Anda di halaman 1dari 6

PERANAN BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI

“VAKSIN”

1.1 Latar Belakang


Bioteknologi saat ini telah menjadi salah satu simbol perkembangan
mutakhir dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam bioteknologi modern, orang
berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Vaksinasi telah
menjadi tulang punggung kesehatan masyarakat sejak dulu.
Lingkup bioteknologi farmasi meliputi penggunaan sel hidup
(mikroorganisme), kultur jaringan atau enzim untuk menghasilkan suatu obat,
pengobatan atau alat diagnostik.

Tubuh
manusia Imunitas
dan hewan
Vaksin adalah mikroorganisme yang dilemahkan dan apabila diberikan
kepada manusia ataupun hewan tidak akan menimbulkan penyakit, melainkan
untuk merangsang pembentukan antibodi (zat kebal) yang sesuai dengan jenis
vaksinnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan vaksin?
2. Bagaimana sejarah dari vaksin?
3. Apa saja bahan pembuatan vaksin?
4. Bagaimana proses pembuatan vaksin?
5. Apa saja jenis-jenis vaksin?
6. Apa manfaat vaksin?
7. Apa efek samping dari vaksinasi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian vaksin.
2. Untuk mengetahui sejarah dari vaksin.
3. Untuk mengetahui bahan-bahan pembuatan
vaksin.
4. Untuk mengetahui proses pembuatan vaksin.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis vaksin.
6. Untuk mengetahui manfaat vaksin.
7. Untuk mengetahui efek samping dari
vaksinasi
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan
Vaksin kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau
mengurangi pengaruh infeksi oleh mikroorganisme.

Edward Jenner (1749-1823) dan Pasteur (1885) .


Sejarah Sejak Jenner vaccinia (cacar sapi) 200 tahun yang lalu diperkenalkan,
Vaksin sembilan penyakit utama manusia telah dapat dikendalikan dengan
penggunaan vaksin: smallpox (1798), rabies (1885), plague (1897), difteri
(1923), pertusis (1926), tuberculosis/BCG (1927), tetanus (1927),
dan yellow fever (1935). vaksin yang relatif baru,
yaitu vaksin recombinant hepatitis B, sudah berumur lebih dari 20 tahun.

Bahan-Bahan
Alumunium, Benzetonium klorida, Etilen Glikol, Formaldehida/Formalin,
Pembuatan Gelatin, Glutamat, Neomicin, Fenol, Streptomisin, dan Timerosal
Vaksin
Proses 1. Pengumpulan Benih Virus
Pembuatan 2. Pertumbuhan Virus
3. Pemisahan Virus
Vaksin 4. Memilih Strain Virus

1. Live Attenuated Vaccine 8. Vaksin Hepatitis B


Jenis-Jenis 2. Inactivated Vaccine(Killed Vaccine) 9. Vaksin Pneumokokus
3. Vaksin Toksoid 10. Vaksin Human Papilloma
Vaksin Virus (HPV)
4. Vaksin Acellular dan Subunit 11. Vaksin Varicella (Cacar Air)
5. Vaksin Idiotipe 12. RotaTeq dan Rotarix Vaksin
6. Vaksin Rekombinan 13. Vaksin Hepatitis A
7. Vaksin DNA (Plasmid DNA Vaccines)
Manfaat Vaksinasi sangat membantu untuk mencegah penyakit-penyakit infeksi
Vaksin yang menular baik karena virus atau bakteri, misalnya polio, campak,
difteri, pertusis (batuk rejan), rubella (campak Jerman), meningitis,
tetanus, Haemophilus influenzae tipe b (Hib), hepatitis, dll.

Efek Samping Memberikan vaksin dapat mengakibatkan efek samping, tidak memberi
Vaksin vaksin juga lebih berisiko untuk terjadinya penyakit atau lebih jauh
menularkan penyakit pada orang lain.

1. Vaksin terhadap Difteri, Tetanus, Batuk rejan, Polio dan Hib dapat
menyebabkan area merah dan bengkak di tempat vaksinasi. demam
pada hari suntikan dan hingga 10 hari kemudian.
2. dengan Vaksin Pneumokokus adalah reaksi di tempat suntikan
seperti rasa sakit, nyeri, kemerahan atau bengkak, demam , lekas
marah dan rasakantuk.
3. Vaksin MMR , gejala-gejala ringan seperti penyakit yang sedang
divaksinasi, misalnya dingin, reaksi kulit, demam atau kelenjar ludah
membengkak.
4. Vaksin HPV adalah rasa sakit, kemerahan dan bengkak di tempat
suntikan, serta sakit kepala, sakit otot atau sendi, kemerahan dan
bengkak di tempat suntikan, demam, pusing, iritasi kulit, seperti gatal
dan ruam, gangguan usus, seperti mual dan muntah, diare, sakit perut.
Kesimpulan
Vaksin berasal dari Bahasa Latin yaitu “vacca” yang artinya melemahkan. Vaksin dapat berupa virus atau
bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-
hasil pemumiannya (protein, peptida, partikel seperti virus, dsb.). Vaksin cacar ditemukan oleh Edward Jenner (1749-1823).
Pada tahun 1885 Pasteur memperkenalkan vaksin rabies. Bahan-bahan pembuatan vaksin adalah alumunium,
benzetonium, etilen glikol, formalin, gelatin, glutamat, neomicin, fenol, streptomisin, dan timerosal.

Proses pembuatan vaksin:


1. Pengumpulan Benih Virus
2. Pertumbuhan Virus
3. Pemisahan Virus
4. Memilih Strain Virus

Jenis-jenis vaksin:
1. Live Attenuated Vaccine
2. Inactivated Vaccine(Killed Vaccine)
3. Vaksin Toksoid
4. Vaksin Acellular dan Subunit
5. Vaksin Idiotipe
6. Vaksin Rekombinan
7. Vaksin DNA (Plasmid DNA Vaccines)
8. Vaksin Hepatitis B
9. Vaksin Pneumokokus
10. Vaksin Human Papilloma Virus (HPV)
11. Vaksin Varicella (Cacar Air)
12. RotaTeq dan Rotarix Vaksin
13. Vaksin Hepatitis A

Anda mungkin juga menyukai