Anda di halaman 1dari 23

Belajar

&
Pembelajaran
Teori
Humanistik
Baiq Fitri Rahmayanti (I2E021002)
Halimatusa'adiah (I2E021004)
Hendra Susana Putra (I2E021005)
Via Monica Devi (I2E021013)
Priyo Hartanto (I2E020033)
Teori Humanistik ?
Teori Humanistik yakni teori yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan
menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut.

Kemampuan Mencakup :
Ketrampilan atau kemampuan membangun
diri secara positif ini menjadi sangat
Interpersonal Sosial penting dalam pendidikan karena
Metode untuk Pengembangan Diri keterkaitannya dengan keberhasilan
(Memperkaya diri, Menikmati Keberadaan Hidup dan akademik.
juga Masyarakat)
TEORI HUMANISTIK
Teori Humanistik
Belajar dianggap berhasil jika siswa Memahami perilaku belajar dari sudut
memahami lingkungannya dan dirinya pandang pelakunya, bukan dari sudut
sendiri. pandang pengamatnya.

Tujuan utama Rpendidik adalah Membantu siswa untuk mengembangkan dirinya,


yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang
unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
Beberapa Tokoh Teori Humanistik

John Dewey MASLOW ROGERS KOLB

“ Belajar “Mendorong ke “Manusia 4 Tahap belajar :


merupakan arah keutuhan, memiliki Pengalama
bagian dari keunikan diri, kemampuan konkret,
kegiatan untuk kemampuan, belajar secara pengalaman
membimbing diri kepercayaan diri, aktif&reflektif,
alami”
sendiri untuk maka saat itu konseptualisasi,
menemukan akan mampu eksperimentasi
sesuatu” menerima diri aktif.
sendiri”
Beberapa Tokoh Teori Humanistik

HONEY HABERMAS
“ Belajar sangat
4 Macam tipe
dipengaruhi oleh
siswa: Aktivis,
interaksi, baik
reflektor, teoris,
dengan
pragmatis
lingkungan
maupun dengan
sesama
manusia.
JOHN DEWEY
Dia meyakini bahwa interaksi manusia
dengan lingkungan memberikan
kontribusi pada gagasan bahwa belajar
adalah bagian dari kegiatan
membimbing diri sendiri untuk
menemukan sesuatu (self-guided
discovery).
MESLEY
Dia percaya bahwa manusia tergerak untuk
memahami dan menerima dirinya sebisa
mungkin. Teorinya dikenal sebagai teori “hirarki
kebutuhan” (Hierarchy of Needs).
Kebutuhan dasar :
1.Kebutuhanf isiologis atau dasar
2.Kebutuhan akan rasa aman
3.Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4.Kebutuhan untuk dihargai
5.Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Dalam bukunya “ Freedom To Learn” ia
menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip belajar
humanistik yang penting, di antaranya ialah:

1.Manusia itu mempunyai kemampuan belajar


secara alami.
2.Belajar yang signifikan terjadi apabila materi

ROGERS
pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi
dengan maksud-maksud sendiri.
3.Belajar yang menyangkut perubahan di dalam
persepsi mengenai dirinya sendiri diangap
mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
4.Belajar yang bermakna diperoleh siswa
dengan melakukannya.
5.Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan
dalam proses belajar dan ikut
bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.
Kolb membagi proses belajar ke dalam 4
macam,yaitu 1) pengalaman konkrit, 2)
pengamatan aktif dan reflektif, 3) konsep-
tualisasi, 4) eksperimentasi aktif.

1)Ikut mengalami suatu kejadian/kegiatan


pembelajaran
2)mampu mengadakan observasi aktif

KOLB
terhadap kejadian yang dialaminya serta mulai
berusaha memikirkan dan memahaminya.
3)mampu untuk membuat aturan-aturan umum
(generalisasi) dari berbagaicontoh kejadian
yang meskipun tampak berbeda-beda tetapi
mempunyai landasan aturan yang sama.
4)mampu mengaplikasikan suatu aturan umum
ke situasi yang baru.
KOLB
Pentingnya pengalaman belajar dalam proses pengembangan sikap, perolehan
pengetahuan dan keterampilan.

(1) Pengalaman Nyata(PN) artinya


merasakan sesuatu melalui
pengalaman praksis, (1) melalui Pengamatan Reflektif
(PR) artinya mengamati
pengalamannya dan luaran dari
pengalaman itu secaraaktif,
(2) Konseptualisasi Abstrak
(KA)artinya membuat
kesimpulan dan memikirkan
kembali pengalamannya. (2) melalui Eksperimen Aktif (EA)yakni
denganmerencanakan bagaimana
cara untuk menguji sesuatu
dengankegiatan.
Cara Mendapatkan
Pengalaman Belajar Cara Transformasi
Pengalaman menjadi
pengetahuan
4 Tipe Peserta didik:
1.Aktivis = Melibatkan diri pada pengalaman
baru
2.Reflektor = berhati-hati dalam mengambil
keputusan
3.Teoris = kritis, senang menganalisis
4.Pragmatis = menaruh perhatian besar pada

HONEY
aspek-aspek praktis dari apa yang dipalajari.
( Teori menjadi penting hanya jika dapat
dipraktekkan)
“ Belajar sangat dipengaruhi oleh interaksi, baik dengan
lingkungan maupun dengan sesama manusia”
3 Tipe Belajar : belajar teknis (technical learning), belajar
praktis (practical learning), dan belajar emansipatoris
(emancipator learning).
1. belajar teknis, siswa belajar bagaimana

HABERMAS
berintegrasi dengan alam sekelilingnya. Mereka
berusaha menguasai dan mengelola alam dengan
cara mempelajari keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan untuk itu.
2. belajar praktis, siswa juga belajar berintegrasi,
tetapi pada tahap ini yang lebih dipentingkan adalah
integrasi antara dia dan orang-orang di
sekelilingnya.
3. Belajar emansipatoris, siswa berusaha mencapai
pemahaman dan kesadaran yang sebaik mungkin
tentang perubahan (transpormasi) cultural dari
suatu lingkungan.
IMPLIKASI PEDAGOGIK
TEORI BELAJAR
HUMANISME
Menekankan peran
kepuasan peserta didik
dalam belajar sesuai
dengan kebutuhan (needs)
yang dirasakan
IMPLEMENTASI TEORI HUMANISME
DALAM PEMBELAJARAN

Pembelajaran humanistik memandang siswa


sebagai subjek yang bebas untuk menentukan
arah hidupnya dan siswa juga diarahkan untuk
bertanggung jawab atas pilihan hidupnya

Adapun peran guru pada pembelajaran


humanistik, yaitu sebagai fasilitator dan
partner dialog
IMPLEMENTASI TEORI HUMANISME
DALAM PEMBELAJARAN

Hasil penelitian Nahrowi (2019) dalam


upaya meningkatkan kemampuan dan hasil
belajar siswa, terbukti mengalami peningkatan
dengan digunakannya pendekatan humanistik
dalam pembelajaran
Sejalan dengan hal tersebut, Qodir (2017)
juga telah membuktikan bahwa teori belajar
humanistik efektif dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa
IMPLEMENTASI TEORI HUMANISME
DALAM PEMBELAJARAN

Implementasi teori humanisme pada


pembelajaran yang dilakukan oleh Fadhilah
(2021), bahwa hubungan guru dan siswa menjadi
lebih harmonis dalam pembelajaran.
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Siregar, dkk. (2021) hasil implementasi
penerapan humanistik sangat berpengaruh pada
rasa percaya diri siswa dalam pembelajaran,
dimana siswa merasa lebih nyaman dan lebih
bebas mengeksplorasi rasa keingintahuannya
APLIKASI ALIRAN HUMANISME
DALAM PENDIDIKAN
1. Open Education atau Pendidikan Terbuka
Pendidikan Terbuka adalah proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
murid untuk bergerak secara bebas di sekitar kelas dan memilih aktivitas belajar mereka sendiri.
Guru hanya berperan sebagai pembimbing.

Ciri utama dari proses ini adalah murid bekerja secara individual atau dalam kelompok-
kelompok kecil. Dalam proses ini mensyaratkan adanya pusat-pusat belajar atau pusat-pusat
kegiatan di dalam kelas yang memungkinkan murid mengeksplorasi bidang-bidang pelajaran,
topik-topik, ketrampilanketrampilan atau minat-minat tertentu. Pusat ini dapat memberikan
petunjuk untuk mempelajari suatu topik tanpa hadirnya guru dan dapat mencatat partisipasi dan
kemajuan murid untuk nantinya dibicarakan dengan guru (Rumini, 1993).
APLIKASI ALIRAN HUMANISME
DALAM PENDIDIKAN
2. Cooperative Learning atau Belajar Kooperatif
Belajar kooperatif merupakan fondasi yang baik untuk meningkatkan dorongan
berprestasi murid. Dalam prakteknya, belajar kooperatif memiliki tiga karakteristik :
a. Murid bekerja dalam tim-tim belajar yang kecil (4 – 6 orang anggota), dan komposisi ini tetap
selama beberapa minggu.
b. Murid didorong untuk saling membantu dalam mempelajari bahan yang bersifat akademik dan
melakukannya secara berkelompok.
c. Murid diberi imbalan atau hadiah atas dasar prestasi kelompok.

Adapun teknik-teknik dalam belajar koperatif ini ada 4 (empat) macam, yakni : team-games
tournament, student teams-achievement divisions, jigsaw, grup investigation.
APLIKASI ALIRAN HUMANISME
DALAM PENDIDIKAN
3. Independent Learning (Pembelajaran Mandiri)
Pembelajaran Mandiri adalah proses pembelajaran yang menuntut murid menjadi
subjek yang harus merancang, mengatur dan mengontrol kegiatan mereka sendiri secara
bertanggung jawab. Proses ini tidak bergantung pada subjek maupun metode instruksional,
melainkan kepada siapa yang belajar (murid), mencakup siapa yang memutuskan tentang apa
yang akan dipelajari, siapa yang harus mempelajari sesuatu hal, metode dan sumber apa saja
yang akan digunakan, dan bagaimana cara mengukur keberhasilan upaya belajar yang telah
dilaksanakan (Lowry, dalam Harsono, 2007).
Dalam pelaksanaannya, proses ini cocok untuk pembelajaran di tingkat atau level
perguruan tinggi, karena menuntut kemandirian yang tinggi dari peserta didik. Di sini pendidik
beralih fungsi menjadi fasilitator proses belajar, bukan sebagai penentu proses belajar. Meski
demikian, pendidik harus siap untuk menjadi tempat bertanya dan bahkan diharapkan pendidik
betul-betul ahli di bidang yang dipelajari peserta.
APLIKASI ALIRAN HUMANISME
DALAM PENDIDIKAN
4. Student Centered Learning (Belajar yang Terpusat pada Siswa)
Student Centered Learning atau disingkat SCL merupakan strategi pembelajaran yang
menempatkan peserta didik secara aktif dan mandiri, serta bertanggung jawab atas
pembelajaran yang dilakukan. Dengan SCL peserta diharapkan mampu mengembangkan
ketrampilan berpikir secara kritis, mengembangkan system dukungan social untuk pembelajaran
mereka, mampu memilih gaya belajar yang paling efektif dan diharapkan menjadi life long
learner dan memiliki jiwa entrepreneur.

Adapun metode-metode SCL antara lain :


a. Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)
b. Collaborative Learning (Pembelajaran Kolaboratif)
c. Competitive Learning (Pembelajaran Kompetitif)
d. Case Based Learning (Pembelajaran Berdasar Kasus)
DAFTAR REFERENSI
Fadhilah, M.N. 2021. Implementasi Teori Belajar Humanistik Terhadap
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III A MI Islamiyah Malang. Jurnal
Ibtida’, 2(1), 21-30
Nahrowi, N. 2019. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Pendekatan Humanistik Pada Kelas V Mata Pelajaran PKN di SDN 1 Halimaung
Jaya. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 11(1), 10-17

Siregar, V.V., Suyadi, S., Putri, R.D.P. 2021. Penerapan Humanistik Melalui Non
Verbal Reinforcement Ditinjau dari Percaya Diri Siswa Dalam
Pembelajaran. Jurnal Mimbar PGSD, 9(1), 56-63.

Qodir, A. 2017. Teori Belajar Humanistik Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar


Siswa. Jurnal Pedagogik, 4(2), 188-202.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai