Anda di halaman 1dari 27

SISTEM

TATA-GUNA LAHAN/
TRANSPORTASI
Yoanita Eka Rahayu, S.ST., M.T.
Konsep dan Definisi
Berikut ini diberikan sekumpulan definisi sederhana dan konsep-konsep dasar
untuk membantu pemahaman akan bentuk dan struktur wilayah perkotaan, dengan
menyadari segala sesuatu berhubungan dengan yang lainnya.

1. Bentuk wilayah perkotaan: Pola ruang yang terdiri dari elemen-elemen individu,
seperti bangunan, jalan, parkir, dan penggunaan lahan lainnya (yang secara kolektif
disebut lingkungan jadi/built environment), demikian pula kelompok sosial,
aktivitas ekonomi, institusi public yang ada di dalam suatu wilayah perkotaan.
Gambar 4.1 (a) akan merepresentasikan terkait konfigurasi umum dari tata guna
lahan.
2. Interaksi wilayah perkotaan : Suatu hubungan, keterkaitan, dan arus
yang menyatukan pola dan perilaku tata guna lahan, kelompok, dan
aktivitas individu menjadi subsistem yang memiliki fungsi. Salah satu
diantara subsistem pemersatu terpenting adalah jalan raya/jalan. Gambar
4.1 (a) memperlihatkan sekumpulan jalan raya dan jalan kereta api yang
menghubungkan berbagai tata guna lahan.
3. Struktur wilayah perkantoran: Struktur ini secara formal
menggabungkan bentuk wilayah perkotaaan melalui interaksi wilayah
perkotaan dengan seperangkat aturan menjadi suatu sistem kota. Biaya
sewa yang berbeda untuk lokasi yang berbeda di dalam suatu wilayah
perkotaan merupakan sebuah contoh dari mekanisme pengaturan sistem.
Mekanisme ini menghasilkan suatu “urutan” aktivitas menurut lokasinya
dan harga sewa yang dapat dibayar oleh setiap orang.
4. Rencana komprehensif : rencana keseluruhan dasar disebut sebagai master plan
atau rencana umum. Rencana tata guna lahan, yang merupakan bagian dasar dari
rencana komprehensif, mengandung dokumentasi analisis yang telah
dilaksanakan, mengarah pada penentuan pembangunan fisik terbaik di masa
yang akan datang. Perencanaan transportasi juga merupakan bagian dari rencana
komprehensif ini.

5. Panduan: pada beberapa kasus, sejumlah panduan (guideline) pembangunan


dapat digunakan sebagai alternatif yang dianjurkan dalam penyusunan rencana
tata-guna lahan. Panduan dapat ditingkatkan perannya sebagai suatu teknik
implementasi dengan cara menuangkan panduan-panduan ini menjadi ketentuan
hukum.
6. Ketentuan Hukum: beberapa rekomendasi dari rencana tata guna
lahan dapat ditransformasikan menjadi rancangan undang-undang
yang kemudian diserahkan kepada badan legislatif untuk ditetapkan
menjadi undang-undang.

7. Kode: kode (peraturan) perumahan dan bangunan adalah teknik


implementasi yang penting untuk manajemen tata guna lahan. Kode
biasanya banyak digunakan pada tingkat pemerintahan daerah.
8. Pembagian Zona: pada dasarnya pembagian zona adalah suatu jaminan
bahwa tata-guna lahan dalam suatu unit georafis sesuai dengan zona
lainnya.

9. Infrastruktur: semua fasilitas pendukung kehidupan di dalam suatu unit


geografis secara kolektif disebut sebagai infrastruktur. Infrastruktur
terdiri vdari elemen dasar yang membuat suatu wilayah perkotaan
berfungsi, seperti fasilitas transportasi, fasilitas air dan pembuangan,
jalan raya, perumahan, pelabuhan, jalur pipa, dsb.
Komponen Sistem Wilayah
Perkotaan
• Teori perencanaan wilayah perkotaan berkaitan dengan
penentuan dan pemahaman mengenai isi, penerapan, dan proses
perencanaan. Bagi ahli perencana, hubungan ini sangat vital
karena perencanaan tidak seperti sains. Tujuan ahli perencana
tidak semata-mata hanya menguraikan tentang kota dan
komponen penyusunnya, tetapi juga memberikan cara
bagaimana kota tersebut dapat diubah menuju kondisi yang lebih
baik.
Tata Guna Lahan dan
Transportasi
• Hubungan antara transportasi dan pengembangan lahan dapat
dijelaskan dalam tiga konteks berikut :

1. Hubungan fisik dalam skala makro, yang memiliki pengaruh


jangka panjang dan biasanya dianggap sebagai bagian dari
proses perencanaan.

2. Hubungan fisik dalam skala mikro, memiliki pengaruh


jangka pendek dan jangka panjang dianggap sebagai masalah
desain wilayah perkotaan.

3. Hubungan proses, yang berhubungan dengan aspek hukum,


administrasi, keuangan, dan aspek institusional tentang
pengaturan lahan dan pengembangan transportasi.
Tabel. Contoh-contoh Potensi Tata-guna lahan

Jenis Lahan/Aktivitas Ukuran


Pemukiman Penduduk, unit-unit
perumahan
Pabrik-pabrik Daerah, jumlah buruh
Perkantoran Daerah, jumlah karyawan
Gedung-gedung, pertunjukan Kapasitas tempat duduk
Perhotelan Jumlah kamar, lantai
Pusat Perbelanjaan Pedagang eceran, karyawan
Contoh Soal
Data untuk perjalanan belanja ke lokasi perbelanjaan di
berbagai daerah dalam sebuah kota dapat dilihat pada tabel
dibawah ini. Hitunglah tingkat perjalanan berdasarkan tipe
lokasinya.

Zona Jenis Lokasi Jumlah Jumlah


Karyawan Perjalanan
Belanja
1 DPB 3000 7200

2 DPB 1400 2500

3 Pusat 600 6000


Perbelanjaan 1
4 Pusat 1400 12000
Perbelanjaan 2
5 Pusat Lokal 15 50

6 Pusat Lokal 50 140

7 Pusat Lokal 85 300

8 Pusat Lokal 105 380


Penyelesaian
Model-model Pembangunan Tata
Guna Lahan
• Model-model tata guna lahan memiliki 2 tujuan utama :

1. Memperkirakan aktivitas total di suatu wilayah perkotaan.

2. Mengalokasikan aktivitas tersebut ke dalam perangkat yang


telah ditentukan sebelumnya.
Model Aksesibilitas Hansen
• Model Hansen dirancang untuk memprediksi lokasi
penduduk/populasi berdasarkan asumsi bahwa pekerjaan adalah
faktor yang paling berpengaruh untuk menentukan suatu lokasi
(aksesibilitas dari pekerja adalah faktor penting yang
menentukan lokasi populasi)
• Perkembangan potensial suatu zona ditentukan oleh aksesibilitas
dan holding capacity/ketersediaan lahan dari suatu zona

• Gt = Total Populasi
Contoh Soal
• Sebuah kota kecil yang mempunyai tiga zona memilikai
karakteristik sebagai berikut :
Waktu tempuh (dalam menit) diberikan dalam tabel berikut ini:

• Kita asumsikan eksponen sebesar 2 berdasarkan penelitian yang


dilakukan terhadap kota-kota lain yang berukuran sama. Jika populasi
kota ini diperkirakan meningkat menjadi 8000 orang pada jangka
waktu 20 tahun mendtang. Bagaimana populasi didistribusikan
berdasarkan zoanya ? Asumsikan bahwa total pekerjaan di tiap zona
berbanding lurus dengan populasi total yang ada di zona tersebut.
Penyelesaian
TUGAS 3
1. Menurut pendapat anda, parameter fisik apa yang paling
penting agar suatu kota dapat bekerja secara efisien? Buatlah
daftar urutan parameter-parameter yang anda pilih.

2. Apakah yang terjadi pada sebuah kota anda, apabila (a)


pembagian zona diakhiri, dan (b) perencanaan komprehensif
atas kota dibatalkan?
3. Sebuah kota dengan empat zona mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :

Zona Populasi total saat Kapasitas Daya


ini tampung

1 3000 300

2 2500 280

3 9000 500

4 4500 350
waktu tempuh (dalam menit) adalah sebagai berikut :

Dari i/Ke 1 2 3 4
j
1 5 10 12 15

2 10 4 9 20

3 12 9 3 14

4 15 20 14 6

• Kita asumsikan eksponen sebesar 2 berdasarkan penelitian yang


dilakukan terhadap kota-kota lain yang berukuran sama. Apabila
kota ini cenderung tumbuh 15% dalam 15 tahun, berapakah
kemungkinan jumlah populasi yang terletak di tiap-tiap zona?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai