Anda di halaman 1dari 17

Cultural Imperialism

Theory
Mass Communication
Our Team

Iman Saputra Akbar Ruslan Riefta Alda


2210409008 2210409005 2210409001
Table Of Contents

01 DEFINISI TEORI 04 KRITIK TERHADAP TEORI

SEJARAH &
02 PERKEMBANGAN
05 CONTOH FENOMENA

03 ASUMSI-ASUMSI DASAR 06 DAMPAK TEORI


Definisi Teori Cultural
01 Imperialism
Cultural Imperialism
Cultural imperialism adalah teori yang menggambarkan fenomena di
mana satu kelompok budaya atau negara mendominasi, mengendalikan,
atau memengaruhi kelompok budaya atau negara lain melalui ekspor elemen-
elemen budayanya. Ini bisa melibatkan dominasi dalam media, bahasa, nilai-
nilai, dan gaya hidup. Teori ini dikemukakan oleh Herb Schiller pada
tahun 1973. Teori ini menyatakan bahwa kelompok yang kuat secara ekonomi
dan politik dapat memaksa budayanya ke kelompok yang lebih lemah,
menghasilkan ketidakseimbangan kekuatan budaya dalam konteks globalisasi.
Sejarah dan
02 Perkembangan
Sejarah & Perkembangan
PASCA PERANG DUNIA II
01
Pasca Perang Dunia II AS mendominasi dalam industri hiburan,dan mulai
memengaruhi budaya di seluruh dunia
PENYEBARAN MEDIA MASSA
02 Perkembangan media massa, terutama televisi, menjadi salah satu elemen
utama dalam cultural imperialism.
GLOBALISASI
03 Era globalisasi yang semakin pesat memperkuat hubungan antarnegara dan
mempercepat pertukaran budaya.
KRITIK TERHADAP BUDAYA BARAT
04 Beberapa pemikir dari negara-negara berkembang menyoroti
dominasi budaya dari Barat dan menyatakan keprihatinan terhadap
hilangnya identitas budaya lokal.
Asumsi-Asumsi
03 Dasar Teori
Asumsi-Asumsi Dasar Teori
Asumsi Ontologis Asumsi Epistemologis
Teori ini menjelaskan
Asumsi Aksiologis
Teori ini bersifat netral
Teori ini mengatakan
bahwa manusia tidak bahwa kebenaran itu ada, nilai dan objektif.
mempunyai kehendak apapun kebenarannya, Program televisi dari
bebas untuk memilih kebenaran itu tidak akan Dunia Barat akan
bagaimana ia merasa, pernah berubah.Negara mengkomunikasikan
bertindak, berpikir, dan berkembang akan selalu pesan yang sama dan
hidup. Mereka bereaksi mengikuti Barat. memberikan dampak
trhdp apa yg mereka yang sama pada Negara
lihat di TV. Dunia Ketiga
04
Kritik Terhadap Teori
Kritik Terhadap Teori
~ Pengaruh Timbal Balik
Kritik juga muncul terkait dengan kurangnya perhatian terhadap pengaruh timbal balik antara
kelompok budaya. Fokus hanya pada satu arah pengaruh dapat mengaburkan dinamika timbal
balik dan adopsi budaya yang bersifat sukarela.
~ Keberagaman Budaya dalam Globalisasi
Beberapa kritikus menggarisbawahi bahwa, meskipun ada dominasi budaya tertentu, globalisasi
juga dapat memperkaya dan mempertahankan keberagaman budaya melalui pertukaran ide dan
praktik.
~ Kepalsuan
Teori ini tidak terbukti jika negara-negara Dunia Ketiga tidak terpengaruh oleh media Barat dan
mereka tidak kehilangan budayanya.
~ Pandangan Barat-Centris
Teori ini juga dikritik karena seringkali bersifat Barat-centris, dengan fokus pada pengaruh budaya
dari Barat, sementara mengabaikan dinamika dominasi budaya dari kelompok non-Barat.
Contoh Fenomena
05 Teori Cultural
Imperialism
Contoh Fenomena Teori
Fashion Barat Makanan Cepat Saji
Pengaruh mode dan Penyebaran global
pakaian Barat di merek-merek
seluruh dunia. makanan cepat saji
dari Amerika.

Industri Hiburan Bahasa Inggris


Pengaruh bahasa
Dominasi film
Inggris sebagai
hollywood di pasar
bahasa global
internasional.
dominan.
06
Dampak
Cultural Imperialism
Dampak Cultural Imperialism
Perubahan Budaya 01 Pengaruh budaya dominan akan
menekan budaya lokal.

Ketergantungan pada media


dominan dalam hal informasi dan 02 Dependensi Mediasi
hiburan.

Krisis Identitas Budaya 03 Hilangnya atau ditekaninya


identitas budaya lokal.

Pertumbuhan ekonomi di negara-negara


dominan, tetapi melahirkan 04 Kesenjangan Ekonomi
ketidakseimbangan global.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, teori cultural imperialism menyoroti
ketidakseimbangan dalam pertukaran budaya global, di mana kelompok
budaya yang lebih besar dan kuat dapat mendominasi dan memengaruhi
kelompok yang lebih kecil. Masa depan menghadirkan potensi
perkembangan melalui pemanfaatan teknologi dan pemberdayaan budaya
lokal, bersama dengan perlawanan yang lebih kuat terhadap dominasi
budaya. Penting untuk mempromosikan kolaborasi antarbudaya yang
seimbang yang mendukung keberagaman budaya agar dapat mengatasi
risiko hilangnya identitas budaya dan membangun interaksi budaya yang
adil dan saling menguntungkan di era globalisasi.
Thanks For
Your Attention <3

Anda mungkin juga menyukai