PEMBANGUNAN JEMBATAN
SURAMADU PADA KONSTRUKSI
CAUSEWAY
Pile Struktur
Balok
Tiang Plat Aspal
Diafragma
Pemancangan
Tiang
Pemancangan Beton Besi Mal Pengaspalan
Pancang
1. Konstruksi
Concrete Box
1. Pondasi Girder dan V-
Persiapan Bored pile pier
Pelaksanaan Pemancangan
Pengisian Pasir 2. Metode 2. Pondasi
Pengisian Beton cable stayed Bored Pile
Causeway (Jalan Layang)
Terdiri dari :
-36 bentang untuk sisi Surabaya,
panjang 40m
-45 bentang untuk sisi Madura, panjang
40m
Struktur atas causeway Proyek
Jembatan Suramadu menggunakan
balok PCI Girder berkekuatan beton K-
500
Pondasi yang digunakan untuk
causeway adalah tiang pancang baja
dengan diameter 600 mm dengan
spesifkasi sesuai dengan ASTM A252
Grade 2.
Persiapan
Ponton service ditarik boat mendekati stok tiang pancang yang telah diposisikan
di dekat pantai. Dengan bantuan crane, tiang pancang diletakkan di atas ponton
service untuk dibawa menuju ponton pancang.
Tahapan selanjutnya adalah pengukuran posisi dengan mengunakan teodolit
(lihat penjelasan metoda pengukuran). Lalu mengarahkan leader crane pancang
yang memegang tiang pancang di atas kapal ponton ke sasaran bidik teropong
yang telah disetting dengan komando
dari surveyor. Apabila sudah sesuai dengan posisi yang diinginkan, maka tiang
pancang sudah siap untuk dipancang.
Untuk tiang pancang dengan kondisi miring (sudut 1:10) maka dibuat
perbandingan dengan menggunakan mal yang dilengkapi dengan waterpass.
Apabila sudah tepat maka tiang pancang di turunkan sesuai dengan
kemiringannya dan siap untuk dipancang.
Pelaksanaan pemancangan disesuaikan dengan nomor urut dengan
pengondisian ponton, alat ukur, dan crane pancang. Dan setelah dilakukan
kalendering (10 pukulan terakhir maksimal sebesar 2,5 cm) maka pemancangan
dihentikan.
Selanjutnya tiang pancang yang elevasinya tidak sama dipotong dengan
menggunakan alat las, setelah terlebih dahulu diukur dengan menggunakan
teodolit.
Pengisian Pasir
Pekerjaan plat lantai jembatan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: tahap
persiapan, pembesian lantai, dan pengecoran plat lantai. Pekerjaan persipan
dimulai dari penyiapan material besi di stockyard untuk selanjutnya potongan besi
dibawa ke lokasi pembesian dengan menggunakan truk.
Besi yang sudah difabrikasi di gudang diletakkan atau ditata berdasarkan tipe yang
ada pada . Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pemasangan tulangan.
Untuk menghindari adanya karat akibat angin dan air laut, besi ditutup dengan
menggunakan terpal. Selain itu disiapkan scupper juga dan pipa PVC. Untuk
mengetahui posisi dan elevasi pembesian, dilakukan pengukuran, dengan
menggunakan teodolit dan waterpass. Yang pertama dipasang adalah tulangan
dalam arah lebar jembatan kemudian dalam arah memanjang.
Selanjutnya adalah pembesian pembatas jembatan pada bagian tepi. Sebagai
proses terakhir pembesian dilakukan pemasangan dudukan untuk kanal dan baja
WF yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan pengecoran dan
menghindarkan terinjaknya tulangan pada saat pengecoran.
Persiapan terakhir sebelum dilakukan pengecoran adalah pembersihan lokasi
pembesian dari kotoran berupa sisa-sisa kawat bendrat maupun kotoran lain yang
dapat mengganggu pada saat pengecoran. Pengecoran dilakukan dengan
menggunakan beton K -350 yang dilaksanakan dalam satu tahap. Setelah
pengecoran selesai dilakukan, beton tersebut kemudian dirawat curring dengan
menggunakan curring compound yang bertujuan untuk menghindarkan terjadi
keretakan (cracked) . Metode dengan karung basah juga dilaksanakan curing
sampai dengan umur beton 28 hari.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH