Anda di halaman 1dari 20

VAKSIN

VIRUS
Kelompok 11
Anggota Kelompok

Hanah ghian viona putri yobel


Dian nabil martin
Vaksin Virus
Istilah vaksin berasal dari kata Latin vacca
(sapi) dan vaccinia (cacar sapi). Vaksin
adalah zat antigenik yang digunakan untuk
menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu
penyakit sehingga dapat mencegah atau
mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme
alami atau liar. Vaksin ditemukan pada abad
ke 18. Vaksin merupakan antigen yang
mengandung bakteri, racun, atau pun virus
penyebab penyakit yang “hidup” atau pun
yang sudah dimatikan.
jenis jenis vaksin

• Vaksin mati
• Vaksin hidup
• Vaksin toksoid
• Vaksin biosintetik
macam macam vaksin

• VAKSIN DENGUE
• HIV AIDS
• VAKSIN MALARIA
• VAKSIN TBC BARU
Jenis - jenis vaksin berdasarkan
berikut:

1. Pembedaan jenis vaksin dari antigen yang


dipergunakan untuk merangsang sistim
imunologi atau daya pertahanan tubuh
membuat zat antobodi.
2. Cara Pengolahan Antigen Bakteri dan
Virus Untuk Pembuataan Vaksin.
kelebihan vaksin mati:

Kelebihan vaksin ini dapat digunakan oleh


semua orang termasuk ibu hamil, dapat
digunakan pada penderita gangguan sistem
imun, juga dapat digunakan misalnya pada
pasien HIV-AIDS, penerima transplantasi
organ, pasien ginjal yang menjalani
hemodialisis, atau pasien yang sedang
menjalani pengobatan bersama dengan
kortikosteroid.
kelemahan vaksin mati:

Kelemahannya virus ini, karena bakteri atau


virus penyebab penyakitnya telah dimatikan,
maka reaksi perangsangan terhadap sistim
imunologi tubuh lebih lemah, sehingga untuk
mendapatkan hasil proteksi yang optimal, dan
berlangsung lama, diperlukan pengulangan
vaksinasi yang disebut dosis booster atau
dosis penguat ulangan
cara penyimpanan vaksin mati
dan contoh vaksinnya:
Cara menyimpan vaksin mati ini juga lebih
mudah daripada vaksin hidup, cukup disimpan
dalam suhu 2 – 8 derajat Celsius.
Contoh dari vaksin mati : Vaksin Polio
Inactivated (IPV), Vaksin DPT, Vaksin
Hepatitis A dan B, Vaksin Pneumonia, Vaksin
Meningitis, Vaksin Hib, dan Vaksin Influenza,
Vaksin Human Papiloma Virus, dan Vaksin
Demam Typhoid.
kelebihan vaksin hidup:

Kelebihannya karena vaksin ini mengandung


patogen hidup yang dilemahkan, maka
menyebabkan respon stimulasi yang sangat
kuat pada sistem imun tubuh kita untuk
menghasilkan antibodi, dan respon ini
berlangsung cukup lama, seumur hidup,
sehingga tidak diperlukan vaksinasi ulang
atau vaksinasi booster.
kelemahan vaksin hidup:

Kelemahannya virus ini mengandung bakteri


hidup, meskipun dilemahkan. Oleh karena
itu, vaksin jenis ini sebaiknya tidak diberikan
kepada ibu hamil dan orang yang menderita
gangguan sistem imun/pertahanan seperti
pasien transplantasi organ, pasien ginjal yang
menjalani cuci darah (cuci), dan pasien yang
sedang diobati dengan kortikosteroid.
cara penyimpanan vaksin hidup
dan contoh vaksinnya:

Penyimpanan biasanya membutuhkan suhu


minus 20 derajat Celcius.
Contoh: Vaksin MMR, Vaksin Oral Polio
(OPV), Vaksin Varicella, Vaksin Yellow
Fever/Demam Kuning, Vaksin Rotavirus.
Vaksin TOksoid:
Vaksin ini berguna untuk menghasilkan kekebalan tubuh guna
menghalau
dampak buruk dari racun atau toksin yang dihasilkan oleh
bakteri tertentu.
Dengan menghasilkan zat mirip racun yang telah diolah secara
khusus
tersebut, maka vaksin jenis ini dapat diberikan untuk
merangsang tubuh dalam
membentuk sistem kekebalan guna melawan efek buruk racun
yang dihasilkan
oleh kuman. Contoh vaksin jenis toksoid ini diantaranya tetanus
Vaksin Biosintetik:

Jenis vaksin ini memiliki kandungan antigen yang diproduksi


secara khusus
hingga menyerupai struktur protein dari bagian tertentu pada
virus atau bakteri
untuk menghasilkan kekebalan tubuh.
Vaksin jenis ini diberikan ketika pada saat masih bayi,
dikarenakan vaksin ini
dapat membantu agar system kekebalan tubuhnya mengenali
bakteri atau virus
berbahaya yang akan masuk ke dalam tubuhnya di kemudian
Vaksin Bayi anak:
1. Vaksin DPaT dan DTwP (vaksin bakteri mati, kombinasi
trivalent)
2. DPaT Hib Polio (vaksin bakteri dan virus mati, kombinasi
pentavalent)
3. Vaksin DPaT HepB Polio (vaksin bakteri dan virus mati,
kombinasi
pentavalent) 4. Vaksin DPaT Hep B Hib (vaksin bakteri dan virus
mati,
kombinasi pentavalent)
5. Vaksin DPaT HepB Hib Polio (vaksin bakteri dan virus mati,
kombinasi
Vaksin Bayi anak:

9. Vaksin MMR (vaksin virus hidup dilemahkan, kombinasi


trivalent)
10. Vaksin Influenza (vaksin virus mati, monovalent)
11. Vaksin pneumonia (vaksin bakteri mati, monovalent)
12. Vaksin Rabies (vaksin virus hidup dilemahkan, monoovalent)
13. Vaksin Varicella (vaksin virus hidup dilemahkan,
monovalent)
14. Vaksin Human Papiloma Virus/HPV (vaksin virus mati,
tetravalent)
15. Vaksin Rotavirus (vaksin virus hidup dilemahkan,
Vaksin untuk dewasa:

Vaksin orang dewasa dan usia lanjut adalah sebagai berikut :


1. Vaksin Hepatitis A dan Vaksin Hepatitis B (vaksin virus
mati, monovalent)
2. Vaksin Demam Typhus (vaksin bakteri mati, monovalent)
3. Vaksin Varicella (vaksin virus hidup dilemahkan,
monovalent)
4. Vaksin Influenza (vaksin virus mati, monovalent)
5. Vaksin Pneumonia (vaksin bakteri mati, monovalent)
Vaksin Masa Depan:

Sejak Dr. Edward Jenner menjadi pioner dalam bidang riset vaksin
pada abad
ke 18, sampai detik ini para ahli bidang kedokteran telah berhasil
menemukan
sebanyak 23 jenis vaksin yang dipergunakan untuk mencegah
penyakit infeksi yang
dimaksud. Hasil dan sumbangsih vaksin dalam bidang kesehatan
umat manusia
telah kitadan anak anak kita rasakanmanfaatnya, sehingga hidup umat
Vaksin yang ada di Indonesia:

1. Vaksin Hepatitis A dan Vaksin Hepatitis B (vaksin virus mati,


monovalent)
2. Vaksin Demam Typhus (vaksin bakteri mati, monovalent)
3. Vaksin Varicella (vaksin virus hidup dilemahkan, monovalent)
4. Vaksin Influenza (vaksin virus mati, monovalent)
5. Vaksin Pneumonia (vaksin bakteri mati, monovalent)
6. Vaksin HIV AIDs.
7. Vaksin Malaria
8. Vaksin demam berdarah dengue
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai