Fessenden, R., dan Fessenden, J., 1992, Kimia Organik Edisi Ketiga, Erlangga,
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, S., dan Dudi, R., 2012, Sintesis Oktil Para Metoksinamat Dari Bahan
Baku Rimpang Kencur (Kaempferia galangae rhizoma): Review,
Farmaka:14 (3).
Astuti, Y., Sundari, D., dan Winarno, M.W., 1996, Tanaman Kencur (Kaempferia
galanga L.); Informasi Tentang Fitokimia dan Efek Farmakologi, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Farmasi, Jakarta.
Fareza, S., M., Rehana, R., Nuryanti, N., Didin, M., 2017, Transformasi etil-p-
metoksisinamat menjadi asam p-metoksisinamat dari kencur
(kaempheria galanga l.) beserta uji aktivitas antibakterinya, Jurnal
Penelitian Kimia:13 (2) Hal. 176-190.
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
SINTESIS IODOFORM
BAB I
PENDAHULUAN
Iodoform merupakan zat padat hablur kuning yang memiliki bau yang
ini dibuat lewat reaksi haloform. Halogenasi alfa merupakan dasar suatu uji kimia,
yang disebut uji iodoform, untuk metal keton. Gugus metal dari suatu metal keton
diiodinasi bertahap sampai terbentuk iodoform (CHI3) padat berwarna kuning. Uji
ini tidaklah spesifik untuk metal keton. Iod merupakan zat pengoksidasi lembut,
dan senyawa apa saja yang dapat dioksidasi menjadi suatu senyawa karbonil metal
Brom dan klor juga bereaksi dengan metal keton, menghasilkan masing-
menyebut CHX3 ialah “haloform”, maka reaksi ini sering disebut sebagai reaksi
antara metal keton dengan setiap halogen tersebut memberikan suatu metode
perubahan metal keton menjadi asam karboksilat. Titik leleh dari iodoform ± 120º
C,terurai pada temperatur tinggi dengan densitasnya 4,1. Iodoform mudah larut
dalam benzene, aseton dan sangat sedikit larut dalam 60 mL alkohol dingin, 16
Kalium Iodida (KI), aseton, dan larutan NaOH, didiamkan, kemudian dengan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kristalisasi
dikeluarkan dari kisi-kisis kristal dan akan akan kembali kelarutan. Dengan
pertumbuhan kisis-kisi kristal yang cepat. Pembentukan padatan yang cepat dari
larutan adalah pengendapan, dan tidak sama dengan kristalisasi (Tim Dosen
pengeringan kristal. Kemurnian kristal dapat ditentukan, dan jika perlu pemurnian
padatan kotor (impure) dalam volume minimum pelarut panas dan penyaringan
untuk memindahkan pengotor yang tidak larut. Hasil larutan jenuh panas daripada
dingin pelan-pelan, dimana kristal senyawa murni yang terbentuk akan terpisah
dengan larutan. Larutan yang terpisah setelah kristalisasi disebut mother liquor
2.2 Iodoform
Iodoform (CHI3) dengan berat molekul 393,78 g/mol, terdiri dari 3,05 %
C, 0,26 % H, 96,69 % I, berbentuk serbuk atau kristal kuning, dengan bau yang
tidak enak, tetapi agak manis, dengan pemanasan maka akan menguap. Titik leleh
dari iodoform ± 120º C,terurai pada temperatur tinggi dengan densitasnya 4,1.
Iodoform mudah larut dalam benzene, aseton dan sangat sedikit larut dalam 60
Halogenasi alfa merupakan dasar suatu uji kimia yang disebut uji
iodoform untuk metal keton. Gugus metal dari suatu metal keton diiodinasi
bertahap sampai terbentuk iodoform (CHI3) padat berwarna kuning.Reaksi Uji
O O
C CH3 + 3 I2 C O + CHI3
Iodoform
Sikloheksil metal keton Ion Dikloheksil
Karboksilat
Uji diatas tidaklah spesifik untuk metal keton. Iod merupakan zat pengoksidasi
lembut dan senyawa apa saja yang dapat dioksidasi menjadi suatu karbonil metal
OH O O
I2 I2
CH3 – CH – CH3 CH3 – C – CH3 CH3 – C O- + CHI3
OH- OH-
Etanol dan alkohol sekunder dimana atom C yang mengikat gugus -OH
juga mengikat gugus – CH3 bila ditambah I2 dan NaOH (NaOI) akan memberikan
endapan CHI3 yang berwarna kuning dengan bau yang karakteristik. Reaksinya
OH O
H 3 NaOI
H3C C R + I3C C R + NaOH
OH O
H R C O Na
I3C C R + NaOH CHI3 +
O
OH
mengandung tidak kurang dari 99,0 % dan tidak lebih dari 101,5 % KI, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian hablur heksahedral, transparan atau
tidak berwarna, putih atau serbuk butiran putih, higroskopik. Kelarutan kalium
iodida sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidh, larutan
dalam etanol (95 %)p, serta mudah larut dalam gliserol (p) (Departemen Kesehatan
RI, 1979).
rumus molekul CH3COCH3 dan memiliki berat molekul 58,08 g/mol. Pemer5ian
dari aseton merupakan cairan transparan, tidak berwarna, mudah menguap, berbau
khas, larutan netral terhadap kertas lakmus. Kelarutan dari aseton yaitu dapat
bercampur dengan air, dengan etanol, dengan eter dan dengan kloroform
Iodoform dapat diperoleh dari etil alkohol atau aseton dengan iodida dan
alkil
Iodoform adalah suatu serbuk kuning yang baunya sangat khusus. Dipergunakan
sebagai antiseptik karena pembantukan serbuk kuning dengan bau khusus tersebut
Iodoform Pasta Parafin (BIPP) dengan pesawat kasa yang mengandung steroid
BAB III
METODE PERCOBAAN
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kaporit (Ca(OCl) 2),
aseton, kalium iodida (KI), etanol, NaOH, akuades, kertas saring whatman dan
tissue roll.
pengisap, pipet tetes, gelas piala, botol semprot, penangas air, neraca, desikator,
cawan petri.
sedikit demi sedikit. Kemudian disaring dengan corong Buchner. Filtrat yang
NaOH 0,1 N lalu didiamkan selama 10 menit. Selanjutnya disaring dengan corong
Buchner. Kristal yang diperoleh dicuci dengan akuades tiga kali lali
direkristalisasi ke dalam labu alas bulat 100 mL. Kemudian ditambahkan etanol
dan dipanaskan di atas penangans air. Selanjutnya disaring dalam keadaan panas
dengan corong Buchner. Filtrat yang diperoleh didiamkan hingga terbentuk kristal
Lalu disaring dengan corong Buchner kristal yang diperoleh dicuci dengan etanol.
Lampiran 1
5 g kaporit (0,035 mol)
Larutan Endapan
jernih
Ditambahkan 4 ml aseton sedikit demi sedikit
Ditambahkan dgn 12 g KI (0,07 mol) dan larutan NaOH
Didiamkan selama 10 menit
Disaring dgn menggunakan corong Buchner yang dilengkapi dgn pompa
penghisap
Kristal Filtrat
Dicuci 3x dgn air suling
Direkristalisasi ke dlm labu alas bulat 100 ml
Ditambahkan etanol
Dipanaskan diatas penangas air
Disaring dlm keadaan panas dgn pompa pengisap
Filtrat Residu
Residu Filtrat
Dikeringkan dlm desikator selama beberapa hari
Ditimbang
Kristal murni
Filtrat
BAB IV
Tabel Pengamatan
Hasil Pengamatan
No Perlakuan
Kaporit + akuades panas
1. Larutan putih
Disaring dengan corong buchner
2. Filtrat bening
3. Ditambahkan KI + aseton + NaOH Larutan kuning
Disaring
4. Kristal Kuning
Ditambahkan etanol panas Kristal kuning (coklat
5.
tua)
Disaring
6. Filtat kuning
Dikeringkan
7. Kristal murni
8.
Titik leleh kristal Iodoform 110-120 oC
4.2 Reaksi
O
Cl O Ca O Cl
H H H O Ca O H 2 Cl O H
Kaporit
O H
O
H3C C CH2
H3C C CH2
H
H
H
O
O
H 3C C CH2 Cl O H
H 3C C CH2 - H 2O
O Cl
H
O H
O
H3C C CH
H3C C CH
Cl
Cl
H
H
O
O Cl
CH3 C CH Cl O H
CH 3 C CH - H2 O
Cl
O Cl
O H
O Cl
H3C C C Cl
H3 C C C
Cl
Cl
H
H
O Cl
O Cl
CH3 C C Cl O H
CH3 C C Cl - H2O
Cl
O Cl
O Cl O I
H3C C C Cl K I H3C C C Cl K I
-KCl
Cl Cl
O I O I
H3C C C Cl K I H3C C C I Na O H
-KCl
I Cl
Na
O I O
4.3 Perhitungan
5g
bobot Ca(OCl)2 = 0,04 mol
mol Ca(OCl)2 = =
143 g mol-1
BM Ca(OCl)2
100 g
bobot H2O
mol H2O = = = 5,55 mol
BM H2O 18 g mol-1
3.144 g
bobot CH3OCH3
mol CH3OCH3 = = = 0,07 mol
BM CH3OCH3 46 g mol-1
12 g
bobot KI
mol KI = = = 0,07 mol
BM KI 166 g mol-1
= 42,4485 – 42,4770
= 0,0285 g
= 0,0285 g x 100%
0,0293 g
= 97,2696 %
4.4 Pembahasan
akuades dan ditambahkan NaOH dimana fungsi akuades yaitu untuk melarutkan
KI karena KI sangat mudah larut dalam air kemudian ditambahkan aseton maka
terbentuk suatu larutan bening dan NaOH sebagai oksidator. Larutan aseton
ditambahkan sedikit demi sedikit kedalam larutan sampai tidak timbul lagi
endapan, karena jika masih timbul endapan berarti dalam larutan tersebut masih
pompa pengisap, setelah dilakukan penyaringan maka diperoleh residu dan filtrat,
dengan aquadest karena aquadest merupakan pelarut inert yaitu pelarut yang tidak
menimbulkan reaksi apapun pada suatu sistem dan tidak merusak reaksi
didalamnya. Tujuan dari pencucian ini adalah untuk membersihkan Kristal dari
residu kaporit yang menempel pada kristal sehingga diperoleh kristal yang bersih.
Kristal harus dibersihkan dari kaporit karena kaporit bersifat basa sehingga
Setelah itu disaring dalam keadaan panas, tujuan penyaringan dalam keadaan
beberapa hari, kemudian ditimbang. Berat kristal yang diperoleh yaitu 0,0285
gram, dan diukur titik leleh dari kristal iodoform sebesar 110-120 0C. Namun
percobaan yang kami lakukan tidak sesuia dengan teori diarenakan titik leleh yang
kami peroleh tidak sesuai dengan teori. Titik leleh secara teori yaitu 109-123 0C.
Kesalahan ini disebabakan kemungkinan cara penotolan yang tidak sesuai pada
saat penentuan titik leleh dan kurangnya ketelitian dalam melakukan percobaan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
warna kristal Iodofrom adalah kuning dan titik leleh kristal Iodofrom adalah
120 oC.
5.2 Saran
kondisi alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum. Karena hal ini
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R., dan Fessenden, J., 1992, Kimia Organik Edisi Ketiga, Erlangga,
Jakarta.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nyalah
Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan dari mata kuliah
praktikum organik. Terimah kasih praktikan ucapkan kepada semua pihak yang
juga buat teman-teman atas segala bantuannya selama ini . Permohonan maaf
kepada semua pihak atas hal-hal yang tidak berkenan selama kegiatan praktikum
berlangsung.
kesempurnaan, sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
Akhir kata praktikan ucapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
KELOMPOK VI
LEMBAR PENGESAHAN
Makassar, 30 November
2013
Asisten Praktikan
LEMBAR PENGESAHAN
Asisten Praktikan
LEMBAR PENGESAHAN
Makassar, 30 November 2013
Asisten Praktikan
Lampiran 2
Kristal Iodoform