Anda di halaman 1dari 29

METODE PENELITIAN

KUANTITATIF
K O N S E P D A S A R M E TO D E P E N E L I T I A N K U A N T I TAT I F

Prof. Dr.-Ing.L.M.F. Purwanto


METODE KUANTITATIF

•Mencari keluasan teori


•Menguji Teori
•Semua harus ada dasarnya
CIRI-CIRI PENELITIAN
KUANTITATIF

• Pengolahan angka
• Jika jumlah kecil boleh tanpa statistik, jika
jumlah banyak perlu statistik
TAHAPAN PENELITIAN KUANTITATIF

1. Identifikasi Masalah, Pemilihan Masalah,


Perumusan Masalah, dan Judul Penelitian
2. Tujuan Penelitian
3. Telaah Kepustakaan
4. Kerangka Konseptual
5. Hipotesis Penelitian
6. Klasifikasi dan Definisi Operasional
7. Pemilihan Instrumen
04/16/2024 4
TAHAPAN PENELITIAN KUANTITATIF

8. Desain Penelitian
9. Penentuan Populasi, Sampel & Variabel
10. Pengumpulan Data
11. Analisis Data
12. Interpretasi Hasil
13. Kesimpulan
14. Laporan Penelitian
04/16/2024 5
Perumusan
masalah
TAHAPAN PEMIKIRAN
Tujuan
Penelitian
Hipotesis
Landasan
teori
Pengumpulan
data
Metode
Penelitian
PERUMUSAN MASALAH
Pengaruh A terhadap B dan C
• Apakah ada Pengaruh A terhadap B?
• Apakah ada Pengaruh A terhadap C?
• Apakah ada Pengaruh A terhadap B dan C?
TUJUAN MASALAH

Pengaruh A terhadap B dan C


• Mencari Pengaruh A terhadap B
• Mencari Pengaruh A terhadap C
• Mencari Pengaruh A terhadap B dan C
HIPOTESIS

• H0 tidak ada
pengaruh/korelasi/perbedaan
• H1 ada
pengaruh/korelasi/perbedaan
METODE PENELITIAN KUANTITATIF

• Metode Deskriptif
• Metode Komparasi
• Metode Korelasi
• Metode Eksperimen
• Metode Survey
• Metode Tindakan
POPULASI
• subyek pada wilayah serta waktu tertentu yang akan
diamati atau diteliti oleh penelit

Berdasarkan sifatnya populasi terbagi menjadi dua bagian,


• Populasi homogen berarti populasi yang memiliki unsur-unsur
bersifat sama. Populasi jenis ini tidak mempersoalkan jumlah secara
kuantitatif.
• populasi heterogen berarti unsur-unsur dalam populasi tersebut
memiliki sifat yang beragam atau bervariasi. Populasi jenis ini
memerlukan batas-batas yang harus ditetapkan terlebih dahulu baik
secara kuantitatif maupun kualitatif.
PENENTUAN JUMLAH SAMPEL
RUMUS SLOVIN

n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
e = Nilai Presisi
Jika Nilai presisi yang diinginkan misal sebesar
90% maka nilai e = 0,10
RUMUS STEPHEN ISAAC & WILLIAN B.
MICHAEL

2
𝜆 × 𝑁 × 𝑃 ×𝑄
𝑛= 2 2
𝑑 ( 𝑁 − 1 )+ 𝜆 × 𝑃 ×𝑄
n = Jumlah sample
N = Jumlah populasi
λ2 = nilai table chi-square untuk µ
tertentu (λ2 =3,841 untuk taraf
signifikansi 95 %)
e = Nilai Presisi
P = Proporsi dalam populasi (P = 0,50)
TABEL COHEN MANION
DAN MORRISON

seorang peneliti memiliki


populasi target penelitiannya
berjumlah 7.500 orang. Taraf
Keyakinan penelitian yang
diterapkan adalah 95% dengan
alpha 0,01. Dengan demikian
sampel penelitian yang harus
diambil adalah 934. Semakin
tinggi taraf keyakinan maka
semakin tinggi pula sampel yang
harus diambil.
TABLE KREJCIE

• Tabel ini khusus untuk tingkat


kesalahan 5 %.
TABLE NOMOGRAM
HARRY KING.

Harry King menghitung


sampel tidak hanya
didasarkan atas kesalahan
5% saja, tetapi bervariasi
sampai 15%. Tetapi
jumlah populasi paling
tinggi hanya 2000
RANDOM PROBABILITY SAMPLING
UNTUK PENELITIAN KUANTITATIF
Sample Random Sampling

• Penentuan sampel dengan acak, misalnya dengan


menuliskan nomor rumah yang ada dalam sebuah
kawasan real estate pada secarik kertas kecil, lalu
digulung. Ambil sesuai dengan jumlah sampel yang
ingin diteliti. Misalnya dari populasi jumlah rumah
sebanyak 100 rumah, akan diteliti hanya 20 rumah,
maka ambil kertas gulungan tersebut sebanyak 20
gulungan kertas
Proportionate Stratified Random and Cluster Sampling

Cara ini diambil, jika kita mengetahui, bahwa di dalam populasi yang
akan kita teliti dijumpai kelompok yang berlapis-lapis atau bertingkat-
tingkat. Misalnya dalam populasi sebuah real estate diketahui terdapat
beberapa kelompok luasan rumah. Ada rumah dengan type 21, type 36
dan type 45. Jika ditentukan jumlah sampel dalam setiap kelompok
populasi, maka akan diketahui jumlah sampel dalam setiap kelompok,
seperti berikut ini:
1.Rumah type 21 jumlahnya 100 rumah diambil 10% sampel =
10% x 100 rumah = 10 rumah
2.Rumah type 36 jumlahnya 200 rumah diambil 10% sampel =
10% x 200 rumah = 20 rumah
3.Rumah type 45 jumlahnya 150 rumah diambil 10% sampel =
10% x 150 rumah = 15 rumah
Disproportionate Stratified Random Sampling

• Menentukan jumlah sampel dengan nilai yang telah kita tetapkan


sebelumnya. Misalkan dalam setiap kelompok akan diambil 25
rumah, maka di dapat nilai prosentase sebesar:
• Rumah type 21 jumlahnya 100 rumah diambil 25 sampel =
25/100 rumah = 25%
• Rumah type 36 jumlahnya 200 rumah diambil 25 sampel = 25 x
200 rumah = 12,5%
• Rumah type 45 jumlahnya 150 rumah diambil 25 sampel = 25 x
150 rumah = 16,67%
• Berarti pada setiap kelompok diwakili oleh proporsi yang tidak
sama.
Area (Cluster) Random Sampling

Obyek penelitian berupa wilayah atau kelompok dan


bukan individu-individu. Misalnya jika kita ingin meneliti
rumah type 21 di kota Surabaya, padahal di Surabaya
terdapat 50 real estate yang memiliki type 21, maka
dapat dipilih secara random pada 5 lokasi saja.
Systematic Random Sampling

• Langkah pertama yang dilakukan adalah memberi nomor


pada populasi penelitian kita. Misalnya ada 100 rumah
yang akan diteliti. Kita tentukan akan mengambil 20
sampel. Berarti kita menentukan skala sebesar 100/20 = 5.
Setelah itu dilakukan lotere untuk nomor 1 s/d 5 Misalkan
didapat angka 3, maka ditetapkan sampel pertama adalah
rumah yang kita beri nomor 3, selanjutnya adalah rumah
bernomor 3 + 5 (skala yang kita tentukan) sehingga
hasilnya adalah 8, lalu berikutnya 13, 18, 23 dst.
Multistage Random Sampling

• Penentuan sampel yang memiliki kelompok atau tingkat yang banyak. Maka
dilakukan penentuan sampel secara bertahap, misalkan diambil dua tahap atau
lebih. Misalkan dalam satu kawasan pemukiman terdapat banyak variasi
tingkat kesejahteraan penghuninya. Tingkat kesejahteraan tersebut diyakini
dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, jenis pekerjaan, usia (yang lebih
tua lebih mapan), jumlah keluarga (jumlah anggota keluarga yang kecil lebih
sejahtera jika jumlah anggota keluarganya banyak) dsb. Maka dilakukan
pengambilan sampel pada setiap kelompok tersebut secara bertahap. Diambil
sampel yang diyakini memiliki pengaruh yang signifikan dan bersifat langsung,
yaitu jenis pekerjaan. Pada setiap kelompok jenis pekerjaan ini diambil
sampelnya (dapat menggunakan metode sampling yang lain). Lalu dilakukan
hal yang sama pada kelompok yang diklasifikasikan berdasar latar belakang
pendidikannya. Demikian seterusnya sampai seluruh kelompok terdata untuk
dilakukan penelitian.
VARIABEL
VARIABEL

• Sesuatu yang berubah-ubah sesuai


dengan arah penelitian dan judul
penelitian
• Harus ada dasar teorinya
VARIABEL BEBAS (INDEPENDENT
VARIABLE)

• Variabel ini mempengaruhi munculnya


variabel lain, yaitu yang disebut variabel
terikat. Jika variabel ini tidak ada maka
variabel terikat tidak akan muncul dan jika
variabel ini diubah, maka variabel terikat
juga akan berubah.
VARIABEL TERIKAT (DEPENDENT VARIABLE)

• Variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu variabel


bebas. Contoh: pengaruh iklim tropis lembab terhadap
desain rumah tinggal. Maka variabel bebas dari penelitian
tersebut diatas adalah iklim tropis lembab dengan segala
aspek di dalamnya. Sedangkan desain rumah tinggal
merupakan variabel terikat.
Variable kontrol (Control variable)
Variabel ini adalah variabel yang sengaja dikendalikan agar tidak mempengaruhi variabel bebas
dan variabel terikat. Mengendalikan variabel ini berfungsi agar tidak mempengaruhi ada
tidaknya variabel terikat. Pengendalian variabel ini dengan mengatur agar variabel control
memiliki kesamaan pengaruh terhadap semua sampel. Sebenarnya langkah terbaik, agar
variabel terikat itu muncul hanya karena pengaruh variabel bebas dan tidak terpengaruh oleh
variabel kontrol, maka sebaiknya diupayakan untuk menekan atau menghapus sama sekali
variabel kontrol ini. Jika ada variabel yang tidak dapat ditekan atau dihilangkan pengaruhnya,
maka pengaruh dari variabel tersebut perlu diperhitungkan, namun sebaiknya variabel tersebut
ditempatkan sebagai variabel antara dan bukan sebagai variabel kontrol.
Contoh: Dalam sebuah penelitian terhadap rumah type 45, ternyata setelah dihuni bangunan
tersebut berubah fungsi. Ada yang berfungsi sebagai kantor, toko, warung dsb. Penelitian
hanya mengamati tentang pengaruh iklim terhadap rumah type 45. ternyata fungsi bangunan
perlu juga diperhitungkan berkaitan dengan temperatur ruang. Jika fungsi bangunan dapat
diabaikan karena perbedaannya relative kecil, maka fungsi bangunan ini dianggap sebagai
variabel kontrol. Namun jika pengaruhnya besar, maka dia harus dianggap sebagai variabel
antara.
VARIABLE ANTARA (INTERVENING
VARIABLE)

• Adalah variabel yang tidak dapat ditekan atau


dihilangkan pengaruhnya dan pengaruhnya
harus dicermati, karena akan menghasilkan
variabel terikat yang tidak murni lagi. Untuk
contohnya dapat dilihat pada uraian di atas.

Anda mungkin juga menyukai