Anda di halaman 1dari 37

Oleh:

drh. ZAIRAN ARIPIN


HP. 0813 6030 2201
. Kasi Perbibitan dan Produksi
Peternakan Bidang Peternakan
. Plt. Ka. UPTD Pusat Kesehatan
Hewan (PUSKESWAN) Penarik,
Dinas Pertanian Mukomuko
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PRODUKSI TERNAK
1. SISTEM PEMELIHARAAN YANG BAIK DAN
TERPANTAU SELALU
2. GENETIK DAN PENAMPILAN
3. PEMBERIAN PAKAN BERKUALITAS DAN
MENCUKUPI
4. MENJAGA KESEHATAN PADA UMUMNYA, DAN
KESEHATAN REPRODUKSI KHUSUSNYA
1. SISTEM PEMELIHARAAN YANG BAIK
DAN TERPANTAU
 PELIHARA TERNAK DI KANDANG ATAU DALAM
PADANG GEMBALAAN YANG TERPANTAU DAN
TERKONTROL.
Jika diliarkan:
- Tidak terpantau pakan dan kesehatannya
- Tidak terpantau ketika ternak birahi, dll
- Tidak mendapatkan hasil tambahan dari Limbahnya
 SENANTIASA MEMPERHATIKAN KEBERSIHAN,
KESEHATAN DAN PAKAN YANG BAIK
KANDANG

• Menghadap ke arah timur, terkena matahari


langsung, terlindung dr hujan
• Jantan: 1,5 m x 2 m x 2-2,5 m (PLT)
• Betina: 1,5-2 m x 2,5 m x 2-2,5 m (PLT)
• Bisa dibuat lahan umbaran untuk tempat
exercise/olahraga
TAIL TO TAIL DAN HEAD TO HEAD

HADAP-HADAPAN BERBELAKANGAN
2. MEMPERHATIKAN GENETIK TERNAK
- Hindari dari hasil perkawinan sedarah/in breeding
Tidak boleh Bapak mengawini anaknya atau mengawini
cucunya dan keturunan berikutnya.
Lakukan pergantian pejantan 2 tahun sekali dan
lakukan perkawinan silang antara keluarga lainnya.
Inseminasi Buatan (IB) atau Kawin Suntik
Solusi yang lebih mudah untuk mengontrol perkawinan
adalah dengan menggunakan kawin suntik (IB)
Ternak betina pada usia produktif maks usia 8-9 tahun
Nafsu makan baik, sempurna semua organ, berdiri
tegap, tidak pincang, tidak cacat, bulu mulus/tidak kusam,
lincah, alat kelamin lengkap baik pada betina dan jantan
(testes lengkap pada jantan, putting susu lengkap pada
betina) dan tidak menampakkan tanda-tanda sakit
Faktor penentu berhasilnya perkawinan:
 Kesehatan uterus/rahim (dipengaruhi oleh nutrisi,
manajemen induk di kandang, dsb)
 Waktu yang tepat (paling menentukan)
Waktu Ternak Dikawinkan
*Perkawinan akan terjadi saat betina birahi/minta kawin
*Sapi dara–› dewasa kelamin: usia 13-16 bln, minimal
usia 2 thn sudah bunting
*Lama sapi birahi 18-24 jam,
waktu dikawinkan: 8 – 12 jam dari awal birahi
*Siklus birahi 18-24 hari, rata-rata 21 hari
 Pejantan sudah cukup usia, dewasa kelamin
dan dewasa tubuh
Sapi jantan–› pubertas/dewasa kelamin: 10-14 bln
* Solusi IB/ Kawin Suntik
TANDA-TANDA SAPI BIRAHI:
1.Kurang mau makan
2.Gelisah dan sebagian ada yang ribut-
ribut
3.Menaiki hewan ternak lain (awal birahi)
4.Vulva nampak Memerah, bengkak dan
terasa Hangat (3 A: Abang, Abuh, Angat)
5.Keluar Lendir dari vulva
6.Dinaiki Ternak lainnya (saatnya untuk
dikawinkan)
PHOTO TANDA BIRAHI/MINTA KAWIN

VULVA BENGKAK, MEMERAH & HANGAT VULVA KELUAR LENDIR BENING


PHOTO KAWIN BUATAN
ATAU INSEMINASI BUATAN (IB)
3. PEMBERIAN PAKAN YANG BAIK
DAN MENCUKUPI
 PAKAN:
1. Hijauan/rumput...............10% BB
Pakan tambahan:
Memanfa’atkan Limbah Pertanian diantaranya:
-Permentasi Jerami
-Daun dan Pelepah sawit
-Permentasi Solid/ Lumpur Limbah sawit
2. Konsentrat: 1-2 % BB
PEMANFA’ATAN LIMBAH
UNTUK PAKAN TERNAK
PEMANFA’ATAN LIMBAH PERTANIAN
UNTUK PAKAN TERNAK
 Ada banyak hasil limbah pertanian yang dapat
dipergunakan untuk bahan pakan ternak,
diataranya:
 Jerami padi
 Daun dan pelepah sawit
 Solid/Lumpur pengolahan minyak sawit
PERMENTASI JERAMI PADI
DENGAN UREASE
BAHAN:
Jerami Padi
Urea (1-4 kg Urea : 100 Kg Jerami)
Air secukupnya
ALAT:
Tank Sprayer
Terpal plastik
CARA:
1. Jerami padi dikeringkan sekering mungkin (panjang atau
dalam bentuk dipotong-potong)
2. Siapkan tempat penyimpanan Permentasi:
- terhindar dari hujan dan sinar matahari langsung
3. Urea di larutkan dengan air dan dimasukkan ke
tank/sprayer
4. Tumpuk jerami kering setebal 10 cm dalam Silo atau Drum
5. Semprot dengan urea yang sudah dilarutkan tadi
6. Lalu tumpuk lagi jerami setebal 10 cm dan disemprot lagi
dengan urea, begitu selanjutnya
7. Lalu tutup rapat dan biarkan selama 3 minggu
8. Angin-anginkan sebentar Fermentasi Jerami, lalu
diberikan pada ternak
BIMTEK POKTAN
JERAMI DITUMPUK SETEBAL 10 CM DAN
DISIRAM/SEMPROT LARUTAN UREA
CAMPURAN AIR +
UREA

JERAMI DITUTUP RAPAT


BIMTEK POKTAN
PEMANFA’ATAN SOLID/LUMPUR SAWIT
Dari beberapa jenis hasil samping yang dihasilkan pada
proses pembuatan minyak sawit kasar (crude palm
oil/CPO) yang berpotensi sebagai sumber pakan untuk
sapi adalah solid sawit. Solid sawit yang merupakan limbah
pengolahan minyak sawit ternyata mempunyai potensi
besar sebagai sumber pakan ternak. Solid sawit
mengandung 1,5% minyak CPO sehingga dalam udara
terbuka mudah menjadi tengik (rancid), sehingga apabila
dibiarkan pada udara terbuka selama 2-3 hari akan muncul
yeast dan berdasarkan hasil isolasi dan identifikasi yeast
tersebut adalah Monilia sp. dan Candida sp, yang tidak
berbahaya. Walaupun pada permukaan solid sawit
ditumbuhi dengan yeast, namun bagian dalamnya relatif
tidak berubah warna dan konsistensinya.
Solid sawit dapat diberikan dalam bentuk
segar maupun dalam bentuk hasil
fermentasi.
Pemanfa’atan solid sudah dilakukan Di
Desa Penarik penggemukan sapi dan
kerbau milik Pak Roni Indra dengan
menggunakan larutan Promol12 Oktober
2018 sampai sekarang (1 tahun 2 bulan),
dari hasil pengamatan mendapatkan hasil
yang cukup baik.
Beberapa keunggulan yang didapat dari
Fermentasi Solid:
Dapat menekan biaya hidup pemeliharaan
ternak dari asfek penyediaan pakan
Solid yang didapat tahan lama dan
beraroma harum (seperti aroma tape)
 Meningkatkan citarasa pada ternak
sehingga ternak senang memakannya
 Pertambahan beratt badan yang didapat
sangat baik
CARA PERMENTASI SOLID
BAHAN:
- Probiotik, Menggunakan Promol12: 300 gram
- Solid: 1-3 ton
- Air: 60 Liter
- Gula Merah 300 gram
ALAT:
- Ember
- Drum
- Pengaduk
- Cangkul/sekop
- Aerator
1. Buat Larutan Promol12 dengan dosis: Promol
300 gram + Air 60 Liter + Gula Merah 300 gr
2. Larutan dibiarkan selama 24 jam dengan di
aerasi atau sesering mungkin diaduk-aduk
3. Setelah 24 jam, larutan disiramkan pada solid
dengan dilakukan pengenceran sampai 5x:
1 liter larutan + 4 liter air biasa (60 liter
menjadi 300 liter atau langsung
mencampurkan larutan fermentasi 60 liter
tadi dengan Solid sebanyak 3000 Kg (3 ton),
Dosis: 1 Liter larutan yang sdh diencerkan
disiramkan pada Solid 10 Kg (5 liter : 50 Kg)
 Setelah dicampur larutan fermentasi,
paling cepat 3-4 jam solid siap diberikan
pada ternak dengan ditambah atau tanpa
ditambah rumput dan bahan lainnya
 Solid dapat diberikan hingga hasil
fermentasi habis, tetapi setiap 1-2
minggu disiram kembali dengan
fermentasi larutan promol12 dengan
separuh dosis. 30 liter larutan untuk
3000 Kg solid.
DETAIL PERBANDINGAN
FERMENTASI:
1000 Gram PROMOL12 : 200 Liter AIR
100 Gram PROMOL12 : 20 Liter Air
10 Gram PROMOL12 : 2 Liter AIR

APLIKASI PENGENCERAN 5X:


200 Liter Larutan Fermentasi + 800 Liter Air
20 Liter Larutan Fermentasi + 80 Liter Air
2 Liter Larutan Fermentasi + 8 Liter Air

APLIKASI PENCAMPURAN:
Maks 1 Kg Promol12 (1000 G) : 10.000 Kg Solid
= 10 Gram Promol12 : 100 Kg Solid
PEMANFA’ATAN DARI FERMENTASI SOLID:
- UNTUK PAKAN TERNAK SAPI, KERBAU, KAMBING
- UNTUK PAKAN TAMBAHAN PADA TERNAK AYAM
- UNTUK PUPUK TANAMAN
4. PENYAKIT SECARA UMUM DAN GANGGUAN REPRODUKSI

Penyakit secara umum yang Bersifat Tidak Menular


• Menimbulkan berbagai ganqguan yang bersifat
metabolisme akibat ketidakseimbangan asupan pakan,
lingkungan budidaya, dan Kematian ternak individu.
Penyakit secara umum yang Bersifat Menular
• Memerlukan perhatian lebih serius oleh karena
berhubungan dengan kematian jumlah banyak,
penurunan populasi, kerugian ekonomis, Penularan ke
ternak lain.
Penyakit Pada Organ Reproduksi
• Menimbulkan kematian dan kerugian ekonomi (terlambat
dan menurunnya produksi)
SEHABIS BERANAK, TERNAK SEGERA DIOBATI
PEMELIHARAAN KESEHATAN
Pengendalian terbaik adalah:Tindakan “pencegahan”.
1. Lakukan Desinfeksi, jaga kebersihan
kandang, peralatannya serta ternaknya
2. Ternak yang sakit dipisahkan dan diobati
3. Kesehatannya diperiksa secara teratur
4. Berikan obat cacing: rutin setiap 3 bulan
sekali mulai usia 2 bulan
5. Setiap bulan sapi diberi vitamin ―›minimal 3
bulan sekali
6. Ternak di vaksin sesuai petunjuk petugas
VAKSINASI
 Tujuan: Agar sistem kekebalan tubuh
mempunyai memori terhadap suatu penyakit
sehingga jika suatu saat terjadi infeksi atau
terjangkit suatu mikroorganisme penyebab
penyakit, maka system kekebalan tubuh sudah
bisa mengeluarkan antinya untuk melawannya.
Dengan demikian akan terbentuk kekebalan
tubuh terhadap penyakit.
 Vaksinasi dilakukan pada ternak yang sehat
sebagai usaha untuk membentuk imunitas.
PENYAKIT PADA SAPI
1. PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)
Penyakit mulut dan kuku (PMK)
adalah penyakit infeksi virus yang bersifat
akut dan sangat menular. Penyakit ini
menyerang semua hewan berkuku belah/genap,
seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba
termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa
dan sebagainya.
Masa inkubasi: 2-14 hari.
Tanda-tanda:
Gejala awal akut yaitu demam, hipersalivasi (air liur
berlebih) dan berbuih, lemas, dan nafsu makan
menurun. Kalau gejala sudah kronik akan terbentuk
lepuh, erosi, dan mengelupas pada lidah, gusi dan
sekitar mulut bahkan hidung, bengkak dan luka pada
kaki sekitar teracak/kuku.

Angka morbiditas: 80-100%


Angka Mortalitas: 1-2 % pada dewasa, bisa
mencapai 4-10 % pada pedet/anak sapi
Pencegahan:
- Vaksinasi rutin, sesuai anjuran petugas
- Pisahkan ternak yang sehat dengan yang sakit
- Desinfeksi kendang dan sekitarnya
- Tidak memasukkan ternak yang sakit
Pengobatan: Segera panggil dokter hewan
untuk mendapatkan pengobatan pada ternaknya

Cara alami:
1. Minum: Air + Gula Merah + Garam + jeruk
2. Semprot Rutin 2-3 kali sehari menggunakan
asam sitrat atau sejenisnya. 20 gram/1 liter air
2. Penyakit Jembrana
Penyakit Jembrana merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus dan bersifat menular pada
sapi Bali

Tanda-tanda: demam, peradangan selaput lendir


mulut (stomatitis), pembesaran kelenjar limfe
preskapularis, prefemoralis dan parotid, mencret
bahkan sampai berdarah dan pada keadaan yang
sudah parah ditandai dengan keluarnya keringat
darah (blood sweating)
Pencegahan:
- Vaksinasi rutin, sesuai anjuran petugas
- Pisahkan ternak yang sehat dengan yang sakit
- Desinfeksi kendang dan sekitarnya
- Tidak memasukkan ternak yang sakit
Pengobatan: Segera panggil dokter hewan
untuk mendapatkan pengobatan pada ternaknya

Cara alami:
1. Minum: Air + Gula Merah + Garam
2. Semprot Rutin untuk mencegah lalat, atau
lakukan pengasapan

Anda mungkin juga menyukai