GLOBALISASI
DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
LOKAL.
TEORI GLOBALISASI, BENTUK/ GEJALA GLOBALISASI DAN ANCAMAN
GLOBALISASI.
3. Kerusakan KulturPengaruh kultur Barat memiliki kecenderungan merusak kultur prib umi. Hal
ini karena kebanyakan produk kultur Barat yang diterima adalah tidak berkualitas.
Contohnya adalah masyarakat cenderung lebih menerima cerita detektif yang menyeramkan
ketimbang karya sastra Nobel bidang Kesusasteraan, opera sabun ketimbang drama rekaan
Shakespeare, atau musik rap ketimbang simfoni gubahan Beethoven. Mengapa demikian?
Alasan pertama, pihak penerima (masyarakat lokal) kurang siap untuk menerima kultur
Barat berkualitas tinggi. Alasan kedua, pihak penyalur (negara Barat) mungkin mela kukan
dumping atau sengaja menjual produk kultural bermutu buruk ke negara lain.
4. Kedewasaan Penerimaan kultur Barat dilakukan melalui dialog dan pertukaran yang
seimbang. Masyarakat lokal menerima kultur Barat secara selekitif, memperkayanya dengan
nilai-nilai lokal tertentu, dan memberikan tafsiran lokal. Pada akhirnya, kultur global (Barat)
akan merangsang dan menantang perkembangan kultur lokal. Sebagai contoh adalah
masyarakat Indonesia menerima aliran musik rap dari Barat, namun tidak mengadopsi lirik
yang terkesan kasar atau kurang sopan. Selain itu, juga berupaya memasukkan unsur musik
tradisional dan lirik yang mendidik.
1. Globalisasi merupakan proses menuju kemakmuran yang merata bagi semua negara di
dunia.
2. Globalisasi dapat dimaknakan sebagai tahapan pembangunan ekonomi paling akhir dan
semua negara adalah aktor yang berkompetisi dalam arena globalisasi.
4. Agar mampu menjadi aktor yang unggul, negara berkembang mengikuti pengalaman
negara maju dalam pembangunan perekonomian.
Teori ini dikemukakan oleh Noreena Hertz. Dalam (Jati, 2013) menyatakan bahwa asumsi teori ini
adalah globalisasi merupakan sesuatu yang problematis. Hertz menilai, kekuasaan pemerintahan di
banyak negara akan tergerus oleh kepentingan bisnis perusahaan-perusahaan multinasional,
1embaga-lembaga
ekonomi global, dan budaya global. Dalam kenyataannya, kepentingan ekonomi nyaris
mengalahkan semua kepentingan nasional lainnya. Pemerintah negara berkembang bahkan rela
mengorbankan kepentingan warganya demi menarik investasi perusahaan multinasional dan
mencapai angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kondisi inilah yang kemudian digambarkan
pemimpin yang dipilih oleh rakyat untuk melayani kepentingan mereka, justru lebih giat melayani
kepentingan perusahaan multinasional yang tidak memilihnya.
Teori sistem dunia dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein dalam (Sztompka, 2009) dalam teorinya
membedakan tiga tahap utama perkembangan peradaban manusia, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap Sistem MiniPada tahap sistem mini, unit-unit ekonomi dalam masyarakat relatif kecil,
memenuhi kebutuhan sendiri dengan pembagian kerja internal menyeluruh dan dengan
kerangka kultural tunggal. Tahap ini terlihat ketika masyarakat masih berburu dan
mengumpulkan makanan dari hutan, berlanjut hingga masyarakat sudah mengenal
pertanian dan perkebunan.
2. Tahap Kekaisaran DuniaKesatuan ekonomi telah jauh lebih besar dan menyeluruh
menggabungkan sejumlah besar sistem mini sebelumnya. Landasan perekonomian adalah
sektor agraris. Perekonomian dikoordinasikan oleh kekuatan militer dan kekuatan politik,
disertai pemerintah yang kejam, pajak tinggi, wajib militer. Kekaisaran dunia ini pun
senantiasa terlibat dalam peperangan dan penaklukan imperialis. Negara yang menonjol
pada tahap kekaisaran dunia adalah Cina, Mesir dan Romawi kuno.
3. Tahap Ekonomi DuniaTahap ekonomi dunia mulai berkembang pada akhir abad ke-16
sebagai cikal bakal globalisasi. Peran negara (pemerintah) sebagai badan pengatur dan
koordinator aktivitas ekonomi mulai menurun dan perlahan digantikan oleh pasar. Fungsi
negara sebatas memastikan tetap berlangsung aktivitas ekonomi, perdagangan bebas, dan
hubungan perdagangan yang menguntungkan.
1. Teori Tipologi CitraMenurut teori yang dikemukakan oleh Robertson dalam Sztompka, 2009,
terdapat empat citra dalam memandang tatanan dunia di era globalisasi. Ada pun empat
citra dalam memandang tatanan dunia era globalisasi adalah sebagai berikut.
3. Masyarakat Global IMelihat dunia sebagai mozaik negara berdaulat, saling terbuka, dan
terlibat dalam pertukaran intensif di bisang ekonomi, politik, serta kultural. Terkait
pertukaran itu, laku pandangan egalitarian (menganggap berbagai negara sebagai mitra
yang setara secara politis dan terlibat hubungan kerja sama saling menguntungkan) dan
bertingkah (menekankan pentingnya peran negara yang berkekuasaan besar untuk menjaga
stabilitas dunia).
1. Bentuk dan Gejala GlobalisasiApakah bentuk dan gejala globalisasi dapat diamati secara
jelas? Secara konkret, terdapat beberapa bentuk globalisasi. Berikut gejala-gejalanya dalam
kehidupan. Berikut ini akan terlebih dahulu mengenai bentuk globalisasi.
1. Globalisasi Perekonomian Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan
pasar yang semakin terintegrasi,yang dirintangi lagi oleh batas teritorial antarnegara (Jati,
2013). Apabila globalisasi perekonomian terjadi, batas-batas suatu negara dapat menjadi
kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional pun
bertambah erat. Globalisasi perekonomian akan menbuka peluang bagi produk dari luar
negeri untuk dapat bersaing dan menembus pasar internasional secara kompetitif. Selain itu,
juga membuka peluang masuknya produk-produk lokal ke pasar domestik. Hal ini tentunya
harus disikapi dengan peningkatan daya saing, jika negara berkembang tidak ingin hanya
menjadi konsumen saja dari produk-produk global. Menurut Tanri Abeng (dalam Nasution,
2010) perwujudan dan gejala-gejala nyata dari globalisasi ekonomi terjadi dalam bentuk-
bentuk berikut.
3. Globalisasi Jaringan Informasi Masyarakat suatu negara dapat dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari berbagai negara di seluruh penjuru dunia karena kemajuan
teknologi, antara lain siaran televisi internasional (CNN, BBC, Al-Jazeera), internet, media
cetak, dan lainnya. Jaringan komunikasi yang semakin maju juga membantu pengenalan
pasar ke berbagai belahan dunia. Sebagai contoh adalah restoran cepat saji asal Amerika
Serikat bisa ditemui di banyak negara, penduduk dari seluruh dunia mulai gemar
mengonsumsi minuman ringan berkarbonasi, dan kalangan kaya memilih menggunakan
produk mode rancangan desainer internasional. adalah selera masyarakat dunia, baik
yang berdomisili di kawasan perkotaan maupun pedesaan, bergerak menuju
selera .
4. Globalisasi Perdagangan Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan atau penyeragaman
tarif dan penghapusan berbagai hambatan. Dengan demikian, kegiatan perdagangan kini
menjadi semakin mudah, kompetitif, dan berkeadilan. Salah satu contoh globalisasi
perdagangan adalah kerangka masyarakat ekonomi ASEAN yang bertujuan menjadikan Asia
Tenggara sebagai kawasan dengan arus barang, jasa, investasi, pekerja terampil, arus
modal yang lebih bebas, mempunyai daya saing tinggi, tingkat pembangunan ekonomi
merata, dan terintegrasi dengan ekonomi global.
1. Bidang ekonomi, mendorong perkembangan pasar bebas. Pasar bebas atau liberalisasi akan
menimbulkan masalah jika komoditas yang dihasilkan dari dalam negeri (pertanian dan
industri) tidak mampu bersaing dengan komoditas yang berasal dari negara lain.
2. Bidang politik, ditunjukkan dengan adanya sistem pemerintahan dunia ( world government).
Hal itu mengakibatkan beberapa negara merasa diatur oleh negara yang lebih kuat dari segi
militer dan ekonomi.
3. Bidang lingkungan, salah satu fenomena ancaman global dalam bidang lingkungan hidup
adalah pemanasan global (global warming). Global warming menjadi salah satu isu global
yang terjadi karena ada peningkatan suhu atmoster, laut, dan daratan.
4. Bidang sosial, ditunjukkan dengan peningkatan intensitas hubungan sosial masya rakat.
lnteraksi/hubungan sosial yang terbentuk dalam masyarakat lebih mengarah pada
persaingan. lndividu-individu dalam masyarakat saling berkompetisi secara global sehingga
pihak yang tidak kompetitif akan tersingkir.