Anda di halaman 1dari 7

PERTEMUAN KE 8 KD.

GLOBALISASI
DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
LOKAL.
TEORI GLOBALISASI, BENTUK/ GEJALA GLOBALISASI DAN ANCAMAN
GLOBALISASI.

1. Teori-Teori Globalisasi Bagaimanakah kalian dapat memahami globalisasi secara


mendalam? Untuk dapat memahami globalisasi secara mendalam, kalian harus memahami
beberapa teori globalisasi. Berikut ini adalah beberapa teori yang dikemukakan oleh ahli
mengenai berbagai aspek yang terkait dengan globalisasi.

i. Teori Ecumene Culture Ulf Hannerz (dalam Sztompka, 2009) menyatakan


bahwa proses globalisasi, kultur tradisional berangsur digantikan dengan
kultur modern dari Barat. Menurut Hannerz, kultur tradisional muncul dalam
batas komunitas serta terpaku pada ruang dan waktu tertentu. Kultur
tradisional umumnya diciptakan, diperagakan dan dicipta ulang melalui
interaksi langsung tatap muka (face to face). Adapun kultur modern mampu
melintasi batasan ruang dan waktu. Penciptaan dan peragaan kultur
modern didukung oleh teknologi komunikasi juga transportasi. Hannerz
melukiskan empat kemungkinan yang terjadi seiring pergantian kultur.
Adapun empat kemungkinan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Homogenisasi GlobalKultur Barat akan mendominasi, sehingga mengancam keunikan kultur


lokal (pribumi). Seluruh dunia seakan menjadi jiplakan gaya hidup, pola konsumsi, nilai,
norma, gagasan, dan keyakinan masyarakat Barat.

2. Kejenuhan Secara perlahan dan bertahap, masyarakat di segala penjuru dunia ak an


menyerap pola kultur Barat hingga menjenuhkan mereka. Dalam jangka panjang, setelah
melalui beberapa generasi, maka bentuk, makna, dan penghayatan kultur lokal akan lenyap.

3. Kerusakan KulturPengaruh kultur Barat memiliki kecenderungan merusak kultur prib umi. Hal
ini karena kebanyakan produk kultur Barat yang diterima adalah tidak berkualitas.
Contohnya adalah masyarakat cenderung lebih menerima cerita detektif yang menyeramkan
ketimbang karya sastra Nobel bidang Kesusasteraan, opera sabun ketimbang drama rekaan
Shakespeare, atau musik rap ketimbang simfoni gubahan Beethoven. Mengapa demikian?
Alasan pertama, pihak penerima (masyarakat lokal) kurang siap untuk menerima kultur
Barat berkualitas tinggi. Alasan kedua, pihak penyalur (negara Barat) mungkin mela kukan
dumping atau sengaja menjual produk kultural bermutu buruk ke negara lain.

4. Kedewasaan Penerimaan kultur Barat dilakukan melalui dialog dan pertukaran yang
seimbang. Masyarakat lokal menerima kultur Barat secara selekitif, memperkayanya dengan
nilai-nilai lokal tertentu, dan memberikan tafsiran lokal. Pada akhirnya, kultur global (Barat)
akan merangsang dan menantang perkembangan kultur lokal. Sebagai contoh adalah
masyarakat Indonesia menerima aliran musik rap dari Barat, namun tidak mengadopsi lirik
yang terkesan kasar atau kurang sopan. Selain itu, juga berupaya memasukkan unsur musik
tradisional dan lirik yang mendidik.

2. Teori Pembangunan Ekonomi


Teori Pembangunan Ekonomi adalah teori yang dikemukakan oleh Martin Wolf. Menurut Martin
Wolf (dalam Jati, 2013) teori pembangunan ekonomi memiliki asumsi pokok sebagai berikut.

1. Globalisasi merupakan proses menuju kemakmuran yang merata bagi semua negara di
dunia.

2. Globalisasi dapat dimaknakan sebagai tahapan pembangunan ekonomi paling akhir dan
semua negara adalah aktor yang berkompetisi dalam arena globalisasi.

3. Penguasaan modal (kapital) yang besar merupakan penentu keberhasilan memenangkan


kompetisi dalam arena globalisasi.

4. Agar mampu menjadi aktor yang unggul, negara berkembang mengikuti pengalaman
negara maju dalam pembangunan perekonomian.

3. Teori Problematika Globalisasi

Teori ini dikemukakan oleh Noreena Hertz. Dalam (Jati, 2013) menyatakan bahwa asumsi teori ini
adalah globalisasi merupakan sesuatu yang problematis. Hertz menilai, kekuasaan pemerintahan di
banyak negara akan tergerus oleh kepentingan bisnis perusahaan-perusahaan multinasional,
1embaga-lembaga

ekonomi global, dan budaya global. Dalam kenyataannya, kepentingan ekonomi nyaris
mengalahkan semua kepentingan nasional lainnya. Pemerintah negara berkembang bahkan rela
mengorbankan kepentingan warganya demi menarik investasi perusahaan multinasional dan
mencapai angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kondisi inilah yang kemudian digambarkan

sebagai ‘matinya demokrasi’ (the death of democracy), di mana

pemimpin yang dipilih oleh rakyat untuk melayani kepentingan mereka, justru lebih giat melayani
kepentingan perusahaan multinasional yang tidak memilihnya.

4. Tahap Sistem Dunia

Teori sistem dunia dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein dalam (Sztompka, 2009) dalam teorinya
membedakan tiga tahap utama perkembangan peradaban manusia, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap Sistem MiniPada tahap sistem mini, unit-unit ekonomi dalam masyarakat relatif kecil,
memenuhi kebutuhan sendiri dengan pembagian kerja internal menyeluruh dan dengan
kerangka kultural tunggal. Tahap ini terlihat ketika masyarakat masih berburu dan
mengumpulkan makanan dari hutan, berlanjut hingga masyarakat sudah mengenal
pertanian dan perkebunan.

2. Tahap Kekaisaran DuniaKesatuan ekonomi telah jauh lebih besar dan menyeluruh
menggabungkan sejumlah besar sistem mini sebelumnya. Landasan perekonomian adalah
sektor agraris. Perekonomian dikoordinasikan oleh kekuatan militer dan kekuatan politik,
disertai pemerintah yang kejam, pajak tinggi, wajib militer. Kekaisaran dunia ini pun
senantiasa terlibat dalam peperangan dan penaklukan imperialis. Negara yang menonjol
pada tahap kekaisaran dunia adalah Cina, Mesir dan Romawi kuno.

3. Tahap Ekonomi DuniaTahap ekonomi dunia mulai berkembang pada akhir abad ke-16
sebagai cikal bakal globalisasi. Peran negara (pemerintah) sebagai badan pengatur dan
koordinator aktivitas ekonomi mulai menurun dan perlahan digantikan oleh pasar. Fungsi
negara sebatas memastikan tetap berlangsung aktivitas ekonomi, perdagangan bebas, dan
hubungan perdagangan yang menguntungkan.

1. Teori Tipologi CitraMenurut teori yang dikemukakan oleh Robertson dalam Sztompka, 2009,
terdapat empat citra dalam memandang tatanan dunia di era globalisasi. Ada pun empat
citra dalam memandang tatanan dunia era globalisasi adalah sebagai berikut.

1. Komunitas Global IMemandang dunia sebagai mozaik komunitas-komunitas yang


berhubungan erat dengan tatanan kultural dan kelembagaan yang sederajat dan unik, atau
bertingkat dengan komunitas unggul tertentu di puncaknya.

2. Komunitas Dunia IIMenekankan pentingnya kesatuan umat manusia menganjurkan


terberbentuknya komunitas global atau ‘dusun global’ (global village) dengan konsensus nilai
dan gagasan dari seluruh dunia.

3. Masyarakat Global IMelihat dunia sebagai mozaik negara berdaulat, saling terbuka, dan
terlibat dalam pertukaran intensif di bisang ekonomi, politik, serta kultural. Terkait
pertukaran itu, laku pandangan egalitarian (menganggap berbagai negara sebagai mitra
yang setara secara politis dan terlibat hubungan kerja sama saling menguntungkan) dan
bertingkah (menekankan pentingnya peran negara yang berkekuasaan besar untuk menjaga
stabilitas dunia).

4. Masyarakat Global IIMembayangkan penyatuan negara-negara di bawah pemerintahan


dunia, baik berbentuk pemerintahan supranasional atau pemerintahan federasi yang
mengutamakan solidaritas.

1. Bentuk dan Gejala GlobalisasiApakah bentuk dan gejala globalisasi dapat diamati secara
jelas? Secara konkret, terdapat beberapa bentuk globalisasi. Berikut gejala-gejalanya dalam
kehidupan. Berikut ini akan terlebih dahulu mengenai bentuk globalisasi.
1. Globalisasi Perekonomian Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan
pasar yang semakin terintegrasi,yang dirintangi lagi oleh batas teritorial antarnegara (Jati,
2013). Apabila globalisasi perekonomian terjadi, batas-batas suatu negara dapat menjadi
kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional pun
bertambah erat. Globalisasi perekonomian akan menbuka peluang bagi produk dari luar
negeri untuk dapat bersaing dan menembus pasar internasional secara kompetitif. Selain itu,
juga membuka peluang masuknya produk-produk lokal ke pasar domestik. Hal ini tentunya
harus disikapi dengan peningkatan daya saing, jika negara berkembang tidak ingin hanya
menjadi konsumen saja dari produk-produk global. Menurut Tanri Abeng (dalam Nasution,
2010) perwujudan dan gejala-gejala nyata dari globalisasi ekonomi terjadi dalam bentuk-
bentuk berikut.

1. Globalisasi ProduksiPerusahaan multinasional (multinational corporation) kini gencar


melakukan proses produksi atau relokasi industri ke berbagai negara, dengan tujuan
menekan biaya produksi atau meraih laba yang lebih besar. Biasanya negara-negara
berkembang akan dijadikan pilihan karena upah buruh yang relatif rendah ketimbang di
negara-negara maju, murahnya tarif bea masuk infrastruktur memadai, insentif atau
kemudahan yang diberikan oleh pemerintah, dan banyak lagi pertimbangan lainnya.

1. Globalisasi PembiayaanPerusahaan multinasional (multinational corporations) mempunyai


akses untuk memeroleh pinjaman atau melakukan investasi pada semua negara di seluruh
penjuru dunia.

2. Globalisasi Tenaga KerjaPerusahaan multinasional (multinational corporations) akan


mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kebutuhan. Sebagai contoh
adsalah staf profesional direkrut dari tenaga kerja yang memiliki kompetensi, keterampila n
dan pengalaman internasional. Sementara buruh kasar biasanya adalah tenaga tidak
terampil yang diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi, pergerakan pekerja
migran pun semakin leluasa. TUGAS

i. Amatilah dengan saksama gambar statistik berikut!

ii. Menurut analisis kalian, bagaimanakah pemerintah dalam menangani kasus


TKI atau TKW yang mengalami hukuman mati di luar negeri?

iii. Bagaimanakah gagasan kalian untuk mengurangi hukuman mati terhadap


TKI atau TKW di luar negeri?

3. Globalisasi Jaringan Informasi Masyarakat suatu negara dapat dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari berbagai negara di seluruh penjuru dunia karena kemajuan
teknologi, antara lain siaran televisi internasional (CNN, BBC, Al-Jazeera), internet, media
cetak, dan lainnya. Jaringan komunikasi yang semakin maju juga membantu pengenalan
pasar ke berbagai belahan dunia. Sebagai contoh adalah restoran cepat saji asal Amerika
Serikat bisa ditemui di banyak negara, penduduk dari seluruh dunia mulai gemar
mengonsumsi minuman ringan berkarbonasi, dan kalangan kaya memilih menggunakan
produk mode rancangan desainer internasional. adalah selera masyarakat dunia, baik
yang berdomisili di kawasan perkotaan maupun pedesaan, bergerak menuju
selera .

4. Globalisasi Perdagangan Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan atau penyeragaman
tarif dan penghapusan berbagai hambatan. Dengan demikian, kegiatan perdagangan kini
menjadi semakin mudah, kompetitif, dan berkeadilan. Salah satu contoh globalisasi
perdagangan adalah kerangka masyarakat ekonomi ASEAN yang bertujuan menjadikan Asia
Tenggara sebagai kawasan dengan arus barang, jasa, investasi, pekerja terampil, arus
modal yang lebih bebas, mempunyai daya saing tinggi, tingkat pembangunan ekonomi
merata, dan terintegrasi dengan ekonomi global.

1. Globalisasi Kebudayaan Globalisasi kebudayaan, sebagai sebuah gejala tersebarnya


nilai-nilai dan budaya tertentu ke seluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world
culture) telah berlangsung sejak lama. Meminjam pendapat Lucian W. Pye (dalam
Sztompka, ) cikal bakal persebaran budaya dunia dapat ditelusuri dari perjalanan para
penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia. Dalam pengembaraannya, mereka
menyebarkan budayanya melalui kontak dengan penduduk asli di daerah yang
disinggahi. Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara baru terjadi pada awal
ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan
kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan
komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, sehingga menyebabkan semakin cepatnya
persebaran kebudaaan. Berkembangnya globalisasi kebudayaan ditandai dengan berbagai
gejala berikut.

1. Berlangsungnya pertukaran kebudayaan antarnegara.

2. Penyebaran prinsip multikulturalisme dan kemudahan akses individu terhadap kebudayaan


lain di luar kebudayaannya.

3. Berkembangnya turisme dan pariwisata. Banyak negara berusaha menampilkan beragam


kekayaan budayanya untuk menarik sebanyak mungkin kunjungan wisatawan mancanegara.

1. Ancaman Globalisasi Konsep globalisasi dipahami sebagai kegiatan ekonomi, teknologi,


serta komunikasi. Globalisasi menciptakarn perbaikan dan perbedaan antara orang -orang
yang hidup di negara-negara maju, negara berkembang, dan negara-negara terbelakang.
Globalisasi berhubungan erat dengan keberadaan perusahaan-perusahaan internasional,
pertumbuhan pasar, dan modal internasional. Pada era globalisasi, mata uang dapat
dipertukarkan secara mudah walaupun menyeberang perbatasan antarnegara. Era
globalisasi juga ditandai dengan peningkatan perdagangan, hukum, dan kebijakan
internasional. Hal ini membentuk struktur industri dan meningkatkan persaingan. Era
globalisasi selalu diikuti dengan dinamika perubahan dan persaingan yang terjadi dalam
semua sektor kehidupan. Fenomena perubahan terjadi secara drastis dalam berbagai aspek
kehidupan, hubungan sosial, dan pergaulan antarbangsa. Globalisasi mengakibatkan
fenomena baru dalam bentuk persaingan di berbagai sektor. Ketika dunia dihadapkan pada
ketidakpastian dan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih, masyarakat
semakin berani dengan beragam tuntutan. Globalisasi berlangsung dengan cepat dan
melanda semua negara di dunia dalam waktu dan periode yang bersamaan. Globalisasi
sifatnya multidimensional dengan proses kompleks yang mempengaruhi intelektual,
emosional, sosial, politik, ekonomi, dan dimensi budaya di seluruh dunia. Adapun beberapa
ancaman globabsasi sebagai berikut.

1. Bidang ekonomi, mendorong perkembangan pasar bebas. Pasar bebas atau liberalisasi akan
menimbulkan masalah jika komoditas yang dihasilkan dari dalam negeri (pertanian dan
industri) tidak mampu bersaing dengan komoditas yang berasal dari negara lain.

2. Bidang politik, ditunjukkan dengan adanya sistem pemerintahan dunia ( world government).
Hal itu mengakibatkan beberapa negara merasa diatur oleh negara yang lebih kuat dari segi
militer dan ekonomi.

3. Bidang lingkungan, salah satu fenomena ancaman global dalam bidang lingkungan hidup
adalah pemanasan global (global warming). Global warming menjadi salah satu isu global
yang terjadi karena ada peningkatan suhu atmoster, laut, dan daratan.

4. Bidang sosial, ditunjukkan dengan peningkatan intensitas hubungan sosial masya rakat.
lnteraksi/hubungan sosial yang terbentuk dalam masyarakat lebih mengarah pada
persaingan. lndividu-individu dalam masyarakat saling berkompetisi secara global sehingga
pihak yang tidak kompetitif akan tersingkir.

5. Bidang budaya, nilai-nilai perilaku dalam masyarakat dipersatukan melalui transfer


kebudayaan. Berbagai karya seni yang dipublikasikan secara bebas melalui teknologi
informasi mendorong masyarakat untuk mempelajari perilaku bangsa lain. Meskipun
demikian, nilai-nilai asing berpotensi melunturkan nilai-nilai tradisi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai