NPP : 31.0893
ASDAF : SULAWESI UTARA
WISMA : SULAWESI SELATAN ATAS
TTL : TOMOHON, 17 MEI 2001
KELAS : J2
NO HP : 081285166321
MOTIVASI : TIDAK ADA KEBANGGAN TANPA RASA SAKIT
MOTTO : BEST OF THE BEST
LAMBANG INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
FILOSOFI LAMBANG INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
1. Burung garuda, melambangkan IPDN bertujuan mendidik kader Pamong Praja yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pemerintahan,
memiliki sikap dan mental kepribadian yang tangguh dan prinsip yang kuat, serta karakter kepemimpinan kepamongprajaan yang berwawasan nusantara
berlandaskan pada Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Bintang warna kuning, melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa
3. Rantai emas, melambangkan IPDN mendidik kader Pamong Praja berdasarkan persatuan dan kesatuan bangsa
4. Kapas warna putih, melambangkan keadilan
5. Daun kapas warna hijau, melambangkan kesejukan dan ketentraman
6. Kombinasi bunga kapas dan daunnya berjumlah 17 (tujuh belas), melambangkan tanggal Proklamasi 17 Agustus 1945 berdirinya Negara Kesatuan Republik
Indonesia
7. Padi warna kuning, melambangkan kemakmuran
8. Padi berjumlah 45 (empat puluh lima), bermakna tahun kemerdekaan Republik Indonesia
9. Tahun 1956, bermakna berdirinya pendidikan tinggi kepamongprajaan
10. Merah putih, melambangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia
11. Tulisan Institut Pemerintahan Dalam Negeri, bermakna Lembaga Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan sebagai Pendidikan Kedinasan yang mendidik calon
aparatur sipil negara di bidang pemerintahan
12. Tulisan Kementerian Dalam Negeri, bermakna kementerian yang membentuk dan menyelenggarakan IPDN
13. Lingkaran biru dan kuning, melambangkan sifat keluasan pemikiran atas penguasaan ilmu pengetahuan tanpa batas.
LAMBANG MENWA GANESHA
FILOSOFI LAMBANG MENWA GANESHA
1. Ganesha sesuai dengan mitos nenek moyang Bangsa dianggap sebagai dewa kebijaksanaan
dan dewa Pendidikan serta sumber ilmu
2. Pena-Bulu Melambangkan Ke-terpelajaran dan Ilmu Pengetahuan (Widya)
3. Pedang Melambangkan keperwiraan dan kekesatriaan serta semangat keprajuritan (Casterna)
4. Widya Castrena Dharma Sidhha yang berarti penyempurnaan pengabdian dengan ilmu
pengetahuan dan ilmu keprajuritan
5. Warna putih (Ganesha,Elips.Pita) mengandung arti bersih dan suci
6. Warna kuning Emas (Pena Bulu&Pedang) mengandung arti abadi serta nilai luhur
7. Warna merah (Bidang Elips) mengandung berani dan taat
8. Warna hitam mengandung arti ketegasan
9. Warna biru mengandung arti harapan, dan kemampuan dari sebuah cita-cita
LAMBANG MENWA MAHAWARMAN
FILOSOSFI LAMBANG MENWA MAHAWARMAN
MAKNA LAMBANG
1. Bintang di kanan atas dihadapan burung garuda dengan sayap kanan 6 (enam) dan kiri 7
(tujuh), leher 59 dan ekor enam dengan warna kuning emas dan melirik ke sebelah kanan.
2. Di tengah-tengah di depan burung garuda terdapat simbul silang senjata pena dalam
genggaman burung garuda dengan warna putih.
3. Pita yang melandasi dengan warna putih dengan tulisan ditengah warna merah “ Widya
Castrena Dharma Siddha”.
4. Perisai yang menjadi alas warna hitam.
1. Kami adalah mahasiswa warga Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
2. Kami adalah mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab serta kehormatan akan pembelaan negara dan
tidak mengenal menyerah.
3. Kami Putra Indonesia yang berjiwa ksatria dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membela
kejujuran, kebenaran dan keadilan.
4. Kami adalah mahasiswa yang menjunjung tinggi nama dan kehormatan Garba Ilmiah dan sadar akan hari
depan Bangsa dan Negara.
5. Kami adalah mahasiswa yang memegang teguh disiplin lahir dan batin, percaya pada diri sendiri dan
mengutamakan kepentingan Nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan
TUPOKSI KOMBAT
T U J U A N. Organisasi ini merupakan organisasi pengabdian yang bertujuan untuk :
1. Membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila danUUD 1945;
2. Mendorong dan meningkatkan peran anggota sebagai pemikir dan penggerak dalam rangka melanjutkan perjuangan bangsa dangan semangat
membangun demi tercapainya tujuan Nasional;
3. Terbinanya anggota untuk taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai cita-cita yang luhur, didalam pengamalan ilmu pengetahuan,
teknologi, budaya, sosial demi kepentingan Bangsa dan Negara;
4. Membangun Praja IPDN berwawasan kebangsaan, serta membina tentang Kemenwaan, wawasan nusantara ,mental, fisik dan keprajuritan
dalam lingkup Kampus IPDN.
