Anda di halaman 1dari 9

HIDROSEFALUS

By : dian maulinda
Definisi
Hidrocephalus
adalah peningkatan ETIOLOGI
cairan serebrospinal
didalam tengkorak
1. Produksi cairan
yang abnormal. serebrospinal yang
berlebihan
2. Sumbatan sirkulasi
cairan serebrospinal
3. Berkurangnya
absorbsi cairan
serebrospinal
KLASIFIKASI

HIDROSEFALUS
HIDROSEFALUS NON-KOMUNIKANS
KOMUNIKANS
peningkatan tekanan
tidak terdapat sumbatan
didalam atau pada aliran cairan serebrospinal
keluarnya dari system terjadi akibat
ventrikel, cairan sumbatan pada suatu
serebrospinal bebas tempat diantara
mencapai spatium tempat produksinya di
subarachnoid dan terjadi plexsus choroidheus
peningkatan tekanan. dan tempat
pengeluaranya melalui
foramen di atap
ventrikulo quartus
MANIFESTASI KLINIS
1.Kepala bayi lebih besar dari biasanya
2. Tampak dorsum nasi lebih besar daripada
biasa
3.Vena- vena pada disisi samping kepala tampak
melebar dan berkelok
4. Pada mata tampak fenomena matahari
terbenam
5. Strabismus
6. Nistagmus
7. Memperlihatkan adanya retadarsi mental dan
konvulsi
8. Tanda-tanda paraparesis spatic dengan refleks
tendon achiles yang meningkat serta babinski
yang positif kanan – kiri
PATOFISIOLOGI
 Dikarenakan kondisi cairan serebrospinal yang tidak normal, hidrosefalus secara
teoritis terjadi akibat dari tiga mekanisme yaitu : produksi likuor yang berlebih,
peningkatan resistensi aliran likuor, dan peningkatan tekanan sinus venosa.

 Konsekuensi dari tiga mekansime diatas adalah peningkatan tekanan intrakranial


sebagai upaya mempertahankan keseimbangan sekresi dan absorbsi. Mekanisme
terjadinya dilatasi ventrikel cukup rumit dan berlangsung berda-beda tiap saat
selama perkembangan hidrosefalus. Dilatasi ini terjadi sebagai akibat dari:
kompresi sistem serebrovaskuler, redistribusi dari likuor serebrospinalis atau
cairan ekstraseluler, perubahan mekanisme dari otak. Efek tekanan denyut likuor
serebrospinal, hilangnya jaringan otak karena regangan abnormal sutura kranial..

 Produksi likuor yang berlebihan disebabkan tumor pleksus khoroid. Gangguan


aliran likuor merupakan awal dari kebanyakan kasus hidrosefalus. peningkatan
resistensi yang disebabkan gangguan aliran akan meningkatkan tekanan likuor
secara proposional dalam upaya mempertahankan resorbsi yang seimbang.

 Peningkatan tekanan sinus vena mempunyai dua konsekuensi, yaitu peningkatan


tekanan vena kortikal sehingga menyebabkan volume vaskuler intrakranial
bertambah dan peningkatan tekanan intrakranial sampai batas yang dibutuhkan
untuk mempertahankan aliran likuor terhadap tekanan sinus vena yang relatif
tinggi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.Head CT-SCAN
2.MRI
3.Ultrasonografi
4.Pungsi lumbal
PENATALAKSANAAN
Perawatan medis

1. Inhibitor karbonat anhydrase (acetazolamide25mg/kg/ dalam 3 dosis)


Obat ini menghambat enzim yg ditemukan banyak di jaringan tubh yg
mengkatalisis reaksi reversible dimana karbon dioksida menjadi asam
karbonat anhydrase. Perubahan ini dapat mengakibatkan penurunan
produksi CSF oleh pleksus koroid.

2. Diuretic loop (furosemide 1mg/kg/ dalam 3 dosis)


Obat ini meningkatkan eksresi air dengan menganggu system ikatan
cotransport klorida , yg hasil dari penghambatan reabsobsi natrium dan
klorida dalam ance henle dan tubulus distal ginjal
Perawatan bedah

 Shunting dilakukan pada sebagian besar pasien.


 Prinsip shunting adalah untuk membangun komunikasi antara CSF (ventrikel
atau lumbal) dan rongga drainase (peritoneum, atrium kanan, dan pleura).
 Ventrikuloperitoneal VP-shunt : yang paling sering digunakan,
menghubungkan ventrikel dengan peritoneal.
 Ventrikuloatrial VA-shunt : juga disebut shunt vascular, shunt ini melalui
vena jugularis-vena cava superior lalu ke atrium jantung. Hal ini digunakan
ketika pasien memiliki kelainan perut. Misalnya peritonitits, obesitas morbid,
atau post operasi abdomen.
 Lumboperitoneal LP-shunt : hanya digunakan untuk hydrocephalus
comunicans, csf fistula, atau pseudotumor cerebri
 Torkildsen T-shunt : jarang digunakan, shunt ventrikel untuk ruang cistenal
dan hanya efektif untuk hydrocephalus obstruktif
 Ventrikuloplueral VP-shunt : shunt lini terakhir, dipakai apabila shunt yang
lain terdapat kontraindikasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai