Anda di halaman 1dari 37

Pelayanan

Kesehatan Kerja

Disampaikan oleh Dewi Shofiawawaty, SKM


Workshop K3RS Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit,
04 – 05 September 2023
RSJ Sambang Lihum Provinsi Kalimantan Selatan
Curriculum Vitae
Dewi Shofiawaty
Banjarmasin, 11 Mei 1982

PEKERJAAN
Kepala Instalasi K3RS RSUD Ulin Banjarmasi n
Wakil Ketua II PAKKI Prov Kal -Sel
Ketua Sub Manajemen Risiko Komite Mutu
Anggota Pokja MFK

PENDIDIKAN

D3 Politeknik Kesehatan Banjarmasi n


dewishofiawaty07@gmail.com
S1 Kes ehatan Masyarakat UNISKA Banjarmasi n
S2 Magister Manajemen UNISKA Banjarmas in 087849806988
Pelayanan Kesehatan Kerja

Pelayanan kesehatan yang


diselenggarakan bagi SDM di RS secara
paripurna dengan tujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
SDM yang berdampak positif bagi
peningkatan produktivitas
DASAR HUKUM

 UU no 23/1992 tentang Kesehatan Kerja


 UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan
 UU No 36/2009 tentang Kesehatan
 PP 82 Tahun 2019 tentang Perubahan PP 44 tahun 2015
Penyelenggaraan Program JKK & Jaminan Kematian
 PP No. 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
 PP No. 7 Tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja
 Permenaker no 25 tahun 2008 ttg Pedoman Diagnosis dan
Penilaian Cacat karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat
Kerja
 Permenkes No. 66 tahun 2016 ttg K3RS
 KMK 327/2020 ttg Penetapan COVID-19 Akibat Kerja
sebagai penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada
Pekerjaan Tertentu.
 PMK no 11 tahun 2022 ttg Pelayanan Kesehatan PAK
Peningkatan & pemeliharaan derajat
Tujuan kesehatan (fisik, mental, dan sosial) yang
setinggi-tingginya bagi pekerja di semua
jabatan pekerjaan
Pelayanan Pencegahan penyimpangan Kesehatan
yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan

Kesehatan Perlindungan pekerja dari risiko akibat


faktor yang merugikan kesehatan
Kerja Penempatan & pemeliharaan pekerja dalam
suatu lingkungan kerja yang mengadaptasi
antara pekerjaan dengan manusia dan manusia
dengan jabatannya
GANGGUAN KESEHATAN
KERJA SDM

KONSEP SEHAT – SAKIT


PENYAKIT AKIBAT KERJA
KECELAKAAN KERJA
More than a
State of Mind

Having good mental health is


more than the absence of illness.
Rather, it's a state of holistic well-being.
2. Kecelakaan Akibat Kerja
Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan terjadi dikarenakan
oleh pekerjaan atau pada kecelakaan akibat kerja adalah suatu
kejadian yang tidak diduga, tidak dikehendaki, dan dapat
menyebabkan kerugian baik jiwa maupun harta benda yang
terjadi disebabkan oleh pekerjaan atau pada waktu
melaksanakan pekerjaan waktu melaksanakan pekerjaaan

Teori Kecelakaan Kerja


1. Teori 3 Faktor (Manusia, Lingkungan dan Peralatan)
2. Teori Kebetulan
3. Teori Kecendrungan Kecelakaan
3. Penyakit Akibat Kerja
Penyakit yang diderita pekerja akibat penyebab yang spesifik
yang berasal dari kondisi tempat kerja, peralatan kerja, bahan
kerja, cara kerja, lingkungan kerja atau yang mempunyai
asosiasi kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri
dari satu agent penyakit yang sudah diakui.

Secara singkat PAK adalah penyakit yang disebabkan oleh


pekerjaannya atau lingkungannya
Bahaya Potensial PAK
di Rumah Sakit
BIOLOGI KIMIA FISIKA ERGONOMI PSIKOSOSIAL

Virus: Antiseptik Radiasi Cara kerja Kerja Shift


- Hepatitis B, C (chlorine) Pengion Posisi kerja Monotoni
- HIV/AIDS Reagens Radiasi Gerakan : Beban kerja
- SARSCoV-2 Obat Ca non- -Mengangkat Konflik kerja
Gas Anestesi pengion -Membungkuk -
Ethylene Oxide Suhu panas Mendorong
Bakteri: Formaldehyde Suhu dingin
-TBC Glutaraldehyde Getaran
Mercury Bising
Jamur, Parasit
Contoh Penyakit Akibat

Kerja

Low Back Pain CTS Dermatitis


kontak Iritan
Contoh Penyakit Akibat Kerja

Tuberculosis Virus Hepatitis


FOKUS PELAYANAN PROMOTIF
KESEHATAN KERJA
1. Pemeliharaan BB ideal
2. Kegiatan fisik, Olah raga, kebugaran.
3. Pendidikan dan penyuluhan ttg kesehatan
kerja
4. Perbaikan gizi, menu seimbang dan
FOKUS KESEHATAN KERJA pemilihan makanan yang sehat dan aman,
PROMOTIF HigieneKantin
PREVENTIF 5. Pemeliharaan lingkungan kerja yg sehat
(Hygiene & sanitasi)
KURATIF
6. Konseling mis: berhenti merokok/napza
REHABILITATIF
PREVENTIF KURATIF

 Pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan  Pelayanan diberikan pada pekerja yang
khusus.
 Imunisasi sudah mengalami gangguan Kesehatan
 Kesehatan Lingkungan Kerja  Pelayanan diberikan meliputi pengobatan
 Perlindungan diri thdbahaya-bahaya
terhadap penyakit umum maupun
pekerjaan
 Penyerasian pekerja dgn mesin alatkerja penyakit akibat kerja
 Pengendalian risiko dilingkungan kerja (Fisik,  Terapi PAK dengan terapi kasual/utama dan
Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikososial)
terapi simtomatis
 Suplemen Gizi
 Survailance Kesehatan Kerja
REHABILITATIF

 Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat


menggunakan kemampuannya yang masih ada
secara maksimal
 Penempatan kembali pekerja yang cacat secara
selektif sesuai dengan kemampuannya
Jenis Pemeriksaan Kesehatan Kerja
JENIS TUJUAN WAKTU

1. Pre-employment (pra- kerja) Seleksi (Fit the men to the Sebelum mulai bekerja
job), Base-line

2. Periodical (Berkala) Monitoring (deteksi dini) Secara berkala (tahunan)

3. Khusus Monitoring → pajanan Sebelum melaksanakan


tugas berisiko

4. Pre/Post-placement Fit the men to the job Sebelum penugasan baru

5. Termination (Akhir) Base-line (Kompensasi) Akhir masa jabatan (pensiun,


mengundurkan diri)
Tujuan Pemeriksaan Pekerja
Parameter Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
Pemeriksaan Awal Berkerja
Pemeriksaan Khusus
Pemanfaatan Data Kesehatan

 FTW (Fit to Work) – Kelaikan bekerja.


 PAK (Penyakit Akibat Kerja) dan Follow-up
 RTW (Return to Work) – Kembali bekerja
 Upaya Kontrol
 Program Kompensasi
 Promosi Kesehatan
Fit To Work / Kelaikan Bekerja
 Adalah : Evaluasi kondisi
pekerja akibat injury / PAK yg serius dan mendapatkan pembatasan kerja
sementara (Temporary Unfit / Temporary modified duty), agar secara medis dpt bertugas kembali.
 Pekerja dapat
sembuh lebih cepat serta menurunkan kemungkinan kecacatan, dengan
mengikuti program kerja ringan (light duty assignments) yang memberikan mereka
kesempatan menjalani kesembuhan.
 Perlu disepakati lama status ini
disandang, mengingat operasi perusahaan tidak boleh terkendala,
namun harus mempertimbangkan jenis injury / sakitnya dan kemungkinan mengalamikecacatan.

Penetapan Medis dan Rekomendasi, harus menjawab pertanyaan


berikut :
 Thd diri sendiri :
√ Apakah pekerja ybs (aspek medis) mampu melaksanakan pekerjaan tsb? Dan
tidak membuat si pekerja manjadi berisiko terganggu kesehatannya?
 Thd Lingkungannya :
√Apakah membiarkan pekerja tersebut melaksanakan pekerjaannya akan
menimbulkan risiko bagi pekerja lain atau masyarakat disekitarnya?
Thank you!

Thank you!

Anda mungkin juga menyukai