5. Wadah bagi para anggotanya dalam meningkatkan wawasan dan kualitas keilmuannya untuk menggalang persatuan dan kesatuan;
6. Pengemban aspirasi dan pemikiran para anggota untuk membantu memecahkan permasalahan yang timbul demi mewujudkan tujuan Nasional;
7. Sarana penggerak dan pemasyarakatan serta penumbuhan kesadaran Bela Negara;
8. Melaksanakan tugas pembantuan di bidang pengasuhan dalam pembinaan bagi Praja IPDN dalam hal Kemenwaan, mental, wawasan
nusantara, fisik, kebangsaan dan keprajuritan;
9. Mengetahui nilai- nilai kejuangan yang harus dimiliki oleh seorang Praja sebagai penerus tongkat estafet pemerintahan dan pengisi
kemerdekaan di masa depan;
10. Melaksanakan fungsi kerjasama dengan pihak Skomenwa (Staff Komando Resimen) dalam melaksanakan kurikulum Menwa Mahawarman;
11. Kepanjangan tangan dari TNI (Resimen Mahawarman Jawa Barat) dalam pembinaan kemiliteran yang disertai diklat dan pencanangan tanda-
tanda kecakapan militer (SAR,Diklat Sniper,Diklat Scuba Diving,dan diklat-diklat militer lainya); (
12. Melaksanakan Apel Menwa dan evaluasi satuan anggota menwa pada hari yang telah ditentukan; (9) Melaksanakan tradisi kejuangan dalam
bentuk pembaretan,jalan juang dan kemah juang sebagai syarat bergabungnya Praja IPDN dalam Korps Menwa IPDN.
PENGERTIAN DAN TUJUAN MENWA
Pengertan Resimen Mahasiswa Indonesia adalah:
1. Sebagai wadah, yang merupakan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan
dan peningkatan keikutsertaan dalam upaya bela negara dan penguatan ketahanan nasional.
2. Sebagai perorangan, yang merupakan mahasiswa terlatih olah keprajuritan yang telah mengikuti
latihan dasar Resimen Mahasiswa Indonesia dan menjadi bagian dari komponen pertahanan negara.
3. Sebagai organisasi, yang merupakan pusat aktifitas anggota Resimen Mahasiswa Indonesia yang terdiri
dari tingkat Nasional, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota serta di Perguruan tinggi.
1.Bahwa kami setia pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta bertekad
mempertahankannya dengan tidak mengenal menyerah.
3.Bahwa kami menjunjung tinggi dan ikut serta membina dan mengamalkan nilai nilai luhur
kebudayaan Indonesia.
4.Bahwa kami wajib senantiasa mengamalkan Tridharma Perguruan Tinggi untuk kesejahteraan
bangsa dan negara,
5.Bahwa kami wajib patuh dan taat melaksanakan tata tertib Resimen Mahasiswa Indonesia.
PENERAPAN MENWA DI INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
1. Resimen Mahasiswa IPDN yang merupakan Instansi di lingkungan Manggala Korps Praja yang melakukan pembinaan kemenwaan, mental,
fisik, wawasan kebangsaan dan keprajuritan yang dapat mengantarkan masyarakat praja menuju modernisasi dan kemajuan dengan tidak
menimbulkan friksi, distorsi dan stagnasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Resimen Mahasiswa adalah pemersatu Korps Praja yang disertai wawasan kebangsaan yang kuat, dan bagian dari pejuang bangsa yang
memiliki kemampuan serta kesadaran berbangsa dan bernegara.
3. Pembina Menwa atau yang selanjutnya disebut Pembina Resimen Mahasiswa adalah pengasuh yang ditunjuk untuk menjadi Pembina dan
pengawas Organisasi Resimen Mahasiswa.
4. Organisasi Komando Batalyon ini bertugas sebagai Stabilisator / pemersatu bagi satuan Praja dengan latar belakang yang berbeda khususnya
dalam lingkungan kampus serta dinamisator untuk menumbuhkan rasa kesadaran akan bela Negara bagi satuan praja dalam lingkungan
kampus.
5. Resimen Mahasiswa IPDN mempunyai Doktrin Pengabdian yang disebut “WIDYA CASTRENA DHARMA SIDDHA”dan mempunyai Ikrar kejiwaan
yang bersumber dari nilai moral yaitu “PANCA DHARMA SATYA“.
6. Organisasi Komando Batalyon bersifat mandiri, tunggal tidak berafiliasi pada organisasi kemasyarakatan dan organisasi sosial politik apapun.
Organisasi ini berada di lingkungan IPDN yang berkoordinasi langsung dengan Manggala Korps Praja dan Pengurus Harian organisasi ini tidak
menjadi salah satu Pengurus Partai Politik manapun.
SEJARAH TERBENTUK MENWA DI INDONESIA
Menwa pertama kali dibentuk oleh Jenderal Besar Abdul Haris Nasution pada masa Orde Lama, misi dan tujuan dari
pembentukan Resimen Mahasiswa terutama untuk membendung penyebaran paham komunis dalam kampus, dihadapkan dengan
“ancaman nyata”, yaitu organisasi kepartaian basis-basis PKI yang beraliansi dengan kelompok-kelompoknya di kampus seperti
Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI).
Sesuai dengan Undang – Undang Pertahanan Negara (UU RI Nomor 29 Tahun 1954) yang berlaku waktu itu Panglima
Teritorium III/ Siliwangi (TT III/ Slw) dijabat oleh Kolonel R. A. Kosasih pada 13 Juni 1959 mengeluarkan kebijakan dan mengadakan
Latihan Keprajuritan. Dengan Sebutan Batalyon Wala 59 merupakan cikal bakal lahirnya Resimen Mahasiswa Indonesia. Saat itu ikut
dalam operasi pagar betis menumpas pemberontakan DI/TII di Jawa Barat. Resimen Mahasiswa lebih dikenal tahun 1963. Legitimasi
keabsahannya adalah Keputusan Bersama Menteri Pertama bidang Pertahanan Keamanan (Wampa Hankam) dan Menteri Perguruan
Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) nomor : M/A/20/1963 tentang Pelaksanaan Wajib Latih dan Pembentukan Resimen Mahasiswa di
Perguruan Tinggi Juga Keputusan Bersama Menko Hankam/ Kasad dan Menteri PTIP nomor: M/A/165/1965 tentang Organisasi dan
Prosedur Resimen Mahasiswa
Pada tahun 1963 dibentuklah Resimen Mahasiswa (Menwa) berdasarkan keputusan bersama Wampa bidang HANKAM
dengan Menteri PTIP bersumber dari mahasiswa yang sudah mendapatkan latihan dasar keprajuritan, maka lahirlah Resimen
Mahasiswa di berbagai Propinsi.
Pada tahun 1967 terjadi perubahan pokok pikiran yang menggabungkan tiga bentuk DIKHANKAMNAS menjadi 1 bentuk
yakni wajib latih Mahasiswa. Walawa bersifat sukarela selektif, ekstra kulikuler – intra universitas (dengan rekomendasi Rektor).
Setelah diadakan evaluasi pada tahun 1972 maka Walawa ditingkatkan menjadi Pendidikan Kewiraan dan Pendidikan Perwira
Cadangan, dengan Keputusan Bersama tiga Menteri Menhankam/ Pangab, Mendagri dan Mendikbud nomor : Kep/39/XI/1975, 0246
a/U/1975 dan 247 tahun 1975 tentang Pembinaan Organisasi resimen Mahasiswa dalam rangka mengikutsertakan Rakyat dalam
Pembelaan Negara. Selain itu, Resimen Mahasiswa menjadi tanggungjawab tiga Departemen yakni Dephankam, Departemen P & K
dan Departemen Dalam Negeri yang prosedur pelaksanaannya diatur dengan Keputusan Bersama tanggal 19 Januari 1978 nomor :
Kep/02/I/1978, 05/a/U/1978 dan 17 A tahun 1978 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Organisasi Resimen Mahasiswa.
SEMBOYAN MENWA INDONESIA
5. Prof. Dr. Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo (cendekiawan, politikus, ilmuwan dan guru besar Institut Teknologi bandung)
6. Prof. DR. Daoed Joesoef (pencetus Resimen Mahasiswa (Menwa) di Universitas Islam Indonesia
7. Mas Isman (pemipin pejuang kemerdekaan Indonesia dari penjajah melalui Tentara Republik Indonesia Pelajar)
10. Mayjen TNI (Purn) Jan Pieter Ate, MBus MA (Ketum PP Korps Menwa Indonesia 2021 – 2025)
ASAS DAN DASAR MENWA
Asas
• Organisasi ini berasaskan Pancasila dan UUD 1945
Dasar
• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Pasal 30 tentang pertahanan dan
keamanan negara.
• Undang-undang No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara.
• Surat keputusan bersama 3 Menteri ( Menteri Pertahanan , Menteri pendidikan Nasional,
Menteri Dalam Negeri dan Menteri Otonomi Daerah ), No : KB/ 14 / M/ X/ 2000, No : 6/
U/ KB/ 2000, No : 39A tahun 2000 tentang pembinaan dan pemberdayaan Resimen
Mahasiswa.