Anda di halaman 1dari 10

Obat Obat

Dermatologi
Apa itu obat obat
Dermatologi?
adalah obat-obatan yang digunakan untuk
mengatasi berbagai masalah kulit, rambut,
kulit kepala, kuku, dan penyakit lain yang
serupa. Ini termasuk obat-obatan seperti
kortikosteroid topikal, antihistamin, dan
krim hidrokortison, yang digunakan untuk
meredakan gejala dermatitis, seperti
peradangan, gatal, dan bengkak
Penggolongan Obat dan Contoh
obat dari obat obat dermatologi
• Obat Topikal: Obat topikal dalam bentuk krim, lotion, atau salep yang digunakan untuk
mengatasi masalah kulit yang menyebar luas, seperti gigitan serangga, eksim, ruam, dermatitis
kontak, hingga rasa gatal. Ciri yang bisa Anda rasakan adalah adanya sensasi lengket pada kulit.
• Obat Topikal Bubuk: Obat topikal bubuk yang dilarutkan menggunakan air atau alkohol. Salah
satu obat tingtur yang ada di Indonesia, yaitu tingtur yodium, yang berguna bersifat antiseptik
sehingga bisa menghambat pertumbuhan kuman pada luka. Selain itu, tingtur topikal yang bisa
dijumpai di Indonesia, yaitu podofilin, yang berasal dari tanaman mayapple (Podophyllum
peltatum) yang berguna untuk mengobati kutil kelamin
Penggolongan Obat dan Contoh
obat dari obat obat dermatologi
• Obat Topikal Larutan Cair: Obat topikal berbentuk larutan cair yang dimasukkan ke
kemasan tertentu, lalu diberi tekanan agar bisa menyebar rata ke kulit. Obat ini biasanya
digunakan pada obat untuk rinitis alergi berbentuk semprotan hidung. Selain itu, jenis
obat topikal yang satu ini bisa ditemukan pada obat bius, obat luka diabetes, semprot
tenggorokan, atau obat diabetes.
• Obat Topikal Berbahan Nepidermin: Obat topikal untuk kulit luka berbahan nepidermin.
Obat semprot tenggorokan mengandung povidone-iodine.
Mekanisme Kerja
Obat-obatan dermatologi bekerja dengan mekanisme yang berbeda-beda
tergantung pada jenis obat tersebut. Contohnya, hydrocortisone topikal
bekerja sebagai glukokortikoid potensi ringan-sedang yang memberi efek
antiinflamasi, imunosupresan, antipruritik, dan vasokonstriksi.
Fototerapi, yang sering digunakan dalam dermatologi, mengurangi
inflamasi kulit dan bekerja sementara, dan..
Antihistamin, yang juga sering digunakan dibidang dermatologi, adalah
zat yang dapat mengurangi sinya-sinya alergi dan kelainan kronik.
Indikasi
• Urea topikal: Indikasi utama adalah kondisi hiperkeratotik seperti kulit
kering, kulit kasar, xerosis, iktiosis, skin crack dan fisura, dermatitis,
psoriasis, keratosis dan kalus.
• Clobetasol propionate: Indikasi utama adalah sebagai antiinflamasi dan
antipruritik pada berbagai dermatosis yang responsif terhadap kortikosteroid.
• Krim hidrokortison: Obat golongan kortikosteroid yang berguna untuk
meredakan gejala dermatitis.
• Obat antihistamin: Diresepkan dokter untuk meredakan gejala alergi pada
dermatitis kontak, seperti kemerahan, gatal, melepuh.
Efek Samping
Efek samping obat dermatologi dapat terjadi dimulai dari hitungan
jam hingga beberapa bulan setelah konsumsi obat yang dicurigai.
Efek samping pada kulit dapat berupa kerontokan rambut, kulit
yang menjadi kehitaman, kuku yang menjadi kehitaman,
peradangan mukosa, dan kulit kering

Efek samping obat kortikosteroid sistemik dapat


terjadi pada dosis rendah seperti penipisan kulit
dan rambut, jerawat, luka sulit sembuh, ruam
kemerahan dan ekimosis
Interaksi
merupakan proses dimana obat
berinteraksi dengan obat lain dan
memengaruhi aktivitasnya, yang dapat
meningkatkan atau menurunkan efeknya Interaksi antar obat dapat menyebabkan
efek samping atau menghasilkan efek
baru yang tidak terkait dengan efek
Penelitian mengenai interaksi obat pada
keduanya.
resep spesialis penyakit kulit dan kelamin
di salah satu klinik di Yogyakarta
menunjukkan bahwa ada 33 kasus
interaksi obat minor
Kesimpulan
Kesimpulan dari obat-obat dermatologi dapat diterangkan
melalui beberapa aspek, seperti efektivitas, keamanan, dan
interaksi dengan lainnya. Efektivitas obat dermatologi
adalah penting untuk mengatasi gejala dan penyakit kulit,
seperti pruritus, rasa tidak nyaman, dan kecacatan
keutuhan jaringan integumen. Obat dermatologi harus
memiliki efektivitas yang tinggi dan minimal sampah,
sehingga tidak menyebabkan gejala sampah atau efek
samping yang tidak diinginkan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai