PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN

PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)

dr. ZULFADHILLAH

BALAI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MAKASSAR
2023
Latar Belakang
 Pekerja adalah masyarakat yang memiliki double
resiko, yaitu
1. resiko umum
2. resiko di tempat kerja
 Setiap pekerja berhadapan dengan resiko bahaya di
tempat kerja→ penyakit/gangguan kesehatan
berupa :
 Penyakit Akibat Kerja (PAK)/ Occupational Disease
 Penyakit umum yang dicetuskan, dipermudah atau
diperberat oleh bahaya di tempat kerja atau Penyakit
terkait kerja/ Work Related Diseases
Pengertian

SEHAT:

adl suatu kondisi fisik, mental, dan sosial seseorang

yang tidak saja bebas dari peny. atau g3 kesehatan,
melainkan juga menunjukkan kemampuan u/
berinteraksi dengan lingk. pekerjaannya
Pengertian
KESEHATAN KERJA

Adalah spesialisasi ilmu kes./kedok. beserta

prakteknya yang bertujuan agar TK memperoleh
derajat kes. setinggi-tingginya baik fisik,
mental,maupun sosial dengan usaha preventif
atau kuratif thd penyakit/gangguan kesehatan yg
diakibatkan o/ faktor pekerjaan & lingk.kerja serta
thd peny. umum
 Pengertian
PEMERIKSAAN KESEHATAN AWAL ( SEBELUM KERJA )
ADALAH RIKES YG DILAKUKAN O/DOKTER SEBELUM
SEORANG TK DITERIMA UNTUK MELAKUKAN PEKERJAAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA (PERIODIK)
ADALAH RIKES YG WAKTU-WAKTU TERTENTU TERHADAP
TK YG DILAKUKAN O/ DOKTER
PEMERIKSAAN KESEHATAN KHUSUS ADALAH RIKES YG
DILAKUKAN O/ DOKTER SECARA KHUSUS TERHADAP TK
TERTENTU
PEMERIKSAAN KESEHATAN PURNA BAKTI ADALAH RIKES
YG DILAKUKAN O/ DOKTER PADA TK SEBELUM MEMASUKI
MASA PENSIUN
Program Kesehatan Kerja dilakukan melalui
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja (PKK)/
Occupational Health Service

PKK merupakan upaya kesehatan kerja yang mencakup :

Pencegahan (preventif),
Promosi (promotif),
Pengobatan (kuratif),
Pemulihan (rehabilitatif)

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor bahaya yang

ada di tempat kerja yang berpengaruh terhadap
kesehatan tenaga kerja.
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
TERKAIT
 UNDANG-UNDANG No.1 tahun 1970 (pasal 8):

1. PENGURUS DIWAJIBKAN MEMERIKSA KESEHATAN

BADAN, KONDISI MENTAL DAN KEMAMPUAN FISIK
DARI TK YG AKAN DITERIMANYA MAUPUN AKAN
DIPINDAHKAN SESUAI DENGAN SIFAT PEKERJAAN
YG DIBERIKAN KEPADANYA

2. PENGURUS DIWAJIBKAN MEMERIKSA SEMUA TK YG

BERADA DIBAWAH PIMPINANNYA, SECARA
BERKALA PADA DOKTER YG DITUNJUK OLEH
PENGUSAHA DAN DIBENARKAN OLEH DIREKTUR

3. NORMA-NORMA MENGENAI PENGUJIAN

KESEHATAN DITETAPKAN DENGAN PERATURAN
PERUNDANGAN
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT

PERMENNAKERTRANS No. Per.02/Men/1980

Tentang pemeriksaan kesehatan Tenaga Kerja dalam
penyelenggaraan Keselamatan Kerja

PERMENNAKERTRANS No.Per.01/Men/1981 Tentang

kewajiban melapor PAK

PERMENAKERTRANS No. PER. 03/MEN/1982 tentang

Pelayanan Kesehatan Kerja
Kepdirjen Binwasnaker No. 22 Th 2008 ttg Juknis
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
MEKANISME PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA
KERJA

SESUAI PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NO.

02/MEN/1980 TENTANG RIKES YANG DILAKUKAN
OLEH DOKTER PEMERIKSA KESEHATAN TK .

DOKTER PEMERIKSA KES. TK YANG SESUAI

DENGAN PERMEN 01/MEN/1976 DAN SYARAT-
SYARAT LAIN YANG DIBENARKAN OLEH DIRJEN
PEMBINAAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
MEKANISME PEMERIKSAAN
KESEHATAN TENAGA KERJA
 PENGUSAHA DAN DOKTER WAJIB MENYUSUN
PEDOMAN RIKES,SESUAI
KEBUTUHAN,KEMAMPUAN PERUSAHAAN DAN
KEMAJUAN KEDOKTERAN DALAM KESELAMATAN
KERJA

 PENGURUS WAJIB MEMBUAT LAPORAN DAN

MENYAMPAIKAN SELAMBAT-LAMBATNYA 2 bl
SESUDAH RIKES DILAKSANAKAN KEPADA
KANTOR WILAYAH BINA LINDUNG TK SETEMPAT
PELAKSANAAN RIKES AWAL
MELIPUTI :

• PEMERIKSAAN FISIK LENGKAP

• PEMERIKSAAN MENTAL/PSIKOLOGI KERJA BILA
PERLU
• KESEGARAN JASMANI
• LABORATORIUM
– RUTIN (DARAH,URINE,FECES)
– KIMIA DARAH LENGKAP (TEST FUNGSI
GINJAL, TEST FUNGSI HATI, TEST GULA
DARAH, CHOLESTEROL DLL)
• RONTGEN BILA PERLU
• PEMERIKSAAN LAIN YG DIANGGAP PERLU
(SPIROMETRI,AUDIOMETRI,EKG DLL)
• PEMERIKSAAN KHUSUS dr. MATA, dr. THT dll
TEKNIS PELAKSANAAN RIKES

PEMERIKSAAN KESEHATAN SEBELUM BEKERJA

RIKES BERKALA DILAKUKAN MINIMAL 1 TH
SEKALI
RIKES PURNA BAKTI DILAKUKAN 3 BULAN
SEBELUM PENSIUN
DILAKUKAN DITEMPAT KERJA
 PAK ( Occupational Disease )

Adalah Penyakit yg diderita oleh tenaga

kerja dan disebabkan oleh pekerjaan
atau lingkungan Kerja
( Permenakertrans No. Per.01/Men/1981)
(Perpres Nomor 7 tahun 2019)
 Penyakit Akibat Hubungan
Kerja (Work Related Desease)
Menurut WHO :

 mungkin disebabkan oleh kondisi kerja yang kurang

baik
 Penyakit dapat diperberat, dipercepat atau kambuh
oleh pemaparan di tempat kerja dan dapat
mengurangi kapasitas kerja
 Sifat perorangan, lingkungan dan faktor sosial budaya
umumnya berperan sebagai faktor resiko dan lebih
umum dari pada penyakit akibat kerja
PENYAKIT UMUM (General Desease)

Adalah Penyakit yg disebabkan faktor-faktor yg terdapat

dalam lingkungan umum, dapat mengenai semua orang
tanpa memandang jenis pekerjaannya.

PENYAKIT YG TERJADI PADA ORANG LAIN YG BUKAN

TENAGA KERJA ,tapi terpapar oleh faktor2 yg berasal dari
suatu t4 kerja, maka peny. tsb bukan PAHK, melainkan
termasuk dalam penyakit umum, misalnya masyarakat
terpapar oleh suatu zat yg dilepaskan dari perusahaan
melalui polusi udara.
 PAK
Adalah Penyakit yg disebabkan oleh :
- pekerjaan
- alat kerja
- bahan
- proses
- lingkungan kerja
PENYEBAB PAK
TENAGA KERJA SEBAGAI PENYEBAB PAK
TIDAK TERAMPIL
PENGETAHUAN TIDAK CUKUP
KONDISI FISIK TIDAK MEMENUHI SYARAT
SIKAP:
SEMBRONO
TIDAK SERIUS
TIDAK DISIPLIN
MASA BODOH
SUKA MENGAMBIL RESIKO
ALAT / BAHAN SEBAGAI PENYEBAB PAK
TIDAK COCOK
KAPASITAS
UKURAN
KONDISI TIDAK MEMADAI / RUSAK
TIDAK LENGKAP
TERLAMBAT DI INSPEKSI /
SERTIFIKASI
ALAT / BAHAN SEBAGAI PENYEBAB PAK
PROSEDUR TIDAK STANDAR
LANGKAH KERJA TIDAK LENGKAP
TIDAK AKURAT
TIDAK MENCAKUP SEMUA ASPEK
SAFETY
OPERASI
TIDAK SESUAI KONDISI OPERASI YG SUDAH
BERUBAH
TIDAK ADA PROSEDUR
FAKTOR LINGKUNGAN KERJA SEBAGAI
PENYEBAB PAK

FAKTOR FISIK
FAKTOR KIMIA
FAKTOR BIOLOGI
FAKTOR FISIOLOGI/ERGONOMI
FAKTOR PSIKOLOGI
Faktor manajemen sebagai penyebab PAK

Kesadaran K3 yang masih rendah

Pelayanan kesehatan kerja tidak ada/tidak
maksimal
Monitoring lingkungan kerja tidak rutin
Disiplin APD yang rendah
Tata rumah tangga yang jelek
Pengawasan yang kurang
Diagnosis PAK dapat menggunakan
beberapa pertimbangan antara lain :

1. Penyakit itu ada kaitannya dengan pekerjaan atau

lingkungan kerja
2. Biasanya tidak menular atau menurun
3. Ada kaitannya dengan waktu ( bekerja / istirahat )
4. Timbulnya gejala/ keluhan biasanya lama ( 15-20
tahun )
5. Masyarakat umum biasanya tidak terkena penyakit
tersebut
Cara deteksi PAK
 Monitoring kesehatan TK
 Riwayat penyakit
 Riwayat pekerjaan
 Pemeriksaan klinik
 Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan rontgen
 Hubungan antara bekerja & tidak bekerja dengan
gejala penyakit
 Pemeriksaan khusus lainnya

 Monitoring lingkungan kerja

 Pemantauan personil (diukur dekat masuknya
kontaminan)
 Pemantauan lingkungan kerja
 Pemantauan biologis
Tujuan pemantauan lingkungan kerja

Mengendalikan faktor
Pemeriksaan berkala tehadap tingkat pemaparan
lingkungan kerja
Identifikasi potensi bahaya
Memantau tingkat pemaparan pekerja terhadap
bahan berbahaya
Mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengedalian
Menjaga tempat kerja tetap aman & sehat
Penanggulangan
Pendekatan pengobatan
 Pengobatan causal
 Pengobatan simptomatis
 Pemberian vitamin
Pemberian istirahat
Rehabilitasi
Mutasi
Pensiun
Upaya pengendalian
Secara umum dapat disebutkan sbb:
A. Tenaga Kerja
 Pendidikan/ keterampilan/ pelatihan
 Disiplin terhadap aturan yg ada (APD)
 Pembinaan & penyuluhan secara berkesinambungan
 Pemeriksaan kesehatan
 Pengurangan waktu pemaparan/pengaturan jam kerja
 Life style “SEHAT” ( olah raga, gizi seimbang, tdk
merokok, tdk minum minuman beralkohol, menghindari
narkoba)
 Penyediaan air minum bergaram
Upaya pengendalian
B. Lingkungan Kerja/ Peralatan :
penerapan teknologi dengan cara:
 Eliminasi
 Subtitusi
 Ventilasi
 Isolasi
 Metode baru
 Perawatan peralatan kerja
Upaya pengendalian
C. Manajemen pelaksanaan peraturan & UU yang ada:
 Prosedur kerja sesuai K3
 Perawatan RT yang baik/house keeping
 Monitoring lingkungan kerja secara teratur
 Surveilans kesehatan
 Pelayanan kesehatan kerja yang prima
 Aklimatisasi/informasi yg lengkap pd TK yg baru
 FAKTOR KIMIA LINGKUNGAN KERJA SEBAGAI PENYEBAB PAK

BENTUK : PADAT/DEBU, CAIR, GAS, UAP

SUMBER : BAHAN BAKU, BAHAN
TAMBAHAN,HASIL PRODUKSI, HASIL
SAMPINGAN/BAHAN BUANGAN
CARA MASUK : SALURAN PERNAFASAN,
PENCERNAAN, KULIT DAN MUKOSA.
90 % KERACUNAN KIMIA MELALUI SALURAN
PERNAFASAN
EFEK: IRITASI, ALERGI, ASPHYXIA, KERACUNAN,
KANKER, KERUSAKAN/KELAINAN JANIN, DLL
 DIAGNOSA PAK
ANAMNESA PENYAKIT
RIWAYAT PEKERJAAN
PEMERIKSAAN KLINIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN RONTGEN
HUBUNGAN ANTARA BEKERJA DENGA TDK BEKERJA
PEMERIKSAAN KHUSUS LAINNYA
PEMERIKSAAN TEMPAT KERJA
 Permasalahan PAK
Minimnya pemahaman tenaga kerja tentang PAK dan
hak-haknya atas jaminan KK/PAK

Ada kecenderungan PAK yang terdiagnosa tidak

dilaporkan→ dokter di perusahaan sering berstatus
sbg tenaga kes. Paruh waktu → krg leluasa dlm
melaksanakan program kesehatan kerja secara
komprehensif
 Permasalahan PAK

PAK dalam peraturan perundangan termasuk

kategori kecelakaan kerja sehingga perusahaan
cenderung tdk melaporkan kasus PAK, terkait
penghargaan Nihil Kecelakaan (Zero Accident)

Pemeriksaan kesehatan TK belum dilakukan,

sebagian besar belum dilakukan secara benar sehingga
penyakit yang dilaporkan sbg PAK masih sangat jarang
JENIS PENYAKIT AKIBAT KERJA
Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 ayat (3)
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja
dan Jaminan Kematian → Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 7 Tahun 2019 tentang Penyakit
Akibat Kerja, meliputi jenis penyakit:
I. yang disebabkan pajanan faktor yang timbul
dari aktivitas pekerjaan;
II. berdasarkan sistem targen organ;
III. kanker akibat kerja; dan
IV. spesifik lainnya.
UPAYA PENCEGAHAN PAK
 PROSEDUR KERJA SESUAI K3
 PENERAPAN TEKNOLOGI
 PENERAPAN HOUSE KEEPING ( TERMASUK
VENTILASI,HIGIENE DAN SANITASI LINGK.) YANG
BAIK
 AKLIMATISASI / INFORMASI YG LENGKAP PADA
TK BARU
UPAYA PENCEGAHAN PAK
 PENGATURAN JAM KERJA
 PENYEDIAAN AIR MINUM / BERGARAM,
 MONITORING LINGKUNGAN KERJA SECARA
BERKALA
 PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA AWAL,
BERKALA, DAN KHUSUS
 HOUSE KEEPING YG BAIK
 PELATIHAN /PENYULUHAN
BERKESINAMBUNGAN
 APD ( MASKER, COAT DLL)
 CUCI TANGAN/
BERSIHKAN DIRI
SETELAH KONTAK
DENGAN BAHAN
KIMIA
TERIMA KASIH