oleh keberadaan pasang surut air laut. Sebagai kumpulan vegetasi endemik
yang hidup di antara transisi daerah laut dan daratan di kawasan pesisir,
keberadaan ekosistem atau hutan mangrove menjadi penting sebagai sabuk
hijau bagi area pesisir dan sekitarnya, yang sekaligus memberikan multi-
fungsi secara fisik, ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan bagi
masyarakat dan kawasan pesisir.
Hutan mangrove menjadi salah satu sumber penghidupan bagi
masyarakat pesisir yang dalam masa pandemi ini merasakan dampak
penurunan ekonomi yang paling signifikan. Oleh karena itu, melalui
kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove ini diharapkan dapat menjadi
stimulus perekonomian bagi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove dan
sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi nasional, melalui pemberian
kesempatan untuk berusaha dan melakukan aktivitas yang dapat
memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat sekitar ekosistem mangrove.
Kegiatan padat karya ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja
sebanyak 67 HOK/ha sehingga jumlah HOK yang terserap untuk
penanaman mangrove seluas 15.000 ha sebanyak lebih dari 1 juta HOK.
Kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove ini selain sebagai upaya
percepatan pemulihan ekonomi nasional, sekaligus menjadi bagian dari
corrective measures di era Kabinet Kerja 2019 – 2024 to make real and shape
the future. Hal ini dilakukan antara lain melalui upaya pengendalian
perlindungan dampak perubahan iklim secara fisik, pemanfaatan ekonomi
secara berkelanjutan, keberpihakan kepada masyarakat dengan
perhutanan sosial dan masyarakat sebagai driver pembangunan,
penguatan kapasitas kelembagaan di tingkat tapak dan grass
root/kelompok, dan pengamanan ekosistem melalui
rehabilitasi/penanaman.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Rencana Operasional ini meliputi:
1. Rencana pelaksanaan, meliputi organisasi pelaksana, sasaran lokasi,
tata waktu, dan anggaran;
2. Pelaksanaan, meliputi mekanisme, penyusunan rancangan teknis
sederhana, penanaman, pembayaran, dan penyebarluasan informasi;
dan
3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
-7-
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN
A. Organisasi Pelaksana
Organisasi pelaksana Padat Karya Penanaman Mangrove Tahun 2020
terdiri atas Pengarah, Tim PEN KLHK, Tim Padat Karya, Tim Pelaksana
Kegiatan/UPT In Charge, Pendamping Lapangan, dan Pelaksana
Penanaman. Organisasi pelaksana ini ditetapkan untuk menjamin
pelaksanaan kegiatan padat karya dapat berjalan sesuai dengan maksud
dan tujuan yang telah ditentukan.
PENGARAH:
Menteri LHK
= INSTRUKSI
= PENDAMPINGAN/
PENGAWASAN
-8-
3. Pelaksana Penanaman
Pelaksana penanaman adalah kelompok masyarakat yang
melaksanakan kegiatan padat karya penanaman mangrove sesuai
dengan rancangan teknis sederhana, yang terdiri antara lain:
a. Kelompok masyarakat Perhutanan Sosial (Hutsos);
b. Kelompok masyarakat Program Kampung Iklim (Proklim);
c. Kelompok Kemitraan Konservasi (KK);
d. Kelompok Tani Hutan (KTH); dan
e. Komunitas lain.
4. Pendamping Lapangan
Pendamping Lapangan ditetapkan oleh Kepala BPDASHL
berdasarkan usulan dari instansi pembina wilayah penanaman.
Pendamping lapangan dapat berasal dari Penyuluh, Penyuluh
Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) atau petugas teknis lain yang
kompeten. Dalam melakukan pendampingan, petugas harus berada di
lapangan pada setiap tahapan pelaksanaan kegiatan, dengan tugas
sebagai berikut:
a. Menyiapkan kelembagaan pelaksana penanaman;
b. Melakukan sosialisasi penanaman;
c. Memberikan bimbingan teknis dan pendampingan pelaksanaan
kegiatan mulai dari penyiapan lapangan, penyediaan bibit, dan
penanaman, serta kegiatan pendukung lainnya
(pertanggungjawaban administrasi);
d. Memantau dan mengawasi pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan;
dan
e. Melaporkan hasil pendampingan lapangan kepada Kepala
BPDASHL.
B. Sasaran Lokasi
Sasaran lokasi adalah ekosistem mangrove yang berada di hutan
konservasi, hutan lindung, hutan produksi, rural public area dan urban
- 10 -
public area dengan total luasan sebesar 15.000 ha yang tersebar di seluruh
Indonesia sebagaimana Tabel di bawah.
LUAS
NO PROVINSI BPDASHL
(Ha)
1 ACEH Krueng Aceh 700
2 SUMATERA UTARA Wampu Sei Ular 700
Asahan Barumun 500
3 SUMATERA BARAT Agam Kuantan 100
4 RIAU Indragiri Rokan 500
5 KEPULAUAN RIAU Sei Jang Duriangkang 700
6 BENGKULU Ketahun 50
7 SUMATERA SELATAN Musi 310
8 JAMBI Batanghari 200
9 BANGKA BELITUNG Baturusa Cerucuk 500
10 LAMPUNG Way Seputih Sekampung 500
11 BANTEN Citarum Ciliwung 144
12 DKI JAKARTA Citarum Ciliwung 20
13 JAWA BARAT Citarum Ciliwung 136
Cimanuk Citanduy 500
14 DI YOGYAKARTA Serayu Opak Progo 20
15 JAWA TENGAH Serayu Opak Progo 80
Pemali Jratun 500
16 JAWA TIMUR Solo 300
Brantas-Sampean 600
17 BALI Unda Anyar 100
18 NTB Dodokan Moyosari 400
19 NTT Benain Noelmina 500
20 KALIMANTAN BARAT Kapuas 700
21 KALIMANTAN SELATAN Barito 1.000
22 KALIMANTAN TENGAH Kahayan 800
23 KALIMANTAN TIMUR Mahakam Berau 600
24 KALIMANTAN UTARA Mahakam Berau 400
25 GORONTALO Bone Bolango 650
26 SULAWESI BARAT Lariang Mamasa 500
27 SULAWESI SELATAN Jeneberang Saddang 500
- 11 -
LUAS
NO PROVINSI BPDASHL
(Ha)
C. Tata Waktu
Tata waktu Padat Karya Penanaman Mangrove Tahun 2020
1 Penyusunan
Rancangan Teknis
Sederhana
2 Penanaman
a. Persiapan
lapangan
b. Penyediaan
bibit
c. Pelaksanaan
penanaman
3 Monitoring dan
evaluasi
D. Anggaran
Pembiayaan Padat Karya Penanaman Mangrove Tahun 2020 berasal
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan
pada DIPA Ditjen PDASHL, Kementerian LHK sebesar Rp.
406.177.500.000,- dengan rincian sebagai berikut:
1. Penyusunan Rancangan Teknis Sederhana sebesar Rp. 9.225.000.000,-
2. Penanaman sebesar Rp. 391.500.000.000,-
3. Monitoring dan evaluasi sebesar Rp. 5.452.500.000,-
- 12 -
BAB III
PELAKSANAAN
A. Mekanisme
Mekanisme pelaksanaan Padat Karya Penanaman Mangrove Tahun
2020 sebagai berikut:
1. Pelaksana Teknis
2. Pendamping Lapangan
Penyiapan Kelembagaan
Koordinasi Rancangan
Sosialisasi Monitoring
& Teknis Penanaman Pelaporan
Sosialisasi Lapangan & Evaluasi
Sederhana
Pelaksana Teknis 1. Pelaksana Teknis 1. Pelaksana Teknis Pokmas Hutsos/Proklim/ 1. Pelaksana Teknis Pelaksana Teknis
2. Pendamping Lapangan 2. Pendamping Lapangan KK/KTH/Komunitas Lain 2. Pendamping Lapangan
Pendampingan Lapangan
Pendamping Lapangan
C. Penanaman
Rangkaian kegiatan penanaman meliputi persiapan lapangan,
penyediaan bibit, dan pelaksanaan penanaman.
1. Persiapan Lapangan
Kegiatan persiapan lapangan terdiri dari:
a. Pengukuran ulang batas-batas areal calon lokasi penanaman;
b. Pemancangan patok batas luar areal penanaman;
c. Pemasangan ajir sesuai titik-titik penanaman; dan
d. Penyiapan titik bagi bibit di masing-masing areal penanaman.
- 17 -
2. Penyediaan Bibit/Benih
Bibit/benih untuk keperluan penanaman dapat diperoleh dari:
a. Pemanfaatan bibit yang sudah tersedia di masyarakat;
b. Pengumpulan anakan; dan/atau
c. Pengumpulan benih mangrove berupa propagul atau benih
mangrove lainnya.
3. Pelaksanaan Penanaman
Pelaksanaan penanaman mangrove harus memperhatikan
beberapa faktor penunjang keberhasilan penanaman yakni pasang
surut air laut, ombak dan kesesuaian jenis dengan
lingkungannya/zonasi serta keterlibatan masyarakat setempat. Oleh
karena itu pemilihan pola dan kegiatan pendukung penanaman sangat
penting agar keberhasilan tanaman tersebut dapat tercapai.
a. Pola penanaman
Alternatif pola penanaman yang dapat diterapkan sebagai berikut:
1) Pola tanam murni
a) Penanaman murni dilakukan pada lokasi berupa hamparan,
ombak tidak terlalu besar, konflik sosial rendah, dan/atau
tidak terdapat aktivitas pertambakan.
b) Penanaman merata dan/atau penanaman strip (jalur) pada
areal tanam yang telah disiapkan sesuai rancangan dengan
jumlah bibit/benih 3.300 – 10.000 batang.
c) Untuk penanaman merata atau penanaman strip (jalur)
jarak tanam disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
d) Pada areal yang rawan terhadap gerakan air/ombak,
penanaman dilakukan dengan pemancangan ajir.
e) Untuk meningkatkan keberhasilan penanaman dapat dibuat
pelindung tanaman.
- 18 -
c d
Parit Bibit
b. Pelindung tanaman
Pelindung tanaman dapat berupa bronjong, pagar pengaman,
dan pelindung tanaman lainnya, yang dapat diterapkan pada
kondisi dimana wilayah tersebut memiliki perbedaan pasang surut
yang tinggi, ombak besar dan rawan gangguan hama serta
menahan/menangkap sedimen/lumpur. Contoh pelindung
tanaman sebagaimana gambar di bawah ini.
c. Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman setelah kegiatan penanaman padat
karya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh kelompok
pelaksana penanaman, yang dinyatakan dalam surat pernyataan
kesanggupan sebagaimana tercantum dalam Format 2.
D. Pembayaran
Pelaksanaan padat karya penanaman mangrove dilaksanakan secara
swakelola, dengan mekanisme pembayaran mengacu pada ketentuan
peraturan perundangan.
Pembayaran dilaksanakan secara account to account ke rekening
anggota kelompok, dibayarkan sesuai dengan prestasi pekerjaan dan/atau
jumlah hari orang kerja (HOK). Pembayaran dapat dilakukan secara
simultan terhadap kegiatan penanaman, penyediaan bibit/benih,
penyediaan bahan maupun kegiatan lain. Penyediaan bibit/benih,
penyediaan bahan atau kegiatan lainnya yang tidak dapat dibayarkan
melalui rekening anggota kelompok, dapat dibayarkan melalui rekening
atas nama kelompok.
BAHAN BIBIT SEWA PENANAMAN
E. Penyebarluasan Informasi
Penyebarluasan informasi dapat dilaksanakan antara lain melalui
media cetak, media elektronik, dan media sosial (instagram/twitter/
facebook/youtube).
- 22 -
BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
B. Pelaporan
Pelaporan kegiatan padat karya penanaman mangrove merupakan
laporan progres penanaman dan realisasi anggaran yang disusun oleh
Kepala BPDASHL kepada Direktur Jenderal PDASHL selaku Ketua Tim
Padat Karya setiap 1 (satu) bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana tercantum dalam Format 8.
Laporan Kepala BPDASHL kepada Direktur Jenderal disusun
berdasarkan laporan mingguan yang dibuat oleh pelaksana penanaman
dengan contoh sebagaimana tercantum dalam Format 9.
- 23 -
BAB V
PENUTUP
Format 1.
Rancangan Teknis Sederhana
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN TEKNIS SEDERHANA
PADAT KARYA PENANAMAN MANGROVE TAHUN 2020
Lokasi :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Propinsi :
Luas :
Pelaksana : Kelompok…………
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
A. BIOFISIK
b. Letak Geografis
Terletak pada koordinat geografis .............
c. Luas Lokasi Tanam
Rencana luas lokasi tanam adalah ......... Ha dalam bentuk (hamparan
kompak/tersebar)
3. Aksesibilitas
- Jarak ke Kota Kecamatan : ....... km
- Jarak ke Kota Propinsi : ....... km
- Jarak ke Kota Kabupaten : ....... km
B. SOSIAL EKONOMI
1. Tenaga Kerja
Untuk pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan oleh Kelompok
Hutsos/Proklim/KK/KTH/Komunitas..... yang dibimbing oleh
pendamping lapangan. Tenaga kerja baik laki-laki maupun perempuan
berasal dari anggota kelompok Hutsos/Proklim/KK/KTH/Komunitas lain.
2. Kelembagaan Masyarakat
Untuk pelaksanaan kegiatan menggunakan Kelompok Hutsos/
Proklim/KK/KTH/Komunitas dengan anggota dapat dilihat pada Tabel
2.1.
B. RANCANGAN PENANAMAN
1. Persiapan
Penyiapan lahan berkaitan dengan penyediaan habitat tumbuh yang
sesuai bagi jenis tanaman mangrove yang akan ditanam. Kegiatan yang
dilaksanakan pada tahap persiapan adalah:
a. Pengukuran ulang batas-batas areal.
b. Pemancangan patok batas luar areal tanam.
c. Pembuatan dan pemasangan ajir sesuai titik-titik penanaman.
- 28 -
1 2 3 4
1 Patok arah larikan Batang
2 Ajir Batang
3 Bambu Batang
4 Dst
- 29 -
Biaya
NoNo KomponenKomponen Satuan VolumeVolume
(Rp)
1 2 3 4 5
Upah
1 Pembuatan arah larikan HOK
2 Pembuatan dan pemancangan HOK
ajir
3 Pembuatan dan pemasangan HOK
papan nama
4 Pembuatan, pengangkutan dan HOK
penanaman bibit/benih
5 Dst
Bahan dan Alat
1 Patok Arah Larikan Batang
2 Ajir Batang
3 Bambu Batang
4 Dst
- 30 -
BULAN
No. Komponen SEPT OKT NOV DES
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Pembuatan arah larikan
2 Pembuatan dan
pemancangan ajir
3 Pembuatan dan
pemasangan papan nama
4 Pembuatan, pengangkutan
dan penanaman
bibit/benih
5 Penyulaman
6 Pengawasan/mandor
7 Pembuatan guludan
8 Pengumpulan benih
9 Perlindungan hama
penyakit
10 Pembuatan pelindung
tanaman
11 Perbaikan saluran pasang
surut
12 Dst
- 31 -
120 cm
Logo
KLHK KEMENTERIAN LHK
UPT KEMENTERIAN LHK
Lokasi : ...........................................
Desa : ...........................................
Kecamatan : ...........................................
Kabupaten : ...........................................
Provinsi : ...........................................
Luas : ...........................................
Jenis Tanaman : ...........................................
Pelaksana : ...........................................
120 cm
- 33 -
Format 2.
Surat Pernyataan Kesanggupan
SURAT PERNYATAAN
Kami sebagai pelaksana kegiatan padat karya penanaman mangrove dengan ini
menyatakan bahwa:
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan penuh tanggung
jawab, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
………….,…………
Yang menyatakan,
Ketua
Nama
- 34 -
Format 3.
Format Berita Acara Serah Terima Hasil Penanaman dari Kelompok Pelaksana
Penanaman kepada PPK
Pada hari ini ………… tanggal ……… bulan……… tahun ………… kami yang
bertandatangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Ketua Kelompok :
Alamat :
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU.
Nama :
Jabatan :
PPK pada BPDASHL :
Alamat :
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Demikian Berita Acara Serah Terima Hasil Penanaman ini dibuat dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sebenarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Nama Nama
NIP.
- 35 -
Format 4.
Format Berita Acara Serah Terima Hasil Penanaman dari PPK kepada Kepala
BPDASHL selaku KPA
Nama :
Jabatan : PPK pada BPDASHL ..................
Alamat :
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU.
Nama :
Jabatan : KPA pada BPDASHL..................
Alamat :
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Demikian Berita Acara Serah Terima Hasil Penanaman Mangrove ini dibuat dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sebenarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Nama Nama
NIP. NIP.
- 36 -
Format 5.
Format Berita Acara Serah Terima Hasil Penanaman dari Kepala BPDASHL
selaku KPA kepada Kelompok Pelaksana Penanaman
Nama :
Jabatan : Kepala Balai selaku KPA
Alamat :
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU.
Nama :
Jabatan : Ketua Kelompok …………..
Alamat :
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Demikian Berita Acara Serah Terima Hasil Penanaman Mangrove ini dibuat
dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sebenarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Nama Nama
NIP.
- 37 -
Format 6.
Daftar Hadir Peserta Kerja
- 38 -
Format 7.
Daftar Pembayaran
- 39 -
Format 8.
Format Laporan BPDASHL kepada Ketua Tim Padat Karya
I. PENDAHULUAN
IV. DOKUMENTASI
V. PENUTUP
- 40 -
Format 9.
Format Laporan Pelaksana Penanaman
Nama Kelompok :
Jumlah Anggota Kelompok/ : ……………Orang/…………….KK
Kepala Keluarga
Lokasi Penanaman
Dusun/Blok :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Koordinat Geografis :
Penanaman
Luasan Penanaman : Ha