Anda di halaman 1dari 15

SKI KELAS 7

BAB 2 PEMBAHASAN 4
RESPON DAKWAH PADA DAKWAH
NABI MUHAMMAD SAW DI
MADINAH
3. PERANG KHANDAQ
4. PERJANJIAN HUDAIBIYAH

RATU ULINNUHA KHOIRUL UMMAH, S.Pd.I


PERANG
KHANDAQ
Bulan Syawal Tahun 5 Hijriah atau 627 Masehi
• Khandaq artinya parit. Perang ini disebut Perang Khandaq atau Perang
Parit. Parit karena kaum Muslimin menggali parit di depan pintu
masuk Madinah untuk menahan serbuan pasukan kafir.
• Orang-orang kafir Quraisy membentuk tentara gabungan atau sekutu
dengan sebagian besar kabilah Arab dan juga segolongan bangsa
Yahudi untuk menyerbu kaum Muslimin di Madinah, dan merupakan
perang terberat sepanjang sejarah.
• Pasukan gabungan yaitu orang-orang Suku Ghathafan berjumlah 6000
pasukan dan dari kaum Quraisy sendiri 4000 pasukan sehingga
pasukan koalisi tersebut berjumlah 10. 000 pasukan.
• Rasulullah telah mendengar rencana jahat mereka. Rasulullah dengan
segera menyelenggarakan musyawarah militer bersama sahabat
mengenai hal ini. Setelah anggota majlis saling bertukar pikiran,
mereka sepakat untuk melaksanakan usulan yang disampaikan
sahabat nabi yang cerdik yaitu Salman al-Farisi.
• Salman berkata, “Wahai Rasulullah, dulu jika kami orang-orang Persia,
sedang di kepung musuh, kami membuat parit di sekitar kami.” Ini
merupakan langkah bijaksana yang sebelumnya tidak pernah dikenal
bangsa Arab.
Pembuatan Khandaq (Parit)
• Parit yang digali kaum Muslimin membentang dari Ummu Syaikhan di
pemukiman Bani Haritsah di bagian timur hingga daerah al-Madzadz
di bagian barat.
• Bani Quraizhah meminjamkan alat-alat yang digunakan untuk
menggali parit, sebab mereka memiliki semua peralatan yang
dibutuhkan.
• Selama penggalian parit Rasulullah tidak hanya menjadi penonton
belaka yang bisa menyuruh para sahabat untuk bekerja, akan tetapi
beliau ikut turun langsung dalam penggalian parit dan beliau juga
mengobarkan semangat kepada para sahabat.
• Parit selesai digali dalam waktu enam hari, sahabat dan
Rasulullah dapat menggali parit sepanjang 5000 hasta,
lebarnya 9 hasta, dan dalamnya 9- 10 hasta. Setiap 10 orang
ditugasi menggali 40 hasta atau 20 meter. Itu berarti satu
orang kira-kira menggali 2 meter.
• Kaum Muhajirin menggali benteng dari pojok Raj‟i di sebelah
timur sampai ke Benteng Dzabab. Kaum Anshar dari pojok
Dzabab sampai ke Gunung Ubaid di sebelah Barat.
Terjadinya Perang Khandaq
• Ketika pasukan sekutu tiba di Madinah, mereka dikagetkan
dengan parit yang menghalangi jalan mereka memasuki
Madinah untuk menyerang kaum Muslimin. Berbagai upaya,
mereka lakukan untuk menerobos parit, namun selalu gagal,
karena diseberang sana ada kaum Muslimin yang siap
menghujani mereka dengan anak panah.
• Akhirnya mereka memutuskan untuk mengepung kota
Madinah. Pengepungan ini berlangsung selama 1 bulan.
Selama pengepungan tidak ada kontak senjata, yang ada
hanya saling lempar dengan panah.
Pertolongan Allah

• Sebulan sudah lamanya, pasukan sekutu mengepung kaum Muslimin,


akhirnya pertolongan Allâh Azza wa Jalla yang dinanti-nanti
kehadirannya datang pula.
• Angin topan yang dikirim oleh Allâh Azza wa Jalla itu, benar-benar
telah memporak-porandakan dan berhasilkan melumpuhkan pasukan
musuh sehingga Abu Sufyân mengajak pasukannya untuk pulang dan
meninggalkan kota Madinah.
• Dalam Perang Khandaq ini, meski berlangsung cukup lama,
namun jumlah korban dari kedua belah pihak tidak banyak.
• Dari pihak kaum Muslimin yang mati syahid berjumlah 8
orang, diantaranya Sa’ad bin Muaz yang memiliki peran dan
pengorbanan yang sangat besar untuk membela Islam.
Beliau meninggal karena luka parah yang dialaminya dalam
perang Khandaq, sementara dari pihak musuh hanya 4 orang
saja yang menjadi korban.
PERJANJIAN
HUDAIBIYAH
• Pada tahun 6 H/628 M. Nabi Saw mengajak para sahabat
untuk melaksanakan haji ke Makkah. Setelah 6 tahun
meninggalkan Makkah, umat Islam belum mendapat
kesempatan melaksanakan ibadah haji. Pada tahun itu
ibadah haji sudah disyariatkan.
• Nabi Saw memimpin langsung rombongan sekitar 1.000
umat Islam pada bulan Dzul Qaidah yang dalam tradisi Arab
dilarang berperang. Namun Kafir Quraisy berusaha
menghadang dan menghalangi umat Islam masuk ke kota
Makkah. Nabi Saw pun mengutus Utsman bin Affan untuk
menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan umat Islam,
namun tetap ditolak oleh orang orang kafir Quraisy.
• Pada saat yang sama, tersebar isu bahwa Utsman bin Affan
dibunuh oleh kafir Quraisy. Mendengar berita tersebut, Nabi
Muhammad Saw memerintahkan umat Islam untuk melakukan
bai’at kepada nabi SAW bahwa mereka bertekad berjuang demi
kejayaan Islam hingga tetes darah terakhir. Baiat tersebut dikenal
dengan Bai’at al-Ridwan. Setelah Umat Islam bersumpah, Utsman
bin Affan kembali dari Makkah dengan selamat.
• Adapun Kafir Quraisy merasa khawatir akan tekad Umat Islam
untuk memasuki kota Makkah tahun ini. Karena itu, Mereka
mengutus Suhail bin Amr, Mikraz bin al-Hafs dan Hawatib bin
Abdul Azza untuk menyusun naskah perjanjian bersama Nabi
Muhammad Saw. Perjanjian tersebut dikenal dengan perjanjian
Hudaibiyah.
ISI PERJANJIAN HUDAIBIYAH
• Nabi Muhammad Saw meminta Ali bin Abi Thalib sebagai juru tulis
naskah perjanjian.
• Adapun isi perjanjian Hudaibiyyah antara lain:
1. Kedua belah pihak sepakat mengadakan gencatan senjata selama 10 tahun.
2. setiap orang diberi kebebasan bergabung dan mengadakan perjanjian
dengan Muhammad, atau dengan Kaum Quraisy.
3. setiap orang Quraisy yang menyeberang kepada Muhammad tanpa seizin
walinya, harus dikembalikan. Sedangkan jika pengikut Muhammad
bergabung dengan Quraisy tidak dikembalikan.
4. Pada tahun ini Muhammad harus kembali ke Madinah. Pada tahun
berikutnya, mereka diizinkan menjalankan ibadah haji dengan syarat
menetap selama 3 hari di Makkah dan tanpa membawa senjata.
• Meskipun tidak melaksanakan ibadah haji, Nabi Muhammad
memerintahkan pengikutnya untuk mencukur rambut dan
menyembelih korban sebelum kembali ke Madinah.
• Saat itu Nabi SAW memberitahu bahwa ia telah mendapat wahyu
yang berisi kabar gembira tentang akan datangnya kemenangan bagi
kaum muslim.
Isi perjanjian tampak merugikan umat Islam. Tapi di sisi
lain, perjanjian Hudaibiyah menunjukan kearifan Nabi
Muhammad Saw dengan terbukanya peluang bagi Nabi
Muhammad Saw dan umat Islam. Perluang tersebut
antara lain:
1. Legitimasi Pemerintah Islam
2. Fokus penyebaran Islam
3. Simpatik kepada Kearifan Nabi Muhammad

Anda mungkin juga menyukai