Anda di halaman 1dari 16

RANCANGAN

PROYEK PERUBAHAN
LATAR BELAKANG
 Tipisnya Sumberdaya Manusia para Pedagang kaki
lima :  Sulitnya memberikan pendekatan
 Kurangnya kesadaran para Pedagang Kaki lima
sehingga keunikan sebagai tempat wisata berkurang
 menyulitkan dalam upaya mencari jalan terbaik
 Kurangnya sarana dan prasarana  membuat sarana
yang bisa dilewati pengunjung
 Kurangnya keterlibatan dari Kelurahan Lokasi Wisata
SOLUSI INOVASI:
 Pemberian Pelatihan
 Pemberian sosialisasi dan pendekatan ke Pelaku jasa
Usaha
 Memberikan sarana yang lokasinya bisa dijangkau
oleh para pengunjung
 Mengadakan MOU dengan Kelurahan setempat
TUJUAN, MANFAAT dan AREAL
PROPER
• Tujuan :
Tetap memberikan daya tarik wisata yang memiliki keunikan, keindahan
dan nilai yang tinggi sehingga pengunjung akan meningkat dan nyaman
untuk menikmati wisata alam
• Manfaat
Memberikan manfaat untuk kesejahteraan rakyat dan memberdayakan
masyarakat setempat
• Areal Proyek Perubahan
Penataan Peraturan : memberlakukan sanksi kepada Pelaku Jasa Usaha
sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat Organisasi Pelaku Wisata /
Paguyupan
Penataan Tatalaksana
Menyediakan Sarana dan Prasarana/ Lahan untuk Pedagang Kaki Lima/
Pelaku jasa Usaha
Penguatan akuntabilitas kinerja
meningkatkan Koordinasi dengan Kelurahan setempat sebagai Lokasi Wisata
PENTAHAPAN
• Jangka Pendek:
 Rapat koordinasi internal : ………………………………………
 Rapat Internal Perencanaan dan Persiapan Kegiatan : …………………………
 Rapat Koordinasi stakeholder internal : …………………………………..
 Mengadakan dialog dengan Pedagang Kaki Lima ……………………………………..
 Mengadakan kesepakatan / MOU dengan Kelurahan Setempat : …………………
 Menyiapkan lahan / Lokasi Pedagang Kaki lima : ………………………………………
 Melaksanakan kegiatan penertiban dan penataan pedagang kaki lima
…………………………
 Mengadakan Evaluasi dan pengendalian Pelaksanaan Kegiatan ………..
 Membuat Laporan Pelaksanaan Kegiatan Perubahan
• Jangka Menengah:
 Uji kelayakan untuk lahan/ lokasi Pedagang kaki lima yang bisa dijangkau oleh
Pengunjung
• Jangka Panjang:
 Pedagang Kaki lima menjadi teratur dan mempunyai nilai estitika yang tinggi
sehingga PAD meningkat
KRITERIA KEBERHASILAN
• Jangka pendek
– Koordinasi yang baik antara Dinas Pariwisata dengan lintas sektor
terdekat dan Pedagang Kaki Lima
– Terlaksananya Tujuan dari SAPTA PESONA PARIWISATA

• Jangka menengah
– Terwujudnya pengelolaan Tempat Wisata yang nyaman, tertib

• Jangka panjang
– Peningkatan PAD Kabupaten Magetan dari Sektor sektor Pariwisata
untuk Kesejahteraan Rakyat
STAKEHOLDER
• Stakeholder Internal:
– Kepala Pariwisata (Stakeholder Kunci)
– Kepala UPTD Kawasan Wisata (Stakeholder Utama)
– Staf (Stakeholder Utama)
• Stakeholder Eksternal:
– Kepala Kelurahan Sarangan(Stakeholder
pendukung)
– Pedagang Kaki lima dan Warga setempat
(Stakeholder pendukung)
OUTPUT KUNCI
 Terbitnya MOU antara UPTD Kawasan Wisata
Sarangan
 Terjadinya kesepakatan antar Pedagang Kaki lima
dengan Organisasi Paguyupan
 Penerapan Hasil Kesepakatan
 Laporan Hasil pelaksanaan
TARGET DAN CAPAIAN KINERJA

TARGET BOBOT
NO TAHAP UTAMA REALISASI
CAPAIAN TARGET
1 Rapat koordinasi internal persiapan pelaksanaan 100%
proyek perubahan

2 Mengadakan rapat koordinasi dengan staekholder 100%


eksternal ( jasa wisata/paguyuban dan Kelurahan )
membahas rencana pelaksanaan proyek perubahan.

3 Mengadakan pertemuan dialog dengan para 100%


pedagang

4 Mengadakan kesepakatan dengan MOU dengan 100%


kelurahan untuk mengadakan penertiban dan
penataan pedagang kaki lima
TARGET DAN CAPAIAN KINERJA
TARGET BOBOT
NO TAHAP UTAMA REALISASI
CAPAIAN TARGET
6 Menyiapkan lahan/lokasi pedagang kaki lima 100%

7 Melaksanakan kegiatan penertiban dan penataan 100%


pedagang kaki lima

8 Mengadakan evaluasi dam pengendalian pelaksanaan 100%


kegiatan

9 Membuat laporan pelaksanaan kegiatan proyek 100%


perubahan
HASIL IMPLEMENTASI
- Yaitu terjadinya suatu kegiatan ekososbud yang integratif, yang
melibatkan semua sektor kehidupan masyarakat dan ini yang disebut
multiplier effect atau efek ganda yang sangat luas karena
pariwisata membutuhkan keterlibatan semua unsur masyarakat dan
mensejarterakan semua yang terhubung
- Memenuhi faktor atau unsur Sapta Pesona yaitu ketertiban yang
menciptakan lingkungan tertib bagi berlangsungnya kegiatan
kepariwisataan yang mampu memberikan layanan teratur dan
efektif bagi wisatawan
PENGALAMAN MEMIMPIN
PERUBAHAN
Rapat Koordinasi Dinas Pariwisata
dengan Uptd Kawasan Wisata Telaga
Sarangan
 Penjelasan oleh Project Leader
terkait dengan persiapan dan
implementasi pelaksanaan
kegiatan penyusunan, sosialisasi
persuasif kepada kaki lima
mengenai menjaga ketertiban
dan indahnya lingkungan
kawasan objek wisata telaga
sarangan
 Penjelasan tugas dan peran
masing masing Kelompok Kerja
(Pokja)
 target waktu pelaksanaan
kegiatan masing-masing
Kelompok Kerja (Pokja).
Perencanaan dan pembahasan
sosialisasi persuasif Kepala UPTD
dengan staff UPTD dan Pedangan kaki
lima di kawasan wisata telaga
sarangan.

 UPTD Kawasan Wisata Telaga


Sarangan melakukan sosialisai
secara Internal mengenai
ketertiban dan keindahan
lingkungan Kawasan Wisata
 Menyusun, mengarahkan, dan
mengatur jadwal mengenai alur
dan kegiatan pelaksanaan
penertiban pedagang kaki lima di
Kawasan telaga, terutama
pedagang kaki lima yang
berjualan di pinggir telaga
Melakukan Sosialisasi langsung
kepada pedagang kaki lima di
kawasan telaga

 Pengarahan serta bimbingan


kepada pedagang kaki lima
tentang pentingnya ketertiban
dan keindahan di kawasan
pinggir telaga, agar pengunjung
merasakan kenyamanan ketika
berada di kawasan telaga
sarangan
 Menciptakan dan menerapkan 7
Sapta pesona yaitu keamanan,
ketertiban, kebersihan,
kesejukan, keindahan,
keramahan dan kenangan bagi
wisatawan
Sosialisasi Dan Pembagian
Implementasi laporan sosialisasi:
 Mengimplementasikan laporan
serta kegiatan dengan Dinas
Pariwisata, Staff Uptd Kawasan
wisata Telaga Sarangan,
Kelurahan Sarangan, Pedagang
Kaki Lima di Kawasan Telaga
serta Penduduk setempat
KESIMPULAN DAN SARAN
• Kesimpulan : Tahapan Kegiatan Jangka Pendek dapat
dilaksanakan dengan baik dan lancar, karena:
– kendala yang timbul (internal/eksternal) dapat diatasi
– Dapat memanfaatkan dan mempengaruhi stakeholder yang
ada
– Dukungan penuh dari mentor;
– Kerjasama yang baik antara pihak uptd dan dukungan
stakeholder
– sarana dan prasarana pendukung
• Saran:
– Terus menjalin komunikasi agar mudah tercapainya
kerjasama yang baik
– Perlu adanya lahan/lokasi yang mendukung
– Perlu peningkatan sarana prasarana yang ada dalam
pencapaian tujuan

16

Anda mungkin juga menyukai