Anda di halaman 1dari 22

ANDRAGOG

Y
Pembelajaran
Orang Dewasa

Tim Pekerti DPM UNY


Malcom Shepperd
Knowles (1913-
1997)
Dari sejarahnya, kajian awal andragogi diperkenalkan oleh
antara lain: Alexander Kapp (1883), Adam Smith (1919),
Eugar Rosentrock (1921), Edward Thorndike (1928),
Alan Rogers (1938) dan Harry Overstreet (1949).
Argumentasi para pakar ini kemudian oleh Malcom
Knowles lebih difokuskan tak hanya konsep tapi sampai pada
tahapan implementasinya.

 Bapak teori Andragogy


 Humanis
 Pendidik Orang Dewasa
 Penggagas Pendidikan Orang
Dewasa dan Self Directed
Learning
 Pengguna Kontrak Belajar
TOKOH-TOKOH TEORI BELAJAR ORANG DEWASA YANG
LAIN
CARL ROGERS JACK MEZIROW
Student-Centered Pendidikan sebagai suatu kekuatan pembebasan individu dari
belenggu dominasi budaya penjajah, namun ia melihat
Learning kemerdekaan dari perspektif yang lebih bersifat psikologis, dan
 kita tidak bisa mengajar orang lain kegiatan belajar sebagai suatu metode yang dapat dDg
i AuYn5akan
tetapi hanya bisa menfasilitasi untuk mengubah realita masyarakat
belajarnya
 Seseorang akan belajar secara
signifikan hanya pada hal-hal yang
dapat memperkuat/menumbuhkan
“self”nya
 Manusia tidak bisa belajar jika berada
di bawah tekanan PAULO FREIRE
Conscientization
Dirancang untuk percaya pada
kemampuan diri pribadi (self affirmation)
yang pada akhirnya menghasilkan
kemerdekaan Mencakup tiga prinsip:
 Tak seorang pun yang dapat
mengajar siapapun juga
 Tak seorang pun yang belajar sendiri
 Orang-orang harus belajar bersama-sama,
bertindak di dalam dan pada dunia
mereka
Karakteristik Orang Dewasa
(Knowles,1986)
1. Konsep dirinya bergerak dari seorang pribadi yang
bergantung ke arah pribadi yang mandiri.
2. Manusia mengakumulasi banyak pengalaman yang
diperolehnya sehingga menjadi sumber belajar yang
berkembang.
3. Kesiapan belajar manusia secara meningkat diorientasikan
pada tugas perkembangan peranan sosial yang dibawanya.
4. Perspektif waktunya berubah dari suatu pengetahuan yang
tertunda penerapannya menjadi penerapan yang
segera, orientasi belajarnya dari yang terpusat pada
pelajaran beralih menjadi terpusat pada masalah.
Apa yang dimaksud Pembelajaran
Orang Dewasa ?

ETIMOLOGIS KNOWLES (1979) ANDRAGOGY


Vs
Secara etimologis, andragogi
berasal dari bahasa Latin PEDAGOGY
“andros” yang berarti orang Seni dan Ilmu
 Setiap perkembangan
dewasa dan “agogos“ yang berarti membantu orang dewasa memiliki kekhasan
memimpin atau melayani. belajar tersendiri
Dari Akar kata Aner (dewasa)
 Pembelajaran orang
untuk membedakan dengan paed
dewasa
(anak)
Berbeda dengan
Pembelajaran pada
PAEDAGOGY Vs ANDRAGOGY
RELASI PUSAT & FOKUS
Directing BELAJAR
Relationship Vs Teacher centered Vs Student
Helping Centered Subject centered Vs
Relationship Problem centered

KESIAPAN
BELAJAR KOMUNIKASI ALASAN
Biologis Vs Kebutuhan One way BELAJAR
communication Vs Motivation from
Multi Communication others Vs Self
Hirarki Kebutuhan
Maslow
PRINSIP PROBLEM
PEMBELAJA
RAN CENTERE
ANDRAGOGY D

RELEVAN INVOLVE
& ADULT
IMPACFUL LEARNERS

EXPERIENCE
AS FONDATION
LEARNING
Tujuan Pendidikan
Orang Dewasa
Kuntoro dan Suharto (2008)

Pengembangan Aktualisasi diri Pengembangan Tansformasi social Efektivitas


Intelektual Individu Personal dan sosial (perubahan sosial)
Organisasi

11
ASUMSI PEMBELAJARAN ORANG
DEWASA
Konsep Diri
• Mampu bertanggungjawab & mengambil keputusan sendiri

Pengalaman
• Sumber belajarnya adalah pengalaman

Kesiapan Belajar
• Ditunjukkan adanya kesadaran pada tugas dan kebutuhan

Orientasi Belajar

• Problem Centered Orientation


Langkah-Langkah Desain
Orang
Pembelajaran
Dewasa
Preparing the learners
1.

2. Climate Setting (optimalkan emosi


positif)
3. Mutual Planing
4. Diagnosis of Learning Needs
5. Formulation of learning objective
6. Learning plan design
7. Learning plan execution
8. Evaluasi
9. Tindak lanjut
Fisiologi Emosi:
sistim limbik & sistem syaraf otonom
HORMON POSITIF
Dopamin

• Sensasi yang menyenangkan, bersama dengan pembelajaran, memori, fungsi sistem motorik,
dan banyak lagi.

Serotonin
• suasana hati serta tidur, nafsu makan, pencernaan, kemampuan belajar, dan memori

Oksitosin
• untuk persalinan, menyusui, dan ikatan orangtua-anak yang kuat.
• Membantu meningkatkan kepercayaan, empati, dan ikatan relasi
• meningkat dengan kasih sayang fisik seperti ciuman, pelukan, &hubungan intim.

Endorfin

• pereda nyeri alami tubuh, yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap stres atau
ketidaknyamanan yang terjadi
• Meningkat saat melakukan aktivitas yang menimbulkan perasaan memuaskan seperti makan
makanan lezat, olahraga, atau berhubungan intim
HORMON NEGATIF
Adrenalin

• Dihasilkan oleh kelenjar adrenal setelah mendapatkan sinyal dari otak ketika situasi
yang cukup membuat stres muncul.
• Bekerjasama dengan hormon stres lain, yaitu norepinephrine bertanggung jawab
untuk memutuskan reaksi Anda ketika stres muncul

Norephnephryne

• Berfungsi membuat seseorang tetap fokus dan terjaga selama mengalami stres
sehingga lebih waspada, tak bisa tidur, dan fokus pada masalah.

Kortisol

• Sering disebut hormon stres. Hormon ini yang menentukan respon seseorang
terhadap situasi yang menegangkan dan yang bisa membuat stres.
Bentuk-Bentuk
Emosi Positif
meras k ur
a
mend r c aya mera
rs
yu
hibur apat s
e
a p t)
sa
(sere tenang be de)
(amus an ra s nity) sa atitu
emen me (tru a
r r
t)
Me (g
me
r ik ra ga
t a sa ng meras
te r (jo gem ba terins a
rasa rest) y) sa
ra ride) (inspi pirasi
me (inte bir me (p ration
a )

agum
mer
as a ci k
s a Merasa memiliki
(love nta Mera )
) (awe harapan (hope)
Peran Emosi Positif dan Negatif

Emosi Positif
Emosi Negatif
Broadening & Building
Narrowing
(memperluas dan membangun
(mempersempit kapasitas dan kapasitas dan sumberdaya
sumberdaya Individu) individu
Peran Emosi Positif : (The Broaden and Build theory Fredrickson)

undoing
(menunda)
penangkal emosi
Building negatif dan
(membangun) mengurangi
Sumberdaya pengaruh yang
pribadi yang merusak
dimiliki)
Broadening
(memperluas)
Potensi dan
kapasitas positif
yang dimiliki
Teknik-Teknik
Yang Dapat


Digunakan
Diskusi kelompok
Aktivitas problem
solving
 Studi kasus

 Scenario based

 Simulation exercise

 Storytelling

 Games, gamification
Strategi Optimalisasi
Pembelajaran Orang
 Dewasa
Melaksanakan pembelajaran yang praktis dan berpusat pada masalah
 Mengintegrasikan informasi baru dengan pengalaman-pengalaman peserta didik
 Menciptakan iklim pembelajaran yang meningkatkan harga diri peserta didik
Suasana belajar yang kondusif bagi orang dewasa menurut Suprijanto (2007) adalah
 Mendorong peserta didik untuk aktif dan mengembangkan bakat
 Suasana saling menghormati dan saling menghargai
 Suasana saling percaya dan terbuka
 Suasana penemuan diri
 Suasana tidak mengancam
 Suasana mengakui kekhasan pribadi
 Suasana memperbolehkan perbedaan, berbuat salah, dan keraguan
 Memungkinkan peserta belajar sesuai dengan minat, perhatian, dan sumber
daya lingkungannya
 Memungkinkan peserta mengakui dan mengkaji kelemahan dan kekuatan
pribadi, kelompok,
dan masyarakatnya
 Memungkinkannya peserta tumbuh sesuai dengan nilai dan norma yang ada di
masyarakat
Bentuk Evaluasi Pendidikan Orang
Dewasa
UMPAN DISKUSI
BALIK KELOMPOK

TIM
PENGELOLA REFLEKS KUESION
I ER
Penilaian Kinerja Perlu
Mempertimbangkan
• Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta
untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
• Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam
kinerja tersebut.
• Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas.
• Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak,
sehingga semua dapat diamati.
• Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan
pengamatan.
SEKIAN
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai