Anda di halaman 1dari 12

IKRAR PUTERA INDONESIA

Aku mengaku Putera Indonesia dan berdasarkan pengakuan ini :


Aku mengaku bahwa aku adalah mahluk Al Khalik yang Maha Esa dan bersumber padaNya. Aku mengaku bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia Aku mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia Aku mengaku berjiwa satu, Jiwa Pancasila Aku mengaku berbudaya satu, Budi daya dan Bahasa Indonesia Aku mengaku bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila Aku mengaku bertujuan satu, Masyarakat Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan sesuai dengan isi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Aku mengaku bercara karya satu, perjuangan besar dengan ahlak dan Insan menurut Ridho Tuhan Yang Maha Esa

Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini dan demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguhsungguh menjalankan kewajibanku untuk mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidupku sehari-hari. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati niatku ini dengan taufik dan hidayah-Nya serta inayah-Nya.

IKRAR PANCA SETIA REMAJA INDONESIA


DENGAN BERNAFASKAN IMAN DAN TAQWA KUTANAMKAN DIDIRIKU : 1. PANCASILA ADALAH JIWAKU, 2. DISIPLIN ADALAH KEHIDUPANKU, 3. BELAJAR DAN TANGGUNG JAWAB ADALAH KEWAJIBANKU, 4. KEJUJURAN DAN KESETIAAN ADALAH KEBANGGAAN, 5. KEHORMATAN ADALAH SEGALA - GALANYA.

MAKNA LAMBANG GARUDA PANCASILA

Burung Garuda melambangkan kekuatan. Warna emas pada burung Garuda melambangkan kejayaan. Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu: Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab,

1|Paskibra

Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia, Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa. Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain: Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17 Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8 Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19 Jumlah bulu di leher berjumlah 45 Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti "berbeda beda, tetapi tetap satu jua".

MAKNA LAMBANG KORPS PASKIBRAKA

Untuk mempersatukan korps, untuk Paskibraka Nasional, Propinsi, dan Kabupaten / Kotamadya ditandai oleh lambang korps yang sama, dengan tambahan tanda lokasi terbentuknya pasukan. Lambang Korps Paskibraka sejak tahun 1973, dengan perisai berwarna hitam dengan garis pinggir dan huruf berwarna kuning : PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA dan TAHUN 19 (diujung bawah perisai) berisi gambar (dalam bulatan putih) sepasang anggota Paskibraka dilatar belakangi oleh Bendera Merah Putih yang berkibar ditiup angin dan 3 (tiga) garis horizon atau awan. Makna dari bentuk dan gambar tersebut adalah; Bentuk perisai bermakna Siap bela negara termasuk bangsa dan tanah air Indonesia, warna hitam bermakna teguh dan percaya diri. Sepasang anggota Paskibraka bermakna bahwa Paskibraka terdiri dari anggota putra dan anggota putri yang dengan keteguhan hati bertekad untuk mengabdi dan berkarya bagi pembangunan Indonesia. Bendera Merah Putih yang sedang berkibar adalah bendera kebangsaan dan utama Indonesia yang harus dijunjung tinggi seluruh bangsa Indonesia termasuk generasi mudanya, termasuk Paskibraka. Garis Horizon atau 3 (tiga) garis menunjukan ada Paskibraka di 3 (tiga) tingkat, yaitu Nasional, provinsi, dan Kabupaten / Kotamadya. Warna kuning berarti kebanggaan, keteladanan dalam hal perilaku dan sikap setiap anggota Paskibraka.

MAKNA LAMBANG ANGGOTA PASKIBRAKA

2|Paskibra

Makna dari lambang tersebut adalah :

Lambang berupa bunga teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas air, hal ini bermakna bahwa anggota Paskibraka adalah pemuda dan pemudi yang tumbuh dari bawah (orang biasa) dari tanah air yang sedang berkembang dan membangun. Bunga teratai berdaun bunga 3 (tiga) helai tumbuh ke atas (mahkota bunga), bermakna belajar, bekerja, dan berbakti. Bunga teratai berkelopak 3 (tiga) helai mendatar bermakna aktif, disiplin, dan gembira. Mata rantai berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok penjuru (16 penjuru arah mata angin) tanah air. Rantai persaudaraan ini tanpa memandang asal suku, agama, status sosial, dan golongan, akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan yang kokoh dan kuat. Sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka.

KEPEMIMPINAN
A. Pengertian Pemimpin artinya seseorang yang mempunyai kelebihan dan sanggup memimpin serta membawa / mengatur anggotanya untuk mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan artinya adalah suatu seni dan ilmu seseorang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuannya. Bagaimana cara mempengaruhinya? Yaitu dengan memberikan contoh atau panutan dalam kehidupan sehari-hari, dengan membangkitkan semangat para bawahannya, kemudian dengan memberikan dorongan dengan pengarahan dan perbuatan. Hal ini sesuai dengan sistem kepemimpinan nasional di Indonesia yang menganut sistem among, yaitu : 1. Ing ngarso sung tulodo, yang berarti berada di depan sebagai pemimpin dan panutan bagi bawahannya; 2. Ing madya mangun karso, yang berarti berada di tengah yang dapat membangun kemauan bawahannya; 3. Tut wuri handayani, yang berarti berada di belakang yang dapat mendorong bawahannya dengan motivasi agar dapat berusaha lagi dan maju. Hal-hal apa saja yang harus kita miliki agar dapat mempengaruhi orang lain? Yaitu dengan cara : 1. Memiliki keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT yang kuat; 2. Memiliki kepercayaan diri; 3. Memiliki penampilan (performance) yang baik dan menarik; 4. Memiliki wawasan yang luas;

3|Paskibra

5. Memiliki kemampuan mengelola/mengurus (manajemen); 6. Menguasai teknik, taktik, strategi, dan politik; 7. Memiliki kemampuan melindungi setiap orang; dan 8. Memiliki delapan sikap mental sehat : a. Pandai menyesuaikan diri; b. Merasa puas atas hasil karya sendiri; c. Lebih suka memberi dari pada menerima; d. Realtif bebas dari ketegangan dan keresahan; e. Suka membantu dan menyenangkan orang lain; f. Dapat mengambil hikmah dari kegagalan; g. Dapat mengambil penyelesaian yang konstruktif; dan h. Dapat mengembangkan kasih sayang. Selain itu, pemimpin yang indah adalah pemimpin yang mempunyai inisiatif dan mentalitas yang tinggi, kreatif, konstruktif, dan memiliki konsepsual yang dapat mencerna masalah. Seorang pemimpin juga harus kritis, yaitu memiliki kemampuan dan keberanian dalam meluruskan masalah; meteorologis, yaitu dapat mengambil jarak; serta logis, yaitu sesuai dengan peraturan dan rasional. Elemen yang harus ada dalam kepemimpinan, yaitu : 1. Leader (pemimpin); 2. Follower (sekelompok orang yang mengikuti pemimpin); dan 3. Leadership (jiwa memimpin, manajemen, administrasi, pengetahuan, dan sebagainya). Yang perlu diingat adalah, bahwa pemimpin itu bukanlah suatu jabatan, melainkan kemampuan. B. Sifat Seorang Pemimpin 1. 2. 3. 4. Sportif tanggung jawab terhadap pasukan Dekoratif dalam bertindak Produktif / cepat menghasilkan Partisipatif / ikut serta

C. Tugas Pemimpin 1. 2. 3. 4. Punya perencanaan Punya wewenang menggerakkan / moraling Melakukan pengawasan Melakukan pertemuan / rapat

D. Kemampuan yang harus dimiliki seorang Pemimpin 1. 2. 3. 4. 5. Cerdas, waspada dan pandai berbicara Berprestasi Tanggung jawab, PeDe Partisipatif, aktif dan kreatif Setatus / kehidupan sosial yang baik

