Anda di halaman 1dari 4

Anandita Allyssa .R.

XII IBB / 07

ANTROPOLOGI

Memahami Globalisasi , Gejala dan Faktor Penyebabnya

1) Jelaskan dari asal kata arti dari Globalisasi !

 Dalam Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial ( Kuper & Kuper,2008:413 ) , Globalisasi


merupakan proses lanjutan dari perkembangan perekonomian dunia. Dlobalisasi
juga dapat terjadi karena berdirinya jaringan-jaringan informasi dan komunikasi
global. Selain itu, globalisasi terjadi sebagai sebuah proses yang kontradiktif dan
tidak seimbang, di mana terjadi berbagai polarisasi (di bidang ekonomi,social,
dan budaya) dalam berb agai sakala geografis.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat (2013:455),
globalisasi berarti proses masuknya ke ruang lingkup dunia.
Sementara itu, menurut Robertson (dalam Sztompka, 2011:101), globalisasi
diartikan sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal, di mana masyarakat
di seluruh dunia menjadi saling tergantung di semua aspek kehidupan seperti
dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya (kultural).
Dengan demikian, konsep globalisasi dipahami sebagai kegiatan ekonomi,
teknologi, serta komunikasi. Dikarenakan globalisasi merambah ke segala bidang
kehidupan kita dan saling dipengaruhi oleh kehidupan negara-negara lain, proses
globalisasi secara tidak langsung memberi gambaran kepada kita bahwa kita
semua hidup dalam satu dunia yang sama, di mana dalam dunia tersebut,
individu, kelompok, dan bangsa bangsa saling bergantung satu sama lain.

2) Identifikasilah gejala Globalisasi dari sudut pandang sosial dan kebudayaan !

 Ritzer (dalam Martono, 2012:99) menjelaskan gejala globalisasi dengan


beberapa konsep, yaitu globalisasi versus glokalisasi, perkembangan kapitalisme,
McDonaldisasi, dan Amerikanisasi.
Globalisasi merupakan pandangan yang sangat modern yang menekankan
kemampuan yang semakin meningkat di seluruh dunia dari organisasi-
organisasi dan negara-negara modern yang sebagian bersifat kapitalistik untuk
meningkatkan kekuasaan mereka dan menjangkau dunia. Ada dua teori yang
menjelaskan teori ini yaitu teori Marxian dan teori Weberian.

1) Teori Marxian
Teori ini mengarahkan pandangannya bahwa satu dari kekuatan-kekuatan
pendorong utama di belakang globalisasi adalah kebutuhan perusahaan untuk
memperlihatkan kemampuannya dalam memperoleh keuntungan, yang
semakin meningkat melalui imperialisme yang semakin lama semakin menjauh
dari jangkauan. Kekuatan pendorong lainnya adalah kebutuhan bagi perusahaan
perusahaan dan negara-negara dan institusi institusi lain (media dan pendidikan)
yang menopang mereka, untuk mendukung upaya-upaya mempertinggi
kemampuan memperoleh keuntungan dengan cara meningkatkan hegemoni
budaya mereka di seluruh dunia. Misalnya saja berbagai sistem dan produk
konsumsi yang diekspor oleh Amerika ke seluruh dunia dan cara-cara yang
mereka gunakan untuk mengubah apa yang dikonsumsi orang-orang, serta
bagaimana mengonsumsinya.

2) Teori Weberian
Teori ini menekankan ketersediaan yang semakin bertambah dari struktur-
struktur yang dirasionalisasi dan kontrol mereka yang semakin meningkat atas
orang-orang di seluruh dunia, khususnya dalam bidang konsumsi. Teori
Weberian membiasakan kita pada penyebaran "global" dari struktur struktur
rasional ini yang memiliki sebuah kecenderungan untuk mereplikasi (membuat
tiruan) diri mereka ke seluruh dunia, dan negara-negara yang tidak memilikinya
umumnya ingin sekali memperolehnya. Teori Weberian dapat kita lihat pada
beberapa fenomena globalisasi berikut ini.

a) Globalisasi versus Glokalisasi

Dalam aspek budaya, globalisasi dapat dilihat sebagai sebuah ekspansi


(perluasan) dari kebiasaan-kebiasaan umum (homogenitas). Sedangkan
glokalisasi meliputi interaksi dari banyak budaya lokal dan global untuk
menciptakan sejenis karya tiruan atau sebuah campuran yang menimbulkan
sebuah homogenitas yang sering dihubungkan dengan imperialisme budaya
untuk menempatkannya dalam cara lain.
Proses ini dapat kita pahami ketika produk masyarakat lokal kemudian diadopsi
(dinikmati) oleh masyarakat luar namun dengan bentuk yang lain. Bentuk lain
tersebut pada dasarnya. menunjukkan keheterogenan produk. budaya lokal yang
dikonsumsi masyarakat dunia secara global di tempat lain. Misalnya sushi
Jepang dapat dikonsumsi di Indonesia dengan disajikan ala Indonesia yaitu
dibuat sesuai dengan lidah orang Indonesia, tempe khas Indonesia dapat
dinikmati masyarakat Jepang dengan "rasa tempe khas Jepang". Sehingga,
glokalisasi juga dapat diartikan sebagai penyeragaman budaya lokal di seluruh
dunia dengan bentuk lokal.
b) Kapitalisme

Kapitalisme merupakan sebuah kekuatan besar yang muncul beriringan dengan


globalisasi. Perusahaan perusahaan kapitalis yang sangat kuat, akan selalu
berupaya untuk memperluas ekspansi pasar agar tidak gulung tikar. Ekspansi ini
juga akan memasuki negara-negara lain yang dianggap cukup potensial sebagai
tempat untuk mengembangkan modal. Gejala inilah yang akan membawa
implikasi paling besar akibat globalisasi. Gejala ini mudah ditandai dengan
masuknya perusahaan perusahaan asing ke Indonesia, misalnya Freeport, Epson
Mobil, dan Petronas.

c) McDonaldisasi

McDonaldisasi merupakan sebuah proses yang sesuai dengan prinsip-prinsip


restoran cepat saji yang semakin lama semakin mendominasi berbagai sektor
dari masyarakat Amerika ke sejumlah masyarakat di seluruh dunia. Ada
beberapa prinsip kerja yang menjadi model McDonaldisasi, antara lain
menjanjikan efisiensi, kemampuan memprediksi dan mengontrol, dan
penggantian teknologi manusia dengan mesin.McDonaldisasi tidak terbatas pada
industri cepat saji dan tidak juga pada Amerika Serikat, McDonalisasi merupakan
proses perubahan global yang sangat luas dan jauh jangkauannya. Hasil karya
paham McDonaldisasi bahkan telah diterapkan dengan baik pada industri
pendidikan, politik, agama, serta peradilan kriminal. Keberhasilan Mcdonaldisasi
di Amerika Serikat memberikan kesan kuat bahwa Mcdonaldisasi akan terus
membuat invansi-invansi ke pasar global tidak hanya melalui usaha-usaha dari
perusahaan yang ada, namun juga melalui penyebaran paradigma.

d) Amerikanisasi

Amerikanisasi merupakan proses pengembangbiakan ide-ide, kebiasaan, pola-


pola sosial, industri, dan model Amerika ke seluruh dunia. Proses ini meliputi
bentuk-bentuk imperialisme budaya, institusi politik, serta ekonomi Amerika.
Sebagai contoh, kita dapat melihat dengan mudah berbagai unsur budaya
Amerika di seluruh dunia, baik film, musik, bahkan aktris ataupun penyanyi
Amerika. Bahkan acara-acara televisi Amerika juga banyak diadopsi menjadi
acara di televisi swasta nasional kita (seperti Master Chef dan lain-lain). Produk-
produk buatan Amerika juga banyak menjamur dan dijual di supermarket kita,
misalnya produk KFC, Coca-Cola Company. Selain itu, tempat-tempat hiburan ala
Amerika dapat kita temukan di seluruh dunia tanpa harus pergi ke Amerika,
seperti Disneyland atau Warner bros. (Martono, 2011:99-104)
3) Jelaskan faktor2 pendorong Globalisasi !

 Faktor-faktor pendorong Globalisasi dapat dibagi menjadi 2 faktor yaitu faktor


ekstern dan faktor intern :

1) Faktor Ekstern.
Faktor ekstern munculnya globalisasi berasal dari luar negeri dan
perkembangan dunia.
a) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
b) Penemuan sarana komunikasi yang semakin canggih.
c) Kesepakatan internasional tentang pasar bebas.
d) Modernisasi atau pembaruan di berbagai bidang yang dilakukan negara-
negara didunia memengaruhi negara lain untuk mengadopsi atau meniru
hal yang sama.
e) Keberhasilan perjuangan prodemokrasi di beberapa negara di dunia
sedikit banyak memberi inspiransi bagi munculnya tuntutan tranparansi
dan globalisasi di sebuah negara.
f) Meningkatnya peran dan fungsi lembaga-lembaga internasional.
g) Perkembangan HAM (Hak Asasi Manusia).

2) Faktor Intern
Faktor intern munculnya globalisasi berasal dari dalam negeri.
a) Ketergantungan sebuah Negara terhadap negara-negara lain di dunia.
b) Kebebasan pers.
c) Berkembangnya transparansi dan demokrasi pemerintahan.
d) Munculnya berbagai lembaga politik dan lembaga swadaya masyarakat.
e) Berkembangnya cara berpikir dan semakin majunya pendidikan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai