Kebijakan Pemulihan
Pembelajaran
Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka
Tujuan Bimbingan Teknis
Upaya Pemerintah
untuk memitigasi Dukungan kebijakan
B dampak pandemi
E
implementasi kurikulum
terhadap kesempatan
belajar
Survei pada 18.370 siswa kelas 1-3 SD di 612 sekolah Bila kenaikan hasil belajar itu direfleksikan ke proyeksi
di 20 kab/kota dari 8 provinsi menunjukkan learning loss numerasi dan literasi, penggunaan
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kurikulum darurat dapat mengurangi dampak
Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat pandemi sebesar 73% (literasi) dan 86% (numerasi)
Sebagai bagian dari mitigasi ketertinggalan pembelajaran, satuan
pendidikan diberi opsi untuk menggunakan kurikulum yang
disederhanakan agar dapat berfokus pada penguatan karakter
dan kompetensi mendasar
Kemendikbudristek Kemendikbudristek menyusun modul Data kualitatif mengkonfirmasi bahwa guru merasa
mengembangkan “Kurikulum terbantu untuk melihat materi yang esensial, sehingga bisa
literasi dan numerasi untuk membantu
Darurat” dengan merancang dan menerapkan pembelajaran yang lebih baik.
guru menerapkan kurikulum. Juga
menyederhanakan Kompetensi Modul literasi-numerasi dari Kemendikbudristek juga
tersedia modul untuk orang tua yang
Inti dan Kompetensi Dasar (KI dan sering disebutkan sebagai alat bantu yang bermanfaat
dapat digunakan di rumah.
KD) yang dicapai. untuk penerapan kurikulum.
Refleksi
Kurikulum
Merdeka
Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan
pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi
kurikulum secara lebih komprehensif
Rancangan dan Arah Perubahan Kurikulum:
Implementasi Kurikulum Saat Ini:
Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, Struktur kurikulum yang lebih fleksibel,
jam pelajaran ditentukan per minggu jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi
dalam satu tahun
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup
waktu untuk melakukan pembelajaran yang Fokus pada materi yang esensial, Capaian
mendalam dan yang sesuai dengan tahap Pembelajaran diatur per fase, bukan per
perkembangan peserta didik tahun
Materi pembelajaran yang tersedia kurang Memberikan keleluasaan bagi guru
beragam sehingga guru kurang leluasa dalam menggunakan berbagai perangkat ajar
mengembangkan pembelajaran kontekstual
sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta
Teknologi digital belum digunakan secara didik
sistematis untuk mendukung proses belajar guru
melalui berbagi praktik baik Aplikasi yang menyediakan berbagai
referensi bagi guru untuk dapat terus
mengembangkan praktik mengajar secara
mandiri dan berbagi praktik baik.
Keunggulan Kurikulum
Merdeka
1. Lebih Sederhana
dan Mendalam
3. Lebih Relevan
dan
Pembelajaran melalui kegiatan projek
Interaktif
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara aktif
mengeksplorasi isu-isu aktual
misalnya isu lingkungan, kesehatan,
dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan
kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Struktur Kurikulum
Merdeka:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1
(satu) jenis seni atau
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Seni Tari, dan/atau
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 72 (2) 36 108 Prakarya). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
Pekerti*
seni
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108
atau prakarya
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216 (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari,
Matematika 144 (4) 36 180 atau
IPA 144 (4) 36 180
Prakarya)
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu
menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial
budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik
atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di
satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan
komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi,
berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas
Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama
sesuai dengan kewenangannya.
kesiapan implementasi Kurikulum
Merdeka
Pemerintah t idak
1 mewajibkan satuan
pendidikan untuk
mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka
Implementasi Kurikulum
2 Merdeka dapat disesuaikan
dengan kesiapan masing-
masing satuan pendidikan
Penyediaan ● Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum operasional
Perangkat sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila disediakan melalui
01 ajar: buku platform digital bagi guru. Satuan pendidikan dapat melakukan pengadaan buku teks
secara mandiri dengan BOS/BOP reguler atas dukungan Pemda dan yayasan
teks dan ● Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS/BOP melalui SIPLah atau cetak mandiri
bahan ajar
pendukung
● Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di
aplikasi digital Merdeka Mengajar (dapat diunduh pada Playstore dan website
Pelatihan dan https://guru.kemdikbud.go.id/).
penyediaan ● Menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Misalnya,
sumber melalui pengimbasan dari Sekolah Penggerak.
02 belajar guru, ● Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dll., yang
dapat diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk) bagi
kepala wilayah 3T.
sekolah, dan ● Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam
pemda adopsi Kurikulum Merdeka, baik di satuan pendidikan maupun di komunitasnya
Jaminan jam
● Perubahan struktur mata pelajaran tidak merugikan guru
mengajar
03 dan ● Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan
tunjangan Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut
profesi
guru
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar (tidak hanya buku
teks) yang digunakan untuk mencapai profil pelajar Pancasila dan
Capaian Pembelajaran
Buku teks mata pelajaran Pendidikan Modul ajar Bahasa Indonesia Modul projek penguatan profil
Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Fase D (SMP) pelajar Pancasila dengan tema
untuk kelas X Bhineka Tunggal Ika untuk Fase A
Dukungan yang dapat diberikan Direktorat
Teknis
Mendukung proses implementasi Pengembangan panduan
di daerah untuk mendukung
Membantu Daerah menyiapkan helpdesk serta
implementasi
mendampingi helpdesk dalam merespon berbagai Direktorat teknis dan Puskurjar membuat Panduan
isu. yang menjadi rujukan bagi Pemerintah Daerah untuk
mendukung satuan pendidikan mengimplementasikan
Mensosialisasikan kurikulum dan
Kurikulum Merdeka. Panduan yang dimaksud disertai
memberikan bimbingan teknis kepada Dinas
beragam contoh-contoh yang dapat membantu satuan
dan ketua MKKS/sejenisnya.
pendidikan menerapkan kurikulum, diantaranya:
Mensosialisasikan kurikulum kepada komunitas kurikulum operasional sekolah, modul ajar, modul
dan pemangku kepentingan misalnya melalui projek, asesmen dan rapor, pembelajaran sesuai tahap
webinar berkala. capaian peserta didik, dan pengelolaan mekanisme
pemilihan mata pelajaran di SMA/MA.
Melakukan monitoring dan evaluasi terkoordinasi
dengan BSKAP dan unit terkait lain. Berdasarkan
hasil monev merancang strategi untuk penguatan
implementasi secara berkelanjutan.
Contoh dukungan yang dapat disediakan oleh Pemerintah Daerah
:
Bagaimana Pemerintah
mendukung kemerdekaan guru
untuk menerapkan Kurikulum
Merdeka?
Penerapan Kurikulum Merdeka
didukung oleh Platform
Merdeka Mengajar.