E. Sikap dan Perilaku Seorang Pemimpin 1. 2. 3. 4. 5. 6. Beragama Berakhlak Mempunyai rasa Idealisme pada semua manusia Berwibawa Mempunyai pengetahuan Bertaqwa

F. Tipe-tipe Seorang Pemimpin

4|Paskibra

1. AUTORITER Yaitu sikap Pemimpin yang langsung dan tidak bisa dibantah. 2. DEMOKRATIS Yaitu sikap Pemimpin yang dalam menyelesaikan masalahnya dengan cara berunding atau bermusyawarah untuk kepentingan anggotanya. 3. LAISSEZ FAIS / Masa Bodoh yaitu sikap pemimpin yang acuh tak acuh kepada bawahannya / bebas. 4. PARENTAL Yaitu sikap pemimpin yang dalam memberi petunjuk kepada bawahannya bersifat ayah kepada anaknya. 5. DIKTATOR Yaitu sikap pemimpin yang mengatur bawahannya semaunya sendiri. 6. ABSOLUT Yaitu sikap pemimpin yang mempunyai kekuasaan yang tak terbatas. 7. MILITERITIS Yaitu sikap pemimpin yang selalu menggunakan komandorisasi. 8. OTOKRATIS Yaitu Organisasi yang dianggap milik pribadi dan anggotanya sebagai alat. 9. SITUASIONER Yaitu seseorang yang menjadi pemimpin berdasarkan situasi. G. Syarat Pemimpin yang Baik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Bertaqwa Mempunyai wawasan yang luas Bersikap sabar Bersikap adil Lapang dad / Legawa Jujur Hati hati, Cermat dan Purbawisesa Cerdas Pandai berbicara
Bertanggung jawab

H. Kelebihan dan Kelemahan Seorang Pemimpin 1. Kelebihan : a. Kelebihan dalam berfikir b. Kelebihan dalam Rohaniah c. Kelebihan dalam Jasmaniah 2. Kelemahan : a. Karena harta b. Karena tahta c. Karena wanita 3. Pemimpin itu ada karena : a. Bakat b. Belajar mempelajari c. Bakat mempelajari I. Ciri-ciri Pemimpin 1. Ciri Pemimpin yang Ideal a. Mempunyai pandangan ke depan / ingin memajukan Organisasi b. Merasa dirinya punya pengikut c. Mempunyai pandangan hidup / pengalaman yang luas d. Peka terhadap perkembangan di masyarakat e. Tangkas berfikir dan berkehendak dalam bertindak f. Gemar bermusyawarah g. Mempunyai pendirian yang teguh h. Merasa dirinya diperlukan di masyarakat i. Bertanggung jawab 2. Ciri cirri Pemimpin a. Jujur b. Terampil c. Bertanggung jawab

5|Paskibra

3.

4.

5.

6.

d. Berjiwa Pancasila e. Berwibawa f. Disiplin dan tegas Ada 3 macam cirri yang dimiliki seorang Pemimpin yaitu : a. Penglihatan Sosial b. Kecakapan berfikir abstrak c. Keseimbangan emosi Tujuan yang harus dicapai sebagai seorang Pemimpin a. Keterbukaan b. Kekeluargaan c. Kekompakan d. Kebersamaan e. Kesatuan dan Persatuan f. Ketahanan dan pertahanan g. Kekamian dan kekitaan h. Kerapian i. Kepribadian j. Keindahan Seorang Pemimpin Pancasila adalah seorang Pemimpin yang benar benar : a. Menghayati dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 dengan kesungguhan hati b. Seorang yang modern yang dalam arti mampu menanggapi kemajuan jaman c. Seorang yang terampil dan mampu menerapkan cara memimpin sesuai dengan azas kekeluargaan dan kebersamaan. Kepemimpinan PASKIBRA C : erdas I : nisiatif U : let M : ilitan

J. Tugas Seorang Pemimpin a. Dapat memimpin anak buahnya b. Dapat memajukan organisasi yang dipimpinnya c. Dapat member contoh yang baik d. Dapat bergaul dengan lingkungannya K. Azas Kepemimpinan a. 3 azas yang paling penting ( 3 sikap pokok PASKIBRA ) 1. ING NGARSO SUNG TULODO : Didepan member contoh / teladan 2. Ing madya mangun karso : Ditengah memberi dorongan / semangat 3. TUT WURI HANDAYANI : Dibelakang memberikan dorongan b. 8 azas terakhir pada PASKIBRA 1. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Waspada dan mewaspadai serta sanggup dan berani mengoreksi anak buahnya yang keliru 3. Ambeg Paramarta : dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan 4. Prasaja : tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih lebihan 5. Setya : sikap Loyal dan timbale balik dari atasan kepada bawahan, dari bawahan terhadap atasan serta kesamping terhadap teman 6. Gemi Nastiti : hemat dan cermat, yaitu kesadaran dan kemampuanuntuk membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu yang benar benar diperlukan 7. BL Aka : jujur yaitu kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan tindakannya itu 8. Ikhlas : kemauan, keikhlasan, kerelaan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukannya kepada generasi berikutnya. L. Fungsi Kepemimpinan a. Fungsi Perencanaan

6|Paskibra

b.

c.

d.

e.

Seorang Pemimpin yang berjiwa Pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan dirinya sendiri Fungsi Memandang ke Depan Seorang Pemimpin harus meneropong apa yang akan terjadi selalu waspada terhadap segala kemungkinannya Fungsi Pengembangan Loyalitas Pengembangan kesetiaan ini bukan saja oleh pengikut tetapi juga untuk para pemimpin tingkat menengah dan rendah di dalam organisasi Fungsi Pengawasan Fungsi kepemimpinan yang harus senantiasa memiliki kemajuan dalam pelaksanaan rencana Fungsi Mengambil Keputusan Tidak ada penundaan dalam pengambilan keputusan, bahkan yang tidak berani mengambil keputusan karena hal ini tidak mudah dilakukan.

BENDERA
Bendera adalah secarik benda berwujud kain tipis berisi bentukan dan warna, berkibar ditiup oleh angin pada sebatang tiang atau seuntai tali sebagai panjipanji, tanda ciri atau tanda pengingat. Warna untuk bendera merah putih, yaitu warna merah cerah dan putih jernih. Arti pusaka : 1. Harta atau benda peninggalan orang yang telah meninggal; 2. Harta yang turun temurun dari nenek moyang. Bentuk dan ukuran serta warna bendera kebangsaban Republik Indonesia 1. Berbentuk segi empat panjang berukuran 2 : 3 panjang. Bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih; 2. Panjang bendera 90 cm dan lebar 60 cm. Sang merah putih pertama kali dikibarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, bertempat di Jakarta dan dikumandangkan lagu Indonesia Raya. Sang merah putih ditetapkan sebagai bendera negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bertempat di gedung Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Bendera merah putih dibawa kembai ke Jakarta tanggal 28 Desember 1949.

Kesulitan atau Gangguan yang Mungkin Terjadi pada saat Tata Upacara Bendera 1. Kesulitan pada kerekan macet Upacara tetap berjalan terus, setelah selesai kerekan dibetulkan. 2. Tali kerekan putus Kelompok Pengibar Bendera berusaha menangkap bendera yang jatuh dan merentangkan bendera tegak lurus sampai upacara selesai, kemudian bendera dilipat sesuai dengan ketentuan untuk disimpan. 3. Tiang bendera jatuh/rebah Kelompok Pengibar Bendera berusaha menangkap tiang bendera. Bila tidak memungkinkan dipertahankan seperti di atas. 4. Bendera terbalik a. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah benar namun membentangkannya salah, maka cukup dengan menukar tegangan/menarik bendera. b. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah salah, maka petugas segera memperbaiki bendera mulai dari melipat hingga merentangkan kembali bendera. 5. Cuaca buruk atau hujan

7|Paskibra

Apabila sebelum upacara dilaksanakan terjadi cuaca buruk atau hujan, maka penaikan bendera dibatalkan. Sedangkan pada saat upacara berjalan kemudian turun hujan, maka upacara dilanjutkan sampai bendera di puncak tiang bendera dan lagu kebangsaan selesai dinyanyikan. Arti dan Warna Merah Putih Warna merah dan putih telah dikenal oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak sekitar 6.000 tahun yang lalu. Warna merah melambangkan warna yang dapat menahan hawa jahat, sedangkan warna putih melambangkan kebersihan dan kesucian hati ksatria. Pada saat perjuangan kemerdekaan, warna merah dan putih melambangkan keberanian dan ketulusan bunga bangsa dalam mempertahankan ibu pertiwi yang merupakan nyawa bagi suatu bangsa. Tata Cara Peletakan Bendera Kebangsaan 1. Bendera merah putih diletakkan di sebelah kanan bendera/panji lain; 2. Apabila jumlah bendera yang ada berjumlah genap, maka bendera merah putih diletakkan di sebelah kanan; 3. Apabila jumlah bendera yang ada berjumlah ganjil, maka bendera merah putih diletakkan di tengah-tengah bendera/panji lain; 4. Apabila bendera sudah usang atau tidak layak, maka sebaiknya bendera dibakar agar tidak mengurangi nilai kehormatannya. Sejarah Penyelamatan Bendera Pusaka (Sumber : Penyambung Lidah Rakyat, karangan Cindy adam) Setelah Agresi Militer Belanda II, Soekarno mengutus Mutahar untuk menyelamatkan Bendera Pusaka. Agar tidak terlihat sebagai bendera, maka Mutahar memutuskan untuk memisahkan jahitan bendera tersebut menjadi dua bagian, secarik kain merah dan secarik kain putih, kemudian dimasukkan ke dalam kopornya. Di tengah perjalanan, Mutahar tertangkap oleh Belanda, namun akhirnya dalam perjalanan itu beliau dapat meloloskan diri dan mengungsi di kediaman Sarjono (seorang anggota delegasi). Selanjutnya Mutahar mendapat kabar dari Soekarno agar bendera tersebut diserahkan saja kepada Sarjono. Karena pada saat itu yang boleh menemui Soekarno hanya anggota delegasi saja. Maka atas jasanya pada tahun 1961, Mutahar diberikan gelar Bintang Mahaputera dalam usahanya menyelamatkan Bendera Pusaka. Sejarah Pengibaran Bendera Pusaka Bendera Pusaka dikibarkan pada tahun 1945 di Jakarta. Namun pada tahun 1946 1948 Bendera Pusaka dikibarkan di Yogyakarta. Pada waktu itu dikibarkan dengan formasi 5 orang (3 putri dan 2 putra), formasi ini berdasarkan Pancasila. Bendera Pusaka dikibarkan sejak tahun 1945 1966 dengan formasi tersebut, sedangkan sejak tahun 1967 mulai menggunakan formasi pasukan 17-8-45 dan sejak saat itu pula Bendera Pusaka diganti dengan Bendera Duplikat. Bendera Duplikat dibuat di Balai Penelitian Tekstil Bandung yang dibantu oleh PT Ratna di Ciawi, Bogor. Upacara penyerahan Bendera Duplikat dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 1969 di Istana Negara Jakarta yang bertepatan dengan reproduksi Naskah Proklamasi Kemerdekaan. Bendera Duplikat mulai dikibarkan bersama dengan utusan-utusan dari 26 propinsi sejak tahun 1969 sampai dengan sekarang. Bendera Duplikat dibuat dari benang wol dan terbagi menjadi 6 carik kain (masing-masing 3 carik merah dan putih). Sedangkan Bendera Pusaka terbuat dai kain sutera asli. Nama pasukan pengibar bendera pada tahun 1967 1972 dinamakan Pasukan Pengerek Bendera, sedangkan mulai tahun 1973 sampai dengan sekarang dinamakan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Regu-regu pengibar sejak thun 1950 1966 diatur oleh rumah tangga kepresidenan, setelah itu diganti oleh Direktorat Pembinaan Generasi Muda. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958 menetapkan peraturan tentang Bendera Pusaka, tanggal 26 Juni 1958 dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 65 tahun 1958 dan penjelasan dalam tambahan Lembaran Negara Nomor 1.633, diundangkan pada tanggal 10 Juli 1958. Dalam peraturan tersebut, hal-hal penting yang dimuat antara lain :

8|Paskibra

1. Bendera Pusaka ialah bendera kebangsaan yang digunakan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 (Pasal 4 ayat 1); 2. Bendera Pusaka hanya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus (Pasal 4 ayat 20; 3. Pada waktu penaikan atau penurunan bendera kebangsaan, maka semua yang hadir tegak, berdiam diri sambil menghadap muka kepada bendera sampai upaca selesai. Mereka yang berpakaian seragam dari suatu organisasi memberi hormat menurut cara yang telah ditentukan oleh organisasinya itu. Sedangkan mereka yang tidak berpakaian seragam memberi hormat dengan meluruskan tangan ke bawah dan melekatkan telapak tangan dengan jari-jari rapat pada paha dan semua jenis penutup kepala harus dibuka kecuali kopiah, ikat kepala, sorban, dan tudungan atau topi wanita yang dipakai menurut agama atau adar kebiasaan (Pasal 20); 4. Pada waktu dikibarkan atau dibawa, bendera kebangsaan tidak boleh menyentuh tanah, air, atau benda-benda lain. Pada bendera kebangsaan tidak boleh ditaruh lencana, huruf, kalimat, angka, gambar, atau tanda-tanda lain (Pasal 21).

TATA UPACARA BENDERA (TUB)


ARTI

Tata : mengatur, menata, menyusun Upa : rangkaian Cara : tindakan, gerakan Jadi Tata Upacara Bendera adalah tindakan dan gerkan yang dirangkaikan dan ditata dengan tertib dan disiplin. Pada hakekatnya upacara bendera adalah pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang merupakan salah satu pancaran peradaban bangsa, hal ini merupakan ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain. SEJARAH Sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia telah melaksanakan upacara, upacara selamatan kelahiran, upacara selamatan panen. DASAR HUKUM 1. Pancasila 2. UUD 1945 (tentang Sistem Pendidikan Nasional) 3. Inpres No. 14 tahun 1981 (tentang Urutan Upacara Bendera) MAKSUD DAN TUJUAN a. untuk memperolah suasana yang khidmat, tertib, dan menuntut pemusatan perhatian dari seluruh peserta, maka disusunlah petunjuk pelaksanaan kegiatan ini. b. menjadikan sekolah memiliki situasi yang dinamis dalam segala aspek kehidupan bagi para siswa, guru, pembina dan kepala sekolah. Sehingga sekolah memiliki daya kemampuan dan ketangguhan terhadap gangguan-gangguan negatif baik dari dalam maupun luar sekolah, yang akan dapat mengganggu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. PEJABAT UPACARA a. Pembina Upacara b. Pemimpin Upacara c. Pengatur Upacara d. Pembawa Upacara PETUGAS UPACARA a. Pembawa naskah Pancasila b. Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 c. Pembaca Doa d. Pemimpin Lagu e. Kelompok Pengibar / Penurun Bendera f. Kelompok Pembawa Lagu g. Cadangan tiap perangkat PERLENGKAPAN UPACARA 1. Bendera Merah Putih Ukuran perbandingan 2 : 3

9|Paskibra

Ukuran terbesar 2 X 3 meter Ukuran terkecil 1 X 1,5 Meter 2. Tiang Bendera Minimal 5 meter maksimal 17 meter Perbandingan bendera dengan tiang 1 : 5 3. Tali Bendera Diusahakan tali yang digunakan adalah tali layar dan bukan tali plastik 4. Naskah-naskah a. b. c. d. Pancasila Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Naskah Doa Naskah Acara

DISIPLIN

PENDAHULUAN

Disiplin adalah hal yang mutlak dalam kegiatannya sebagai siswa (anggota PASKIBRA) atau dalam kehidupan sehari hari, karena tanpa disiplin yang kuat akan merusak sendi keidupan sebagai siswa (di Paskibra) yang akan membahayakan citra dirinya, sekolah, dan organisasi Paskibra. DISIPLIN itu mutlak untuk : 1. Menepati semua aturan siswa (Paskibra) dan semua tugas yang harus dijalankan, juga hal yang kecil dengan tertib dan sempurna. 2. Menegakkan kehidupan siswa (Paskibra) yang teratur dalam hal yang kecil.

PENGERTIAN

1. Sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. 2. Kepatuhan terhadap suatu peraturan 3. Mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individeu yang hakekatnya tiada lain dari keikhlasan menyisihkan pilihan hati sendiri. 4. Mengatur kewajiban dan larangan bagi siswa (anggota Paskibra) yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dikenakan sanksi. 5. Tanggung jawab dan sikap seseorang dalam menyadari apa yang seharusnya dia lakukan. TUJUAN 1. Memberikan landasan dan pedoman dalam sikap dan perilaku hidup 2. Menjadikan tata kehidupan organisasi yang tertib dan teratur 3. Membentuk anggota Paskibra yang mempunyai tiga kualitas pokok 4. Mengembangkan ciri khas Paskibra 5. Bisa membagi waktu 6. Teratur dalam hidup 7. Mempunyai mental dan jiwa yang tangguh 8. Mempunyai fisik yang kuat 9. Mendapat kepercayaan dari orang lain 10. Keyakinan diri sendiri 11. Yang didasarkan pada tujuan negara dan masyarakat yang terangkum dalam kata DEMOKRASI PANCASILA yiatu pengakuan dan penghargaan terhadap kehormatan dan hak setiap individu.

10 | P a s k i b r a

Disiplin bukan merupakan hukuman, ikatan yang mengekang atau paksanaan yang harus dituruti. Disiplin harus diartikan sebagai sesuatu yang positif yang timbul dan tumbuh dari penentuan pada diri pribadi secara sadar. Dalam mengikuti gerak disiplin ini kita harus juga melihat situasi, kondisi, toleransi, pendapat dan jangkauan serta lingkungan yang sedang kita hadapi. Jadi sebagai siswa (anggota Paskibra) yang berdisiplin juga harus tahu dimana dia menerapkan disiplin. Segala yang disebut disiplin pada dasarnya sikap seorang pemimpin atau seseorang yang mempunyai jiwa pemimpin, yaitu bagaimana ia mengikuti atau mengerjakan sesuatu dengan disiplin. FAKTOR PENDORONG Ada 2 (dua) faktor pendorong dari kedisiplinan, yaiti : 1. Dorongan dari dalam Pengalaman, kesadaran dan kemauan untuk berdisiplin 2. Dorongan dari luar Perintah, larangan, pengawasan, pujian, ancaman, dan ganjaran serta lain lain untuk berdisiplin. KEPRIBADIAN SEBAGAI WADAH DISIPLIN Kepribadian adalah pola tingkah laku yang tetap yang diperlihatkan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya. Kepribadian yang mantap harus membentuk pola kedisiplinan yang akan memberikan pengaruh yang besar terhadap manusia yang disesuaikan dengan kebudayaan atau kultur Indonesia. BERBAGAI KONSEP DAN PRINSIP DISIPLIN a. Suatu disiplin yang efektif harus didasarkan pada pengarahan diri secara maksimal. Oleh karena itu, diperlukan inisiatif dan tanggung jawab yang besar untuk menjalankan disiplin. b. Disiplin yang efektif didasarkan pada kebebasan, keadaan dan persamaan kesempatan. Oleh karena itu, suatu disiplin akan dapat dihayati dan tertanam dalam diri bila mereka diberi kesempatan untuk mengalami kesalahan. c. Disiplin yang efektif akan membantu pemuda untuk mengenal lebih baik sebagai individu yang unik dan mandiri. Kesamaan akan menjadikan sesuatu menjadi lebih mudah tetapiiiii sangat bertentangan dengan Demokrasi Pancasila. d. Disiplin yang efektif akan membangun konsep diri sebagai pemuda yakni sebagai individu yang bermartabat dan perlu dihormati. Sehingga sebagai seorang pemimpin yang ingin menanamkan disiplin pada seseorang harus memulainya dengan kesan yang konstruktif atas hasil dan perilaku yang diperlihatkan e. Disiplin yang efektif akan meningkatkan kesiapan individu untuk pengarahan diri. f. Disiplin yang efektif ditujukan pada pemuda yang berkemampuan untuk melaksanakan sesuatu tanpa paksaan. g. Disiplin yang efektif pada dasarnya menetap agar orang tidak perlu melakukan penyesuaian terhadap perubahan disiplin. h. Disiplin yang efektif jarang menggunakan hukuman sebagai cara untuk menakut nakuti. i. Disiplin yang efektif tidak menggunakan kkutukan sebagai tuduhan atau penyesalan. DISIPLIN PRIBADI, SOSIAL DAN NASIONAL Disiplin mengarahkan seseorang pada keterkatian pada pribadi, masyarakat dan negara yang terdapat dalam Demokrasi Pancasila yaitu keserasian antara kepentingan pribadi dengan kepentingan di luar kita, kepentingan masyarakat dan negara. Disiplin berpangkal pada tingkat kemampuan dan kemauan mengendalikan diri dalam mengamalkan nilai, ketentuan, peraturan dan perundangan yang berlaku di masyarakat dan negaranya. Disiplin pribadi adalah pengarahan diri ke setiap tujuan yang ditumbuhkan melalui peningkatan kemampuan dan kemauan mengendalikan diri

11 | P a s k i b r a

melalui pelaksanaan yang menjadi tujuan dan kewajiban pribadi pada diri sendiri Disiplin Sosial adalah perwujudan dari adanya disiplin pribadi yang berkembang melalui kewajiban pribadi dalam 1. Individu 2. Karakteristik : Sikap, tingkah laku dan kepribadian Disiplin Nasional adalah kemampuan dan kemauan mengendalikan diri untuk mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan negara. Selain disiplin tersebut diatas ada pula disiplin lainnya yaitu : Disiplin Ilmu, mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan sebagai ilmuwan. Disiplin tugas mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan oleh atasan atau kepala sekolah. Tujuan yang hendak dicapai dengan mematuhi disiplin pribadi, sosial, dan nasional adalah untuk mencapai sesuatu yang diharapkan oleh setiap individu. Program yang telah ditentukan dengan mematuhi disiplin tugas dan disiplin nasional maka tujuan yang hendak dicapai itu akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Instruksi : perintah dari atasan yang tidak boleh ditunda dan harus segera dilaksanakan. Pribadi : Perintah yang datang dari hati nurani dengan suatu kerelaan untuk melakukan disiplin PELAKSANAAN Hanya ada satu cara untuk menjadikan seseorang berdisiplin yaitu dengan menjadikannya KEBIASAAN, Kebiasaan itu terbentuk oleh latihan. Jadi percuma bila kita mau disiplin tenpa pernah latihan. Dengan kata lain bisa berdisiplin karena kita telah biasa, dan kebiasaann ini dibentuk dari latihan. Contoh disiplin : Menepati waktu yang telah ditetapkan Meminta maaf bila datang terlambat Mengerjakan tugas yang diberikan Menyadari kesalahan dalam tugas Semangat mengikuti latihan Berani mengemukakan pendapat Tunggu perintah Bayar iuran tepat waktu INGAT !! TUGASMU TEGAKKAN DISIPLIN

DISIPLIN ADALAH NAFASKU DISIPLIN ITU HARUS DIBIASAKAN DAN DIPAKSA

12 | P a s k i b r a

Anda mungkin juga menyukai