Anda di halaman 1dari 21

ATRESIA

DUODENUM
Oleh : Sintia Putri Pratama
Pembimbing: dr. Widyarti, Sp.Rad
Definisi
Atresia merupakan kondisi tidak ada atau tertutupnya lubang
pada organ yang berbuntuk tubular secara kongenital

bentuk dari duodenum yang tidak sempurna, yaitu duodenum tidak memiliki saluran terbuka
(adanya penyumbatan lengkap) sehingga tidak memungkinkan perjalanan makanan dari
lambung ke usus.
Embriologi
Embriologi

Gambar 1. Embriologi saluran pencernaan 4


(Sumber: Langman's Medical Embryology)
Anatomi

Duodenum (usus dua belas jari) memiliki panjang 25-38 cm dan diameter 3-5cm yang
menghubungkan antara gaster dengan jejunum, merupakan bagian terminal atau muara dari
sistem apparatus biliaris dari hepar maupun dari pankreas
Anatomi
Duodenum terdiri atas 4 bagian,yaitu
Epidemiologi
Insiden atresia duodenum adalah 1 dari 2500-5000 kelahiran hidup di dunia,

Sebanyak dua pertiga dari semua obstruksi duodenum kongenital disebabkan


oleh obstruksi intrinsik, yaitu atresia duodenum 40-60%, duodenum web 35-45%,
pankreas anular 10-30%, dan stenosis duodenum 7-20%.
Etiologi

- Gangguan perkembangan pada masa awal


kehamilan
- Gangguan vaskular mesenterika
Klasifikasi faktor penyebab obstruksi duodenum
Jenis Lesi Kelainannya
 Atresia duodenum
Lesi Intrinsik  Stenosis duodenum
 Duodenum web
 Pankreas anular
Lesi Ekstrinsik  Malrotasi
 Peritoneal bands
 Anterior portal vein
PATOFISIOLOGI
Gangguan kegagala diakibatkan
perkembanga oleh
n duodenum n kegagalan
terjadi akibat perkemba rekanalisasi
proliferasi epitel
endodermal
ngan
(kegagalan
yang tidak duodenu proses
adekuat m vakuolisasi)
Atresia duodenum dapat dibagi menjadi tiga jenis
Gambar 3. Pembagian atresia duodenum
berdasarkan tipenya
1.D - E : tipe 1
2.A - B : tipe 2
3. C: tipe 3
MANIFESTASI KLINIS

muntah bewarna hijau

Distensi abdominal

epigastrik yang penuh akibat dari dilatasi lambung dan duodenum proksimal
Pemeriksaan Radiologi
terlihat gambaran 2 bayangan gelembung udara
Foto polos abdomen
(double bubble), adanya gelembung udara di lambung
dan duodenum proksimal dari tempat adanya atresia
Pemeriksaan Radiologi
Obstruksi duodenum ditandai khas oleh gambaran double-
USG Abdomen bubble pada USG prenatal, Gelembung pertama mengacu
pada lambung dan gelembung kedua mengacu pada loop
duodenal postpilorik dan prestenotik yang terdilatasi

Gambar 6. Prenatal sonogram pada potongan sagital oblik memberikan


gambaran double bubble sign pada fetus dengan atresia duodenum. In
utero, the stomach (S) dan duodenum (D) terisi oleh cairan
Diagnosis Banding
Midgut Volvulus
perputaran abnormal dari usus kecil ke arah
arteri mesenterica superior

Anular pankreas
Deformitas anular (seperti cincin) pada
bagian tengah duodenum descendens
Terapi
• Pembedahan
Prosedur operatif standar saat ini berupa
duodenoduodenostomi melalui insisi pada
kuadran kanan atas

Gambar 8. Bypass untuk atresia


duodenum.
Komplikasi

Dehidrasi, terutama bila pembengkakan


gangguan motilitas
tidak terpasang line duodenum
intravena usus
(megaduodenum)
Prognosis

Morbiditas dan mortalitas telah membaik secara bermakna selama 50 tahun


terakhir. Dengan adanya kemajuan di bidang anestesi pediatrik, neonatologi,
dan teknik pembedahan, angka kesembuhannya telah meningkat hingga 90%.
KESIMPULAN
Atresia duodenum yaitu duodenum tidak memiliki saluran terbuka
(adanya penyumbatan lengkap) sehingga tidak memungkinkan
perjalanan makanan dari lambung ke usus

bayi dapat mengalami asfiksia, dehidrasi, hiponatremia dan


hipokalemia yang diakibatkan muntah-muntah
KESIMPULAN
Pemeriksaan radiologi yang dapat digunakan pada kasus atresia
ani adalah dengan menggunakan foto polos abdomen dan
ultrasonografi.

Foto polos abdomen terlihat gambaran 2 bayangan gelembung


udara (double bubble), adanya gelembung udara di lambung
dan duodenum proksimal dari tempat adanya atresia.
KESIMPULAN
Pada USG tampak gambaran anechoic, dilatasi, dan akumulasi
cairan di lambung dan duodenum proksimal, Obstruksi
duodenum ditandai khas oleh gambaran double-bubble pada
USG prenatal
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai