Anda di halaman 1dari 32

Badan Sehat, Kinerja

Maksimal
(Fit to Work dan Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Kerja)

Luthfi M Ramdhani
Rumah Sakit Pertamina Cirebon

1
Curiculum Vitae
PENDIDIKAN TERAKHIR
- Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

PENGALAMAN KERJA
- GP RSUD Sekarwangi, RS Betha Medika (Sukabumi)
- Plt Direktur RS Muhammadiyah Cirebon 2019
Luthfi M Ramdhani, dr - Dokter Umum RS Pertamina Cirebon
@Luthfimura - Dokter Onsite PGE Karaha
WA : 085722055545 - Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja
- Dokter Offshore Pertamina Hulu Energi ONWJ
- ToT ALPK3
2
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada
kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa
yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang
merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada
harinya kemarin maka dia terlaknat.”

- Ali Bin Abi Thalib -


3
Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti sharing ini, peserta
mengetahui mengenai Fit To Work dan
Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

4
OUTLINE

5
OUTLINE

6
Apa Itu Sehat ?
Keadaan yang sempurna baik fisik,
mental maupun sosial, tidak hanya
terbebas dari penyakit atau
kelemahan/cacat
“World Health Organization
(WHO)”
Keadaan sehat seseorang, baik secara fisik,
jiwa, maupun sosial dan bukan sekadar
terbebas dari penyakit untuk
memungkinkannya hidup produktif
“UU No. 17 Tahun 2023 Tentang
Kesehatan”
OUTLINE

8
FIT TO WORK

MCU Pre MCU Anually


Employment

Fitness For Task And Health Surveilance Customized Health Check up

Daily Check Up Return To Work


PEMERIKSAAN TAMBAHAN
PEMERIKSAAN DASAR
“MCU disesuaikan dengan
Kebutuhan Perusahaan”

Narahubung :

dr. Luthfi M Ramdhani : 0857-2205-5545


(Dokter RS Pertamina Cirebon)

Muhammad Nur : 0821-2134-1666


(Marketing RS Pertamina Cirebon)

Rieska Leswanty : 0878-3839-8535


(Marketing RS Pertamina Cirebon)
Evaluasi
Kesehatan PELIBATAN KARYAWAN DALAM PEMANTAUAN

PEMERIKSAAN KESEHATAN RUTIN

KERJASAMA PROVIDER KESEHATAN

TES FISIK DAN MENTAL

EVALUASI KEPATUHAN TERHADAP KEBIJAKAN


OUTLINE

20
Penyakit Akibat Kerja Vs Penyakit Akibat
Hubungan Kerja
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan Yang diperburuk oleh pekerjaan atau
dan/atau lingkungan kerja atau disebabkan memiliki insidensi lebih tinggi yang
pajanan factor yang timbul dari aktivitas disebabkan oleh kondisi kerja
pekerjaan

PAK PAHK

Memiliki causa kuat dengan pekerjaan, Penyebabnya multicause,


satu penyebab single cause,
berdasarkan system target organ. Tidak mendapatkan kompensasi BPJS
Mendapatkan kompensasi JKK BPJS Ketenaga kerjaan
ketenagakerjaan
Data ini masih terbatas dari 30,6 Juta
pekerja yang telah menjadi peserta
aktif program BPJS Ketenagakerjaan
(27.3 %) dari 126,51 juta pekerja di
Indonesia.
Lonjakan kasus PAK yang cukup
signifikan ini didominasi oleh kasus
PAK karena Covid-19 seiring
banyaknya kasus Covid-19 pada
pekerja di rumah sakit atau fasilitas
kesehatan
Perpres No 7 Tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat
Kerja
• Penyakit disebabkan pajanan factor
yang timbul dari aktivitas pekerjaan
• Kimia
• Fisika
• Biologi
• Penyakit berdasarkan system target
organ
• Saluran pernafasan
• Kulit
• Otot dan kerangka
• Gangguan mental dan perilaku
• Penyakit kanker akibat kerja
• Penyakit spesifik lainnya
*Profil K3 Nasional 2022
LANGKAH DIAGNOSIS PAK
Menentukan Hubungan Pajananan Penentuan Faktor Individu
Penentuan Diagnosis Klinis Dan Diagnosis Klinis Diagnosis Okupasi
Yang Berperan

Penentuan Pajanan
• Deskripsi Pekerjaan dan Menentukan Besarnya Faktor Lain di luar
Kronologis Pajanan Pekerjaan
• Periode Waktu
• Produk yang di produksi
• Bahan dan cara bekerja
• Proses kerja
• Riwayat KK
• APD
PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

Pengendalian PAK
TATALAKSANA
• Dilakukan secara komprehensif
• Program pengendalian kasus PAK • Medis
• Pelatihan keselamatan • Okupasi
dan kesehatan
• APD • Pelayanan
• Pemantauan kesehatan pencegahan PAK
rutin (Review MCU, SKJ) • Pelayanan penemuan
• MSDS (Tata Kelola bahan
kimia)
dini PAK
• Promosi Kesejahteraan • Penetapan kelaiakan
dan Kesehatan mental kerja
• Pengendalian sesuai diagnosis PAK • Return to work
• Evaluasi hasil pengendalian dan
peningkatan berkelanjutan • Penentuan kecacatan
• Partisipasi pekerja
Hierarki Pengendalian Bahaya dalam OHSAS
18001:2007

1. Eliminasi memodifikasi desain untuk


menghilangkan bahaya; misalnya,
memperkenalkan perangkat mengangkat mekanik
untuk menghilangkan penanganan bahaya
manual;
2. Subtitusi – pengganti bahan kurang berbahaya
atau mengurangi energi sistem (misalnya,
menurunkan kekuatan, ampere, tekanan, suhu,
dll);
3. Kontrol teknik / Perancangan – menginstal
sistem ventilasi, mesin penjagaan, interlock, dll
4. Kontrol administratif – tanda-tanda
keselamatan, daerah berbahaya tanda, tanda-
tanda foto-luminescent, tanda untuk trotoar
pejalan kaki, peringatan sirene / lampu, alarm,
prosedur keselamatan, inspeksi peralatan, kontrol
akses, sistem yang aman, penandaan, dan izin
kerja, dll .;
5. Alat Pelindung Diri (APD) – kacamata safety,
perlindungan pendengaran, pelindung wajah,
respirator, dan sarung tangan.
FIT TO Penyakit
WORK Akibat
Kerja
DCU

FIT TO MCU
PREEMPLOY
WORK MENT

MCU
ANNUAL

*Profil K3 Nasional 2022


CONCLUSION: Fit To Work dan
Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

Pemeriksaan kesehatan dan pencegahan penyakit


akibat kerja adalah investasi dalam berkelanjutan
dan produktivitas
Komitmen Bersama untuk menciptakan
lingkungan kerja yang sehat dan aman adalah
yang utama
DAPATKAN FREE VOUCHER UNTUK 10 ORANG
PENANYA

31
32

Anda mungkin juga menyukai