Anda di halaman 1dari 26

Oleh:

drh. ZAIRAN ARIPIN


HP. 0813 6030 2201
Fungsional Medik Veteriner
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PRODUKSI TERNAK
1. SISTEM PEMELIHARAAN YANG BAIK DAN
TERPANTAU SELALU
2. GENETIK TERNAK TIDAK INBREEDING
3. PEMBERIAN PAKAN BERKUALITAS DAN
MENCUKUPI
4. MENJAGA KESEHATANNYA
1. SISTEM PEMELIHARAAN YANG BAIK
DAN TERPANTAU
 PELIHARA TERNAK DI KANDANG ATAU DALAM
PADANG GEMBALAAN YANG TERPANTAU DAN
TERKONTROL.
Jika diliarkan:
- Tidak terpantau pakan dan kesehatannya
- Tidak terpantau ketika ternak sakit, dll
- Tidak mendapatkan hasil tambahan dari Limbahnya
 SENANTIASA MEMPERHATIKAN KEBERSIHAN,
KESEHATAN DAN PAKAN YANG BAIK
2. MEMPERHATIKAN GENETIK TERNAK
Dengan memelihara ternak dari bibit yang baik
ditunjang dengan pemeliharaan yang baik akan
memberkan hasil yang maksimal.
- Hindari perkawinan sedarah (in breeding),
Tidak boleh Bapak mengawini anaknya atau mengawini
cucunya dan keturunan berikutnya.
Jika diliarkan maka hal ini akan terjadi sehingga keturunan
berikutnya akan menurun kualitasnya. Misalnya ukuran
semakin mengecil, kurang tahan dengan penyakit, lambat
besar, dll. Lakukan pergantian pejantan 2 tahun sekali
dan lakukan perkawinan silang antara keluarga lainnya.
Inseminasi Buatan (IB) atau Kawin Suntik
Solusi yang lebih mudah untuk mengontrol perkawinan
adalah dengan menggunakan kawin suntik (IB)
PHOTO KAWIN BUATAN
ATAU INSEMINASI BUATAN (IB)
3. PEMBERIAN PAKAN YANG BAIK
DAN MENCUKUPI
 PAKAN:
1. Hijauan/rumput...............10% BB
2. Memanfa’atkan Limbah Pertanian:
-Permentasi Jerami
-Daun dan Pelepah sawit
-Permentasi Solid/ Lumpur Limbah sawit
PEMANFA’ATAN LIMBAH
UNTUK PAKAN TERNAK
PEMANFA’ATAN LIMBAH PERTANIAN
UNTUK PAKAN TERNAK
 Ada banyak hasil limbah pertanian yang dapat
dipergunakan untuk bahan pakan ternak,
diataranya:
 Jerami padi
 Daun dan pelepah sawit
 Solid/Lumpur pengolahan minyak sawit
PERMENTASI JERAMI PADI
DENGAN UREASE
BAHAN:
-Jerami Padi
-Urea (1-4 kg Urea : 100 Kg Jerami)
-Air secukupnya
ALAT:
-Tank Sprayer
-Terpal plastik
CARA:
1. Jerami padi dikeringkan sekering mungkin (panjang atau
dalam bentuk dipotong-potong)
2. Siapkan tempat penyimpanan Permentasi:
- terhindar dari hujan dan sinar matahari langsung
3. Urea di larutkan dengan air dan dimasukkan ke
tank/sprayer
4. Tumpuk jerami kering setebal 10 cm dalam Silo atau Drum
5. Semprot dengan urea yang sudah dilarutkan tadi
6. Lalu tumpuk lagi jerami setebal 10 cm dan disemprot lagi
dengan urea, begitu selanjutnya
7. Lalu tutup rapat dan biarkan selama 3 minggu
8. Angin-anginkan sebentar Fermentasi Jerami, lalu
diberikan pada ternak
BIMTEK POKTAN
JERAMI DITUMPUK SETEBAL 10 CM DAN
DISIRAM/SEMPROT LARUTAN UREA
CAMPURAN AIR +
UREA

JERAMI DITUTUP RAPAT


BIMTEK POKTAN
PEMANFA’ATAN SOLID/LUMPUR SAWIT
Dari beberapa jenis hasil samping yang dihasilkan pada
proses pembuatan minyak sawit kasar (crude palm
oil/CPO) yang berpotensi sebagai sumber pakan untuk
sapi adalah solid sawit. Solid sawit yang merupakan limbah
pengolahan minyak sawit ternyata mempunyai potensi
besar sebagai sumber pakan ternak. Solid sawit
mengandung 1,5% minyak CPO sehingga dalam udara
terbuka mudah menjadi tengik (rancid), sehingga apabila
dibiarkan pada udara terbuka selama 2-3 hari akan muncul
yeast dan berdasarkan hasil isolasi dan identifikasi yeast
tersebut adalah Monilia sp. dan Candida sp, yang tidak
berbahaya. Walaupun pada permukaan solid sawit
ditumbuhi dengan yeast, namun bagian dalamnya relatif
tidak berubah warna dan konsistensinya.
Solid sawit dapat diberikan dalam
bentuk segar maupun dalam bentuk
hasil fermentasi.
Pemanfa’atan solid sudah dilakukan Di
Desa Penarik penggemukan sapi dan
kerbau milik Pak Roni Indra dengan
menggunakan larutan Promol12
Oktober 2018 sampai sekarang, dari
hasil pengamatan mendapatkan hasil
yang cukup baik.
Beberapa keunggulan yang didapat dari
Fermentasi Solid:
Dapat menekan biaya hidup
pemeliharaan ternak dari asfek
penyediaan pakan
Solid yang didapat tahan lama dan
beraroma harum (seperti aroma tape)
 Meningkatkan citarasa pada ternak
sehingga ternak senang memakannya
 Pertambahan beratt badan yang
didapat sangat baik
CARA PERMENTASI SOLID
BAHAN:
- Probiotik, Menggunakan Promol12: 300 gram
- Solid: 1-3 ton
- Air: 60 Liter
- Gula Merah 300 gram
ALAT:
- Ember
- Drum
- Pengaduk
- Cangkul/sekop
- Aerator
1. Buat Larutan Promol12 dengan dosis: Promol
300 gram + Air 60 Liter + Gula Merah 300 gr
2. Larutan dibiarkan selama 24 jam dengan di
aerasi atau sesering mungkin diaduk-aduk
3. Setelah 24 jam, larutan disiramkan pada solid
dengan dilakukan pengenceran sampai 5x:
1 liter larutan + 4 liter air biasa (60 liter
menjadi 300 liter atau langsung
mencampurkan larutan fermentasi 60 liter
tadi dengan Solid sebanyak 3000 Kg (3 ton),
Dosis: 1 Liter larutan yang sdh diencerkan
disiramkan pada Solid 10 Kg (5 liter : 50 Kg)
 Setelah dicampur larutan fermentasi,
paling cepat 3-4 jam solid siap diberikan
pada ternak dengan ditambah atau tanpa
ditambah rumput dan bahan lainnya
 Solid dapat diberikan hingga hasil
fermentasi habis, tetapi setiap 1-2
minggu disiram kembali dengan
fermentasi larutan promol12 dengan
separuh dosis. 30 liter larutan untuk
3000 Kg solid.
DETAIL PERBANDINGAN
FERMENTASI:
1000 Gram PROMOL12 : 200 Liter AIR
100 Gram PROMOL12 : 20 Liter Air
10 Gram PROMOL12 : 2 Liter AIR

APLIKASI PENGENCERAN 5X:


200 Liter Larutan Fermentasi + 800 Liter Air
20 Liter Larutan Fermentasi + 80 Liter Air
2 Liter Larutan Fermentasi + 8 Liter Air

APLIKASI PENCAMPURAN:
Maks 1 Kg Promol12 (1000 G) : 10.000 Kg Solid
= 10 Gram Promol12 : 100 Kg Solid
PEMANFA’ATAN DARI FERMENTASI SOLID:
- UNTUK PAKAN TERNAK SAPI, KERBAU, KAMBING
- UNTUK PAKAN TAMBAHAN PADA TERNAK AYAM
- UNTUK PUPUK TANAMAN
4. MENJAGA KESEHATAN

Penyakit secara umum yang Bersifat Tidak


Menular
• Menimbulkan berbagai ganqguan yang bersifat
metabolisme akibat ketidakseimbangan
asupan pakan, lingkungan budidaya, dan
Kematian ternak individu.
Penyakit secara umum yang Bersifat Menular
• Memerlukan perhatian lebih serius oleh karena
berhubungan dengan kematian jumlah
banyak, penurunan populasi, kerugian
ekonomis, Penularan ke ternak lain.
PENGENDALIAN PENYAKIT
. Pengendalian terbaik adalah dengan
tindakan “pencegahan”, sbb:
DIBERIKAN OBAT CACING,
DIMULAI UMUR ±2 BULAN
DAN DIULANGI PEMBERIAN
SETIAP 3-4 BULAN SEKALI
VAKSINASI (JEMBRANA, SE,
PMK, dll) YANG DILAKUKAN
OLEH PETUGAS
MENJAGA KEBERSIHAN
KANDANG (LANTAI SELALU
BERSIH DAN KERING)
TERNAK YANG SAKIT
DIPISAHKAN

DIBERI VITAMIN MIN SETIAP


3 BULAN SEKALI

Anda mungkin juga menyukai