Strategi Program
Klaster Berdaya dijalankan dengan membangun 3 pilar, antara lain:
Sasaran Program
Masyarakat pra sejahtera yang tersebar di 100 Kabupaten/Kota di 30 Provinsi se-Indonesia dengan sasaran 145 Desa, 1.694
pemuda berdaya dan 6.925 keluarga berdaya
Pilar Program
Human Initiative
Empowerment Infrastructure
Initiative for Empowerment Initiative for Infrastructure
adalah sejumlah program adalah sejumlah program yang
yang bertujuan meningkatkan bertujuan menguatkan modal
taraf ekonomi dan derajat fisik/infrastruktur di suatu wilayah
Kesehatan masyarakat melalui agar kualitas hidup masyarakat
pengembangan potensi dapat meningkat secara
komunitas. berkelanjutan.
Sebaran Wilayah Program
Human Initiative
Pemanfaatan & Lahan digunakan untuk rumah penduduk Lahan digunakan untuk pertanian. Rata- Lahan digunakan untuk perkebunan.
Status Lahan dan bangunan fasilitas publik. Kepemilikan rata milik sendiri dan Perhutani Rata-rata miliki sendiri dan Perhutani
pribadi dan pemerintah. dengan pengelola Kelompok Tani Hutan
Komoditas & • Keripik singkong Hasil pertanian seperti padi, Aren, Kakao, Hasil perkebunan seperti Durian
Produk Olahan • Keripik pisang dan palawija Lokal,Manggis, Buah Aren, dan Kakao.
• Keripik jagung
Kelembagaan PKK, posyandu, pustu, dan balai desa. Kelompok tani dan perorangan Kelompok tani dan perusahan Start
Energy Geothermal
Potensi • Adanya sumber daya manusia usia Tanah sangat subur dan hasil melimpah Penyerapan tenaga kerja
produktif atau pemuda sebagian masyarakat menggunakan
• Pusat hasil home industri pupuk BOKHASI
Masalah • Jalan tanah dan jembatan rusak (bambu) • Pada musim kemarau selalu gagal • Pada musim kemarau selalu gagal
• Musim kemarau selalu kekurangan air panen karena irigasi rusak panen karena tidak saluran sanitasi air
bersih • Penjualan hasil panen tidak maksimal karena hanya mengandalkan curah air
• Musim hujan banyak balita yang terserang karena jembatan masih terbuat dari tadah hujan dan irigasi rusak
penyakit diare bambu • Penjualan hasil panen tidak maksimal
• Pedagang kekurangan modal karena jembatan masih terbuat dari
• Masih banyak warga yang BAB bambu
sembarangan
FGD – Analisis Kesejahteraan Masyarakat
Ciri-Ciri Mampu Sedang Tidak Mampu
Penghasilan > 6.000.000 2.700.000-6.000.000 <3.000.000
Goal program: Peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Mekar Jaya, Kabandungan, Jawa Barat
Sasaran Fase Pertama Fase Kedua Fase ketiga Sasaran Fase Pertama Fase Kedua Fase ketiga
Bidang Gizi Pemulihan status gizi Revitalisasi Posyandu Ketahanan pangan Sarana Ibadah Pembangunan Masjid Peningkatan kapasitas Peningkatan aktivitas
ibu hamil dan balita sebagai pusat edukasi masyarakat pengurus DKM keagamaan
gizi masyarakat Sarana Umum Perbaikan Jembatan Perbaikan Drainase Perbaikan Jalan
Bidang WASH Tersedianya sumber Perbaikan akses Perbaikan akses Pertanian
air bersih yang mudah sanitasi jamban sanitasi total (plus
diakses masyarakat keluarga pengelolaan sampah)
Milestone Program 5 Tahun
Desa Mekar Jaya, Kabandungan, Sukabumi
Tahun Pertama Tahun Kedua Tahun Ketiga Tahun Keempat Tahun Kelima
Livelihood
Program Livelihood
• Bantuan Modal Pertanian
• Perbaikan Jembatan
Perbaikan
Sarana
Pendidikan
Kualitas Pendidikan tidak terlepas dari sarana
prasarana yang mendukung prosesnya. Tidak
dapat dipungkiri bahwa kualitas sarana
prasarana sekolah sangat berhubungan dengan
prestasi yang diraih anak didiknya
Fadhlullah Raisha H.
Laporan Bank Dunia tahun 2020 tentang kondisi merupakan penerima manfaat
Pendidikan Indonesia (Kompas, 2021) menyebutkan program Orang Tua Asuh (OTA)
meskipun ada peningkatan akses pendidikan, dari Human Initiative. Ayahnya
ketidakadilan dalam belajar masih jadi tantangan. meninggal pada 2019 dan ia
mempunyai 2 saudara
Bantuan beasiswa pendidikan yang diberikan kepada anak-
kandung. Ibunya seorang
anak dari keluarga pra sejahtera diharapkan mampu
pedagang gorengan di kantin
mengisi ketimpangan kualitas Pendidikan yang tidak
kampus. Namun, kini sudah
merata sehinggga setiap anak mendapatkan kesempatan
tidak berjualan dan mulai
menjalankan proses pendidikan berkualitas ataupun
membuka usaha catering yang
pengembangan diri. mana tidak setiap hari ada
yang memesan.
Bentuk Program Beasiswa Pendidikan:
1. Bantuan Dana Pendidikan Fadhlullah Raisha H. bersekolah di salah satu Madrasah Ibtidaiyah
2. Pembinaan Anak setiap bulan yang berada di Ambon. Ia menjadi juara 1 pada Kompetisi Sains
3. Kelas Parenting untuk Orang tua/Wali Madrasah (KSM) tingkat Ambon. Ia juga menjadi salah satu finalis
Olimpiade Nasional (SD) Indonesia Hebat.
Kelompok
Usaha
Bersama (KUBE)
POTENSI tumbuhan Aren yang menjadikan turunan produk bagi
Kelompok Usaha Bersama yang diharapkan masyarakat ini dapat
menjadi sebuah unggulan dan memiliki pasar sebagai sarana
market dikelola oleh BUMDESA Mekar Jaya memiliki kekhasan
diproses dengan cara masih tradisional tanpa bahan pengawet..
Succes Story
Dari program yang akan dijalankan Bersama kolaborasi dengan Program yang sudah diberdayakan oleh patriot desa jawa barat
BUMDESA Mekarjaya ini kami masih belum memilki grai tahun 2024 di triwulan I ini sudah memberikan akses perijinan,
serta pendampingan dalam Teknik desain packaging untuk
sebagai sentra pemasaran produk, produk ini juga sudah
menopang keberlangsungan kegiatan usaha gula semut produk
mengantongi Nomor Ijin Berusaha, dan Ijin Halal Kemenag khas unggulan desa Mekar Jaya. Dan kami bermaksud untuk
tahun 2024. adapim rencana pengembangan Bersama Patriot mengembangkan kegiatan program ini dengan berkolaborasi
Desa memiliki program untuk KUBE sebagai berikut: bidang Ekonomi Bersama Human Inisiatif.
Nilai Program
Rp200.000.000,-
Bangun
Industri
D e s a (B I D)
Gambaran Potensi SDM dan BID Program Bangun Industri Desa (BID) adalah pemberdayaan ekonomi
masyarakat desa yang dijalankan melalui pengembangan potensi lokal daerah
Pada potensi SDM di desa Mekar Jaya ini memiliki menjadi sebuah industri yang dapat mendorong peningkatan pendapatan
potensi yaitu SDM yang rata-rata usia pemuda rentan masyarakat setempat. Program BID berupaya menciptakan perubahan berikut:
usia 17-25 tahun , ini menjadi actor kunci untuk
mewujudkan ekonomi berbasis kerakyatan dengan 1. Penguatan kelembagaan usaha
kebudayaan gotong royong yang masih kuat dan 2. Peningkatan kualitas produk
inovaasi pemuda dengan penunjang teknologi yang
dimiliki menjadikan keragaman produksi di desa 3. Pengembangan modal financial kelompok
mekarjaya ini akan sukses dijalankan. 4. Pembukaan jejaring pasar lintas pulau dan negara
Dengan jumlah wilayah yang cendrung hanya
berjumlah 5 dusun 5 RW dan 22 RT menjadikan luas
wilayah desa kebanyakan dikelola milik Perhutani dan
dikelola oleh 3 KTH atau Kelompok Tani Hutan yang
sangat aktif dan inovatif karena rata-rata diisi oleh
para pemuda.
Nilai Program
Rp250.000.000,-
2. Nutrition and Food
Security
S a h a b a t (SAGITA
G i z i danK
Pencegahan i t astunting
penurunan ) menjadi perhatian Khusus Pemerintah
Indonesia, 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting. Pada 2018
pemerintah mencanangkan Strategi Nasional (Stranas) Percepatan
Penurunan Stunting yang melibatkan lintas sektor, termasuk CSO.
1. Peningkatan kualitas layanan posyandu Dengan masuknya lokus desa Percepatan Penurunan Stunting
2. Penguatan fungsi kader sebagai peer educator di desa mekarjaya menjadi keharusan rutin untuk
melaksanakan kegiatan dengan metode Rembug Stunting
3. Peningkatan akses makanan bergizi bagi keluarga ibu
hamil dan balita kurang gizi untuk mencegah stunting di desa mekarjaya, hal tersebut
belum dirasa sempurna karena minimnya kesadaran
masyarakat untuk menuju kampung yang non stunting,
lokus stunting pada tahun 2024 ini berdasarkan SK Bupati
Sukabum.Nomor:400.7.1/kep.401BAPPELITBANGDA/2024
TENTANG LOKUS PRIORITAS PERCEPATAN PENURUNAN
Nilai Program
Rp175.000.000 – STUNTING TERINTEGRASI TAHUN 2024.
Rp300.000.000
Kebun G i z i
Nilai Program
IDR 200.000.000,-
3. Keragaman Progduksi Olahan Makanan
Berbagai Produksi
Program inisiatif ini lahir atas dasar beberapa wilayah yang rawan bencana
di desa Mekar Jaya maka Sanitasi menitikberatkan pada pemahaman dan
perubahan perilaku masyarakat mengenai PHBS dan sanitasi serta
pembentukan kelompok masyarakat yang mampu secara mandiri memenuhi
kebutuhan sanitasi layak di wilayahnya secara berkelanjutan. Serta inisiatif ini
lahir sebagai swadaya masyarakat dalam menjaga lingkungannya dari sampah yang
menjadi issue provinsi jawa barat tahun 2018-2025 ini.
Nilai Program
Rp350.000.000