Anda di halaman 1dari 65

Biografi

Tahun 1975 s/d 1994 Pendidikan SD s/d D2 di Padang sumatera Barat


Tahun 2000 s/d 2004 Mengikuti Tugas Belajar di Administrasi Pendidikan UNRI
Tahun 2019 s/d 2021 Pendidikan Strata 2 di Prodi Teknologi Pendidikan Untirta
Tahun 1994 s/d 2010 Guru Sekolah Dasar Kab. Indragiri Hilir Riau
Tahun 2011 s/d 2016 Pengawas Sekolah Kab. Indragiri Hilir Riau
Tahun 2017 Pengawas sekolah Kab Tangerang sebagai sampai sekarang

Tugas tambahan :
 Asesor di BAN/SM dari tahun 2012 s.d 2019
 IN Kurikuum 2013 (2014-2018)
Sri Warningsih, M.Pd  Mentor Calon Pengawas Sekolah (2016)
Lahir, Jambi 2 Feb 1969
 Fasilitator guru penggerak angkatan 1 dan 5
 Advokasi Implementasi Kurikulum Merdeka 2022
 Koordinator Pengawas Sekolah Kab. Tangerang 2023 s.d sekarang
Kurikulum Merdeka
Sosialisasi Kurikulum Pemulihan Pembelajaran 2023

Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022


PEMBUKAAN
Menyapa guru hebat

Pantunn.....

Jalan-jalan ke kota Bali


Jangan lupa beli ketupat
hari ini saya bahagia sekali
bertemu Kepsek dan guru hebat
(25menit)
Tujuan
Setelah sesi ini, diharapkan memahami;
a. Struktur Kurikulum Merdeka dan penerapannya
b. Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan Satuan Pendidikan
c. Prinsip Pembelajaran, Asesmen dan Penerapannya
d.Catatan
Penggunaan Perangkat Ajar
Materi Diskusi

Prinsip pembelajaran dan


A Struktur Kurikulum C
asesmen dan penerapannya,
Merdeka, termasuk
termasuk pembelajaran sesuai
intrakurikuler dan
tahap capaian peserta didik
kokurikuler, termasuk
(teaching at the right level) dan
pengelolaan sumber
penyusunan rapor peserta
daya untuk mendukung
didik
projek

Penyusunan kurikulum Penggunaan perangkat ajar,


B operasional satuan
mulai dari penggunaan
D
pendidikan yang sesuai
contoh-contoh yang diberikan
dengan karakteristik dan
kebutuhan satuan Pemerintah, hingga penyusunan
pendidikan perangkat ajar
Kenapa Kurikulum berubah
Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan
zamannya , Isu kekinian :
1. Perubahan Iklim Global
2. Teknologi Digital
3. Industri multinasional
Catatan4. Transformasi budaya
Maka kurikulum harus sesuai peserta didik masa sekarang
dan masa yang akan datang
Mengingat kata-kata Ki Hajar Dewantara!

“Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan


kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia , maupun sebagai
anggota masyarakat”

Pepatah mengatakan” it takes a village to raise child” butuh orang


Catatan
satu desa untuk membesarkan seorang anak.
Apa kekhasan dari
Kurikulum Merdeka?
REGULASI KURIKULUM
Permendikbudristek
Permendikbudristek no 5 /2022
(SKL) 01 02 no 7 / 2022
( Standar isi)

Permendikbudristek Permendikbudristek
no 21 / 2022 03 04 no 56/ M / 2022 (262)
( Standar Penilaian) ( Pedoman penerapan kurikulum )
Kurikulum
Permendikbudristek Merdeka Keputusan Ka BSKAP No
no 16 / 2022 05 06 008/H/KR/2022
( Standar Proses) ( CP) (033)

Keputusan Ka BSKAP
No 009/H/KR/2022 07
( Dimensi PPP)
Keunggulan Kurikulum Merdeka

1 Lebih Sederhana dan Mendalam


Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta didik pada
fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam,
bermakna, tidak terburu-buru dan
menyenangkan.

10
Keunggulan Kurikulum Merdeka

2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA,
peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat,
bakat, dan aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian dan


perkembangan peserta didik.

Sekolah: memiliki wewenang untuk mengembangkan


dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

11
Keunggulan Kurikulum Merdeka

3 Lebih Relevan dan Interaktif


Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas kepada
peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi
isu-isu aktual misalnya isu lingkungan,
kesehatan, dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan kompetensi Profil
Pelajar Pancasila.

12
Beragam informasi diberikan kepada satuan pendidikan yang berminat untuk mempelajari
lebih mendalam dan menerapkan Kurikulum Merdeka
Ayo unduh aplikasi dan pelajari lebih dalam Serta mengambil peran untuk menyukseskan Kurikulum Merdeka

Unduh Mendaftarkan satuan pendidikan* untuk


menerapkan Kurikulum Merdeka pada tautan
Mengunduh Platform Merdeka kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id mulai tanggal 11
Mengajar pada gawai Android atau Februari 2022
mengakses melalui laman situs
QR Code Satuan Pendidikan
https://guru.kemdikbud.go.id/

Mendukung satuan pendidikan yang


Pelajari memutuskan untuk menerapkan Kurikulum
Mempelajari pilihan-pilihan kurikulum dan informasi *Untuk satuan pendidikan swasta perlu mendapatkan
Merdeka
lebih mendalam tentang Kurikulum Merdeka dari Dinas Pendidikan persetujuan dari yayasan
Platform Merdeka Mengajar dan
kurikulum.kemdikbud.go.id
juga melalui video pengenalan Kurikulum Merdeka
melalui tautan kurikulum.gtk.kemdikbud.go.idk
Berkontribusi dalam pengembangan
perangkat ajar pada platform Merdeka
Mitra Komunitas Mengajar dengan mengisi tautan
& Organisasi https://bit.ly/MM-MITRA

Pendidikan

Informasi lebih lanjut mengenai penerapan Kurikulum Merdeka silakan menghubungi 081281435091

13
Contoh dukungan yang dapat disediakan oleh Pemerintah Daerah:

Helpdesk Daerah Memfasilitasi Komunitas Memfasilitasi kolaborasi


Praktisi satuan pendidikan dan
Untuk berkonsultasi dengan cepat, masyarakat
satuan pendidikan dan pendidik Dinas Pendidikan mendorong
dapat menghubungi tim helpdesk dan memfasilitasi proses belajar Dinas Pendidikan menjadi hub
di tingkat daerah para pendidik dan tenaga atau penghubung antara satuan
kependidikan untuk menerapkan pendidikan dan masyarakat
Pemerintah Pusat memberikan Kurikulum Merdeka melalui (perguruan tinggi, organisasi
dukungan dan dampingan untuk dukungan terhadap beragam non-profit, komunitas
helpdesk daerah komunitas praktisi, misalnya pendidikan, dsb.) yang dapat
Unsur Tim Helpdesk : MKKS, MGMP, PKG (Pusat mendukung satuan pendidikan
UPT Kemdikbudristek , Dinas Kegiatan Gugus), serta menerapkan Kurikulum
Pendidikan, Koordinator Pengawas komunitas bagi guru untuk Merdeka
belajar

14
Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang
mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang
paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar


Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum
satuan pendidikan yang sedang diterapkan, tetapi melaksanakan P5

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada
satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di
satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15


A. Struktur Kurikulum Merdeka
Kegiatan Intrakurikuler

Untuk setiap mata pelajaran


mengacu pada capaian
pembelajaran (80%)
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5)
Mengacu pada standar
Kompetensi Lulusan
dialokasikan sekitar 20% s/d
30% beban belajar per tahun
Struktur kurikulum SD/MI
dibagi menjadi 3 (tiga) Fase dan SMP/Mts 1 Fase

Fase B
Kelas III dan IV D Fase D
Kelas VII s/d IX

A C
Fase A B Fase C
Kelas I dan II
Kelas V dan VI
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:

1. Dilakukan secara fleksibel, baik muatan


maupun waktu pelaksanaan.

2. Mengacu pada capaian Profil Pelajar


Pancasila sesuai dengan fase peserta
didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata
pelajaran.

3. Projek dapat dilaksanakan dengan


menjumlah alokasi jam pelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dari
semua mata pelajaran dan jumlah total
waktu pelaksanaan masing-masing
projek tidak harus sama.
Alokasi waktu LK
• Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum
dituliskan secara total dalam satu tahun.
• Satuan Pendidikan mengatur alokasi waktu
setiap minggunya secara fleksibel dalam satu
tahun ajaran.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas I
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP
1 JP = 35 menit per tahun
(minggu) PER * Diikuti oleh peserta didik
TAHUN sesuai dengan agama masing-
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 menyediakan minimal 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1 (satu)
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288 Seni Teater, atau Seni Tari).
Matematika 144 (4) 36 180
*** Paling banyak 2 (dua) JP per
PJOK 108 (3) 36 144
minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 JP per tahun sebagai mata
1. Seni Musik
2. Seni Rupa pelajaran pilihan
3. Seni Teater
4. Seni Tari **** Total JP tidak termasuk mata
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** Lokal, dan/atau mata pelajaran
Muatan Lokal 72 (2) *** 72*** tambahan yang diselenggarakan
Total****: 828 (23) 252 1080 oleh satuan pendidikan.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas II
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi Projek
Alokasi pertahun TOTAL JP
1 JP = 35 menit per tahun
(minggu) PER * Diikuti oleh peserta didik
TAHUN sesuai dengan agama masing-
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Seni Teater, atau Seni Tari).
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Matematika 180 (5) *** 36 216 *** Paling banyak 2 (dua) JP per
PJOK 108 (3) 36 144 minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 JP per tahun sebagai mata
1. Seni Musik pelajaran pilihan.
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari **** Total JP tidak termasuk mata
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** Lokal, dan/atau mata pelajaran
Muatan Lokal 72 (2) *** 72*** tambahan yang diselenggarakan
Total****: 900 (25) 252 1152 oleh satuan pendidikan.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
*Diikuti oleh peserta
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi Projek didik sesuai dengan
Alokasi per tahun TOTAL JP
1 JP = 35 menit per tahun agama masing-masing.
(minggu) PER
TAHUN
** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Teater, atau Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252 *** Paling banyak 2 (dua)
JP per minggu atau 72
Matematika 180 (5) 36 216
(tujuh puluh dua) JP per
IPAS 180 (5) 36 216
tahun sebagai mata
PJOK 108 (3) 36 144 pelajaran pilihan.
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
1. Seni Musik **** Total JP tidak termasuk
2. Seni Rupa mata pelajaran Bahasa
3. Seni Teater
Inggris, Muatan Lokal
4. Seni Tari
dan/atau mata pelajaran
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** tambahan yang
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72*** diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Total****: 1044 (29) 252 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas VI
Alokasi per tahun Alokasi TOTAL JP PER
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu (minggu) Projek per TAHUN
1 JP = 35 menit tahun ** Diikuti oleh peserta
didik sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* agama masing-masing.
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* ** Satuan pendidikan
96 (3) 32 128 menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* (satu) jenis seni (Seni
96 (3) 32 128 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* Tari). Peserta didik
96 (3) 32 128
memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* (Seni Musik, Seni Rupa,
96 (3) 32 128
Seni Teater, atau Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* Tari).
96 (3) 32 128
*** Paling banyak 2 (dua)
Pendidikan Pancasila 128 (4) 32 160 JP per minggu atau 64
Bahasa Indonesia 192 (6) 32 224 (enam puluh empat) JP
Matematika 160 (5) 32 192 per tahun sebagai mata
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 160 (5) 32 192 pelajaran pilihan.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 96 (3) 32 128
**** Total JP tidak
Seni dan Budaya**:
termasuk mata pelajaran
1. Seni Musik
Bahasa Inggris, Muatan
2. Seni Rupa
3. Seni Teater Lokal dan/atau mata
96 (3) 32 128 pelajaran tambahan yang
4. Seni Tari
diselenggarakan oleh
Bahasa Inggris 64 (2) *** - 64*** satuan pendidikan.
Muatan Lokal 64 (2) *** - 64***
Total****: 928 (29) 224 1152
Muatan Lokal
Satuan pendidikan dan/atau Muatan lokal dapat dilakukan
pemerintah daerah dapat melalui tiga metode:
menambahkan muatan tambahan:

Sesuai dengan Metode mengintegrasikan


kebutuhan muatan lokal ke dalam mata
pelajaran lain

Sesuai dengan Muatan Mengintegrasikan muatan


karakteristik lokal ke tema proyek
Lokal
penguatan profil Pancasila
Mengelola
kurikulum muatan Mengembangkan mata
lokal secara pelajaran khusus muatan lokal
fleksibel yang berdiri sendiri sebagai
bagian dari program
intrakurikuler
ICE BREAKING
Gambar 1
Ice breaking’
Gambar ke 2
JAWABAN NYA APA YA?

https://
jamboard.google.com/d/1pvf5C99C_ZHC5FuIurpF
N6eFUPsEpJYtfGtd0WGjaZc/viewer?f=0
B. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:
• Bagaimana menyusun pedoman penyelenggaraan
pembelajaran sesuai dengan Karakteristik dan
kebutuhan Satuan Pendidikan?

• Pernahkah Bapak/Ibu menyusun pedoman


perangkat pembelajaran dengan memperhatikan
karakteristik dan kebutuhan satuan Pendidikan
• Apa yang harus dilakukan?
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:

Kurikulum operasional yang dikembangkan:


❑ Sesuai karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan
pendidikan, dan daerah.
❑ Melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk
siswa, komite sekolah, dan masyarakat.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum


operasional sekolah yang dapat dimodifikasi, dijadikan
contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasionalnya.
Komponen KOSP
Komponen kurikulum operasional:
❑ karakteristik satuan pendidikan;
❑ visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
❑ pengorganisasian pembelajaran;
❑ perencanaan pembelajaran; dan
❑ lampiran-lampiran

• Satuan Pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi dan


mengadaptasi contoh model perangkat ajar yang diberikan oleh
pemerintah.
• Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format
dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan
pendidikan.
Prinsip Pengembangan KOSP
Berpusat Pada
Keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan
Pesdik belajar, serta kepentingan peserta didik merujuk pada Profil
Pelajar Pancasila. (Pembelajaran Berdiferensiasi)

Kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan Pendidikan


Kontekstual
dan lingkungan sosial budaya

Memuat semua unsur informasi penting/utama yang


Esensial
dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan

Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan


actual;

Melibatkan Melibatkan komite satuan Pendidikan dan berbagai pemangku


Pemangku
Kepentingan
kepentingan (Ortu, masyarakat, Du/Di, Dinas Pendidikan)
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

SNP

Struktur Kurikulum
Capaian Pembelajaran
TETAP Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat

.
.

1 3
Menganalisis Menentukan
konteks PENGORGANISASIAN
KARAKTERISTIK 2 PEMBELAJARAN
4
SATUAN
PENDIDIKAN Merumuskan
VISI Menyusun
FLEKSIBEL/DINAMIS MISI RENCANA
Satuan pendidikan TUJUAN PEMBELAJARAN
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuai karakteristik
dan kebutuhan satuan
pendidikan
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Berikut adalah pilihan cara untuk
mengumpulkan informasi
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan ● Kuesioner, dengan pertanyaan
analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota disesuaikan dengan tujuan dan
komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh sasaran yang dibutuhkan.
warga satuan pendidikan. ● Wawancara, untuk mendapatkan
data secara langsung.
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar: ● Diskusi kelompok terbimbing
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan (FGD) dengan mengundang
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan perwakilan dari seluruh warga
pendidikan satuan pendidikan dan tokoh
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis masyarakat.
dan dokumentasi data ● Observasi
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi ● Rapor pendidikan, terkait mutu dan
atau solusi hasil belajar, kompetensi dan kinerja
guru dan tenaga kependidikan, mutu
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan dan relevansi pembelajaran
pendidikan:
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan? Beberapa alat yang dapat digunakan
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat? untuk menganalisis informasi:
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh ● Analisis SWOT
warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)? ● Root Cause (akar masalah
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai ● Fishbone (terstruktur dalam
profil Pelajar Pancasila? menemukan suatu masalah
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan
Pendidikan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan Analisis kebutuhan satuan pendidikan Satuan
Pendidikan
● Seperti apakah gambaran ideal tentang
Sumber daya alam, sosial, dan masa depan dan ingin diwujudkan oleh Peserta didik
budaya satuan pendidikan? ● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah?
● Bagaimana mendokumentasikan semua ● Bagaimana satuan pendidikan bisa Bagaimana sekolah bisa mengklasifikasi peserta didik
informasi sistem, sumber daya dan fasilitas tersebut? Berdasarkan apakah klasifikasi tersebut?
mencapai gambaran ideal tersebut?
dan mitra yang ada?
● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing
● Apakah ada sumber daya dari Review Visi Misi kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang memerlukan
lingkungan sekitar yang dapat ● Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam perhatian dan pendampingan yang lebih banyak?
dimanfaatkan oleh satuan pendidikan visi dan misi?
dalam proses belajar? ● Apakah perlu membuat visi dan misi baru Guru dan tenaga kependidikan
yang lebih sesuai dengan kondisi ● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk
Sumber pendanaan lingkungan dan karakteristik peserta pembelajaran yang optimal menuju visi-misi sekolah
● Bagaimana proses pendanaan satuan didik?? ● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan
pendidikan? ● Apa saja prioritasnya? yang ada di satuan pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap
● Bagaimana penggunaan dana ini? kelompok tersebut?
Sistem dan kebijakan di Review Tujuan ● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak?
daerah pendidikan (atau program keahlian untuk ● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? SD) dalam mendukung kompetensi latar belakang dan kebutuhan?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan peserta didik?
terkait indikator? ● Apa yang mendasari tujuan ini? Sarana dan prasarana
● Apa saja perubahan sistem yang ● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan
terjadi? oleh peserta didik? untuk pembelajaran yang optimal?
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk ● Mengapa kompetensi ini dianggap ● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan
mendukung pencapaian indikator? penting? sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai ● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai
Kemitraan peserta didik? untuk menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat ● Apa karakteristik individu yang ingin mengelola data?
dilibatkan untuk mendukung program dibangun?
satuan pendidikan? (organisasi, ● [SD] Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja
komunitas, tokoh, dll.) yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan
LK
Contoh Kurikulum Operasional Sekolah
Silakan klik Link Di bawah ini!

https://bit.ly/contohmodelKOSP
C. Pengelolaan Pembelajaran

Bagaimana pengelolaan
pembelajaran bisa dilakukan di
satuan pendidikan?
Pembelajaran Tematik Contoh desain pembelajaran tematik fase A

Bahasa Indonesia
● Pembelajaran tematik diibaratkan siswa membuat pertanyaan untuk
gado-gado, dimana bermacam diajukan kepada narasumber
mengenai jenis-jenis sumber daya Seni Musik
bahan dicampur namun masih dapat alam lokal Siswa mencatat informasi
dipilah siswa belajar memainkan
yang didapat secara terstruktur
alat musik dari daerah lokal
(belajar membuat tabel atau diagram)
yang menggunakan bahan
● Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran dan berdiskusi untuk membuat cara
yang diambil dari alam
mengkomunikasikan informasi Sumber daya
tetapi kegiatan pembelajaran dijalankan sekitarnya. Siswa juga
tersebut. alam lokal untuk berdiskusi mengenai peran
dengan merujuk pada tema yang sudah
menjaga bermusik dalam kesehatan
ditentukan emosi (memberikan
kesehatan dalam ketenangan/menghibur)
● Pembelajaran tematik disusun dengan cara Pendidikan keseharian
menyusun TP yang sesuai dengan tema Pancasila
Siswa dapat mengamati symbol-symbol
Pancasila yang diperlihatkan guru . Dari hasil
pengamatan , siswa dapat menyembutkan Bahasa Inggris
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan symbol sila – sila Pancasila
wakil kepala sekolah bidang kurikulum menulis teks deskripsi mengenai satu
sumber daya alam dari daerahnya yg
melihat CP dan mengidentifikasi tema- bisa dimanfaatkan untuk kesehatan
tema yang bisa menjadi fokus pembelajaran masyarakat.
Pembelajaran Integratif
● Pembelajaran integratif diibaratkan jus, di mana bermacam
bahan dilebur dan sudah tidak dapat dipilah
● Pembelajaran integratif berfokus membangun pemahaman
terhadap satu ide besar (konsep)
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum melihat TP dan merancang sebuah ide besar
(konsep) yang menjadi tujuan akhir proses pembelajaran
● Jadwal disusun dengan meleburkan beberapa mata pelajaran,
sehingga sudah menjadi satu unit pembelajaran integratif
Contoh desain unit Integratif fase A

Ide utama /konsep:


Elemen keterampilan proses:
Mengamati dan menyimak cerita
Bergambar mengidentifikasi nilai Merencanakan dan melakukan penyelidikan. Dengan panduan,
pancasila peserta didik melihat tayangan atau rekaman pembacaaan teks
Asesmen (performance task): Pancasila, kemudian guru memberikan beberapa pertanyaan
terkait dengan teks Pancasila yang telah diliat dan didengar oleh
Memperhatikan cerita bergambar
peserta didik, Guru memberikan tanggapan atas respon dari
kemudian menceritakan aktivitas
sesuai gambar yang mencerminkan
peserta didik pembacaan teks Pancasila tersebut. Guru dapat
nilai Pancasila
memberikan penjelasan tentang makna setiap sila dan kaitannya
dalam kehidupan sehari-hari (penguatan elemen akhlak
Mata pelajaran yang kemanusiaan dan elemen kepedulian).
terintegrasi:
Bahasa Indonesia dan
Peserta didik menceritakan aktivitas sesuai gambar yang
Pendidikan Pancasila
disajikan guru yang mencerminkan nilai Pancasila.
Contoh jadwal pembelajaran Integratif
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07.00 - 07.35 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Muatan lokal Agama dan Budi Pekerti

07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.40 - 09.00 istirahat

09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.45 - 11.05 istirahat

11.05 - 11.40 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

11.40 - 12.15 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 PJOK Unit integratif


Pembelajaran berbasis mata pelajaran
Pembelajaran berbasis mata pelajaran diibaratkan
makanan dengan lauk yang terpisah

Pembelajaran berbasis mata pelajaran bertujuan


mencapai Capaian Pembelajaran di masing-masing
mata pelajaran

Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil


kepala sekolah bidang kurikulum melihat TP
dan merancang asesmen dan kegiatan untuk
setiap mata pelajaran
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran

Pendidikan Pancasila Matematika Bahasa Indonesia Seni Rupa

Pada akhir fase A, peserta didik membaca, menuliskan, Pada akhir fase ini, disusun Di akhir fase A, siswa
dapat: membandingkan, mengurutkan dengan tujuan untuk memperkuat mampu menggunakan
Menyebutkan identitas dirinya
sesuai dengan jenis kelamin, bilangan cacah sampai dengan fondasi dasar keterampilan literasi bentuk-bentuk dasar
minat, dan perilakunya; 999 pelajar kelas awal. Sebelum dapat geometris sebagai ungkapan
membedakan identitas dirinya menguasai aneka keterampilan ekspresi kreatif dalam
dengan teman-temannya; dan berbahasa yang lebih kompleks, merespon berbagai obyek
menyebutkan karakteristik dan ciri- dari dunia sekitarnya dengan
ciri fisik orang dan benda yang ada
di rumah dan di sekolah, sebagai Tujuan Pembelajaran konsep bentuk yang jelas
bagian tak terpisahkan dari Pelajar mampu bersikap menjadi
wilayah NKRI pembaca dan pemirsa yang baik.
Tujuan Pembelajaran:
Pelajar mampu memahami
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Mengenal dan mengidentifikasi
informasi dari bacaan dan
Pada akhir kelas 1, peserta didik tayangan yang dipirsa tentang diri jenis-jenis garis berdasarkan arah
Peserta didik dapat mengenali
dapat mengurutkan bilangan cacah dan lingkungan, narasi imajinatif, dan bentuk ● Garis lurus dan
dan menceritakan simbol-simbol
sampai angka 99, membandingkan lengkung ● Garis vertikal,
sila Pancasila Pada lambang dan puisi anak. Pelajar mampu
(lebih besar atau lebih kecil), serta horizontal, dan diagonal
negara “Garuda Pancasila” serta menghitung hasil penjumlahan dan menambah kosakata baru dari
menerima dan bersikap jujur, pengurangannya dengan cara teks yang dibaca atau tayangan
rukun, santun, percaya diri, dan membilang dalam menyelesaikan yang dipirsa dengan bantuan
mandiri yang sesuai dengan masalah ilustrasi.
silasila Pancasila
Refleksi

Siap Berubah?
Terima Kasih
Sosialisasi Guru Penggerak
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata pelajaran konteksnya
dikaitkan dengan tema
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00 - 07.35 Matematika Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila PJO


K
07.35 - 08.05 Matematika Bahasa Indonesia Pendidikan Pancasila
Matematika Bahasa
Inggris
08.05 - 08.40 Seni dan Budaya Muatan lokal Matematika Projek penguatan profil Bahasa
pelajar Pancasila Inggris

08.40 - 09.00 istirahat

09.00 - 09.35 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Seni dan
pelajar Pancasila B. Indonesia pelajar Pancasila Budaya

09.35 - 10.10 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Seni dan
B. Indonesia
pelajar Pancasila pelajar Pancasila Budaya

10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila B. Indonesia Bahasa Agama dan Budi Pekerti
Indonesia
10.45 - 11.05 istirahat

11.05 - 11.40 Pendidikan Pendidikan Projek penguatan profil Bahasa


Pancasila Pancasila pelajar Pancasila Indonesia

11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Projek penguatan profil Muatan lokal
Indonesia pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 Agama dan Budi Pekerti Bahasa


Indonesia
Pendidikan
Bahasa Pancasila
Indonesia Elemen Membaca &
Memirsa: Elemen Berbicara & Peserta didik dapat mengenal
Elemen Menyimak: Mempresentasikan: identitas dirinya dan
Peserta didik mampu teman-temannya sesuai
Peserta didik mampu memahami pesan dan Peserta didik mampu berbicara budaya, minat, dan
memahami ide pokok informasi tentang kehidupan dengan pilihan kata dan sikap perilakunya; cara
(gagasan) suatu pesan lisan, sehari-hari, teks narasi, dan tubuh/gestur yang santun, berkomunikasi dengan mereka;
informasi dari media audio, puisi anak dalam bentuk cetak menggunakan volume dan mengenali karakteristik fisik
teks aural (teks yang dibacakan atau elektronik. Peserta didik intonasi yang tepat sesuai dan non-fisik orang dan benda
dan/atau didengar), dan mampu memahami ide pokok konteks; mengajukan dan yang ada di lingkungan
instruksi lisan yang berkaitan dan ide pendukung pada teks menanggapi pertanyaan dalam sekitarnya; serta memahami
dengan tujuan berkomunikasi. informasional dan mampu suatu percakapan dan diskusi bahwa kebinekaan dapat
Peserta didik mampu menjelaskan permasalahan dengan lebih aktif. Peserta memberikan kesempatan untuk
memahami dan memaknai teks yang dihadapi oleh tokoh cerita didik mampu mengungkapkan mendapatkan pengalaman dan
narasi yang dibacakan atau dari pada teks narasi. Peserta didik gagasan dalam suatu pemahaman yang baru.
media audio. mampu menambah kosakata percakapan dan diskusi dengan
baru dari teks yang dibaca menerapkan tata caranya.
atau tayangan yang dipirsa Peserta didik mampu
sesuai dengan topik. menceritakan kembali suatu
informasi yang dibaca atau
didengar dari teks narasi
dengan topik yang beragam.
Contoh Desain Pembelajaran Berbasis Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
CP Elemen Menyimak: CP elemen Bilangan : CP elemen Pancasila

Peserta didik mampu bersikap menjadi ● Peserta didik menunjukkan pemahaman ▪ Peserta didik mampu mengenal dan
pendengar yang penuh perhatian. Peserta dan memiliki intuisi bilangan (number menceritakan simbol dan sila-sila
didik menunjukkan minat pada tuturan yang sense) pada bilangan cacah sampai Pancasila dalam lambang negara Garuda
didengar serta mampu memahami pesan 100, mereka dapat membaca, menulis, Pancasila
lisan dan informasi dari media audio, teks menentukan nilai tempat, ▪ Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
aural (teks yang dibacakan dan/atau membandingkan, mengurutkan, serta menjelaskan hubungan antara simbol dan
didengar), instruksi lisan, dan percakapan melakukan komposisi (menyusun) dan sila dalam lambang negara Garuda
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. dekomposisi (mengurai) bilangan. . Pancasila
▪ Peserta didik mampu menerapkan nilainilai
● Peserta didik dapat melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan Pancasila di lingkungan keluarga dan seko
menggunakan benda-benda konkret
yang banyaknya sampai 20. .
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
Tujuan pembelajaran: Peserta didik menyimak Tujuan Pembelajaran: mendesain Tujuan Pembelajaran: Memahami
dengan saksama, memahami instruksi yang kuesioner sederhana, mengorganisasikan pengaruh budaya dengan cara
lebih kompleks, memahami dan memaknai ide data berkomunikasi
pokok dalam teks audiovisual dan teks aural
(teks yang dibacakan) yang sesuai jenjangnya. Asesmen: membuat kuesioner sederhana Asesmen: membuat salindia ttg pengaruh budaya
tertentu dengan cara berkomunikasi
Asesmen: Merancang media penyampaian pesan Kegiatan pembelajaran:

Kegiatan pembelajaran ● Penjelasan tentang bentuk dan fungsi kuesioner


Kegiatan pembelajaran:
● Mengamati berbagai media penyampaian ● Membuat pertanyaan untuk kuesioner
● Membaca jigsaw: bagaimana budaya dapat
pesan, contoh: video, poster, artikel pendek
● Merancang kuesioner secara berkelompok mempengaruhi gaya berkomunikasi
dan mengidentifikasi ide / pesan yang
disampaikan ● Diskusi: apa yang kamu ketahui tentang
karakteristik kelompok masyarakat di sekolah?
● Mendiskusikan media yang paling efektif dalam
menyampaikan pesan ● Brainstorm: bagaimana cara berkomunikasi
yang paling sesuai untuk masyarakat
● Mencari data di sekolah untuk mengetahui
sekolah?
media apa yang paling disukai teman-temannya

● Mendesain media penyampaian pesan


Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen

1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar


peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap
capaian peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum
perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI).

2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan


pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan,
dan karakteristik peserta didik.
3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk
instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul
ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat
menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran, dengan komponen
sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan
asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
D. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran sebagai berikut:

a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan
peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;

b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;

c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara
holistik;

d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan
budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan

e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.


Prinsip Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut:

a. proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan


asesmen merupakan bagian terpadu dari
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan
orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;

b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai
tujuan pembelajaran;

c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk
menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;

d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi
tindak lanjut; dan

e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Perangkat Ajar

Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh


pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran.

Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum
operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan berbagai perangkat ajar
dari berbagai sumber.

Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun


sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang pembelajaran.
Modul Ajar

Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik
berdasarkan alur tujuan pembelajaran.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan


memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik,
serta kebutuhan peserta didik.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan


inspirasi untuk satuan pendidikan. Pendidik yang menggunakan modul ajar yang
disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan
pembelajaran/RPP/modul ajar.
Contoh Cuplikan Modul Ajar Kelas 1
Matematika 8 JP
Aktivitas 1 (Kinerja)
Peserta didik secara berkelompok melakukan kegiatan
Profil Pelajar Pancasila: Lima dikurangi dua
● Bernalar kritis
● Gotong Royong Asesmen Sumatif Aktivitas 2 (Kinerja)
● Mandiri Menyelesaikan soal cerita mengenai Menjumlahkan dua bilangan cacah sampai 20 praktek simulasi
penjumlahan dan pengurangan dua
bilangan cacah sampai 20 Aktivitas 3 (Tes )
Tujuan pembelajaran
● Menyelesaikan soal cerita mengenai penjumlahan dan pengurangan
Peserta didik dapat
dua bilangan cacah sampai 20
menjumlahkan dan MODUL AJAR MATEMATIKA
mengurangkan dua bilangan
cacah sampai 20 Aktivitas 4 (Kinerja)
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan
dua bilangan cacah sampai 20
Asesmen Diagnostik:
Tes :
● Menyebutkan urutan bilangan Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
Melakukan bermain peran dengan kegiatan jual beli yang berkaitan dengan
cacah dengan tepat penjumlahan dan pengurangan
● Pemahaman tentang
Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang
Penjumlahan dan pengurangan Contoh penerapan
berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
penyesuaian pembelajaran
dan pengembangan PPP Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran
Untuk mengidentifikasi kemampuan yang membangun elemen bernalar kritis, mandiri dan gotong royong dengan melibatkan
berhitung pengurangan dan peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
penjumlahan
56
MA untuk Kelas 1 (Fase A)
Contoh Cuplikan Modul Ajar Pendidikan Pancasila
12 JP
Aktivitas 1 (Kinerja)
Profil Pelajar Pancasila: Asesmen Sumatif Menceritakan aktivitas pada cerita bergambar tentang implementasi
● Beriman, bertakwa kepada sila Pancasila.
Tuhan YME dan berakhlak - Ceritakan contoh
mulia penerapan sila Pancasila Aktivitas 2 (Tes)
● Mandiri Menuliskan penerapan sila pancasila di rumah dan menyebutkan
● Kreatif dalam kehidupan sehari- sila-sila pancasila
Tujuan pembelajaran hari!
Aktivitas 3 (Kinerja)
● Melalui kegiatan mengamati dan
menyimak cerita bergambar, peserta
- Gambarkan lambang sila Menyelesaikan permasalahan/memberikan pendapat dengan
didik menunjukkan sikap sesuai pancasila memberikan pendapat yang sesuai gambar/artikel berita/saat
dengan nilai pancasila terhadap diri bermain yang menunjukkan sikap sesuai nilai Pancasila
sendiri dan orang lain sebagai tanda
syukur kepada Tuhan YME.
● Melalui mengamati gambar dan
video simbol Pancasila, peserta didik
dapat menghubungkan cimbol- Aktivitas 4 (Kinerja)
simbol Pancasila dengan sila-sila Menyelesaikan kegiatan mewarnai bersama dan mencocokan
Pancasila gambar simbol sesuai Garuda Pancasila
● Melalui kegiatan mewarnai secara
berkelompok peserta didik dapat
mengkaitkan/mencocokan gambar Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
simbol sesuai Garuda Pancasila Membuat sebuah video/pertunjukan bermain peran dengan tema
penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Asesmen Diagnostik:
Tes : Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan
● Apa lambang negara Indonesia? kesiapan yang berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat
● Bagaimana bentuk lambang negara Contoh penerapan kesiapan peserta didik.
Indonesia
penyesuaian pembelajaran dan Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah
Untuk mengidentifikasi pemahaman lambang pengembangan PPP pembelajaran yang membangun elemen bernalar kritis dan juga mandiri
negara Indonesia dan implementasi dalam dengan melibatkan peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk
kehidupan sehari-hari. tugas asesmen sumatif.
MA untuk Kelas 4 (Fase B)
Contoh Cuplikan Modul Ajar
Asesmen sumatif:
Menunjukkan pemahaman mengenai
Profil Pelajar Pancasila: pengaruh siklus air dalam presentasi dan
● Bernalar kritis pameran karya.
● Mandiri
Indikator asesmen sumatif:
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air. Memberikan gambaran informasi detail dan
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan akurat, relevan, dan berhubungan dengan Tautan MA IPAS Kelas 4
sehari-hari. topik. Siklus Air

Asesmen Diagnostik: Presentasi berisi pesan yang jelas dipahami


Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air. audiens.

Urutan Kegiatan

Apa yang terjadi apabila tidak Apa sajakah fungsi air bagi Bagaimana proses terjadinya Bagaimana cara Apa masalah yang terjadi Bagaimana menunjukan
ada air? makhluk hidup di muka daur air? memperoleh air bersih? tentang air? pemahaman tentang
bumi? pengaruh siklus air?

Aktivitas 1: Diskusi fungsi air Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
untuk manusia. tentang fungsi air. Eksperimen daur air. penyaringan air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara
Contoh penerapan penyesuaian radio, rekaman siaran atau poster/ infografis. Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan
pembelajaran dan pengembangan PPP peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.

58
Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) 6. Pelaporan hasil belajar disampaikan
peserta didik. sekurang-kurangnya pada setiap akhir semester.

2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
tua.
untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan mempertimbangkan:
SMK/MAK atau sederajat meliputi komponen identitas peserta a. laporan kemajuan belajar;
didik, nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata b. laporan pencapaian projek penguatan profil
pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan pelajar Pancasila;
kegiatan ekstrakurikuler. c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan rekognisi pembelajaran lampau peserta didik
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada untuk SMK
orang tua/wali. e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau g. penghargaan peserta didik; dan
sederajat, satuan pendidikan dan pendidik memiliki h. tingkat kehadiran.
keleluasaan untuk menentukan deskripsi dalam
menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik.
Contoh Format
Laporan Hasil
Belajar

Untuk dimasukkan ke
Dapodik ganti kelas
1
Format Laporan Hasil Projek
Kesimpulan
● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.

● Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau
inspirasi dalam merancang pembelajaran point.

● Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara
muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran.

● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan
Karakteristik Kurikulum di Setiap
Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB

Kegiatan bermain Penguatan kompetensi yang Penyesuaian Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
sebagai pendekatan mendasar dan dengan penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
belajar yang utama perkembangan diberlakukan hanya untuk yang memiliki
pemahaman holistik:
teknologi digital, Struktur lebih sederhana hambatan intelektual
Penguatan literasi mata pelajaran Di kelas 10 pelajar dengan dua kelompok mata
• Untuk memahami
dini dan penanaman Informatika menyiapkan diri untuk pelajaran, yaitu Umum dan Untuk pelajar di SLB yang
lingkungan sekitar, mata
karakter dapat menjadi mata menentukan pilihan mata Kejuruan. Persentase tidak memiliki hambatan
melalui kegiatan pelajaran IPA dan
IPS
pelajaran wajib pelajaran di kelas 11. kelompok kejuruan intelektual, capaian
bermain-belajar digabungkan sebagai Mata pelajaran yang meningkat dari 60% ke 70% pembelajarannya sama
berbasis buku mata pelajaran Ilmu Panduan untuk dipelajari serupa dengan dengan sekolah reguler yang
bacaan anak Pengetahuan Alam dan guru Informatika di SMP sederajat, dengan
Penerapan pembelajaran
Sosial (IPAS) disiapkan untuk Di kelas 11 dan 12 pelajar menerapkan prinsip
berbasis projek dengan
Fase Fondasi untuk membantu mengikuti mata pelajaran mengintegrasikan mata modifikasi kurikulum
meningkatkan • Integrasi guru-guru pemula, dari Kelompok Mapel pelajaran terkait.
kesiapan bersekolah computational sehingga guru mata Wajib, dan memilih mata Sama dengan pelajar di
thinking dalam mata pelajaran tidak pelajaran dari kelompok Praktek Kerja Lapangan (PKL) sekolah reguler, pelajar di SLB
Pembelajaran harus berlatar MIPA, IPS, Bahasa, dan
pelajaran Bahasa menjadi mata pelajaran wajib juga menerapkan
berbasis projek Indonesia, Matematika, belakang Keterampilan Vokasi minimal 6 bulan (1 pembelajaran berbasis
untuk penguatan dan IPAS pendidikan sesuai minat, bakat, dan semester). projek untuk menguatkan
profil Pelajar informatika aspirasinya
Pelajar dapat memilih mata Pelajar Pancasila dengan
Pancasila dilakukan • Bahasa Inggris sebagai
pelajaran di luar program mengusung tema yang sama
melalui kegiatan mata pelajaran pilihan Pembelajaran Pembelajaran berbasis
keahliannya dengan sekolah reguler,
perayaan hari berbasis projek projek untuk penguatan
dengan kedalaman materi dan
besar dan Pembelajaran berbasis untuk penguatan profil Pelajar Pancasila
aktivitas sesuai dengan
projek untuk penguatan profil Pelajar dilakukan minimal 3 kali
perayaan tradisi karakteristik dan kebutuhan
Pancasila dalam satu tahun ajaran, dan
profil Pelajar Pancasila pelajar di SLB
lokal dilakukan minimal 2 kali
dilakukan minimal pelajar menulis esai ilmiah
3 kali dalam satu sebagai syarat kelulusan
dalam satu tahun ajaran
tahun ajaran
Refleksi

Siap Berubah?
Terima Kasih
Sosialisasi Guru dan Kepala Sekolah

Anda mungkin juga menyukai