaian mencantumkan dan kesalahan dalam mencatat, dalam
laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari
kegagalan untuk menggunakan, atau kesalahan penggunaan informasi
andal yang:
a) tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode
tersebut; dan
b) secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
 Kesalahan semacam itu termasuk
√ Dampak kesalahan perhitungan matematis,
√ Kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,
√ Kekeliruan atau kesalahan interpretasi fakta,
√ Kecurangan.
Koreksi Kesalahan Periode
Lalu

Koreksi kesalahan material periode lalu:


Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif
pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah
ditemukannya dengan:
a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian
dimana kesalahan terjadi; atau

b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka
menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk
periode lalu sajian paling awal
Keterbatasan Penyajian Retrospektif

 Kesalahan periode lalu dikoreksi dengan penyajiankembali


secara retrospektif kecuali sepanjang tidak praktis untuk
menentukan dampak periode tertentu atau dampak kumulatif
kesalahan.
 Ketika tidak praktis untuk menentukan:
a) Dampak spesifik periode kesalahan
 Entitas menyajikan kembali saldo pembuka aset, laibilitas, dan ekuitas
untuk periode paling awal di mana penyajiankembali retrospektif
adalah praktis (mungkin periode berjalan).
b) Dampak kumulatif, pada awal periode berjalan, dari kesalahan pada
semua periode lalu
 Entitas menyajikan-kembali informasi komparatif untuk mengoreksi
kesalahan secara prospektif dari tanggal paling praktis paling awal.
Pengungkapan Koreksi
Kesalahan

 Sifat kesalahan periode lalu;


 Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, sepanjang praktis:
 Untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan
 LPS dasar dan dilusian jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;
 Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan
 Jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu
periode lalu tertentu, keadaan yang membuat keberadaan
kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan
kesalahan telah dikoreksi.

… Laporan keuangan periode


berikutnya tidak perlu mengulang …
Tidak Praktis
 Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas
tidak dapat menerapkannya setelah seluruh usaha rasional
dilakukan.
 Untuk suatu periode lalu tertentu, adalah tidak praktis untuk
menerapkan suatu perubahan kebijakan akuntansi secara
retrospektif atau menyajikan kembali secara retrospektif untuk
mengoreksi kesalahan, jika:
√ dampak penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
tidak dapat ditentukan;
√ penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
memerlukan asumsi mengenai maksud manajemen yang ada
pada periode lalu tersebut; atau
√ penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
memerlukan estimasi signifikan atas jumlah dan tidak mungkin
untuk membedakan secara obyektif informasi mengenai estimasi
yang:
 menyediakan bukti atas keadaan yang ada pada tanggal di mana jumlah
tersebut diakui, diukur atau diungkapkan; dan
 akan tersedia ketika laporan keuangan periode lalu disahkan untuk diterbitkan
dari informasi lain.
Tanggal Efektif

 Tahun buku yang dimulai pada atau


setelah tanggal 1 Januari 2011.
 Menggantikan PSAK 25 (1994).
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Contoh
Contoh

• Sejak berdirinya tahun 2007 PT Kehutanan membebankan seluruh biaya


terkait penanaman kayu pada daur ke-2.
• Pada tahun 2008, PT Kehutanan ingin mengkapitalisasi biaya pada daur ke-2
tersebut sebagai biaya perolehan tanaman.
• Laba sebelum pajak tahun 2007 jika dengan pembebanan daur ke-2 adalah
Rp. 25 juta sedangkan jika dengan kapitalisasi daur ke-2 menjadi Rp 40 juta.
• Laba sebelum pajak tahun 2008 jika dengan pembebanan daur ke-2 adalah
Rp. 55 juta sedangkan jika dengan kapitalisasi daur ke-2 menjadi Rp 60 juta.
• Tarif pajak yang berlaku adalah 40%
Perubahan Kebijakan Akuntansi Contoh
Contoh

(dalam ribuan) 40%


Kapitalisasi Pembebanan Efek
Tahun Daur ke-2 Daur ke 2 Selisih Pajak Bersih
2007 40,000 25,000 15,000 6,000 9,000
2008 60,000 55,000 5,000 2,000 3,000

Jurnal
2008 Tanaman Belum Menghasilkan 15,000
Kewajiban Pajak Tangguhan* 6,000
Saldo Laba 9,000

** Jika
Jika perbedaan
perbedaan temporer
temporer dengan
dengan pajak,
pajak, apabila
apabila perbedaan
perbedaan permanen,
permanen, maka
maka diakui
diakui
sebagai
sebagai hutang
hutang pajak
pajak
Perubahan Estimasi Akuntansi
Contoh
Contoh

(dalam ribuan)
Biaya Perolehan 510,000
Nilai sisa - 10,000
Dasar Amortisasi 500,000
Masa manfaat (awal) 20 tahun
Amortsasi tahunan 25,000 x 2 tahun = 50,000

Neraca (31 Des 2008)


Aset Tidak Lancar:
Tanaman Menghasilkan 510,000
Akumulasi Amortisasi 50,000
Nilai Tercatat 460,000
Perubahan Estimasi Akuntansi Contoh
Contoh

Nilai tercatat 460,000


Nilai Sisa (baru) 5,000
Dasar amortisasi 455,000
Sisa masa manfaat 28 tahun
Amortisasi tahunan 16,250

Jurnal tahun 2009

Beban Amortisasi 16,250


Akumulasi Amortisasi 16,250
Contoh 1  PT. Beta salah mencatat saldo awal persediaan
sebesar Rp 6.500
 PT. Beta tahun 20x2 memiliki penjualan Rp
104.000, HPP 86.500 pajak penghasilan Rp 5.250
 PT. Beta tahun 20x1 memiliki penjulan Rp 73.500,
HPP 53.500 pajak penghasilan Rp 6.000.
 Saldo laba awal 20X1 sebesar Rp 20.000 dan
saldo laba akhir Rp 34.000
 Tarif pajak 30%
 Modal saham Rp 5.000 dan tidak memiliki
komponen ekuitas lain kecuali saldo laba. Saham
tidak diperdagangkan di publik.
Contoh 1
Laporan 20 × 1
20× 1
Penjualan 73.500
Beban Pokok Penjualan (53.500)
Laba sebelum pajak penghasilan 20.000
Pajak Penghasilan (6.000)
Laba 14.000

Disajikan Kembali
Laporan 20 × 2
20 × 2 20 × 1
Penjualan 104.000 73.500
Beban Pokok Penjualan (80.000) (60.000)
Laba sebelum pajak penghasilan 24.000 13.500
Pajak Penghasilan (7.200) (4.050)
Laba 16.800 9.450
Contoh 1

Laporan Perubahan Ekuitas


Modal saham Saldo Laba Total

Saldo per 31 Desember 20x0 5.000 20.000 25.000

Laba untuk tahun yang berakhir 31 Des - 9.450 9.450


20X1 disajikan kembali

Saldo per 31 Desember 20X1 5.000 29.450 34.450

Laba untuk tahun yang berakhir 31 Des - 16.800 16.800


20X2

Saldo per 31 Desember 20X2 5.000 46.250 51.250


Contoh 1

 Beberapa produk yang telah terjual pada 20x1 tercatat salah sebesar
Rp6.500 per 31 Desember 20X1. Laporan keuangan 20X1 disajikan-kembali
untuk membetulkan kesalahan ini. Dampak dari penyajian-kembali laporan
keuangan tersebut diringkaskan berikut ini. Tidak ada dampak pada 20 × 2.

Dampak 20 × 1
(Peningkatan) dalam harga pokok penjualan (6.500)
Penurunan beban pajak penghasilan 1.950
(Penurunan) dalam laba (4.550)

(Penurunan) dalam persediaan (6.500)


Penurunan dalam utang pajak penghasilan 1.950
(Penurunan) dalam ekuitas (4.550)
Catatan atas Laporan Keuangan

 20×2, PT. Delta mengubah kebijakan akuntansi penyusutan aset tetap, sehingga
menerapkan lebih banyak pendekatan komponen secara penuh, pada saat yang
sama menerapkan model revaluasi.
 Pada tahun sebelum 20×2, catatan PT. Delta tidak cukup detail untuk menerapkan
pendekatan komponen secara penuh. Pada akhir 20×1, manajemen membuat survei
teknis, untuk memperoleh informasi komponen yang dimiliki dan nilai wajar, umur
manfaat, nilai residu estimasian, dan jumlah yang dapat disusutkan pada awal 20×2.
 Namun, survei tersebut tidak menyediakan dasar yang cukup untuk mengestimasi
secara andal biaya untuk komponen yang sebelumnya tidak dicatat secara terpisah,
dan catatan yang ada sebelum survei tidak mengizinkan informasi ini direkonstruksi.
 Manajemen menyimpulkan menerapkan kebijakan baru secara retrospektif mulai 2×2.

Contoh 2
Contoh 2
Informasi Tambahan: Tarif pajak 30%

Rp
Aset tetap pada 20X1
Biaya perolehan awal 25.000
Penyusutan (14.000)
Nilai buku neto 11.000
Beban penyusutan prospektif untuk tahun 20X2 (dasar lama) 1.500
Beberapa hasil survei teknis
Penilaian 17.000
Nilai residu estimasian 3.000
Sisa umur aset rata-rata (tahun) 7
Beban penyusutan untuk aset tetap yang ada untuk 20X2 2.000
Contoh 2
Informasi Tambahan

 Mulai dari 20x2, PT Delta mengubah kebijakan akuntansi untuk Penyusutan aset
tetap, sehingga menerapkan pendekatan komponen yang lebih penuh, pada saat
yang sama menerapkan model revaluasi.
 Manajemen berpendapat kebijakan ini menyediakan informasi yang andal dan
lebih relevan karena komponen aset tetap lebih akurat dan didasarkan atas nilai
kini.
 Kebijakan ini diterapkan secara prospektif mulai dari 20X2 karena tidak praktis
untuk mengestimasi dampak penerapan kebijakan baik secara retrospektif, atau
secara prospektif dari tanggal yang lebih awal.
 Oleh karena itu, penerapan kebijakan baru tidak mempunyai dampak atas
periode sebelumnya.
 Dampak tahun berjalan adalah meningkatkan jumlah tercatat aset tetap pada
awal tahun sebesar Rp6.000; meningkatkan penyisihan pajak tangguhan awal
sebesar Rp1.800; menghasilkan surplus revaluasi pada awal tahun sebesar
Rp4.200; meningkatkan beban penyusutan sebesar Rp500; dan mengurangi
beban pajak sebesar Rp150.
Intermediate Accounting International Financial Reporting Standards –
Certificate Learning Material–The Institute of
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th Chartered Accountants, England and Wales
Edition, John Wiley

!
Standar Akuntansi Keuangan
Dewan Standar Akuntansi
Keuangan, IAI.

Main References
PSAK 46
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
REVISI 2014
Pajak Perusahaan
Dipotong
Pajak oleh pihak lain
saat menerima
penghasilan Badan
Memotong
PSAK 46 PPh 21
Pajak atas atas gaji
Laba
SPT Pajak Perusahaan PPN atas
Penghasilan penyerahan
Beban: barang/jasa
Beban yang dapat dikurangkan PBB, Meterai
BPHTB,
Penghasilan kena pajak Pajak Daerah
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal
Kredit pajak Lapor
• Angsuran pajak (PPh25) KPP
• Dipotong pihak lain (22,23)
• Pajak luar negeri (24) Setor
Pajak kurang/lebih bayar (29/28 Kas negara 100
PERUBAHAN PSAK 46 TAHUN 2014
Hal PSAK 46 2014 PSAK 2009
Aset dan liabilitas Mengatur aset dan liabilitas pajak Tidak diatur
pajak tangguhan tangguhan yang berasal dari aset yang
dari aset yang tidak tidak disusutkan yang di ukur dengan
disusutkan menggunakan model revaluasi
Pajak tangguhan Mengatur aset dan liabilitas pajak Tidak diatur
dari properti tangguhan yang berasal dari properti
investasi investasi yang diukur dengan
menggunakan model nilai wajar
Pajak final Tidak diatur Memberikan pengaturan
tentang pajak final
Pengaturan hal Tidak diatur Memberikan pengaturan
khusus tentang Surat Ketetapan
Pajak

101
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1

PSAK Undang-Undang

AKUNTANSI PAJAK

PERBEDAAN

Permanen Temporer
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance
Pajak Tangguhan:
 Aset / Liabilitas
 Beban/Pendapatan
Tujuan PSAK 46

• Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan


• Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak :
– pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa
depan yang diakui pada laporan posisi keuangan entitas.
– transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini
yang diakui pada laporan keuangan entitas.
• Mengatur pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal
dari sisa rugi yang dapat dikompensasi ke tahun berikut.
• Perbedaan pengaturan dengan IAS 12 : SKP, penambahan
kesesuaian dengan peraturan perpajakan untuk definisi
aset pajak tangguhan

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 103


Definisi

• Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak


penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa
depan sebagai akibat adanya:
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; Laba Pajak >
Laba Akuntansi
b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
peraturan perpajakan mengizinkan.

• Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak


penghasilan terutang pada periode masa depan
sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena
pajak. Laba Akuntansi >
Laba pajak

104
Definisi
• Beban pajak (Penghasilan pajak) adalah jumlah agregat pajak kini
dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan
laba atau rugi pada satu periode  dipadankan dengan dengan
laba akuntansi
• Laba akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum
dikurangi beban pajak.
• Laba kena pajak atau laba fiskal (rugi pajak atau rugi fiskal) adalah
laba (rugi) selama satu periode yang dihitung berdasarkan
peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Pajak atas pajak
penghasilan yang terutang (dilunasi).
• Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan
peraturan perpajakan dan pajak ini dikenakan atas laba kena pajak
entitas.
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 105
Definisi

• Pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang


(dilunasi) atas laba kena pajak (rugi pajak) untuk satu
periode.
Untuk entitas konsolidasi termasuk laba atas anak
perusahaan
• Perbedaan temporer adalah perbedaan antara jumlah
tercatat aset atau liabilitas pada posisi keuangan dengan
dasar pengenaan pajaknya. Perbedaan temporer dapat
berupa:
– Perbedaan temporer kena pajak - liabilitas
– Perbedaan temporer dapat dikurangkan – aset

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 106


Pengakuan pajak kini
• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui
sebagai liabilitas.
• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui
sebagai aset.
• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode
sebelumnya diakui sebagai aset.
• Beban Pajak Kini
• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang
dibayarkan (PPh 28)
• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan
(PPh 29)
• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan
untuk memulihkan pajak = aset
107
Pajak kini
• Pajak kini = semua pajak terutang atas
penghasilan yang diakui perusahaan pada peride
tersebut:
– Pajak yang dibayarkan sesuai dengan SPT  hanya atas
laba dari induk perusahaan
– Pajak atas penghasilan yang dikenakan pajak final
– Pajak atas anak perusahaan dan pajak atas dividen dari
inverstasi yang dicatat dengan metode ekuitas
– Pajak yang telah dibayarkan namun menurut ketentuan
pajak tidak boleh sebagai kredit pajak  pajak LN tidak
dapat dikreditkan

108
Pajak Tangguhan
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan
kena pajak  ada pengakuan pajak menurut akuntansi
sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan.
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilan
kena pajak  pajak yang dibayarkan lebih besar daripada
laba menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan
dan manfaat pajak tangguhan.
• Perusahaan memiliki kerugian  dapat dikompensasikan di
masa mendatang  manfaat tersebut diakui pada saat
kerugian tersebut terjadi  Aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.
• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa
manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas
109
Pengakuan aset pajak tangguhan dan
liabilitas pajak tangguhan

• Perbedaan Temporer Kena Pajak - Liabilitas


– Kombinasi Bisnis
– Aset Tercatat pada Nilai Wajar
– Goodwill
– Pengakuan Awal Aset atau Liabilitas
• Perbedaan Temporer dapat Dikurangkan - Aset
– Goodwill
– Pengakuan Awal Aset atau Liabilitas
• Rugi Pajak Belum Dikompensasi dan Kredit Pajak Belum Dimanfaatkan
 Aset
• Investasi pada Entitas Anak, Cabang dan Entitas Asosiasi dan Bagian
Partisipasi dalam pengaturan Bersama
Perbedaan Temporer Kena Pajak

• Semua perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai


liabilitas pajak tangguhan, kecuali jika timbul perbedaan
temporer kena pajak yang berasal dari:
– pengakuan awal goodwill; atau
– pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu
transaksi yang:
• bukan transaksi kombinasi bisnis; dan
• pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba
kena pajak (rugi pajak).
– Perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada
entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, dan pengaturan
bersama, maka liabilitas pajak tangguhan harus diakui sesuai
dengan paragraf 40.

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 111


Penilaian Kembali Aset Pajak Tangguhan
Tidak Diakui

• Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai kembali


aset pajak tangguhan.
• Entitas mengakui aset pajak tangguhan tidak diakui
sebelumnya apabila kemungkinan besar laba kena pajak masa
depan akan tersedia untuk dipulihkan.
• Sebagai contoh, perbaikan kondisi perekonomian
meningkatkan kemampuan entitas untuk menghasilkan laba
kena pajak dalam jumlah yang memadai pada periode masa
depan sehingga aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak
diakui menjadi memenuhi kriteria pengakuan
Anak, Asosiasi, Pengaturan Bersama
• Entitas mengakui liabilitas pajak tangguhan pada anak, cabang, dan
asosiasi, serta pengaturan bersama, kecuali sepanjang kedua
kondisi berikut telah terpenuhi:
– entitas mampu mengendalikan waktu pemulihan perbedaan
temporer; dan
– kemungkinkan besar perbedaan temporer akan terpulihkan di
masa depan.
• Entitas mengakui aset pajak tangguhan dari anak, cabang dan
entitas asosiasi, serta pengaturan bersama sepanjang dan
hanya sepanjang kemungkinan besar terjadi:
– perbedaan temporer akan terpulihkan pada masa
depan yang dapat diperkirakan; dan
– laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang
memadai sehingga perbedaan temporer dapat
dimanfaatkan.
Pengukuran

• Liabilitas (aset) pajak kini diukur sebesar jumlah yang


diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas
perpajakan,  tarif pajak (peraturan pajak) pada periode
pelaporan.
• Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan
menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset
dipulihkan atau liabilitas diselesaikan
• Jika terjadi perubahan tarif di masa mendatang akan
mempengaruhi pengakuai aset atau liabilitas pajak
tangguhan. Perubahan
Tarif
114
Pos diakui dalam Laporan Laba Rugi

• Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan


atau beban pada laporan laba rugi, kecuali apabila pajak
penghasilan yang berasal dari:
– suatu transaksi atau kejadian yang diakui, pada periode yang
sama atau berbeda, di luar laporan laba rugi baik dalam
pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung dalam
ekuitas. Atau
– kombinasi bisnis
Pos diakui di Luar Laporan Laba Rugi

• Pajak kini dan pajak tangguhan diakui di luar laporan laba


rugi apabila pajak terkait pada pos-pos tersebut pada
periode yang sama atau berbeda, diakui di luar laporan
laba rugi. Oleh karena itu, pada periode yang sama atau
berbeda, pajak kini dan pajak tangguhan terkait dengan
pos-pos yang diakui:
– dalam pendapatan komprehensif lain, harus diakui pada
pendapatan komprehensif lain.
– langsung ke ekuitas, harus diakui langsung pada ekuitas.
Penyajian
• Saling hapus
– Entitas melakuan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak
kini jika dan hanya jika, entitas:
• Memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang
diakui; dan
• Berniat untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
– Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas
pajak tangguhan jika dan hanya jika:
• entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
• aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak atas entitas kena pajak
yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang akan merelaisasikan
secara bersama
Beban Pajak – Laba Rugi Aktivitas Normal

• Beban (penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dari


aktifitas normal disajikan tersendiri pada laporan laba rugi
komprehensif.
• Jika entitas menyajikan pendapatan komprehensif lain, maka
pajaknya dilaporkan terpisah dari laba rugi dari aktivitas
normal.

118
Pengungkapan

• Komponen utama beban (penghasilan) pajak diungkapkan secara terpisah :


– beban (penghasilan) pajak kini;
– Penyesuaian atas pajak kini yang berasal dari periode sebelumnya;
– jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan baik yang berasal dari timbulnya
perbedaan temporer maupun dari realisasinya;
– jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan terkait dengan perubahan tarif
pajak atau penerapan peraturan perpajakan yang baru;
– jumlah manfaat yang ditimbulkan dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya,
kredit pajak atau perbedaan temporer periode sebelumnya yang digunakan
untuk mengurangi beban pajak kini;
– jumlah manfaat dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit pajak, atau
perbedaan temporer periode sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi
beban pajak tangguhan;
– Dll.
Pengungkapan

• Hal-hal yang juga diungkapkan secara terpisah:


– Agregat pajak kini dan pajak tangguhan berkaitan dengan transaksi-transaksi
yang langsung dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas;
– jumlah pajak penghasilan berkaitan dengan setiap komponen pendapatan
komprehensif lain
– penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dengan laba
• rekonsiliasi angka antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dan
tarif pajak yang berlaku
• rekonsiliasi angka antara tarif pajak efektif rata-rata dan tarif pajak yang berlaku, penjelasan
mengenai perubahan tarif pajak yang berlaku dan perbandingan dengan tarif pajak yang berlaku
pada periode akuntansi sebelumnya;
• jumlah (dan batas waktu penggunaan, jika ada) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan,
rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan yang tidak diakui sebagai
aset pajak tangguhan pada laporan keuangan;
• jumlah agregat perbedaan temporer yang dihubungkan dengan investasi pada entitas anak,
cabang dan perusahaan asosiasi dan bagian partisipasi dalam pengaturan bersama atas
liabilitas pajak tangguhan yang belum diakui (lihat paragraf 40);
• dll
CONTOH & ILUSTRASI
Pajak kini
• Perusahaan memperoleh PKP sebesar 4 milyar. Termasuk dalam penghasilan tersebut penghasilan
dari LN sebesar 500 juta yang telah dikenakan pajak sebesar 40%. Jumlah pajak yang telah
dipotong oleh pihak lain adalah:
– PPh 21 atas gaji dan honor sebesar 500juta dan PPh 26 sebesar 100 juta atas gaji expat yang bekerja di
perusahaan.
– PPh final sebesar 60 juta,
– PPh 23 tidak final sebesar 120 juta
– PPh 24 sebesar 200 juta
– PPh 25 sebesar 500 juta
– PPh 22 sebesar 100 juta
– Pajak kini anak perusahaan 300 juta
Perusahaan mencatat pembayaran pajak dibayar dimuka
baik final maupun tidak final sebagai pajak dibayar dimuka. PKP 4 milyar pajaknya = 1000 juta
Kredit PPh 22 100 jt
Beban pajak 1.000 jt Kredit PPh 23 120 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 22 Kredit PPh 24 125 jt
100 Pph 25 500 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 23 PPh 29 sebesar 155 jt
120
Pajak dibayar dimuka PPh 24 Beban pajak kini parent :
125 1.135 = (500 + 60 + 75)
Pajak dibayar dimuka PPh 25 Beban Pajak kini konsolidasian =
500 1135 + 300 = 1.435 juta
Utang PPh 29
155 122
Beban pajak 135 jt
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan
beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk
tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000
dan 280.000.
Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Laporan
LaporanKeuangan
Keuangan 2011 2012 2013 Total

Pendapatan 260.000 260.000 260.000 780.000


Beban 120.000 120.000 120.000 360.000
Laba sebelum pajak 140.000 140.000 140.000 420.000

Pajak Penghasilan (25%) 35.000 35.000 35.000 105.000

Laporan Pajak 2011 2012 2013 Total

Penghasilan 200.000 300.000 280.000 780.000


Beban yang boleh dikurangkan 120.000 120.000 120.000 360.000
Penghasilan kena pajak 80.000 180.000 160.000 420.000

Pajak terutang (25%) 20.000 45.000 40.000 105.000


Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Perbandingan
Perbandingan 2011 2012 2013 Total

Laporan Keuangan (PSAK) 35.000 35.000 35.000 105.000


Pajak Terutang (Fiskal) 20.000 45.000 40.000 105.000
Difference 15.000 (10.000) (5.000) 0

Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan


Tahun Laporan yang diperlkan
2011 Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000
Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000
2012 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000
Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000

2013 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000


Beban pajak kini 40.000; manfaat pajak tangguhan 5.000
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Laporan Posisi Keuangan Income Statement
2011 2011
Aset:
Pendapatan:

Beban:
Liabilitas:
Pajak tangguhan 15.000
Utang pajak 20.000
Equity: Beban pajak 35.000

Laba bersih

Pelaporan dalam laporan keuangan


Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 2
Ilustrasi: PT. Mulia memiliki perbedaan antara akuntansi dan pajak
terkait dengan pengakuan piutang sebesar 150.000. Menurut
akuntansi pengakuan pendapatan diakui pada tahun 2011,
sedangkan menurut pajak diakui pada 2012 sebesar 100.000 dan
2013 sebesar 50.000. Misal laba menurut akuntansi 2011 sebesar
600.000, 2012 sebesar 800.000 dan 2013 sebesa 1.000.000 dan
tidak ada perbedaan yang lain.
Bagaimana perbedaan tersebut dilaporkan dalam laporan keuangan
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 2
2010 2011 2012 Total

Beban pajak penghasilan (PSAK) 150.000 200.000 250.000 600.000


Pajak terutang (Fiskal) 112.500 225.000 262.500 600.000
Difference 37.500 (25.000) (12.500) 0

Beban Pajak kini (Fiskal) 112.500 225.000 262.500 600.000


Beban (manfaat) Pajak Tangguhan 37.500 (25.000) (12.500) 0

Beban pajak penghasilan (PSAK): 150.000 200.000 250.000 600.000

Saldo akhir periode


Liabilitas Pajak Tangguhan 37.500 (12.500) 0
Beban pajak penghasilan 150.000
Income Tax Payable 112.500
Deferred Tax Liability 37.500
Beban pajak penghasilan 200.000 250.000
Deferred Tax Liability 25.000 12.500
Income Tax Payable 225.000 262.500
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset 1
Ilustrasi : PT. Mawar memiliki saldo aset pajak tangguhan sebesar
300.000 pada akhir 2012, yang muncul karena perbedaan temporer
sebesar 1.200.000 (tarif pajak 25%). Callaway Corp. Pada akhir
tahun 2013 aset pajak tangguhan secara kumulatif meningkat
menjadi 500.000. Pada 2013, penghasilan kena pajak sebesar
5.000.000.
Berdasarkan hasil review aset pajak tangguhan sebesar 60.000
tidak dapat dipulihkan di masa mendatang (belum termasuk
500.000).
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset 1
sebelum review
Akhir 2012 Tahun 2013 Akhir 2013
Laba sebelum pajak (PSAK) 4.200.000
Perbedaan temporer 1.200.000 800.000 2.000.000
Penghasilan kena pajak 5.000.000
25% 25% 25%
Pajak terutang 1.250.000

Tahun 2013
Beban pajak penghasilan 1.050.000
Laba sebelum pajak (PSAK) 4.200.000 Aset pajak tangguhan 200.000
Utang pajak
Pajak kini 1.250.000 1.250.000
Beban (manfaat) pajak (200.000)
tangguhan
Beban pajak penghasilan 1.050.000
Laba bersih 3.190.000
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset 1
setelah review
Tahun 2013
Laba sebelum pajak (PSAK) 4.200.000
Pajak kini 1.250.000
Pajak kini 1.250.000
Beban (manfaat) pajak (200.000) Pajak tangguhan (200.000)
tangguhan Penilaian kembali 60.000
Beban pajak penghasilan 1.110.000 Total 1.110.000
Laba bersih 3.190.000

Beban pajak penghasilan 1.250.000


Utang pajak 1.250.000
Aset pajak tangguhan 200.000
Beban pajak penghasilan 200.000

Penurunan nilai aset pajak tangguhan


Beban pajak penghasilan 60.000
Aset pajak tangguhan 60.000
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar
3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi
dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut
akuntansi sebesar 800.000
2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar
dibandingkan menurut pajak.
3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan
menurut pajak.
Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan
dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo
aset/liabilitas pajak tangguhan.
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
2013 Aset Pajak Liabilitas Pajak
Tangguhan Tangguhan
Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000
Perbedaan depresiasi (800.000) 800.000
Perbedaan pendapatan sewa 1.000.000 1.000.000
Perbedaan sumbangan 400.000
Total penghasilan kena pajak 3.600.000
Pajak terutang (fiskal) 900.000
Pajak tangguhan 250.000 200.000
Jurnal
Beban Pajak penghasilan 850.000
Aset pajak tangguhan 250.000
Liabilitas pajak 200.000
tangguhan
Utang pajak penghasilan 900.000
ILUSTRASI

• Entitas A membeli mesin senilai 10.000 2/1/X1.


Mesin menurut akuntansi didepresiasikan selama
5 tahun, tanpa nilai sisa.
• Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1
didepresiasikan selama 4 tahun.
• Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000 beban
operasi selain depresiasi 2.000.
• Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta
jurnalnya dapat dilihat dalam slide berikut ini.

134
ILUSTRASI

 Depresiasi menurut akuntansi 10.000/5=2.000

AKUNTANSI
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750
Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250

135
ILUSTRASI

 Depresiasi menurut pajak 10.000/4=2.500

PAJAK
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 2.500 2.500 2.500 2.500
Total Beban 4.500 4.500 4.500 4.500 2.000
Penghasilan kena pajak 2.500 2.500 2.500 2.500 5.000
Pajak terutang 625 625 625 625 1.250

136
ILUSTRASI
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5
AKUNTANSI
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750
PAJAK
Penghasilan kena pajak 2.500 2.500 2.500 2.500 5.000
Pajak terutang 625 625 625 625 1.250
Perbedaan
Perbedaan laba 500 500 500 500 (2.000)
Perbedaan pajak 125 125 125 125 (500)
Liabilitas pajak tangguhan 125 250 375 500 0
Beban pajak (L/R)
Beban pajak kini 625 625 625 625 1.250
Beban pajak tangguhan 125 125 125 125 (500)
Total beban pajak 750 750 750 750 750

137
ILUSTRASI
 Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 – 20X4
Beban pajak tangguhan 125
Liabilitas pajak tangguhan 125

 Jurnal yang dibuat pada 20X5


Liabilitas pajak tangguhan 500
Beban pajak tangguhan 500

 Pada awal tahun 2005, liabilitas pajak tangguhan


terakumulasi sebesar 500.
 Pada akhir tahun 2005, setelah depresiasi dicatat,
perbedaan menjadi tidak ada, sehingga liabilitas pajak
tangguhan nilainya 0

138
ILUSTRASI – nilai sisa

• Entitas A membeli mesin senilai 12.000 pada 2/1/X1. Mesin


menurut akuntansi didepresiasikan selama 5 tahun, dengan
nilai sisa 2000.
• Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1
didepresiasikan selama 4 tahun.
• Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000 beban operasi
selain depresiasi 2.000.
• Mesin tersebut tahun 20X6 masih digunakan dan pada awal
20X7 dijual dengan harga 3000
• Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta jurnalnya dapat
dilihat dalam slide berikut ini.

139
ILUSTRASI – nilai sisa
 Depresiasi menurut akuntansi (12.000-2000)/5=2.000

AKUNTANSI
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin 1.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 2.000 2.000
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500
Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250 3.750 4.500

140
ILUSTRASI – nilai sisa
 Depresiasi menurut pajak 10.000/4=2.500

PAJAK
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin 3.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 3.000 3.000 3.000 3.000
Total Beban 5.000 5.000 5.000 5.000 2.000 2.000 2.000
Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000
Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Penghasilan stlh pajak 1.500 1.500 1.500 1.500 3.750 3.750 6.000

141
ILUSTRASI – nilai sisa

20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7


AKUNTANSI
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500
PAJAK
Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000
Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Perbedaan
Perbedaan laba 1.000 1.000 1.000 1.000 -2.000 0 -2.000
Perbedaan pajak 250 250 250 250 -500 0 -500
Kewajiban pajak tangguhan 250 500 750 1.000 500 500 0
Beban pajak (L/R)
Beban pajak kini 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Beban pajak tangguhan 250 250 250 250 -500 0 -500
Total beban pajak 750 750 750 750 750 1.250 1.500

142
ILUSTRASI
 Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 – 20X4
Beban pajak tangguhan 250
Liabilitas pajak tangguhan 250
 Jurnal yang dibuat pada 20X5
Liabilitas pajak tangguhan 500
Beban pajak tangguhan 500
 Jurnal yang dibuat pada 20X7
Liabilitas pajak tangguhan 500
Beban pajak tangguhan 500
 Pada awal tahun 2005, liabilitas pajak tangguhan terakumulasi sebesar
1000.
 Pada akhir tahun 2005, setelah depresiasi dicatat, perbedaan
direaliasasi 500, sehingga liabilitas pajak tangguhan nilainya 500
 Perbedaan ini akan hilang pada saat aset tersebut terjual di tahun
2007. Pajak mengakui keuntungan 3.000 akuntansi 1.000

143
ILUSTRASI – kerugian fiskal
• Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000 (diasumsikan
kerugian akuntansi nilainya sama).
• Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar 5.000.
• Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak

20X1 20X2 20X3 20X4


Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000
Beban pajak kini - - - 500
Beban pajak tangguhan (2.000) 500 750 750
Total beban pajak (2.000) 500 750 1.250
Laba setelah pajak (6.000) 1.500 2.250 3.750

144
ILUSTRASI – kerugian fiskal

Tahun Jurnal
20X1 Aset pajak tangguhan 2.000
Manfaat pajak tangguhan (beban pajak) 2.000
20X2 Manfaat pajak tangguhan 500
Aset pajak tangguhan 500
20X3 Manfaat pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
20X4 Manfaat pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
Beban pajak kini 500
Utang pajak kini 500

145
Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012

146
Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012

147
Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012

148
Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012

149
Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012

150
Akuntan

Profesi untuk
Mengabdi pada
TERIMA KASIH Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Anda mungkin juga menyukai